Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 127 Tidak Dapat Menerima (2)

“Anggap saja aku salah menilai orang.”

Tun kelima mendengus, matanya yang indah menimbulkan kemarahan, dan aku telah pergi dengan amarah.

Baru saja memasuki gedung, Mo Ziqian langsung meneleponku dan terdengar sangat khawatir, “Apa yang telah Tuan kelima lakukan padamu? Aku melihat kamu menamparnya.”

Ternyata ketika aku bertemu Tuan kelima, mobil Mo Ziqian kebetulan lewat. Dia melihat aku menampar Tuan kelima, awalnya dia ingin turun, tetapi melihat aku sudah memasuki gedung, dia tidak jadi turun. Tetapi tetap saja masih khawatir dan menelepon untuk bertanya.

“Sudah tidak ada apa-apa.”

Aku tidak ingin membicarakan masalah tadi, membicarakan itu akan membuat hatiku tersumbat.

Mo Ziqian berkata, “Baguslah kalau tidak ada apa-apa, jam berapa kerjaanmu selesai, aku meminta supir pergi menjemputmu.”

“Tidak perlu, aku akan naik mobil perusahaan.”

Aku menutup telepon.

Tetapi setelah aku menyelesaikan pekerjaan dan keluar dari gedung itu, aku melihat mobil Mo Ziqian parkir di tempat yang mencolok.

Pandangannya yang tenang memandang ke arahku dari dalam mobil, dengan penuh kasih sayang.

Aku berjalan mendekati dan Mo Ziqian mendorong buka pintu mobilnya, tetapi aku tidak masuk ke dalam, “Kamu pergi sendiri, mobil perusahaan sedang menungguku.”

Mobil Mo Ziqian pasti pernah membawa Chen Liyan, itu adalah sebuah ikatan di hatiku, aku dari hati terdalam tidak ingin duduk mobilnya.

Mo Ziqian berteriak, “Wanwan?”

Langkahku berhenti, dan terdengar Mo Ziqian menghela nafas, “Xiaoxiao, dia tidak pernah duduk mobil ini.”

Tetapi akhirnya aku juga tidak masuk kembali ke mobil, aku pergi dengan menaiki mobil perusahaan.

Pada malam hari, Mo Ziqian datang ke apartemen Wen Yiru seperti biasa, dan dia terlihat bersuasana hati senang dan semangat.

Setelah memasuki rumah, dia langsung menggendong Qiang-Qiang, “Apakah Qiang-Qiang ingin tinggal di tempat papa nanti? Papa telah menyiapkan rumah baru untukmu dan mama.”

Qiang-Qiang menjawab dengan ceria, “Baik.”

Mo Ziqian menggendong Qiang-Qiang dan berjalan mendekatiku, “Aku memiliki sebuah rumah dan belum pernah tinggal di dalam. Rumah ini telah direnovasi. Aku ingin membiarkanmu dan Qiang-Qiang pindah dan tinggal di sana, bagaimana menurutmu?”

Mo Ziqian meminta pendapatku, tetapi aku diam. Aku masih belum tentu akan menikah kembali dengan Mo Ziqian. Dan dia sekarang masih sebagai suami Chen Liyan, jadi apa maknanya kalau aku tinggal ke dalam rumahnya?

Aku menggelengkan kepala, “Aku sudah terbiasa tinggal di sini.”

Mo Ziqian mengerutkan alisnya, “Xiaoxiao, Chen Liyan telah setuju untuk bercerai denganku. Kami akan menjalani prosedur perceraian pada lusa.”

Barulah aku mengangkat mataku, dalam pandangan, wajah Mo Ziqian masih sama, tetapi tatapannya mendalam dan rumit, menatap fokus pada mataku:

“Namun, aku tidak mau menyerahkan hak asuh Sisi. Setelah kita menikah, Sisi akan tinggal bersama kita. Bisakah kamu menerimanya?”

Mo Ziqian sangat berharap aku menjawab, “Bisa.”

Tetapi aku tidak bisa mengatakannya.

Sebelum membicarakan apakah Chen Liyan benar-benar setuju akan bercerai dengan Mo Ziqian, wanita itu sangat licik, hanya Sisi, sudah cukup membuatku tidak dapat menerimanya.

“Maaf, tidak masalah kalau kamu dan Chen Liyan bercerai atau tidak, putrimu, aku pasti tidak akan menerimanya.”

Aku bukan Bunda Perawan Maria, meskipun aku tidak bisa melupakan Mo Ziqian, aku juga tidak mungkin bisa menerima putrinya.

Itu juga anak Chen Liyan, aku tidak akan pernah melupakan semua yang telah dia lakukan padaku. Aku tidak akan melukai putrinya, tetapi aku juga tidak akan merawatnya.

Aku merentangkan tangan dan menggendong Qiang-Qiang, dan membalikkan badan naik ke atas.

