Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 189 Pukul (2)

Saat itu juga,Kepala Militer melihat kearahku,kemudian melihat lagi ke Tuan Kelima,melihat di dahi Tuan Kelima ada beberapa gambar, marah sampai tertawa ironis, menggertakkan gigi dan dengan suara dingin ia memaki: “tidak tahu malu, bahkan digambari seperti itu, mempermalukan diri sendiri, mempermalukan keluarga.”

Sambil mengayunkan tongkat ke arah Tuan Kelima,Tuan Kelima dengan cepat menghindari, Tuan Besar kemudian masuk ke kamar sambil mengangkat tongkat tersebut.

Ia menatap ke sekeliling dengan ganas, kemudian dengan suara yang lebih marah ia berkata, “ini siap-siap mau tinggal dan hidup bersama ya!”

Sekejap mata, tongkat kayu yang tebal itu diayunkan,ke arah TV 50 inch di ruang tamu yang baru saja dibeli hari ini,memecahkannya, “aku membuatmu tak tahu malu! Aku membuatmu tak peduli pandangan orang! Aku membuatmu terlihat bodoh!”

Pentungan Kepala Militer dengan keras memukul dan memecahkan TV plasma, kemudian juga meja kecil, dekorasi di ruang tamu, kemudian dengan penuh emosi ke arah kami, pada saat itu aku, bulu kudukku sudah dari tadi berdiri, sangat ketakutan,orang tua ini terlalu seram !

Tuan Kelima menarikku ke belakang badannya, menatap Ayahnya dengan marah, “kalau ada yang tidak disukai, sebisa mungkin lampiaskan padaku saja, untuk apa menghancurkan semua benda itu? Kalau bisa, pukul sini!”

Tuan Kelima memberikan kepalanya yang indah itu ke hadapan Tuan Besar.

Aku terkejut sampai tercengang, tak disangka di dunia ini masih ada orang sepertinya? Memberikan kepalanya sendiri untuk dipukul orang lain.

“Apa yang kamu lakukan, sudah bosan hidup ya!”

Aku saking takutnya langsung menarik Tuan Kelima.

Tuan Kelima malah menghembuskan nafas dingin, “kenapa, tidak berani? Kalau tidak berani ya cepat pergi sana! Jangan mengganggu di sini, nanti siapa tahu aku akan melakukan hal lain lagi yang membuat diriku terlihat bodoh, membuatmu malu!”

Mendengar itu Kepala Militer langsung marah, “lihat saja aku pukul kau!”

Tuan Besar tiba-tiba mengangkat tongkatnya dan mau memukul, aku cemas sekali ingin menghindar, dalam sekejap mata menghalangi di depan tubuh Tuan Kelima,melindunginya dengan badan sendiri,berkata pada Kepala Militer itu:“hei,kenapa kamu seperti ini, harimau-pun tidak makan anaknya sendiri!Tanpa disangka kamu sembarangan pukul putramu sendiri, pakai tongkat lagi, apa ini yang dilakukan seorang Ayah? Kenapa kamu main tangan!”

Kepala Militer:“Anak bodoh,tak disangka kamu malah mau menasehatiku, kalau kamu sok tahu tentang segalanya lagi, walau kamu wanita, aku akan pukul juga.”

Aku:“pukul lagi pukul lagi, tahunya cuma pukul saja, tongkat itu tak akan menghasilkan anak yang berbakti, hanya akan menghasilkan kegagalan, kalau kamu begini terus, Tuan Kelima bahkan tidak akan mau mengakuimu sebagai Ayahnya!”

“Untung saja kamu gadis bodoh, sepertinya aku hari ini harus membereskan kalian bersama!”

Gengsi Tuan Besar tertantang, ia mengangkat tongkat dan memukul ke arahku.

Di saat itu,Tuan Kelima mengulurkan tangannya yang panjang, menahan pukulan tongkat Kepala Militer dengan tangan kanannya.

BUK suaranya, Kepala Militer terdiam kaget.

Aku lebih terkejut lagi.

Tongkat Tuan Besar itu patah, raut wajah Tuan Kelima pucat pasi, kelima jarinya mengepal erat, otot tangan yang tegang masih bersikeras bertahan lurus di hadapanku, walau bergetar dengan sangat hebat.

Aku mengamuk dengan emosi ke Kepala Militer,“jangan harap karena kamu Kepala Militer,aku tidak berani melaporkan,kalau sampai lengan Tuan Kelima kenapa-napa, aku akan melaporkanmu ke pengadilan militer!”

Tuan Besar juga tidak menyangka kalau Tuan Kelima akan maju menghadang menggantikanku, pada saat itu raut wajahnya juga jadi buruk, bisa terlihat, ia juga sedih, tapi ia malah semakin marah,“bagus, bagus sekali!”

Tangannya yang kasar itu menunjukku, marah sampai wajah dan lehernya memerah dan tegang, malah tidak bisa bicara apapun, tidak mempedulikan kami lagi, pergi dengan penuh amarah.

Aku menggenggam lengan Tuan Kelima,saking sedihnya sampai menangis,“kenapa kamu sebodoh ini,tulangmu memangnya lebih keras atau tongkatnya yang lebih keras!”

Tuan Kelima mengernyitkan alisnya sedikit, meskipun sakit sampai wajahnya jadi putih pucat, tapi ujung bibirnya malah terlihat tersenyum, ia mengangkat tangannya yang satu lagi dan memegang pipiku, dengan penuh kasih sayang, dan penuh kepuasan berkata:

“Xiaoxiao,aku tidak menyangka, kamu akan maju dengan berani demi aku, aku sudah hidup hampir 30 tahun, selalu hidup dengan keinginan untuk bermain, semua wanita yang pernah bersamaku, mereka juga hanya senang dengan uangku, saat aku ada kesulitan, tak satupun dari mereka yang akan berdiri membelaku, hanya kamu, yang rela menghadang tongkat dengan tubuhmu sendiri untukku.”

“Kamu masih saja bicara!”

Aku merasa sedih dan menderita, “bagaimana kalau ia mematahkan lenganmu, kamu bodoh……”

Tuan Kelima melihatku dengan penuh kasih sayang: “kamu juga bukannya menggunakan tubuhmu sendiri untuk menahan tongkat.itu untukku? Aku hanya melakukan apa yang seharusnya aku lakukan. Aduh.”

Tiba-tiba ia meringis kesakitan,aku buru-buru memapahnya duduk di sofa, “sini biar aku lihat.”

Aku memegang tangannya, menaikkan lengan bajunya perlahan-lahan, bekas lebam biru gelap yang sangat mencolok terlihat di hadapanku.

Aku menghembuskan nafas dingin, “apa mungkin tulangmu juga kena, sebaiknya aku tetap mengantarmu untuk periksa di rumah sakit kan?”

Tuan Kelima menggelengkan kepala,“seharusnya tulangku tidak apa-apa, yang ia pukul itu kamu, tenaganya tidak begitu kuat, kalau pukulnya aku, baru benar-benar mungkin patah tulang.”

Tuan Kelima bicara seperti menertawai diri sendiri, malah membuatku semakin sedih.

Novel Terkait

Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu