Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 127 Tidak Dapat Menerima (2)
“Anggap saja aku salah menilai orang.”
Tun kelima mendengus, matanya yang indah menimbulkan kemarahan, dan aku telah pergi dengan amarah.
Baru saja memasuki gedung, Mo Ziqian langsung meneleponku dan terdengar sangat khawatir, “Apa yang telah Tuan kelima lakukan padamu? Aku melihat kamu menamparnya.”
Ternyata ketika aku bertemu Tuan kelima, mobil Mo Ziqian kebetulan lewat. Dia melihat aku menampar Tuan kelima, awalnya dia ingin turun, tetapi melihat aku sudah memasuki gedung, dia tidak jadi turun. Tetapi tetap saja masih khawatir dan menelepon untuk bertanya.
“Sudah tidak ada apa-apa.”
Aku tidak ingin membicarakan masalah tadi, membicarakan itu akan membuat hatiku tersumbat.
Mo Ziqian berkata, “Baguslah kalau tidak ada apa-apa, jam berapa kerjaanmu selesai, aku meminta supir pergi menjemputmu.”
“Tidak perlu, aku akan naik mobil perusahaan.”
Aku menutup telepon.
Tetapi setelah aku menyelesaikan pekerjaan dan keluar dari gedung itu, aku melihat mobil Mo Ziqian parkir di tempat yang mencolok.
Pandangannya yang tenang memandang ke arahku dari dalam mobil, dengan penuh kasih sayang.
Aku berjalan mendekati dan Mo Ziqian mendorong buka pintu mobilnya, tetapi aku tidak masuk ke dalam, “Kamu pergi sendiri, mobil perusahaan sedang menungguku.”
Mobil Mo Ziqian pasti pernah membawa Chen Liyan, itu adalah sebuah ikatan di hatiku, aku dari hati terdalam tidak ingin duduk mobilnya.
Mo Ziqian berteriak, “Wanwan?”
Langkahku berhenti, dan terdengar Mo Ziqian menghela nafas, “Xiaoxiao, dia tidak pernah duduk mobil ini.”
Tetapi akhirnya aku juga tidak masuk kembali ke mobil, aku pergi dengan menaiki mobil perusahaan.
Pada malam hari, Mo Ziqian datang ke apartemen Wen Yiru seperti biasa, dan dia terlihat bersuasana hati senang dan semangat.
Setelah memasuki rumah, dia langsung menggendong Qiang-Qiang, “Apakah Qiang-Qiang ingin tinggal di tempat papa nanti? Papa telah menyiapkan rumah baru untukmu dan mama.”
Qiang-Qiang menjawab dengan ceria, “Baik.”
Mo Ziqian menggendong Qiang-Qiang dan berjalan mendekatiku, “Aku memiliki sebuah rumah dan belum pernah tinggal di dalam. Rumah ini telah direnovasi. Aku ingin membiarkanmu dan Qiang-Qiang pindah dan tinggal di sana, bagaimana menurutmu?”
Mo Ziqian meminta pendapatku, tetapi aku diam. Aku masih belum tentu akan menikah kembali dengan Mo Ziqian. Dan dia sekarang masih sebagai suami Chen Liyan, jadi apa maknanya kalau aku tinggal ke dalam rumahnya?
Aku menggelengkan kepala, “Aku sudah terbiasa tinggal di sini.”
Mo Ziqian mengerutkan alisnya, “Xiaoxiao, Chen Liyan telah setuju untuk bercerai denganku. Kami akan menjalani prosedur perceraian pada lusa.”
Barulah aku mengangkat mataku, dalam pandangan, wajah Mo Ziqian masih sama, tetapi tatapannya mendalam dan rumit, menatap fokus pada mataku:
“Namun, aku tidak mau menyerahkan hak asuh Sisi. Setelah kita menikah, Sisi akan tinggal bersama kita. Bisakah kamu menerimanya?”
Mo Ziqian sangat berharap aku menjawab, “Bisa.”
Tetapi aku tidak bisa mengatakannya.
Sebelum membicarakan apakah Chen Liyan benar-benar setuju akan bercerai dengan Mo Ziqian, wanita itu sangat licik, hanya Sisi, sudah cukup membuatku tidak dapat menerimanya.
“Maaf, tidak masalah kalau kamu dan Chen Liyan bercerai atau tidak, putrimu, aku pasti tidak akan menerimanya.”
Aku bukan Bunda Perawan Maria, meskipun aku tidak bisa melupakan Mo Ziqian, aku juga tidak mungkin bisa menerima putrinya.
Itu juga anak Chen Liyan, aku tidak akan pernah melupakan semua yang telah dia lakukan padaku. Aku tidak akan melukai putrinya, tetapi aku juga tidak akan merawatnya.
Aku merentangkan tangan dan menggendong Qiang-Qiang, dan membalikkan badan naik ke atas.
Dari belakang terdengar suara Mo Ziqian menghela nafas dalam-dalam. Qiang-Qiang melihat suasananya aneh, dia bertanya dengan khawatir, “Ma, apakah kamu bertengkar dengan papa?”
“Tidak, anak-anak jangan sembarang berpikir.”
Aku menurunkan Qiang-Qiang ke lantai dan menggandeng tangannya ke dalam kamar. Qiang-Qiang melihat ke belakang, dia berharap Mo Ziqian bisa ikut ke atas, tetapi ternyata tidak.
Belasan menit kemudian, suara mobil terdengar dari luar, dan Mo Ziqian telah pergi.
Ketika aku turun, aku melihat bibi Wang sedang membersihkan ruang tamu, terlihat rokok yang terhisap setengah di dalam asbak.
Pada hari yang baru, aku mengantar Qiang-Qiang ke taman kanak-kanak, lalu pergi bekerja, turun dari bus, dan ketika aku berjalan menuju Kaiwelz, mobil Chen Liyan melewatiku, dan jendela terbuka, memperlihatkan senyumannya yang bangga, “Lin Xiao, Ziqian berkata ingin bercerai denganku, aku telah setuju. Dengan syarat aku akan mendapatkan 10% saham perusahaan Qianpin, dan berikan hak asuh Sisi padanya. Lin Xiao, kamu ingin menjadi Nyonya Mo, kamu harus mencoba menjadi ibu dari putriku dulu, haha......”
Seiring tawaan bangga Chen Liyan, mobil itu melaju pergi.
Hatiku tersumbat dan menyebalkan, aku tidak peduli berapa banyak saham yang di berikan Mo Ziqian pada Chen Liyan, aku tidak ingin memikirkan, apa maksud dari sepuluh persen saham itu, tetapi Sisi aku tidak mungkin akan menerimanya.
Karena itu, aku tidak akan menikah lagi dengan Mo Ziqian. Tetapi hatiku sangat tidak nyaman, Kaiwelz setelah jam pulang kerja, sangat tenang dan sunyi. Aku duduk sendirian di mejaku dan duduk sangat lama, barulah pulang.
Mo Ziqian datang. Dia memberitahuku bahwa prosedur perceraiannya dengan Chen Liyan telah selesai. Dia memintaku memiliki persiapan di hati, beberapa hari kemudian kami akan menjalani proses pernikahan kembali.
Namun tiba-tiba emosiku tak terkendali, ada api yang keluar dari dadaku tanpa peringatan, dan langsung membakar udara di dalam ruangan.
“Mo Ziqian, rencanamu sangat indah, aku tidak akan menikah lagi denganmu, dan juga tidak akan membantumu membesarkan putrimu!”
Selesai berteriak, wajahku memerah dan dengan marah naik ke atas.
Mo Ziqian benar-benar tertegun, dia menatapku dengan penuh kejutan, hingga aku berbalik dan membawa suasana berapi-api yang menyeramkan ke lantai atas.
Dalam beberapa hari berikutnya, suasana hatiku selalu buruk, aku tidak bisa mengatakan yang sebenarnya, dan pikiranku berantakan, benar-benar tidak terkendali.
Dalam perusahaan aku memarahi seorang karyawan baru yang melakukan kesalahan. Tiba di perusahaan Gao, berdebat dengan seorang petugas hukum di sana.
