Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 126 Sulit Dipercaya
Ponselku berdering, itu nomor Mo Ziqian. Aku tahu Qiang-Qiang sedang mencariku, jadi aku menjawab telepon, dan terdengar suara Qiang-Qiang yang lembut, “Mama, Papa membuat banyak makanan lezat, menunggumu datang untuk makan bersama.”
“Qiang-Qiang, mama memiliki sedikit urusan sekarang, tidak bisa pergi, bisakah kamu makan dengan Papa?” Aku berbisik membujuknya.
Qiang-Qiang sedikit kecewa, tetapi tetap menjawab ya.
Setelah menutup telepon, aku melihat secara tidak sengaja mengangkat mata, dan terlihat sosok tinggi tidak jauh datang perlahan-lahan.
Dia mengenakan setelan jas indah yang aku tidak dapat menyebut mereknya, wajah yang memesona, begitu tampan sehingga orang tidak bisa mengalihkan tatapan mereka.
“Apakah kamu datang untuk kencan buta lagi?”
Tuan kelima datang, dan matanya yang dingin melirik ke prajurit yang di hadapanku.
Aku sedikit malu dan tetap tersenyum sebagai tanda menyapa.
Tuan kelima mengangkat kakinya yang ramping, setengah pantat duduk di meja kopi, punggungnya menghadap prajurit itu dan menatap ke arahku, “Lin Xiao, bukankah baru saja karena maslaah Mo Ziqian, kamu hampir tidur di bawah tubuhku? Kenapa baru beberapa hari tidak bertemu, kamu sudah tertarik pada pria lain lagi? Mo Ziqian kembali bersama Chen Liyan, tidak menginginkanmu lagi?”
Perkataan Tuan kelima yang ironis, membuat wajahku memerah, pipiku seperti api membara, duduk di sana tiba-tiba terasa sangat malu.
Aku tidak tahu harus meletakkan wajahku ke mana.
Prajurit sedikit kesal dan berdiri, wajahnya memerah, “Pria ini, aku tidak tahu bagaimana Lin Xiao menyinggungmu, mohon jangan membuatnya malu seperti itu.”
Tuan kelima mendengus dan berdiri, sedikit memutarkan tubuhnya, menatap prajurit dan berkata, “Ternyata ada seorang penyelamat di sini. Apakah kamu tahu siapa dia? Dia adalah mantan Mo Ziqian dan sekarang masih belum putus hubungan, dia juga wanita yang pernah masuk berita utama bersamaku. Hey bocah, kalau kamu ingin menjadi pria ketiganya, silakan!”
Prajurit tertegun mendengar kata-kata Tuan kelima, sangat kaget, dengan tidak berani percaya menatapku, dan Tuan kelima telah pergi dengan santai.
Aku merasa sangat bersalah dan dengan tulus membungkukkan tubuhku pada prajurit. “Maaf, semuanya yang dia katakan benar, ini salahku, aku seharusnya menolak kencan buta hari ini tetapi aku tidak menolak, maaf.”
Aku terlihat seperti anjing yang tenggelam dan terburu-buru melarikan diri dari pandangan prajurit.
Tuan kelima sedang membuka pintu mobil dan melihat aku keluar dari kafe, dia menekan kunci lagi dan mengunci pintu, lalu berjalan ke arahku.
“Lin Xiao!”
Aku membalikkan tubuhku dan melihat wajah Tuan kelima yang dingin. Sepasang tangannya dimasukkan ke dalam sakunya dan berjalan mendekatiku, seluruh tubuhnya memancarkan aura dingin.
“Aku harus memanggilmu Lin Xiao, atau memanggilmu wanita yang bermoral tidak stabil bagai air!”
Sudut mulutku bergetar, dan pada saat itu, aku hanya memandangnya, tetapi aku tidak bisa mengatakan apa pun.
Tuan kelima datang padaku, sosok tinggi seperti awan gelap di atas kepalaku, matanya penuh ironi, “Apakah bersama pria manapun, kamu bisa tidur dengannya, Lin Xiao, kamu benar-benar satu-satunya wanita yang paling memalukan yang pernah kulihat, tidak ada duanya.”