Dari belakang terdengar suara Mo Ziqian menghela nafas dalam-dalam. Qiang-Qiang melihat suasananya aneh, dia bertanya dengan khawatir, “Ma, apakah kamu bertengkar dengan papa?”

“Tidak, anak-anak jangan sembarang berpikir.”

Aku menurunkan Qiang-Qiang ke lantai dan menggandeng tangannya ke dalam kamar. Qiang-Qiang melihat ke belakang, dia berharap Mo Ziqian bisa ikut ke atas, tetapi ternyata tidak.

Belasan menit kemudian, suara mobil terdengar dari luar, dan Mo Ziqian telah pergi.

Ketika aku turun, aku melihat bibi Wang sedang membersihkan ruang tamu, terlihat rokok yang terhisap setengah di dalam asbak.

Pada hari yang baru, aku mengantar Qiang-Qiang ke taman kanak-kanak, lalu pergi bekerja, turun dari bus, dan ketika aku berjalan menuju Kaiwelz, mobil Chen Liyan melewatiku, dan jendela terbuka, memperlihatkan senyumannya yang bangga, “Lin Xiao, Ziqian berkata ingin bercerai denganku, aku telah setuju. Dengan syarat aku akan mendapatkan 10% saham perusahaan Qianpin, dan berikan hak asuh Sisi padanya. Lin Xiao, kamu ingin menjadi Nyonya Mo, kamu harus mencoba menjadi ibu dari putriku dulu, haha......”

Seiring tawaan bangga Chen Liyan, mobil itu melaju pergi.

Hatiku tersumbat dan menyebalkan, aku tidak peduli berapa banyak saham yang di berikan Mo Ziqian pada Chen Liyan, aku tidak ingin memikirkan, apa maksud dari sepuluh persen saham itu, tetapi Sisi aku tidak mungkin akan menerimanya.

Karena itu, aku tidak akan menikah lagi dengan Mo Ziqian. Tetapi hatiku sangat tidak nyaman, Kaiwelz setelah jam pulang kerja, sangat tenang dan sunyi. Aku duduk sendirian di mejaku dan duduk sangat lama, barulah pulang.

Mo Ziqian datang. Dia memberitahuku bahwa prosedur perceraiannya dengan Chen Liyan telah selesai. Dia memintaku memiliki persiapan di hati, beberapa hari kemudian kami akan menjalani proses pernikahan kembali.

Namun tiba-tiba emosiku tak terkendali, ada api yang keluar dari dadaku tanpa peringatan, dan langsung membakar udara di dalam ruangan.

“Mo Ziqian, rencanamu sangat indah, aku tidak akan menikah lagi denganmu, dan juga tidak akan membantumu membesarkan putrimu!”

Selesai berteriak, wajahku memerah dan dengan marah naik ke atas.

Mo Ziqian benar-benar tertegun, dia menatapku dengan penuh kejutan, hingga aku berbalik dan membawa suasana berapi-api yang menyeramkan ke lantai atas.

Dalam beberapa hari berikutnya, suasana hatiku selalu buruk, aku tidak bisa mengatakan yang sebenarnya, dan pikiranku berantakan, benar-benar tidak terkendali.

Dalam perusahaan aku memarahi seorang karyawan baru yang melakukan kesalahan. Tiba di perusahaan Gao, berdebat dengan seorang petugas hukum di sana.

Gao Le mendengar suara dan datang, dia melihat aku terlihat marah. Pada saat itu, dia mengangkat alisnya, tetapi dia tidak menegur aku yang sebagai karyawan dari perusahaan lain, malah menegur karyawan itu: “Apa yang Nona Lin katakan, kamu harus mendengarnya, apakah kamu tahu lebih banyak darinya?”

Mungkin dalam matanya, aku masih juga sebagai pengacara yang baik seperti beberapa tahun yang lalu, atau mungkin dia mendukungku tanpa alasan.

Karyawan itu ditegur oleh bosnya. Pada saat itu, dia terasa malu dan kesal, dia langsung membanting dokumen di tangannya dengan marah dan duduk di kursi kantor, mengabaikan semua orang.

Gao Le tidak melayani karyawan itu, langsung menarik tanganku dan berkata: “Ayo, ada apa-apa kita bicarakan di luar.”

Pada saat ini, Gao Le tidak menghindariku seperti ular, dia menarik tanganku dan berjalan menuju kantornya.

Masuk ke dalam kantornya, dia meminta sekretaris membawakan jus, dan kemudian bertanya padaku: “Ada apa denganmu? Dari mana mendapatkan api yang begitu menyeramkan? Apakah karyawanku telah melanggar batas pikiranmu?”

Aku memelototi Gao Le dengan kejam, dan mata Gao Le segera menyusut, ekspresi seperti anti-ular muncul lagi.

“Aku telah mengajak teman, aku akan pergi.”

Gao Le selesai berkata, langsung pergi seolah-olah mengoles minyak di sepatunya dan meninggalkanku sendirian di dalam kantornya.

Novel Terkait

Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu