Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 70 Ganti Rumah Sakit
Bab 70 Ganti Rumah Sakit
"Mo Ziqian pasti mengira aku mengetahui bahwa dia masih punya satu anak tetapi tidak memberi tahunya. Dia pasti membenci aku" Gao Le sangat marah kepada dirinya.
Jiayu sudah tidak bisa mendengarnya "Hei, Xiao Xiao sudah cukup sedih, kamu masih terus mengomel di sini. Apakah kamu benar benar seorang pria? Orang yang menikah dengan pria seperti kamu benar benar sial!"
Jiayu tidak pernah berkata seperti ini. Tetapi hari ini dia benar benar tidak bisa menahan emosinya. Gao Le menunjuk jarinya ke Jiayu dan berkata, "Kamu.... Kamu bilang apa? Kamu bilang sekali lagi!"
Ibu angkat melihat Gao Le sudah mau memukul orang dan segera menghalangnya, "Sudahlah. Kalian jangan bertengkar lagi. Qiang Qiang lagi tidur, kalian menganggu dia"
Qiang Qiang sudah sadar diri dua jam yang lalu, tetapi tadi dia tertidur lagi. Gao Le tidak berbicara dan memasangkan wajah yang tidak senang.
Waktu sudah hampir tengah malam, aku menyuruh Jiayu pulang istirahat karena dia besok masih harus kerja. Tetapi Jiayu bersikap keras kepala mau menemani aku karena Jiayu khawatir dengan aku dan Qiang Qiang. Ibu angkat, Aku dan Jiayu melingkari tempat tidur Qiang Qiang selama satu malam. Yang membuat aku khawatir adalah Mo Ziqian, Chen Liyan dan Hu Yeming. Aku takut mereka akan menganggu Qiang Qiang sampai aku tidak berani tidur semalaman. Aku kepikiran banyak hal di satu malam itu, bisa jadi kata kata polisi itu benar. Mo Ziqian, dia tidak meninggalkan rumah sakit, karena Mo Ziqian tidak akan begitu bodoh. Dia tidak akan menabrak orang dengan mobilnya sendiri. Tetapi aku malah memberi dia tahu kebenaran tentang anak putra kita. Aku benar benar bodoh.
Tatapanku yang penuh dengan kerisauan tertuju pada anak yang sedang tidur. Aku berharap masalah ini hanya sebuah insiden dan berharap anaku bisa bertumbuh dengan sehat, hidup bahagia selamanya. Aku berharap Mo Ziqian tidak akan mempedulikan anak ini dan tidak akan merebut hak mengasuh anak ini,
"Ibu" Anak di atas tempat tidur bersuara. Aku segera bangkit dari tempat duduk dan berjalan ke sisinya, "Qiang Qiang, ibu di sini"
Qiang Qiang membuka matanya. Matanya yang mirip dengan Mo Ziqian, "Tante, saya pernah berjumpa dengan kamu..."
Anakku masih mengingat aku. Air mataku terus mengalir dan aku mengangguk, "Iya. Tante juga mengingat kamu"
Aku tidak pernah memberi tahu anak ini bahwa aku adalah ibunya. Identitasku akan membawa bencana kepadanya. Aku hanya bisa menyimpan kerinduan dan kasih sayangku terhadap anak ini di dalam hati. Aku memegang tangannya yang kecil, "Tante percaya Qiang Qiang pasti akan lekas sembuh"
Ibu angkat Qiang Qiang juga berada di sisi tempat tidur. Dia memeganga tangan Qiang Qiang satu lagi, "Qiang Qiang, Ibu disini..."
"Ibu, peluk" Qiang Qiang melepaskan tangannya dari aku dan mengulurkan kedua tangannya kepada ibu angkat. Ibu angkat memeluknya sambil menangis. Karena luka Qiang Qiang lumayan parah, ibu angkat takut dia tidak sengaja menyentuh lukanya. Jadi dia tidak bisa benar benar memeluk Qiang Qiang, hanya bisa merendahakan badannya dan mendekatkan dirinya dengan anaknya.
"Ibu, aku sakit, aku mau pulang ke rumah"
"Tunggu luka Qiang Qiang sudah sembuh, ibu akan membawa Qiang Qiang pulang" Ibu angkat mencium muka Qiang Qiang. Wanita ini, dia benar benar mencintai Qiang Qiang. Tetapi hidup ini susah, membuat dia sedikit pelit di sisi ekonomi. Tetapi dia adalah ibu yang baik.
Qiang Qiang tertidur lagi di pelukan ibu angkatnya. Ibu angkat meletakkan Qiang Qiang di atas tempat tidur dengan lembut dan tangannya masih memegang tangan kecil Qiang Qiang.
"Kalian siap siap untuk meninggalkan rumah sakit" Satu jam kemudian, dokter yang mengobati Qiang Qiang memasuki ruangan
Kami semua terkejut, "Dokter, Qiang Qiang baru saja sadar diri tadi. Dia tidak boleh meninggalkan rumah sakit secepat ini!"
Aku merasa pasti ada sesuatu yang terjadi. Kalau tidak, dokter tidak akan mengusir pasien yang luka parah pulang ke rumah. Dokter memasangkan wajah tidak berekspresi dan berkata, "Masalah ini, kalian tanya saja kepada tuan Mo. Dia yang meminta agar kalian meninggalkan rumah sakit"
Mo Ziqian!
Dia benar benar ingin membunuh anakku. Aku langsung berjalan ke arah pintu.
Mo Ziqian, aku akan membunuhmu!
ketika aku sedang berlari dengan emosi, ada seseorang yang berjalan ke arahku dan aku menabraknya. Orang itu memegang aku dan mendorong aku, "Mo Wanwan, nanti baru aku selesaikan masalah dengan kamu!"
Mo Ziqian berjalan ke depan tempat tidur dan mengangkat Qiang Qiang dari tempat tidurnya, dia langsung berjalan keluar.
"Mo Ziqian, kamu mau apa?" Aku benar benar takut. Aku takut Mo Ziqian akan melukai Qiang Qiang dan aku mengejarnya seperti orang gila. Aku menahan lengan Mo Ziqian, "Mo Ziqian, Kamu mau membawa Qiang Qiang kemana? Jika kamu berani melukai dia aku akan membunuhmu!"
Mo Ziqian tidak melihat aku, "Diam jika kamu ingin dia hidup!" Aku takut dan langsung diam. Aku tetap mengikuti Mo Ziqian dia membawa Qiang Qiang turun dari tangga dan aku tetap mengikutinya. Ibu angkat bahkan terkejut sampai pingsan dan aku mendengar Jiayu berteriak nama Mo Ziqian, setelah itu adalah suara Jiayu meneriakan nama ibu angkat. "Jangan takut, kita akan baik baik saja. Kita bereskan dulu disini"
Mo Ziqian berjalan sangat cepat dan turun dari belasan lantai. Aku mengikutinya dengan sesak nafas. Setelah turun ke lantai paling bawah, dia memasuki sebuah mobil yang parkir di depan rumah sakit. Aku sangat takut dan langsung ikut memasuki mobil. Orang yang mengemudi adalah Gao Le. Dengan cepat, mobil bergerak meninggalkan area kota. "Mo Ziqian, kamu mau membawa kita kemana?"
Aku memiliki sebuah pemikiran yang sangat menakutkan. Apakah dia mau membunuh Qiang Qiang dan membuang mayatnya? Pada saat ini, Qiang Qiang yang berada di pelukan Mo Ziqian sudah bangun. Qiang Qiang merasa takut dan menangis, "Ibu, Aku mau ibuku!"
Badan Mo Ziqian menjadi kaku. Jelas, dia terkejut dan langsung berkata, "Jangan menangis" Dia mengeluarkan sebuah sapu tangan dari sakunya dan ingin menyeka air mata Qiang Qiang. Tetapi Qiang Qiang menghindarnya, "Orang jahat! Aku mau ibu, tante!"
"Qiang Qiang, tante di sini!"
Aku merasa sakit hati dan risau. Aku takut luka Qiang Qiang menjadi makin parah dan aku gelisah Mo Ziqian akan melukainya. Qiang Qiang mengulurkan tangannya kepada aku, "Tante, peluk"
Mo Ziqian membiarkan aku mengendong Qiang Qiang. Dia mengeluarkan sebuah rokok dan tiba tiba sadar ada anak kecil di dalam mobil, "Mo Wanwan, aku akan menyelesaikan masalah ini dengan kamu!"
Aku merasa takut dan memeluk Qiang Qiang lebih erat. Mo Ziqian menyimpan rokokonya ke dalam sakunya. Apakah gerakan ini menunjukkan bahwa dia peduli dengan anak ini? Qiang Qiang yang berada di pelukanku menatap aku dengan matanya yang mirip dengan ayahnya, "Tante, dimana ibuku? Apakah dia sudah tidak mau aku?"
"Tidak. Bukan seperti itu. Terjadi sedikit masalah, ibumu akan datang sebentar lagi. Tante akan menemani kamu" Aku menghiburnya
Mo Ziqian, "Aku akan mengantar dia ke rumah sakit di daerah militer. Di sana lebih aman. Kalian juga berada di sana saja" Suara Mo Ziqian sedikit bergetar, jelas terisi kaget dan emosi. Ternyata Mo Ziqian bukan mau melukai anak ini. Aku merasa lega dan menempelkan dahiku ke wajah Qiang Qiang. Air mata ku mengalir lagi.
"Tante, kamu menangis lagi"
Tatapan Qiang Qiang ada sedikit kerisauan. Tangan kecilnya menyentuh wajahku, "Tante, mengapa kamu menangis?"
"Tante tidak menangis. Tadi ada debu masuk ke mata tante"
Aku tersiksa di dalam penjara tetapi aku tidak pernah menangis. Tetapi melihat anakku, air mataku tidak bisa menahan. Mo Ziqian melihat ke arah sini, sepertinya dia ingin melihat anaknya. Tetapi akhirnya dia tidak memiliki keberanian sebesar itu. Mobil sudah memasuki area milliter, Mo Ziqian, tidak tahu menyapa siapa dan mobilnya diizinkan masuk begitu saja. Dengan cepat kami sudah tiba di depan rumah sakit militer.
Mo Ziqian turun dari mobil terlebih dahulu dan Gao Le berlari untuk membuka pintu di sisi kami. Aku mengendong Qiang Qiang turun dari mobil, "Tante, Apakah kalian akan menyuntik aku lagi?"
Aku menghibur dengan suara lembut, "Qiang Qiang jangan takut. Karena kamu terluka sekarang makanya harus diobati agar sembuh"
"Tante, kapan ibuku akan datang? Lalu siapa paman itu? Dia sangat jahat"
"Ibumu akan datang dengan segera. Qiang Qiang harus dengan sabar mengobati luka dulu biar bisa cepat pulang ke rumah"
"Berikan anak kepadaku"
Mo Ziqian mengulurkan tangannya. Qiang Qiang melirik Mo Ziqian dan tangannya langsung melingkari leherku, "Tante, paman itu sangat jahat. Qiang Qiang tidak mau dipeluk dia"
Qiang Qiang meletakkan kepalanya di atas bahuku dan mulai menangis. Hatiku seperti di tusuk jarum. Badan Mo Ziqian menjadi kaku, dia melihat ke anak di hadapannya dengan ekspresi yang bercampur.
"Cepat masuk saja, anak ini masih terluka" Gao Le berkata
Novel Terkait
Hidden Son-in-Law
Andy LeeDark Love
Angel VeronicaAdieu
Shi QiThe Sixth Sense
AlexanderBeautiful Love
Stefen LeeWanita Yang Terbaik
Tudi SaktiHanya Kamu Hidupku
RenataCintaku Yang Dipenuhi Dendam×
- Bab 1 Dua Keluarga
- Bab 2 Kelembutan Terakhir
- Bab 3 Masuk Penjara
- Bab 4 Tingkah Pelacur
- Bab 5 Memberikan Anaknya Kepada Yang Lain
- Bab 6 Seseorang Yang Kaya Dan Misterius
- Bab 7 Tak Terduga
- Bab 8 Begitu Membencimu
- Bab 9 Di Peternakan Kuda
- Bab 10 Campur Tangan Tuan Kelima
- Bab 11 Main Ganda
- Bab 12 Cinta Satu-Satunya
- Bab 13 Anakku
- Bab 14 Belajar Menyenangkanku
- Bab 15 Peran Yang Memalukan
- Bab 16 Penyesalan
- Bab 17 Penuh Keraguan
- Bab 18 Terperangkap
- Bab 19 Penuh dengan Akal Buruk
- Bab 20 Pasangan Serasi
- Bab 21 Memiliki Kesempatan
- Bab 22 Konferensi Pers
- Bab 23 Sangat Memalukan
- Bab 24 Tidak Ada Seorang Pun
- Bab 25 Ciuman Di Luar Kendali
- Bab 26 Membahayakan Dirinya Sendiri
- Bab 27 Paling Menyesal Pernah Mencintaimu
- Bab 28 Suatu Ancaman
- Bab 29 Orang-Orang Malang
- Bab 30 Antara Cinta Dan Benci
- Bab 31 Pembalasan Li Li
- Bab 32 Keterlaluan Bodohnya
- Bab 33 Bersedia Cuci Tangan dan Membuat Sup
- Bab 34 Gangguan Kepribadian
- Bab 35 Dia Mengidap Penyakit Kotor
- Bab 36 Kamu Hanya Bisa Menjadi Milikku
- Bab 37 Orang-Orang Munafik
- Bab 38 Skandal dan Gosip Melanda
- Bab 39 Dikurung
- Bab 40 Proposal Lamaran
- Bab 41 Sifat Tuan Muda
- Bab 42 Memanggil Wartawan
- Bab 43 Tidak Memahami
- Bab 44 Penyergapan Dimana-mana
- Bab 45 Ayah dan Putra yang Berpapasan
- Bab 46 Insting Ibu Dan Anak
- Bab 47 Permainan Mengerikan
- Bab 48 Godaan
- Bab 49 Keracunan Alkohol
- Bab 50 Dirimu Yang Kejam
- Bab 51 Seekor Rubah
- Bab 52 Marah Setengah Mati
- Bab 53 Sudah Di Jalur Yang Benar
- Bab 54 Dikacaukan Dua Kali
- Bab 55 Pria-Pria Brengsek
- Bab 56 Pemesan Kue Misterius
- Bab 57 Identitas Hu Yeming, Pimpinan Kejahatan
- Bab 58 Pandangan Cinta
- Bab 59 Balasan Jahat Untuk Orang Jahat
- Bab 60 Muntah
- Bab 61 Kekasih Lain
- Bab 62 Bantuan
- Bab 63 Bersama Di Mobil Mogok
- Bab 64 Waktu Itu Sangat Indah
- Bab 65 Menjijikan
- Bab 66 Gempa Bumi
- Bab 67 Menyerang Membabi Buta
- Bab 68 Golongan Darah Panda
- Bab 69 Dia Adalah Putramu !
- Bab 70 Ganti Rumah Sakit
- Bab 71 Siapa Yang Berbohong
- Bab 72 Kejutan
- Bab 73 Mengakui Pencuri Sebagai Ibunya
- Bab 74 Kembali Ke Tempat Semula
- Bab 75 Sudah Pergi
- Bab 76 Kesedihan Di Hati
- Bab 77 Ayah Angkat
- Bab 78 Membersihkan Pistol Keluar Api
- Bab 79 Gelang
- Bab 80 Merendahkan
- Bab 81 Membawa Pergi
- Bab 82 Seperti Seorang Kakak
- Bab 83 Kacau Balau
- Bab 84 Bersembunyi di Ruang Rahasia
- Bab 85 Istri Teman
- Bab 86 Kebakaran Besar
- Bab 87 Menyangkal
- Bab 88 Sinis
- Bab 89 Sedikit Trik
- Bab 90 Membayar Dengan Tubuh
- Bab 91 Seperti Mimpi
- Bab 92 Wanita Cantik Yang Kehilangan Kaki
- Bab 93 Potong Perutnya
- Bab 94 Chen Liyan Ditampar
- Bab 95 Pesta Topeng
- Bab 96 Langit Malam
- Bab 97 Pergi Jauh
- Bab 98 Menangkap Basah
- Bab 99 Aku Akan Tanggung Untukmu
- Bab 100 Rela Diselingkuhi
- Bab 101 Selalu Mencintainya
- Bab 102 Itu Dia
- Bab 103 Menjaganya
- Bab 104 Kejam
- Bab 105 Manusia Yang Tidak Memiliki Hati Nurani
- Bab 106 Membantu Dia Mengugurkan Anaknya
- Bab 107 Dia Menyukaimu
- Bab 108 Memaksa
- Bab 109 Tidak Masuk Akal
- Bab 110 Siapa Itu
- Bab 111 Hukuman Yang Mesra
- Bab 112 Malu Dan Marah
- Bab 113 Menyukai Orang Yang Memasak Mie
- Bab 114 Menikmati
- Bab 115 Aneh
- Bab 116 Kesedihan Hati di Kanada (1)
- Bab 116 Kesedihan Di Kanada (2)
- Bab 117 Bertemu Di Bandara (1)
- Bab 117 Bertemu Di Bandara (2)
- Bab 118 Masuk Perangkap (1)
- Bab 118 Masuk Perangkap (2)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (1)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (2)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (3)
- Bab 120 Jebakan (1)
- Bab 120 Jebakan (2)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (1)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (2)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (3)
- Bab 122 Koma (1)
- Bab 122 Koma (2)
- Bab 123 Melepaskan (1)
- Bab 123 Melepaskan (2)
- Bab 123 Melepaskan (3)
- Bab 124 Bangun Dari Koma (1)
- Bab 124 Bangun Dari Koma (2)
- Bab 125 Calon Suami Yang Ideal (1)
- Bab 125 Calon Suami Yang Ideal (2)
- Bab 126 Sulit Dipercaya
- Bab 127 Tidak Dapat Menerima (1)
- Bab 127 Tidak Dapat Menerima (2)
- Bab 128 Relaks (1)
- Bab 128 Relaks (2)
- Bab 128 Relaks (3)
- Bab 129 Dirampok (1)
- Bab 129 Dirampok (2)
- Bab 129 Dirampok (3)
- Bab 130 Berusaha Bertahan Hidup (1)
- Bab 130 Berusaha Bertahan Hidup (2)
- Bab 131 Siapa Yang Akan Kamu Selamatkan Dulu (1)
- Bab 131 Siapa Yang Akan Kamu Selamatkan Dulu (2)
- Bab 132 Perangkap (1)
- Bab 132 Perangkap (2)
- Bab 133 Meninggikan (1)
- Bab 133 Meninggikan (2)
- Bab 134 Mempermalukan (1)
- Bab 134 Mempermalukan (2)
- Bab 135 Wanita Murahan (1)
- Bab 135 Wanita Murahan (2)
- Bab 136 Cadangan (1)
- Bab 136 Cadangan (2)
- Bab 137 Konflik (1)
- Bab 137 Konflik (2)
- Bab 138 Dinyatakan (1)
- Bab 138 Dinyatakan (2)
- Bab 139 Perubahan (1)
- Bab 139 Perubahan (2)
- Bab 140 Ular Kecil Berbisa (1)
- Bab 140 Ular Kecil Berbisa (2)
- Bab 141 Jatuh Dalam Perangkap (1)
- Bab 141 Jatuh Dalam Perangkap (2)
- Bab 142 Bentuk Aslinya (1)
- Bab 142 Bentuk Aslinya (2)
- Bab 143 Mengkhianati (1)
- Bab 143 Mengkhianati (2)
- Bab 144 Anak Siapa (1)
- Bab 144 Anak Siapa (2)
- Bab 145 Cara Tuan Muda Mengungkapkan Cinta (1)
- Bab 145 Cara Tuan Muda Mengungkapkan Cinta (2)
- Bab 146 Perencanaan (1)
- Bab 146 Perencanaan (2)
- Bab 147 Hanya Menginginkan Kamu (1)
- Bab 147 Hanya Menginginkan Kamu (2)
- Bab 148 Bajingan (1)
- Bab 148 Bajingan (2)
- Bab 149 Apakah Kamu Merasa Puas? (1)
- Bab 149 Apa Kamu Merasa Puas ? (2)
- Bab 150 Gila (1)
- Bab 150 Gila (2)
- Bab 151 Pengungkapan Cinta Dari Tuan Muda (1)
- Bab 151 Pengungkapan Cinta Dari Tuan Muda (2)
- Bab 153 Menyogok (1)
- Bab 152 Menyogok (2)
- Bab 153 Identitas (1)
- Bab 153 Identitas (2)
- Bab 154 Bukan Siapa-Siapa (1)
- Bab 154 Bukan Siapa-Siapa (2)
- Bab 155 Jatuh Cinta (1)
- Bab 155 Jatuh Cinta (2)
- Bab 156 Berciuman (1)
- Bab 156 Berciuman (2)
- Bab 157 Tidak Boleh Melahirkan Anak (1)
- Bab 157 Tidak Boleh Melahirkan Anak (2)
- Bab158 PindahTempat (1)
- Bab 158 Pindah Tempat (2)
- Bab 159 Serba Salah (1)
- Bab 159 Serba Salah (2)
- Bab 160 Pergi Dengan Bangga (1)
- Bab 160 Pergi Dengan Bangga (2)
- Bab 161 Bodoh Sekali (1)
- Bab 161 Bodoh Sekali (2)
- Bab 162 Tidak Tega (1)
- Bab 162 Tidak Tega (2)
- Bab 163 Jantung Berdebar (1)
- Bab 163 Jantung Berdebar (2)
- Bab 164 Pengkhianatan (1)
- Bab 164 Pengkhianatan (2)
- Bab 165 Wajah Memerah (1)
- Bab 165 Wajah Memerah (2)
- Bab 166 Datang Mengunjungi (1)
- Bab 166 Datang Mengunjungi (2)
- Bab 167 Pacar (1)
- Bab 167 Pacar (2)
- Bab 168 Terlihat Semuanya (1)
- Bab 168 Terlihat Semuanya (1)
- Bab 169 Mengusir (1)
- Bab 169 Mengusir (2)
- Bab 170 Benar-Benar Peduli (1)
- Bab 170 Benar-Benar Peduli (1)
- Bab 171 Rahasia Identitas (1)
- Bab 171 Rahasia Identitas (2)
- Bab 172 Membersihkan Wanita (1)
- Bab 172 Membersihkan Wanita (2)
- Bab 173 Bahaya Di kota Kuno (1)
- Bab 173 Bahaya Di kota Kuno (2)
- Bab 174 Sepupu (1)
- Bab 174 Sepupu (2)
- Bab 175 Mata-mata (1)
- Bab 175 Mata-Mata (2)
- Bab 176 Memeluk (1)
- Bab 176 Memeluk (2)
- Bab 177 Hantu Di Pemakaman
- Bab 177 Ketakutan Hantu Di Pemakaman
- Bab 178 Memihak Kesalahan (1)
- Bab 178 Memihak Kesalahan (2)
- Bab 179 Mirip Yang Zilan (1)
- Bab 179 Mirip Yang Zilan (2)
- Bab 180 Istri (1)
- Bab 180 Istri (2)
- Bab 181 Tidak Mencintaimu Lagi (1)
- Bab 181 Tidak Mencintaimu Lagi (2)
- Bab 182 Hati Dingin (1)
- Bab 182 Hati Dingin (2)
- Bab 183 Masuk Perangkap (1)
- Bab 183 Masuk Perangkap (2)
- Bab 184 Wanita Bodoh (1)
- Bab 184 Wanita Bodoh (2)
- Bab 185 Rela (1)
- BAB 185 Rela (2)
- Bab 186 Sembahyang (1)
- Bab 186 Sembahyang (2)
- Bab 187 Menguntungkan Suami (1)
- Bab 187 Menguntungkan Suami (2)
- Bab 188 Ibu Rumah Tangga Muda (1)
- Bab 188 Ibu Rumah Tangga Muda (2)
- Bab 189 Pukul (1)
- Bab 189 Pukul (2)
- bab 190 Bersikap Imut (1)
- bab 190 Bersikap Imut (2)
- Bab 191 Tipuan (1)
- bab 191 Tipuan (2)
- Bab 192 Pesta (1)
- Bab 192 Pesta (2)
- Bab 193 Muntah Darah (1)
- Bab 193 Muntah Darah (2)
- Bab 194 Pacar Baru (1)
- Bab 194 Pacar Baru (2)
- Bab 195 Panggil Mama (1)
- Bab 195 Panggil Mama (2)
- Bab 196 Tidur Bersama (1)
- Bab 196 Tidur Bersama (2)
- Bab 197 Panda (1)
- Bab 197 Panda (2)
- Bab 198 Bukan Anak Biologis (1)
- Bab 198 Bukan Anak Biologis (2)
- Bab 199 Menyalahkan (1)
- Bab 199 Menyalahkan (2)
- Bab 200 Penuaan Dini (1)
- Bab 200 Penuaan Dini (2)
- Bab 201 Suka atau Tidak Suka (1)
- Bab 201 Sama Tidak Sama
- Bab 202 Ganti Pasangan (1)
- Bab 202 Ganti Pasangan (2)
- Bab 203 Bodoh (1)
- Bab 203 Bodoh (2)
- Bab 204 Pelajaran (1)
- Bab 204 Pelajaran (2)
- Bab 205 Peduli (1)
- Bab 205 Peduli (2)
- Bab 206 Pertunangan (1)
- Bab 206 Pertunangan (2)
- Bab 207 Tuduhan (1)
- Bab 207 Tuduhan (2)
- Bab 208 Identitas (1)
- Bab 208 Identitas (2)
- Bab 209 Pencitraan dan Mencari Sensasi (1)
- Bab 209 Pencitraan dan Mencari Sensasi (2)
- Bab 210 Mimpi (1)
- Bab 210 Mimpi (2)
- Bab 211 Merindukanmu (1)