Gao Le mendengar suara dan datang, dia melihat aku terlihat marah. Pada saat itu, dia mengangkat alisnya, tetapi dia tidak menegur aku yang sebagai karyawan dari perusahaan lain, malah menegur karyawan itu: “Apa yang Nona Lin katakan, kamu harus mendengarnya, apakah kamu tahu lebih banyak darinya?”
Mungkin dalam matanya, aku masih juga sebagai pengacara yang baik seperti beberapa tahun yang lalu, atau mungkin dia mendukungku tanpa alasan.
Karyawan itu ditegur oleh bosnya. Pada saat itu, dia terasa malu dan kesal, dia langsung membanting dokumen di tangannya dengan marah dan duduk di kursi kantor, mengabaikan semua orang.
Gao Le tidak melayani karyawan itu, langsung menarik tanganku dan berkata: “Ayo, ada apa-apa kita bicarakan di luar.”
Pada saat ini, Gao Le tidak menghindariku seperti ular, dia menarik tanganku dan berjalan menuju kantornya.
Masuk ke dalam kantornya, dia meminta sekretaris membawakan jus, dan kemudian bertanya padaku: “Ada apa denganmu? Dari mana mendapatkan api yang begitu menyeramkan? Apakah karyawanku telah melanggar batas pikiranmu?”
Aku memelototi Gao Le dengan kejam, dan mata Gao Le segera menyusut, ekspresi seperti anti-ular muncul lagi.
“Aku telah mengajak teman, aku akan pergi.”
Gao Le selesai berkata, langsung pergi seolah-olah mengoles minyak di sepatunya dan meninggalkanku sendirian di dalam kantornya.
Novel Terkait
Adieu
Shi QiBeautiful Love
Stefen LeeYour Ignorance
YayaBehind The Lie
Fiona LeeEverything i know about love
Shinta CharitySiswi Yang Lembut
Purn. Kenzi KusyadiCintaku Yang Dipenuhi Dendam×
- Bab 1 Dua Keluarga
- Bab 2 Kelembutan Terakhir
- Bab 3 Masuk Penjara
- Bab 4 Tingkah Pelacur
- Bab 5 Memberikan Anaknya Kepada Yang Lain
- Bab 6 Seseorang Yang Kaya Dan Misterius
- Bab 7 Tak Terduga
- Bab 8 Begitu Membencimu
- Bab 9 Di Peternakan Kuda
- Bab 10 Campur Tangan Tuan Kelima
- Bab 11 Main Ganda
- Bab 12 Cinta Satu-Satunya
- Bab 13 Anakku
- Bab 14 Belajar Menyenangkanku
- Bab 15 Peran Yang Memalukan
- Bab 16 Penyesalan
- Bab 17 Penuh Keraguan
- Bab 18 Terperangkap
- Bab 19 Penuh dengan Akal Buruk
- Bab 20 Pasangan Serasi
- Bab 21 Memiliki Kesempatan
- Bab 22 Konferensi Pers
- Bab 23 Sangat Memalukan
- Bab 24 Tidak Ada Seorang Pun
- Bab 25 Ciuman Di Luar Kendali
- Bab 26 Membahayakan Dirinya Sendiri
- Bab 27 Paling Menyesal Pernah Mencintaimu
- Bab 28 Suatu Ancaman
- Bab 29 Orang-Orang Malang
- Bab 30 Antara Cinta Dan Benci
- Bab 31 Pembalasan Li Li
- Bab 32 Keterlaluan Bodohnya
- Bab 33 Bersedia Cuci Tangan dan Membuat Sup
- Bab 34 Gangguan Kepribadian
- Bab 35 Dia Mengidap Penyakit Kotor
- Bab 36 Kamu Hanya Bisa Menjadi Milikku
- Bab 37 Orang-Orang Munafik
- Bab 38 Skandal dan Gosip Melanda
- Bab 39 Dikurung
- Bab 40 Proposal Lamaran
- Bab 41 Sifat Tuan Muda
- Bab 42 Memanggil Wartawan
- Bab 43 Tidak Memahami
- Bab 44 Penyergapan Dimana-mana
- Bab 45 Ayah dan Putra yang Berpapasan
- Bab 46 Insting Ibu Dan Anak
- Bab 47 Permainan Mengerikan
- Bab 48 Godaan
- Bab 49 Keracunan Alkohol
- Bab 50 Dirimu Yang Kejam
- Bab 51 Seekor Rubah
- Bab 52 Marah Setengah Mati
- Bab 53 Sudah Di Jalur Yang Benar
- Bab 54 Dikacaukan Dua Kali
- Bab 55 Pria-Pria Brengsek
- Bab 56 Pemesan Kue Misterius
- Bab 57 Identitas Hu Yeming, Pimpinan Kejahatan
- Bab 58 Pandangan Cinta
- Bab 59 Balasan Jahat Untuk Orang Jahat
- Bab 60 Muntah
- Bab 61 Kekasih Lain
- Bab 62 Bantuan
- Bab 63 Bersama Di Mobil Mogok
- Bab 64 Waktu Itu Sangat Indah
- Bab 65 Menjijikan
- Bab 66 Gempa Bumi
- Bab 67 Menyerang Membabi Buta
- Bab 68 Golongan Darah Panda
- Bab 69 Dia Adalah Putramu !
- Bab 70 Ganti Rumah Sakit
- Bab 71 Siapa Yang Berbohong
- Bab 72 Kejutan
- Bab 73 Mengakui Pencuri Sebagai Ibunya
- Bab 74 Kembali Ke Tempat Semula
- Bab 75 Sudah Pergi
- Bab 76 Kesedihan Di Hati
- Bab 77 Ayah Angkat
- Bab 78 Membersihkan Pistol Keluar Api
- Bab 79 Gelang
- Bab 80 Merendahkan
- Bab 81 Membawa Pergi
- Bab 82 Seperti Seorang Kakak
- Bab 83 Kacau Balau
- Bab 84 Bersembunyi di Ruang Rahasia
- Bab 85 Istri Teman
- Bab 86 Kebakaran Besar
- Bab 87 Menyangkal
- Bab 88 Sinis
- Bab 89 Sedikit Trik
- Bab 90 Membayar Dengan Tubuh
- Bab 91 Seperti Mimpi
- Bab 92 Wanita Cantik Yang Kehilangan Kaki
- Bab 93 Potong Perutnya
- Bab 94 Chen Liyan Ditampar
- Bab 95 Pesta Topeng
- Bab 96 Langit Malam
- Bab 97 Pergi Jauh
- Bab 98 Menangkap Basah
- Bab 99 Aku Akan Tanggung Untukmu
- Bab 100 Rela Diselingkuhi
- Bab 101 Selalu Mencintainya
- Bab 102 Itu Dia
- Bab 103 Menjaganya
- Bab 104 Kejam
- Bab 105 Manusia Yang Tidak Memiliki Hati Nurani
- Bab 106 Membantu Dia Mengugurkan Anaknya
- Bab 107 Dia Menyukaimu
- Bab 108 Memaksa
- Bab 109 Tidak Masuk Akal
- Bab 110 Siapa Itu
- Bab 111 Hukuman Yang Mesra
- Bab 112 Malu Dan Marah
- Bab 113 Menyukai Orang Yang Memasak Mie
- Bab 114 Menikmati
- Bab 115 Aneh
- Bab 116 Kesedihan Hati di Kanada (1)
- Bab 116 Kesedihan Di Kanada (2)
- Bab 117 Bertemu Di Bandara (1)
- Bab 117 Bertemu Di Bandara (2)
- Bab 118 Masuk Perangkap (1)
- Bab 118 Masuk Perangkap (2)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (1)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (2)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (3)
- Bab 120 Jebakan (1)
- Bab 120 Jebakan (2)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (1)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (2)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (3)
- Bab 122 Koma (1)
- Bab 122 Koma (2)
- Bab 123 Melepaskan (1)
- Bab 123 Melepaskan (2)
- Bab 123 Melepaskan (3)
- Bab 124 Bangun Dari Koma (1)
- Bab 124 Bangun Dari Koma (2)
- Bab 125 Calon Suami Yang Ideal (1)
- Bab 125 Calon Suami Yang Ideal (2)
- Bab 126 Sulit Dipercaya
- Bab 127 Tidak Dapat Menerima (1)
- Bab 127 Tidak Dapat Menerima (2)
- Bab 128 Relaks (1)
- Bab 128 Relaks (2)
- Bab 128 Relaks (3)
- Bab 129 Dirampok (1)
- Bab 129 Dirampok (2)
- Bab 129 Dirampok (3)
- Bab 130 Berusaha Bertahan Hidup (1)
- Bab 130 Berusaha Bertahan Hidup (2)
- Bab 131 Siapa Yang Akan Kamu Selamatkan Dulu (1)