Senyuman Tuan kelima yang ironis menusuk ke dalam mataku, dia membalikkan badan dan berjalan menuju mobil sport kecil yang diparkir tidak jauh dari sana. Mobil sport putih yang mempesona itu dengan cepat menghilang dipandanganku.
Hatiku terasa tidak nyaman bagai tertusuk jarum.
Setelah itu, aku tidak pergi ke rumah Mo Ziqian, tetapi langsung pergi ke apartemen Wen Yiru. Hari berikutnya adalah hari Sabtu. Aku menelepon Mo Ziqian dan mengatakan aku akan pergi menjemput Qiang-Qiang, dia berkata bahwa dia membawa Qiang-Qiang pergi ke perusahaan, jadi aku langsung pergi ke Qianpin International.
Hari ini, Qianpin International ingin mengadakan rapat dewan direksi. Aku juga baru mengetahui ketika melihat banyak mobil mewah di luar pintu.
Aku juga terlihat Chen Liyan, dia berdiri di depan Mo Ziqian, menundukkan matanya, terlihat jelas sedang menangis. Mo Ziqian sedikit mengerutkan alisnya, tapi berekspresi polos, tampaknya sangat mudah membiarkan orang lain menyangka bahwa istrinya mencintai namun suaminya kejam.
Chen Liyan berkata sambil menangis: “Ziqian, aku datang untuk memberitahumu, kamu tidak perlu peduli dengan para pemegang saham, meskipun aku yang pergi memohon pada Tuan kelima, memintanya untuk berhenti membeli saham Qianpin International, tetapi ini adalah sesuatu yang aku rela perbuat untukmu, tidak mengharapkan imbalanmu dan tidak memintamu untuk dapat memaafkanku, dan kembali bersamaku, kamu jangan terpengaruh oleh para pemegang saham, apa yang aku lakukan benar-benar tidak penting......”
Chen Liyan mengatakan bahwa dia yang pergi memohon pada Tuan kelima, barulah Tuan kelima berhenti membeli saham Qianpin International, dari mana wajah wanita ini berasal!
Pada saat itu, hatiku bagai tersumbat kapas, aku sangat marah hingga terasa sesak napas.
Aku menahan amarah di dadaku, memelototi Chen Liyan, dan berkata dengan dingin, “Bisakah kamu lebih memalukan lagi?”
Mendadak terdengar suaraku, terlihat jelas punggung Chen Liyan menjadi kaku. Mo Ziqian juga menatap kearahku dan memanggil Wanwan.
Chen Liyan menatapku dengan tidak berani percaya, ada air mata di dalam matanya yang indah, “Kenapa aku memalukan? Masalah tentang aku memohon pada Tuan kelima, Tuan kelima sendiri dapat membuktikan, kalau tidak percaya kamu boleh bertanya pada Tuan kelima.”
“Tidak perlu, aku bisa membuktikannya sekarang.”
Sebuah suara dingin tiba-tiba memecahkan suasana yang tegang.
Aku menoleh dan melihat ke sana, Tuan kelima keluar dari dalam mobil sport putih yang mempesona, dia berdiri dan sudut bibirnya yang tipis terangkat senyuman licik dan tatapannya yang dingin menyapu ke wajah semua orang, “Yang datang memohon padaku adalah Nona Chen, barulah aku berhenti membeli stok Qianpin International, Mo Ziqian, wanita seperti ini, kamu harus menghargainya!”
Tuan kelima selesai berkata, dan menatapku dengan tatapan dingin, kemudian tersenyum dan membalikkan badan berjalan menuju ke dalam gedung.
Tiba-tiba aku menarik napas dingin.
Kapan Tuan kelima mulai membantu Chen Liyan berbicara, jelas aku yang memohon padanya, bagaimana dia bisa mengatakan itu adalah Chen Liyan? Aku dengan tidak berani percaya menatap sosok Tuan kelima yang tinggi besar menghilang ke dalam gedung, dan untuk sesaat aku tertegun.
“Direktur Mo, kamu harus memaafkan istrimu, istrimu telah melakukan begitu banyak untuk perusahaan, seberapa besar kesalahannya juga dapat dimaafkan.”
“Ya benar.”
Kebetulan beberapa pemegang saham yang baru saja turun dari mobil menyatakan pendapatnya.