- Bab 211 Merindukanmu (2)
- Bab 212 Jarum Berdarah (1)
- Bab 212 Jarum Berdarah (2)
- Bab 213 Tidak Menghormati Diri Sendiri (1)
- Bab 213 Tidak Menghormati Diri Sendiiri (2)
- Bab 214 Tembakan (1)
- Bab 214 Tembakan (2)
- Bab 215 Keguguran (1)
- Bab 215 Keguguran (2)
- Bab 216 Harta Warisan (1)
- Bab 216 Harta Warisan (2)
- Bab 217 Perjalanan Bisnis (1)
- Bab 217 Perjalanan (2)
- Bab 218 Anak Kandung (1)
- Bab 218 Anak Kandung (2)
- Bab 219 Ayah (1)
- Bab 219 Ayah (2)
- Bab 220 Kejam (1)
- Bab 220 Kejam (2)
- Bab 221 Mandul (1)
- Bab 221 Mandul (2)
- Bab 222 Egois (1)
- Bab 222 Egois (2)
- Bab 232 Memberikan Pelukan (1)
- bab 232 Memberikan Pelukan (2)
- Bab 224 Menikah Denganmu (1)
- Bab 224 Menikah Denganmu (2)
- Bab 225 Diriku yang Tidak Jujur (1)
- Bab 225 Diriku yang Tidak Jujur (2)
- Bab 226 Pertunjukan Seru (1)
- Bab 226 Pertunjukan Seru (2)
- Bab 227 Pertunjukkan Bagus (3)
- Bab 227 Pertunjukkan Bagus (4)
- Bab 228 Garis Merah (1)
- Bab 228 Garis Merah (2)
- Bab 229 Dalam Masalah (1)
- Bab 229 Dalam Masalah (2)
- Bab 230 Muntah (1)
- Bab 230 Mual (2)
- Bab 231 Berbahaya (1)
- Bab 231 Berbahaya (2)
- Bab 232 Kembali Ke Dalam Negeri (1)
- Bab 232 Kembali Ke Dalam Negeri (2)
- Bab 233 Kecurigaan (1)
- Bab 233 Kecurigaan (2)
- Bab 234 Bantuan (1)
- Bab 234 Bantuan (2)
- Bab 235 Marah
- Bab 236 Dibebaskan (1)
- Bab 236 Dibebaskan (2)
- Bab 237 Pernikahan (1)
- Bab 237 Pernikahan (2)
- Bab 238 Munafik (1)
- Bab 238 Munafik (2)
- Bab 239 Seperti Seorang Anak Kecil (1)
- Bab 239 Seperti Seorang Anak Kecil (2)
- Bab 240 Tidak Menyentuhnya (1)
- Bab 240 Tidak Menyentuhnya (2)
- Bab 241 Gangguan (1)
- Bab 241 Gangguan (2)
- Bab 242 HIV (1)
- Bab 242 HIV(2)
- Bab 243 Pendarahan Otak (1)
- Bab 243 Pendarahan Otak (2)
- Bab 244 Tamparan (1)
- Bab 244 Tamparan (2)
- Bab 245 Keracunan Makanan (1)
- Bab 245 Keracunan Makanan (2)
- Bab 246 Selingkuh (1)
- Bab 246 Selingkuh (2)
- Bab 247 Vasektomi (1)
- Bab 247 Vasektomi (2)
- Bab 248 Pertunjukkan Bagus (1)
- Bab 248 Pertunjukkan Bagus (2)
- Bab 249 Canggung
- Bab 250 (Episode Terakhir) Muka Manusia Bagaikan Kulit Kayu Pada Pohon (1)
- Bab 250 (Episode Terakhir) Muka Manusia Bagaikan Kulit Kayu Pada Pohon (2)
- Bab 251 (Episode Terakhir) Kekerasan Tuan Muda
- Bab 252(Episode Terakhir) Memetik Bunga Persik (1)
- Bab 252 (Episode Terakhir) Memetik Bunga Persik (2)
- Bab 253 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (1)
- Bab 253 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (2)
- Bab 254 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (3)
- Bab 254 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (4)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (1)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (2)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (3)