- Bab 131 Siapa Yang Akan Kamu Selamatkan Dulu (2)
- Bab 132 Perangkap (1)
- Bab 132 Perangkap (2)
- Bab 133 Meninggikan (1)
- Bab 133 Meninggikan (2)
- Bab 134 Mempermalukan (1)
- Bab 134 Mempermalukan (2)
- Bab 135 Wanita Murahan (1)
- Bab 135 Wanita Murahan (2)
- Bab 136 Cadangan (1)
- Bab 136 Cadangan (2)
- Bab 137 Konflik (1)
- Bab 137 Konflik (2)
- Bab 138 Dinyatakan (1)
- Bab 138 Dinyatakan (2)
- Bab 139 Perubahan (1)
- Bab 139 Perubahan (2)
- Bab 140 Ular Kecil Berbisa (1)
- Bab 140 Ular Kecil Berbisa (2)
- Bab 141 Jatuh Dalam Perangkap (1)
- Bab 141 Jatuh Dalam Perangkap (2)
- Bab 142 Bentuk Aslinya (1)
- Bab 142 Bentuk Aslinya (2)
- Bab 143 Mengkhianati (1)
- Bab 143 Mengkhianati (2)
- Bab 144 Anak Siapa (1)
- Bab 144 Anak Siapa (2)
- Bab 145 Cara Tuan Muda Mengungkapkan Cinta (1)
- Bab 145 Cara Tuan Muda Mengungkapkan Cinta (2)
- Bab 146 Perencanaan (1)
- Bab 146 Perencanaan (2)
- Bab 147 Hanya Menginginkan Kamu (1)
- Bab 147 Hanya Menginginkan Kamu (2)
- Bab 148 Bajingan (1)
- Bab 148 Bajingan (2)
- Bab 149 Apakah Kamu Merasa Puas? (1)
- Bab 149 Apa Kamu Merasa Puas ? (2)
- Bab 150 Gila (1)
- Bab 150 Gila (2)
- Bab 151 Pengungkapan Cinta Dari Tuan Muda (1)
- Bab 151 Pengungkapan Cinta Dari Tuan Muda (2)
- Bab 153 Menyogok (1)
- Bab 152 Menyogok (2)
- Bab 153 Identitas (1)
- Bab 153 Identitas (2)
- Bab 154 Bukan Siapa-Siapa (1)
- Bab 154 Bukan Siapa-Siapa (2)
- Bab 155 Jatuh Cinta (1)
- Bab 155 Jatuh Cinta (2)
- Bab 156 Berciuman (1)
- Bab 156 Berciuman (2)
- Bab 157 Tidak Boleh Melahirkan Anak (1)
- Bab 157 Tidak Boleh Melahirkan Anak (2)
- Bab158 PindahTempat (1)
- Bab 158 Pindah Tempat (2)
- Bab 159 Serba Salah (1)
- Bab 159 Serba Salah (2)
- Bab 160 Pergi Dengan Bangga (1)
- Bab 160 Pergi Dengan Bangga (2)
- Bab 161 Bodoh Sekali (1)
- Bab 161 Bodoh Sekali (2)
- Bab 162 Tidak Tega (1)
- Bab 162 Tidak Tega (2)
- Bab 163 Jantung Berdebar (1)
- Bab 163 Jantung Berdebar (2)
- Bab 164 Pengkhianatan (1)
- Bab 164 Pengkhianatan (2)
- Bab 165 Wajah Memerah (1)
- Bab 165 Wajah Memerah (2)
- Bab 166 Datang Mengunjungi (1)
- Bab 166 Datang Mengunjungi (2)
- Bab 167 Pacar (1)
- Bab 167 Pacar (2)
- Bab 168 Terlihat Semuanya (1)
- Bab 168 Terlihat Semuanya (1)
- Bab 169 Mengusir (1)
- Bab 169 Mengusir (2)
- Bab 170 Benar-Benar Peduli (1)
- Bab 170 Benar-Benar Peduli (1)
- Bab 171 Rahasia Identitas (1)
- Bab 171 Rahasia Identitas (2)
- Bab 172 Membersihkan Wanita (1)
- Bab 172 Membersihkan Wanita (2)
- Bab 173 Bahaya Di kota Kuno (1)
- Bab 173 Bahaya Di kota Kuno (2)
- Bab 174 Sepupu (1)
- Bab 174 Sepupu (2)
- Bab 175 Mata-mata (1)
- Bab 175 Mata-Mata (2)
- Bab 176 Memeluk (1)
- Bab 176 Memeluk (2)
- Bab 177 Hantu Di Pemakaman
- Bab 177 Ketakutan Hantu Di Pemakaman
- Bab 178 Memihak Kesalahan (1)
- Bab 178 Memihak Kesalahan (2)
- Bab 179 Mirip Yang Zilan (1)
- Bab 179 Mirip Yang Zilan (2)
- Bab 180 Istri (1)
- Bab 180 Istri (2)
- Bab 181 Tidak Mencintaimu Lagi (1)
- Bab 181 Tidak Mencintaimu Lagi (2)
- Bab 182 Hati Dingin (1)
- Bab 182 Hati Dingin (2)
- Bab 183 Masuk Perangkap (1)
- Bab 183 Masuk Perangkap (2)
- Bab 184 Wanita Bodoh (1)
- Bab 184 Wanita Bodoh (2)
- Bab 185 Rela (1)
- BAB 185 Rela (2)
- Bab 186 Sembahyang (1)
- Bab 186 Sembahyang (2)
- Bab 187 Menguntungkan Suami (1)
- Bab 187 Menguntungkan Suami (2)
- Bab 188 Ibu Rumah Tangga Muda (1)
- Bab 188 Ibu Rumah Tangga Muda (2)
- Bab 189 Pukul (1)
- Bab 189 Pukul (2)
- bab 190 Bersikap Imut (1)
- bab 190 Bersikap Imut (2)
- Bab 191 Tipuan (1)
- bab 191 Tipuan (2)
- Bab 192 Pesta (1)
- Bab 192 Pesta (2)
- Bab 193 Muntah Darah (1)
- Bab 193 Muntah Darah (2)
- Bab 194 Pacar Baru (1)
- Bab 194 Pacar Baru (2)
- Bab 195 Panggil Mama (1)
- Bab 195 Panggil Mama (2)
- Bab 196 Tidur Bersama (1)
- Bab 196 Tidur Bersama (2)
- Bab 197 Panda (1)
- Bab 197 Panda (2)
- Bab 198 Bukan Anak Biologis (1)
- Bab 198 Bukan Anak Biologis (2)
- Bab 199 Menyalahkan (1)
- Bab 199 Menyalahkan (2)
- Bab 200 Penuaan Dini (1)
- Bab 200 Penuaan Dini (2)
- Bab 201 Suka atau Tidak Suka (1)
- Bab 201 Sama Tidak Sama
- Bab 202 Ganti Pasangan (1)
- Bab 202 Ganti Pasangan (2)
- Bab 203 Bodoh (1)
- Bab 203 Bodoh (2)
- Bab 204 Pelajaran (1)
- Bab 204 Pelajaran (2)
- Bab 205 Peduli (1)
- Bab 205 Peduli (2)
- Bab 206 Pertunangan (1)
- Bab 206 Pertunangan (2)
- Bab 207 Tuduhan (1)
- Bab 207 Tuduhan (2)
- Bab 208 Identitas (1)
- Bab 208 Identitas (2)
- Bab 209 Pencitraan dan Mencari Sensasi (1)
- Bab 209 Pencitraan dan Mencari Sensasi (2)
- Bab 210 Mimpi (1)
- Bab 210 Mimpi (2)
- Bab 211 Merindukanmu (1)
- Bab 211 Merindukanmu (2)
- Bab 212 Jarum Berdarah (1)
- Bab 212 Jarum Berdarah (2)
- Bab 213 Tidak Menghormati Diri Sendiri (1)
- Bab 213 Tidak Menghormati Diri Sendiiri (2)
- Bab 214 Tembakan (1)
- Bab 214 Tembakan (2)
- Bab 215 Keguguran (1)
- Bab 215 Keguguran (2)
- Bab 216 Harta Warisan (1)
- Bab 216 Harta Warisan (2)
- Bab 217 Perjalanan Bisnis (1)
- Bab 217 Perjalanan (2)
- Bab 218 Anak Kandung (1)
- Bab 218 Anak Kandung (2)
- Bab 219 Ayah (1)
- Bab 219 Ayah (2)
- Bab 220 Kejam (1)
- Bab 220 Kejam (2)
- Bab 221 Mandul (1)
- Bab 221 Mandul (2)
- Bab 222 Egois (1)
- Bab 222 Egois (2)
- Bab 232 Memberikan Pelukan (1)
- bab 232 Memberikan Pelukan (2)
- Bab 224 Menikah Denganmu (1)
- Bab 224 Menikah Denganmu (2)
- Bab 225 Diriku yang Tidak Jujur (1)
- Bab 225 Diriku yang Tidak Jujur (2)
- Bab 226 Pertunjukan Seru (1)
- Bab 226 Pertunjukan Seru (2)
- Bab 227 Pertunjukkan Bagus (3)
- Bab 227 Pertunjukkan Bagus (4)
- Bab 228 Garis Merah (1)
- Bab 228 Garis Merah (2)
- Bab 229 Dalam Masalah (1)
- Bab 229 Dalam Masalah (2)
- Bab 230 Muntah (1)
- Bab 230 Mual (2)
- Bab 231 Berbahaya (1)
- Bab 231 Berbahaya (2)
- Bab 232 Kembali Ke Dalam Negeri (1)
- Bab 232 Kembali Ke Dalam Negeri (2)
- Bab 233 Kecurigaan (1)
- Bab 233 Kecurigaan (2)
- Bab 234 Bantuan (1)
- Bab 234 Bantuan (2)
- Bab 235 Marah
- Bab 236 Dibebaskan (1)
- Bab 236 Dibebaskan (2)
- Bab 237 Pernikahan (1)
- Bab 237 Pernikahan (2)
- Bab 238 Munafik (1)
- Bab 238 Munafik (2)
- Bab 239 Seperti Seorang Anak Kecil (1)
- Bab 239 Seperti Seorang Anak Kecil (2)
- Bab 240 Tidak Menyentuhnya (1)
- Bab 240 Tidak Menyentuhnya (2)
- Bab 241 Gangguan (1)
- Bab 241 Gangguan (2)
- Bab 242 HIV (1)
- Bab 242 HIV(2)
- Bab 243 Pendarahan Otak (1)
- Bab 243 Pendarahan Otak (2)
- Bab 244 Tamparan (1)
- Bab 244 Tamparan (2)
- Bab 245 Keracunan Makanan (1)
- Bab 245 Keracunan Makanan (2)
- Bab 246 Selingkuh (1)
- Bab 246 Selingkuh (2)
- Bab 247 Vasektomi (1)
- Bab 247 Vasektomi (2)
- Bab 248 Pertunjukkan Bagus (1)
- Bab 248 Pertunjukkan Bagus (2)
- Bab 249 Canggung
- Bab 250 (Episode Terakhir) Muka Manusia Bagaikan Kulit Kayu Pada Pohon (1)
- Bab 250 (Episode Terakhir) Muka Manusia Bagaikan Kulit Kayu Pada Pohon (2)
- Bab 251 (Episode Terakhir) Kekerasan Tuan Muda
- Bab 252(Episode Terakhir) Memetik Bunga Persik (1)
- Bab 252 (Episode Terakhir) Memetik Bunga Persik (2)
- Bab 253 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (1)
- Bab 253 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (2)
- Bab 254 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (3)
- Bab 254 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (4)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (1)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (2)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (3)