Aku melihat sudut mata Chen Liyan menunjukkan suatu kebanggaan. Mo Ziqian berkata dengan polos, “Aku tahu siapa saja yang telah melakukan kebaikan untukku, kalian tidak perlu mengatakan apa pun, masuk dan bersiap-siaplah untuk rapat.”
Dia selesai berkata, berjalan ke arahku.
“Qiang-Qiang baru saja dibawa pergi oleh ayahku, sekarang seharusnya sedang berada di taman bermain. Kamu pergi cari mereka di taman bermain.”
Setelah Mo Ziqian selesai berkata, dia mengambil langkah menuju Gedung Qianpin.
Sosok Mo Ziqian menghilang di pintu putar gedung. Chen Liyan berjalan ke arahku sambil tersenyum, “Lin Xiao, semua orang percaya bahwa aku yang membantu Ziqian, kamu sudah tamat.”
Bibir merah Chen Liyan terangkat, seluruh tubuhnya membawa kebanggaan dan berjalan masuk ke dalam gedung.
Aku mengambil kembali pandanganku, tetapi seluruh tubuhku merasakan rasa sejuk yang tidak bisa kukatakan. Apakah Mo Ziqian percaya dengan kata-kata Chen Liyan?
Aku tidak pernah berpikir untuk meminta imbalan apapun dari Mo Ziqian, atau meminta sesuatu dari Mo Ziqian, aku membantunya, hanya untuk membalas kasih sayangnya terhadap aku dan Qiang-Qiang.
Tetapi aku tidak terpikir, apa yang telah kuperbuat telah menyempurnakan Chen Liyan.
Aku dengan keberatan masuk ke dalam taksi dan pergi ke taman bermain terbesar di kota ini, Qiang-Qiang suka bermain di sana.
Di taman bermain, aku masih terasa keberatan, dari kejauhan aku terlihat sesosok kecil duduk di atas komidi putar. Mo Cheng sedang berdiri di luar dan memegang ponsel untuk memotretnya.
Novel Terkait
See You Next Time
Cherry BlossomEverything i know about love
Shinta CharityThick Wallet
TessaBretta’s Diary
DanielleCintaku Yang Dipenuhi Dendam×
- Bab 1 Dua Keluarga
- Bab 2 Kelembutan Terakhir
- Bab 3 Masuk Penjara
- Bab 4 Tingkah Pelacur
- Bab 5 Memberikan Anaknya Kepada Yang Lain
- Bab 6 Seseorang Yang Kaya Dan Misterius
- Bab 7 Tak Terduga
- Bab 8 Begitu Membencimu
- Bab 9 Di Peternakan Kuda
- Bab 10 Campur Tangan Tuan Kelima
- Bab 11 Main Ganda
- Bab 12 Cinta Satu-Satunya
- Bab 13 Anakku
- Bab 14 Belajar Menyenangkanku
- Bab 15 Peran Yang Memalukan
- Bab 16 Penyesalan
- Bab 17 Penuh Keraguan
- Bab 18 Terperangkap
- Bab 19 Penuh dengan Akal Buruk
- Bab 20 Pasangan Serasi
- Bab 21 Memiliki Kesempatan
- Bab 22 Konferensi Pers
- Bab 23 Sangat Memalukan
- Bab 24 Tidak Ada Seorang Pun
- Bab 25 Ciuman Di Luar Kendali
- Bab 26 Membahayakan Dirinya Sendiri
- Bab 27 Paling Menyesal Pernah Mencintaimu
- Bab 28 Suatu Ancaman
- Bab 29 Orang-Orang Malang
- Bab 30 Antara Cinta Dan Benci
- Bab 31 Pembalasan Li Li
- Bab 32 Keterlaluan Bodohnya
- Bab 33 Bersedia Cuci Tangan dan Membuat Sup
- Bab 34 Gangguan Kepribadian
- Bab 35 Dia Mengidap Penyakit Kotor
- Bab 36 Kamu Hanya Bisa Menjadi Milikku
- Bab 37 Orang-Orang Munafik
- Bab 38 Skandal dan Gosip Melanda
- Bab 39 Dikurung
- Bab 40 Proposal Lamaran
- Bab 41 Sifat Tuan Muda
- Bab 42 Memanggil Wartawan
- Bab 43 Tidak Memahami
- Bab 44 Penyergapan Dimana-mana
- Bab 45 Ayah dan Putra yang Berpapasan
- Bab 46 Insting Ibu Dan Anak
- Bab 47 Permainan Mengerikan
- Bab 48 Godaan
- Bab 49 Keracunan Alkohol
- Bab 50 Dirimu Yang Kejam
- Bab 51 Seekor Rubah
- Bab 52 Marah Setengah Mati
- Bab 53 Sudah Di Jalur Yang Benar
- Bab 54 Dikacaukan Dua Kali
- Bab 55 Pria-Pria Brengsek
- Bab 56 Pemesan Kue Misterius
- Bab 57 Identitas Hu Yeming, Pimpinan Kejahatan
- Bab 58 Pandangan Cinta
- Bab 59 Balasan Jahat Untuk Orang Jahat
- Bab 60 Muntah
- Bab 61 Kekasih Lain
- Bab 62 Bantuan
- Bab 63 Bersama Di Mobil Mogok
- Bab 64 Waktu Itu Sangat Indah
- Bab 65 Menjijikan
- Bab 66 Gempa Bumi
- Bab 67 Menyerang Membabi Buta
- Bab 68 Golongan Darah Panda
- Bab 69 Dia Adalah Putramu !
- Bab 70 Ganti Rumah Sakit
- Bab 71 Siapa Yang Berbohong
- Bab 72 Kejutan
- Bab 73 Mengakui Pencuri Sebagai Ibunya
- Bab 74 Kembali Ke Tempat Semula
- Bab 75 Sudah Pergi
- Bab 76 Kesedihan Di Hati
- Bab 77 Ayah Angkat
- Bab 78 Membersihkan Pistol Keluar Api
- Bab 79 Gelang
- Bab 80 Merendahkan
- Bab 81 Membawa Pergi
- Bab 82 Seperti Seorang Kakak
- Bab 83 Kacau Balau
- Bab 84 Bersembunyi di Ruang Rahasia
- Bab 85 Istri Teman
- Bab 86 Kebakaran Besar
- Bab 87 Menyangkal
- Bab 88 Sinis
- Bab 89 Sedikit Trik
- Bab 90 Membayar Dengan Tubuh
- Bab 91 Seperti Mimpi
- Bab 92 Wanita Cantik Yang Kehilangan Kaki
- Bab 93 Potong Perutnya
- Bab 94 Chen Liyan Ditampar
- Bab 95 Pesta Topeng
- Bab 96 Langit Malam
- Bab 97 Pergi Jauh
- Bab 98 Menangkap Basah
- Bab 99 Aku Akan Tanggung Untukmu
- Bab 100 Rela Diselingkuhi
- Bab 101 Selalu Mencintainya
- Bab 102 Itu Dia
- Bab 103 Menjaganya
- Bab 104 Kejam
- Bab 105 Manusia Yang Tidak Memiliki Hati Nurani
- Bab 106 Membantu Dia Mengugurkan Anaknya
- Bab 107 Dia Menyukaimu
- Bab 108 Memaksa
- Bab 109 Tidak Masuk Akal
- Bab 110 Siapa Itu
- Bab 111 Hukuman Yang Mesra
- Bab 112 Malu Dan Marah
- Bab 113 Menyukai Orang Yang Memasak Mie
- Bab 114 Menikmati
- Bab 115 Aneh
- Bab 116 Kesedihan Hati di Kanada (1)
- Bab 116 Kesedihan Di Kanada (2)
- Bab 117 Bertemu Di Bandara (1)
- Bab 117 Bertemu Di Bandara (2)
- Bab 118 Masuk Perangkap (1)
- Bab 118 Masuk Perangkap (2)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (1)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (2)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (3)
- Bab 120 Jebakan (1)
- Bab 120 Jebakan (2)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (1)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (2)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (3)
- Bab 122 Koma (1)
- Bab 122 Koma (2)
- Bab 123 Melepaskan (1)
- Bab 123 Melepaskan (2)
- Bab 123 Melepaskan (3)
- Bab 124 Bangun Dari Koma (1)
- Bab 124 Bangun Dari Koma (2)
- Bab 125 Calon Suami Yang Ideal (1)
- Bab 125 Calon Suami Yang Ideal (2)
- Bab 126 Sulit Dipercaya
- Bab 127 Tidak Dapat Menerima (1)
- Bab 127 Tidak Dapat Menerima (2)
- Bab 128 Relaks (1)
- Bab 128 Relaks (2)
- Bab 128 Relaks (3)
- Bab 129 Dirampok (1)
- Bab 129 Dirampok (2)
- Bab 129 Dirampok (3)
- Bab 130 Berusaha Bertahan Hidup (1)
- Bab 130 Berusaha Bertahan Hidup (2)
- Bab 131 Siapa Yang Akan Kamu Selamatkan Dulu (1)
- Bab 131 Siapa Yang Akan Kamu Selamatkan Dulu (2)
- Bab 132 Perangkap (1)
- Bab 132 Perangkap (2)
- Bab 133 Meninggikan (1)
- Bab 133 Meninggikan (2)
- Bab 134 Mempermalukan (1)
- Bab 134 Mempermalukan (2)
- Bab 135 Wanita Murahan (1)
- Bab 135 Wanita Murahan (2)
- Bab 136 Cadangan (1)
- Bab 136 Cadangan (2)
- Bab 137 Konflik (1)
- Bab 137 Konflik (2)
- Bab 138 Dinyatakan (1)
- Bab 138 Dinyatakan (2)
- Bab 139 Perubahan (1)
- Bab 139 Perubahan (2)
- Bab 140 Ular Kecil Berbisa (1)
- Bab 140 Ular Kecil Berbisa (2)
- Bab 141 Jatuh Dalam Perangkap (1)
- Bab 141 Jatuh Dalam Perangkap (2)
- Bab 142 Bentuk Aslinya (1)
- Bab 142 Bentuk Aslinya (2)
- Bab 143 Mengkhianati (1)
- Bab 143 Mengkhianati (2)
- Bab 144 Anak Siapa (1)
- Bab 144 Anak Siapa (2)
- Bab 145 Cara Tuan Muda Mengungkapkan Cinta (1)
- Bab 145 Cara Tuan Muda Mengungkapkan Cinta (2)
- Bab 146 Perencanaan (1)
- Bab 146 Perencanaan (2)
- Bab 147 Hanya Menginginkan Kamu (1)
- Bab 147 Hanya Menginginkan Kamu (2)
- Bab 148 Bajingan (1)
- Bab 148 Bajingan (2)
- Bab 149 Apakah Kamu Merasa Puas? (1)
- Bab 149 Apa Kamu Merasa Puas ? (2)
- Bab 150 Gila (1)
- Bab 150 Gila (2)
- Bab 151 Pengungkapan Cinta Dari Tuan Muda (1)
- Bab 151 Pengungkapan Cinta Dari Tuan Muda (2)
- Bab 153 Menyogok (1)
- Bab 152 Menyogok (2)
- Bab 153 Identitas (1)
- Bab 153 Identitas (2)
- Bab 154 Bukan Siapa-Siapa (1)
- Bab 154 Bukan Siapa-Siapa (2)
- Bab 155 Jatuh Cinta (1)
- Bab 155 Jatuh Cinta (2)
- Bab 156 Berciuman (1)
- Bab 156 Berciuman (2)
- Bab 157 Tidak Boleh Melahirkan Anak (1)
- Bab 157 Tidak Boleh Melahirkan Anak (2)
- Bab158 PindahTempat (1)
- Bab 158 Pindah Tempat (2)
- Bab 159 Serba Salah (1)
- Bab 159 Serba Salah (2)
- Bab 160 Pergi Dengan Bangga (1)
- Bab 160 Pergi Dengan Bangga (2)
- Bab 161 Bodoh Sekali (1)
- Bab 161 Bodoh Sekali (2)
- Bab 162 Tidak Tega (1)
- Bab 162 Tidak Tega (2)
- Bab 163 Jantung Berdebar (1)
- Bab 163 Jantung Berdebar (2)
- Bab 164 Pengkhianatan (1)
- Bab 164 Pengkhianatan (2)
- Bab 165 Wajah Memerah (1)
- Bab 165 Wajah Memerah (2)
- Bab 166 Datang Mengunjungi (1)
- Bab 166 Datang Mengunjungi (2)
- Bab 167 Pacar (1)
- Bab 167 Pacar (2)
- Bab 168 Terlihat Semuanya (1)
- Bab 168 Terlihat Semuanya (1)
- Bab 169 Mengusir (1)
- Bab 169 Mengusir (2)
- Bab 170 Benar-Benar Peduli (1)
- Bab 170 Benar-Benar Peduli (1)
- Bab 171 Rahasia Identitas (1)
- Bab 171 Rahasia Identitas (2)
- Bab 172 Membersihkan Wanita (1)
- Bab 172 Membersihkan Wanita (2)
- Bab 173 Bahaya Di kota Kuno (1)
- Bab 173 Bahaya Di kota Kuno (2)
- Bab 174 Sepupu (1)
- Bab 174 Sepupu (2)
- Bab 175 Mata-mata (1)
- Bab 175 Mata-Mata (2)
- Bab 176 Memeluk (1)
- Bab 176 Memeluk (2)
- Bab 177 Hantu Di Pemakaman
- Bab 177 Ketakutan Hantu Di Pemakaman
- Bab 178 Memihak Kesalahan (1)
- Bab 178 Memihak Kesalahan (2)
- Bab 179 Mirip Yang Zilan (1)
- Bab 179 Mirip Yang Zilan (2)
- Bab 180 Istri (1)
- Bab 180 Istri (2)
- Bab 181 Tidak Mencintaimu Lagi (1)
- Bab 181 Tidak Mencintaimu Lagi (2)
- Bab 182 Hati Dingin (1)
- Bab 182 Hati Dingin (2)
- Bab 183 Masuk Perangkap (1)
- Bab 183 Masuk Perangkap (2)
- Bab 184 Wanita Bodoh (1)
- Bab 184 Wanita Bodoh (2)
- Bab 185 Rela (1)
- BAB 185 Rela (2)
- Bab 186 Sembahyang (1)
- Bab 186 Sembahyang (2)
- Bab 187 Menguntungkan Suami (1)
- Bab 187 Menguntungkan Suami (2)
- Bab 188 Ibu Rumah Tangga Muda (1)
- Bab 188 Ibu Rumah Tangga Muda (2)
- Bab 189 Pukul (1)
- Bab 189 Pukul (2)
- bab 190 Bersikap Imut (1)
- bab 190 Bersikap Imut (2)
- Bab 191 Tipuan (1)
- bab 191 Tipuan (2)
- Bab 192 Pesta (1)
- Bab 192 Pesta (2)
- Bab 193 Muntah Darah (1)
- Bab 193 Muntah Darah (2)
- Bab 194 Pacar Baru (1)
- Bab 194 Pacar Baru (2)
- Bab 195 Panggil Mama (1)
- Bab 195 Panggil Mama (2)
- Bab 196 Tidur Bersama (1)
- Bab 196 Tidur Bersama (2)
- Bab 197 Panda (1)
- Bab 197 Panda (2)
- Bab 198 Bukan Anak Biologis (1)
- Bab 198 Bukan Anak Biologis (2)
- Bab 199 Menyalahkan (1)
- Bab 199 Menyalahkan (2)
- Bab 200 Penuaan Dini (1)
- Bab 200 Penuaan Dini (2)
- Bab 201 Suka atau Tidak Suka (1)
- Bab 201 Sama Tidak Sama
- Bab 202 Ganti Pasangan (1)
- Bab 202 Ganti Pasangan (2)
- Bab 203 Bodoh (1)
- Bab 203 Bodoh (2)
- Bab 204 Pelajaran (1)
- Bab 204 Pelajaran (2)
- Bab 205 Peduli (1)
- Bab 205 Peduli (2)
- Bab 206 Pertunangan (1)
- Bab 206 Pertunangan (2)
- Bab 207 Tuduhan (1)
- Bab 207 Tuduhan (2)
- Bab 208 Identitas (1)
- Bab 208 Identitas (2)
- Bab 209 Pencitraan dan Mencari Sensasi (1)
- Bab 209 Pencitraan dan Mencari Sensasi (2)
- Bab 210 Mimpi (1)
- Bab 210 Mimpi (2)
- Bab 211 Merindukanmu (1)
- Bab 211 Merindukanmu (2)
- Bab 212 Jarum Berdarah (1)
- Bab 212 Jarum Berdarah (2)
- Bab 213 Tidak Menghormati Diri Sendiri (1)
- Bab 213 Tidak Menghormati Diri Sendiiri (2)
- Bab 214 Tembakan (1)
- Bab 214 Tembakan (2)
- Bab 215 Keguguran (1)
- Bab 215 Keguguran (2)
- Bab 216 Harta Warisan (1)
- Bab 216 Harta Warisan (2)
- Bab 217 Perjalanan Bisnis (1)
- Bab 217 Perjalanan (2)
- Bab 218 Anak Kandung (1)
- Bab 218 Anak Kandung (2)
- Bab 219 Ayah (1)
- Bab 219 Ayah (2)
- Bab 220 Kejam (1)
- Bab 220 Kejam (2)
- Bab 221 Mandul (1)
- Bab 221 Mandul (2)
- Bab 222 Egois (1)
- Bab 222 Egois (2)
- Bab 232 Memberikan Pelukan (1)
- bab 232 Memberikan Pelukan (2)
- Bab 224 Menikah Denganmu (1)
- Bab 224 Menikah Denganmu (2)
- Bab 225 Diriku yang Tidak Jujur (1)
- Bab 225 Diriku yang Tidak Jujur (2)
- Bab 226 Pertunjukan Seru (1)
- Bab 226 Pertunjukan Seru (2)
- Bab 227 Pertunjukkan Bagus (3)
- Bab 227 Pertunjukkan Bagus (4)
- Bab 228 Garis Merah (1)
- Bab 228 Garis Merah (2)
- Bab 229 Dalam Masalah (1)
- Bab 229 Dalam Masalah (2)
- Bab 230 Muntah (1)
- Bab 230 Mual (2)
- Bab 231 Berbahaya (1)
- Bab 231 Berbahaya (2)
- Bab 232 Kembali Ke Dalam Negeri (1)
- Bab 232 Kembali Ke Dalam Negeri (2)
- Bab 233 Kecurigaan (1)
- Bab 233 Kecurigaan (2)
- Bab 234 Bantuan (1)
- Bab 234 Bantuan (2)
- Bab 235 Marah
- Bab 236 Dibebaskan (1)
- Bab 236 Dibebaskan (2)
- Bab 237 Pernikahan (1)
- Bab 237 Pernikahan (2)
- Bab 238 Munafik (1)
- Bab 238 Munafik (2)
- Bab 239 Seperti Seorang Anak Kecil (1)
- Bab 239 Seperti Seorang Anak Kecil (2)
- Bab 240 Tidak Menyentuhnya (1)
- Bab 240 Tidak Menyentuhnya (2)
- Bab 241 Gangguan (1)
- Bab 241 Gangguan (2)
- Bab 242 HIV (1)
- Bab 242 HIV(2)
- Bab 243 Pendarahan Otak (1)
- Bab 243 Pendarahan Otak (2)
- Bab 244 Tamparan (1)
- Bab 244 Tamparan (2)
- Bab 245 Keracunan Makanan (1)
- Bab 245 Keracunan Makanan (2)
- Bab 246 Selingkuh (1)
- Bab 246 Selingkuh (2)
- Bab 247 Vasektomi (1)
- Bab 247 Vasektomi (2)
- Bab 248 Pertunjukkan Bagus (1)
- Bab 248 Pertunjukkan Bagus (2)
- Bab 249 Canggung
- Bab 250 (Episode Terakhir) Muka Manusia Bagaikan Kulit Kayu Pada Pohon (1)
- Bab 250 (Episode Terakhir) Muka Manusia Bagaikan Kulit Kayu Pada Pohon (2)
- Bab 251 (Episode Terakhir) Kekerasan Tuan Muda
- Bab 252(Episode Terakhir) Memetik Bunga Persik (1)
- Bab 252 (Episode Terakhir) Memetik Bunga Persik (2)
- Bab 253 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (1)
- Bab 253 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (2)
- Bab 254 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (3)
- Bab 254 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (4)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (1)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (2)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (3)