Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 237 Pernikahan (2)
"Chen Bo, keluar kamu!"
Tuan besar berkata dengan terengah-engah. Saat terjadi masalah dengan Tuan Kelima, tuan besar tidak pernah menampakkan batang hidungnya sama sekali, tetapi sekarang setelah Tuan Kelima baik-baik saja, tidak tahu untuk apa dia kemari.
Tuan Kelima menghampirinya, raut wajahnya terlihat dingin, "Ada apa?"
Tuan besar berkata : "Kamu sudah merasa hebat yah, aku tidak bisa menghalangimu menikah dengan siapapun yang kamu inginkan, namun jangan merayakannya dengan besar-besaran dan membuatku malu."
Setelah berkata seperti itu, tuan besar langsung ingin pergi dari sana, Aisha langsung melompat berdiri dari atas sofa, "Hei, kamu siapa!"
Karakter Aisha yang meledak-ledak bagaikan bom kecil, saat mendengar hal itu, dia bagaikan granat yang ditarik benangnya, langsung ingin meledak keluar. Dia berjalan kesana, "Kamu siapa sehingga mau mengatur urusan kakakku dan kakak iparku! Kenapa kakakku tidak boleh merayakannya besar-besaran, kenapa bisa membuatmu malu!"
Tuan besar berbalik kembali dan mengerutkan alisnya yang tebal, dia menatap Aisha dengan kedua matanya yang terlihat muram, "Siapa gadis liar ini, aku mengatur putraku sendiri, untuk apa kamu ikut campur? Tidak punya aturan!"
Aisha menatap Tuan Kelima dengan ekspresi "Ternyata dia ayahmu", kemudian dia berkata lagi kepada tuan besar : "Oh, ternyata kamu adalah ayah tuan muda, saat tuan muda mengalami kesulitan diluar sana, kenapa aku tidak melihatmu keluar dan mengakui putramu ini, sekarang tuan muda sudah tidak ada masalah, kamu datang kemari dan mengatur ini dan itu!"
Aisha berkata, dia tidak memberikan muka sedikitpun kepada tuan besar, tuan besar terlihat sangat marah, wajahnya berubah merah.
"Kamu......"
Jari tuan besar menunjuk kearah Aisha, dia sangat marah sampai-sampai tidak bisa mengatakan apapun, akhirnya dia mendengus dengan keras, "Huh, dasar gadis kurang ajar!"
Tuan besar pergi dengan marah.
Aisha menoleh kearah Tuan Kelima dan berkata : "Tuan muda, jika kamu berani melakukan seperti yang dikatakan oleh ayahmu, maka selamanya aku tidak akan pernah memanggilmu kakak ipar!"
Aisha mengibaskan tangannya dengan marah lalu masuk ke dalam.
Tuan Kelima menghela nafas pelan dan berkata kepadaku : "Maaf, sudah membuatmu diperlakukan seperti itu." matanya yang sebening kaca menatapku dengan sangat dalam, "Aku tidak akan membiarkanmu diperlakukan dengan tidak adil."
Dia mengangkat tangannya dan mengelus rambutku dengan lembut, matanya menatapku dengan rasa sayang yang dalam.
Hari-hari berlalu dengan cepat, gaun pengantin, gaun malam dan semua perhiasan sudah dikirim, Aisha dan aku mencobanya satu persatu, dia membantuku merapikan pakaianku sambil berkata dengan kagum : "Kak, kamu terlihat sangat anggun. Dulu kamu tidak pernah berdandan, coba lihat dirimu sekarang, cantik dan berkelas, terlihat seperti Putri Kate Middleton, hanya saja sayang sekali tuan muda bukan Pangeran George."
Aku tertawa, "Asalkan kita menjadi diri sendiri, maka itu sudah cukup. Selain itu, bagaimana mungkin aku bisa dibandingkan dengan Putri Kate, kamu sendiri, bagaimana hubunganmu dengan perwira itu?"
Aisha beberapa waktu belakangan ini sedang berkencan dengan seorang perwira, Aisha mengangkat alisnya dengan tidak peduli, "Sudah bubar."
"Hah?" aku sangat terkejut, "Kenapa? Bukankah kamu lumayan menyukainya?"
Aisha : "Aku hanya membeli sepasang sepatu saja, dia langsung menyalahkanku dan berkata aku boros, dia juga berkata kelak aku harus bagaimana, siapa yang bisa menghidupiku, lebih baik kembalikan sepatunya dan beli online saja, dia lihat yang harganya 60 ribu rupiah sepasang itu cukup bagus. Aku juga tidak pernah menggunakan uangnya untuk membeli sesuatu, oke....."
Saat Aisha mengungkit perwira itu, wajahnya langsung terlihat marah.
"Kelihatannya kalian berdua memang tidak cocok, memang lebih baik putus saja. Kamu masih begitu muda, kelak kamu pasti akan memiliki banyak kesempatan untuk memilih, tidak usah takut tidak menemukan pasangan yang baik."
Dengan latar belakang keluarga seperti Aisha, dia tidak akan mungkin membeli sepasang sepatu seharga 60 ribu rupiah di Shopee, karena itu, perwira itu bisa dipastikan tidak akan bisa bertahan lama dengan Aisha.
Mereka berdua sama sekali bukan dari dunia yang sama.
Waktu berlalu dengan sangat cepat, hari pernikahanku sudah tiba, sama seperti yang sudah direncanakan.
Lan Ke baru menampakkan wajahnya di hari pernikahanku, dialah yang menggendongku ke bawah dan memasukkanku ke dalam mobil pengantin, selain Lan Ke, Aisha dan Lan Yue, aku tidak memiliki siapa-siapa lagi dari pihak keluargaku, Jiayu sebagai sahabatku yang paling baik, hadir sambil menggendong putri kecil. Qiang Qiang dan gadis kecil yang bernama Josie itu bertugas menjadi penabur bunga, Aisha menjadi pengiring pengantin perempuan, pengiring pengantin prianya adalah teman Tuan Kelima.
Pesta pernikahannya diadakan dengan sangat ramai, gaun pengantin, gaun malam, baik dengan gaya barat maupun gaya china, semua dipakaikan di tubuh kami berdua dengan tampilan yang berbeda-beda.
Saat pesta pernikahannya sudah mencapai tahap klimaks, Tuan Kelima malah berkata sambil tertawa : "Para hadirin sekalian, saat ini aku mau mengumumkan satu hal."
Suara orang-orang dan dentingan-dentingan gelas yang ada di aula hotel tiba-tiba tidak terdengar lagi, semua orang mengarahkan tatapannya kepada pengantin pria yang menyilaukan bagaikan matahari itu.
Tuan Kelima berkata perlahan-lahan : "Seseorang pernah berkata, jika orang yang kucintai bersedia menikah denganku, aku akan memberikan semua hartaku kepadanya, hari ini ini aku dan wanita yang paling kucintai sudah menikah, ini juga merupakan waktunya aku memenuhi janjiku, aku meminta kalian semua untuk menjadi saksi."
Tuan Kelima memberi isyarat dengan tangannya, segera setelahnya ada seorang pria paruh baya yang mengenakan jas berjalan menghampirinya, dia juga membawa sebuah tas kerja di tangannya.
Pria itu membuka tas kerjanya, dia mengeluarkan sesuatu yang terlihat seperti sebuah dokumen dari dalamnya, lalu dia membacakannya :
"Saya Chen Bo mengalihkan seluruh harta saya, termasuk perusahaan investasi ventura dan semua saham yang saya miliki di perusahaan keluarga Liu, belasan properti dan juga semua tabungan di dalam rekening saya, mulai hari ini semuanya adalah milik istri saya, Lin Xiao....."
Seluruh tamu undangan yang hadir di sana merasa sangat bersemangat, "Tuan Kelima dan istrinya benar-benar sensasional!"
"Saat Mo Ziqian dan Lin Xueman menikah, Mo Ziqian hanya memberikan istrinya sebagian saham saja, lihat Tuan Kelima, ini barulah yang dinamakan dengan cinta."
.............
Terjadi kehebohan di tengah-tengah tamu undangan, sedangkan aku malah tertegun di tempat. Aku menatap pria yang bagaikan sedang mengumumkan kepada semua orang untuk makan itu dengan tatapan tidak percaya, saat ini senyuman di wajahnya yang tampan tidak berkurang sedikitpun, hangat bagaikan angin musim semi.
Pengacara membawa dokumennya kepadaku dan memintaku untuk menandatanganinya, aku berdiri tertegun disana, mataku menatap pria yang sangat mempesona yang berada di hadapanku itu dengan dalam, lalu dengan lirih bertanya kenapa.
Tuan Kelima tersenyum dan mengambil tanganku dengan lembut lalu menciumnya bagaikan seorang gentlemen, "Di dunia ini, tidak ada orang yang begitu baik terhadapku selain dirimu, disaat aku ditinggalkan oleh semua orang, kamulah yang tetap berada di sisiku dan menyelamatkanku. Apa artinya aku memberikan seluruh hartaku kepadamu dibandingkan dengan apa yang sudah kamu lakukan untukku?"
Dia berbisik pelan, seperti angin lembut yang bertiup di telingaku, pandanganku perlahan-lahan mengabur.
Saat pesta pernikahan sudah selesai, aku sudah merasa sangat lelah, Tuan Kelimalah yang memapahku keatas, Qiang Qiang dibawa pergi oleh Aisha, dia ingin memberikan kami waktu untuk berduaan saja, meskipun di dalam perutku masih ada si kecil.
Tetapi hal itu langsung diabaikan.
Selesai mandi, aku memakai piyamaku dan berbaring diatas ranjang yang besar, aku menutup mataku dan memeluk selimut yang tipis sambil menghirup aroma kain katun yang wangi itu, hatiku merasa sangat puas.
Tuan Kelima berbaring di sisiku, dia membungkukkan tubuhnya, terlihat seperti ingin menciumku, namun ketika bibirnya hampir mengenai wajahku, dia malah tiba-tiba berhenti.
Novel Terkait
Istri Yang Sombong
JessicaTernyata Suamiku Seorang Milioner
Star AngelIstri kontrakku
RasudinThe Comeback of My Ex-Wife
Alina Queens1001Malam bersama pramugari cantik
andrian wijayaGet Back To You
LexyCintaku Yang Dipenuhi Dendam×
- Bab 1 Dua Keluarga
- Bab 2 Kelembutan Terakhir
- Bab 3 Masuk Penjara
- Bab 4 Tingkah Pelacur
- Bab 5 Memberikan Anaknya Kepada Yang Lain
- Bab 6 Seseorang Yang Kaya Dan Misterius
- Bab 7 Tak Terduga
- Bab 8 Begitu Membencimu
- Bab 9 Di Peternakan Kuda
- Bab 10 Campur Tangan Tuan Kelima
- Bab 11 Main Ganda
- Bab 12 Cinta Satu-Satunya
- Bab 13 Anakku
- Bab 14 Belajar Menyenangkanku
- Bab 15 Peran Yang Memalukan
- Bab 16 Penyesalan
- Bab 17 Penuh Keraguan
- Bab 18 Terperangkap
- Bab 19 Penuh dengan Akal Buruk
- Bab 20 Pasangan Serasi
- Bab 21 Memiliki Kesempatan
- Bab 22 Konferensi Pers
- Bab 23 Sangat Memalukan
- Bab 24 Tidak Ada Seorang Pun
- Bab 25 Ciuman Di Luar Kendali
- Bab 26 Membahayakan Dirinya Sendiri
- Bab 27 Paling Menyesal Pernah Mencintaimu
- Bab 28 Suatu Ancaman
- Bab 29 Orang-Orang Malang
- Bab 30 Antara Cinta Dan Benci
- Bab 31 Pembalasan Li Li
- Bab 32 Keterlaluan Bodohnya
- Bab 33 Bersedia Cuci Tangan dan Membuat Sup
- Bab 34 Gangguan Kepribadian
- Bab 35 Dia Mengidap Penyakit Kotor
- Bab 36 Kamu Hanya Bisa Menjadi Milikku
- Bab 37 Orang-Orang Munafik
- Bab 38 Skandal dan Gosip Melanda
- Bab 39 Dikurung
- Bab 40 Proposal Lamaran
- Bab 41 Sifat Tuan Muda
- Bab 42 Memanggil Wartawan
- Bab 43 Tidak Memahami
- Bab 44 Penyergapan Dimana-mana
- Bab 45 Ayah dan Putra yang Berpapasan
- Bab 46 Insting Ibu Dan Anak
- Bab 47 Permainan Mengerikan
- Bab 48 Godaan
- Bab 49 Keracunan Alkohol
- Bab 50 Dirimu Yang Kejam
- Bab 51 Seekor Rubah
- Bab 52 Marah Setengah Mati
- Bab 53 Sudah Di Jalur Yang Benar
- Bab 54 Dikacaukan Dua Kali
- Bab 55 Pria-Pria Brengsek
- Bab 56 Pemesan Kue Misterius
- Bab 57 Identitas Hu Yeming, Pimpinan Kejahatan
- Bab 58 Pandangan Cinta
- Bab 59 Balasan Jahat Untuk Orang Jahat
- Bab 60 Muntah
- Bab 61 Kekasih Lain
- Bab 62 Bantuan
- Bab 63 Bersama Di Mobil Mogok
- Bab 64 Waktu Itu Sangat Indah
- Bab 65 Menjijikan
- Bab 66 Gempa Bumi
- Bab 67 Menyerang Membabi Buta
- Bab 68 Golongan Darah Panda
- Bab 69 Dia Adalah Putramu !
- Bab 70 Ganti Rumah Sakit
- Bab 71 Siapa Yang Berbohong
- Bab 72 Kejutan
- Bab 73 Mengakui Pencuri Sebagai Ibunya
- Bab 74 Kembali Ke Tempat Semula
- Bab 75 Sudah Pergi
- Bab 76 Kesedihan Di Hati
- Bab 77 Ayah Angkat
- Bab 78 Membersihkan Pistol Keluar Api
- Bab 79 Gelang
- Bab 80 Merendahkan
- Bab 81 Membawa Pergi
- Bab 82 Seperti Seorang Kakak
- Bab 83 Kacau Balau
- Bab 84 Bersembunyi di Ruang Rahasia
- Bab 85 Istri Teman
- Bab 86 Kebakaran Besar
- Bab 87 Menyangkal
- Bab 88 Sinis
- Bab 89 Sedikit Trik
- Bab 90 Membayar Dengan Tubuh
- Bab 91 Seperti Mimpi
- Bab 92 Wanita Cantik Yang Kehilangan Kaki
- Bab 93 Potong Perutnya
- Bab 94 Chen Liyan Ditampar
- Bab 95 Pesta Topeng
- Bab 96 Langit Malam
- Bab 97 Pergi Jauh
- Bab 98 Menangkap Basah
- Bab 99 Aku Akan Tanggung Untukmu
- Bab 100 Rela Diselingkuhi
- Bab 101 Selalu Mencintainya
- Bab 102 Itu Dia
- Bab 103 Menjaganya
- Bab 104 Kejam
- Bab 105 Manusia Yang Tidak Memiliki Hati Nurani
- Bab 106 Membantu Dia Mengugurkan Anaknya
- Bab 107 Dia Menyukaimu
- Bab 108 Memaksa
- Bab 109 Tidak Masuk Akal
- Bab 110 Siapa Itu
- Bab 111 Hukuman Yang Mesra
- Bab 112 Malu Dan Marah
- Bab 113 Menyukai Orang Yang Memasak Mie
- Bab 114 Menikmati
- Bab 115 Aneh
- Bab 116 Kesedihan Hati di Kanada (1)
- Bab 116 Kesedihan Di Kanada (2)
- Bab 117 Bertemu Di Bandara (1)
- Bab 117 Bertemu Di Bandara (2)
- Bab 118 Masuk Perangkap (1)
- Bab 118 Masuk Perangkap (2)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (1)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (2)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (3)
- Bab 120 Jebakan (1)
- Bab 120 Jebakan (2)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (1)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (2)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (3)
- Bab 122 Koma (1)
- Bab 122 Koma (2)
- Bab 123 Melepaskan (1)
- Bab 123 Melepaskan (2)
- Bab 123 Melepaskan (3)
- Bab 124 Bangun Dari Koma (1)
- Bab 124 Bangun Dari Koma (2)
- Bab 125 Calon Suami Yang Ideal (1)
- Bab 125 Calon Suami Yang Ideal (2)
- Bab 126 Sulit Dipercaya
- Bab 127 Tidak Dapat Menerima (1)
- Bab 127 Tidak Dapat Menerima (2)
- Bab 128 Relaks (1)
- Bab 128 Relaks (2)
- Bab 128 Relaks (3)
- Bab 129 Dirampok (1)
- Bab 129 Dirampok (2)
- Bab 129 Dirampok (3)
- Bab 130 Berusaha Bertahan Hidup (1)
- Bab 130 Berusaha Bertahan Hidup (2)
- Bab 131 Siapa Yang Akan Kamu Selamatkan Dulu (1)
- Bab 131 Siapa Yang Akan Kamu Selamatkan Dulu (2)
- Bab 132 Perangkap (1)
- Bab 132 Perangkap (2)
- Bab 133 Meninggikan (1)
- Bab 133 Meninggikan (2)
- Bab 134 Mempermalukan (1)
- Bab 134 Mempermalukan (2)
- Bab 135 Wanita Murahan (1)
- Bab 135 Wanita Murahan (2)
- Bab 136 Cadangan (1)
- Bab 136 Cadangan (2)
- Bab 137 Konflik (1)
- Bab 137 Konflik (2)
- Bab 138 Dinyatakan (1)
- Bab 138 Dinyatakan (2)
- Bab 139 Perubahan (1)
- Bab 139 Perubahan (2)
- Bab 140 Ular Kecil Berbisa (1)
- Bab 140 Ular Kecil Berbisa (2)
- Bab 141 Jatuh Dalam Perangkap (1)
- Bab 141 Jatuh Dalam Perangkap (2)
- Bab 142 Bentuk Aslinya (1)
- Bab 142 Bentuk Aslinya (2)
- Bab 143 Mengkhianati (1)
- Bab 143 Mengkhianati (2)
- Bab 144 Anak Siapa (1)
- Bab 144 Anak Siapa (2)
- Bab 145 Cara Tuan Muda Mengungkapkan Cinta (1)
- Bab 145 Cara Tuan Muda Mengungkapkan Cinta (2)
- Bab 146 Perencanaan (1)
- Bab 146 Perencanaan (2)
- Bab 147 Hanya Menginginkan Kamu (1)
- Bab 147 Hanya Menginginkan Kamu (2)
- Bab 148 Bajingan (1)
- Bab 148 Bajingan (2)
- Bab 149 Apakah Kamu Merasa Puas? (1)
- Bab 149 Apa Kamu Merasa Puas ? (2)
- Bab 150 Gila (1)
- Bab 150 Gila (2)
- Bab 151 Pengungkapan Cinta Dari Tuan Muda (1)
- Bab 151 Pengungkapan Cinta Dari Tuan Muda (2)
- Bab 153 Menyogok (1)
- Bab 152 Menyogok (2)
- Bab 153 Identitas (1)
- Bab 153 Identitas (2)
- Bab 154 Bukan Siapa-Siapa (1)
- Bab 154 Bukan Siapa-Siapa (2)
- Bab 155 Jatuh Cinta (1)
- Bab 155 Jatuh Cinta (2)
- Bab 156 Berciuman (1)
- Bab 156 Berciuman (2)
- Bab 157 Tidak Boleh Melahirkan Anak (1)
- Bab 157 Tidak Boleh Melahirkan Anak (2)
- Bab158 PindahTempat (1)
- Bab 158 Pindah Tempat (2)
- Bab 159 Serba Salah (1)
- Bab 159 Serba Salah (2)
- Bab 160 Pergi Dengan Bangga (1)
- Bab 160 Pergi Dengan Bangga (2)
- Bab 161 Bodoh Sekali (1)
- Bab 161 Bodoh Sekali (2)
- Bab 162 Tidak Tega (1)
- Bab 162 Tidak Tega (2)
- Bab 163 Jantung Berdebar (1)
- Bab 163 Jantung Berdebar (2)
- Bab 164 Pengkhianatan (1)
- Bab 164 Pengkhianatan (2)
- Bab 165 Wajah Memerah (1)
- Bab 165 Wajah Memerah (2)
- Bab 166 Datang Mengunjungi (1)
- Bab 166 Datang Mengunjungi (2)
- Bab 167 Pacar (1)
- Bab 167 Pacar (2)
- Bab 168 Terlihat Semuanya (1)
- Bab 168 Terlihat Semuanya (1)
- Bab 169 Mengusir (1)
- Bab 169 Mengusir (2)
- Bab 170 Benar-Benar Peduli (1)
- Bab 170 Benar-Benar Peduli (1)
- Bab 171 Rahasia Identitas (1)
- Bab 171 Rahasia Identitas (2)
- Bab 172 Membersihkan Wanita (1)
- Bab 172 Membersihkan Wanita (2)
- Bab 173 Bahaya Di kota Kuno (1)
- Bab 173 Bahaya Di kota Kuno (2)
- Bab 174 Sepupu (1)
- Bab 174 Sepupu (2)
- Bab 175 Mata-mata (1)
- Bab 175 Mata-Mata (2)
- Bab 176 Memeluk (1)
- Bab 176 Memeluk (2)
- Bab 177 Hantu Di Pemakaman
- Bab 177 Ketakutan Hantu Di Pemakaman
- Bab 178 Memihak Kesalahan (1)
- Bab 178 Memihak Kesalahan (2)
- Bab 179 Mirip Yang Zilan (1)
- Bab 179 Mirip Yang Zilan (2)
- Bab 180 Istri (1)
- Bab 180 Istri (2)
- Bab 181 Tidak Mencintaimu Lagi (1)
- Bab 181 Tidak Mencintaimu Lagi (2)
- Bab 182 Hati Dingin (1)
- Bab 182 Hati Dingin (2)
- Bab 183 Masuk Perangkap (1)
- Bab 183 Masuk Perangkap (2)
- Bab 184 Wanita Bodoh (1)
- Bab 184 Wanita Bodoh (2)
- Bab 185 Rela (1)
- BAB 185 Rela (2)
- Bab 186 Sembahyang (1)
- Bab 186 Sembahyang (2)
- Bab 187 Menguntungkan Suami (1)
- Bab 187 Menguntungkan Suami (2)
- Bab 188 Ibu Rumah Tangga Muda (1)
- Bab 188 Ibu Rumah Tangga Muda (2)
- Bab 189 Pukul (1)
- Bab 189 Pukul (2)
- bab 190 Bersikap Imut (1)
- bab 190 Bersikap Imut (2)
- Bab 191 Tipuan (1)
- bab 191 Tipuan (2)
- Bab 192 Pesta (1)
- Bab 192 Pesta (2)
- Bab 193 Muntah Darah (1)
- Bab 193 Muntah Darah (2)
- Bab 194 Pacar Baru (1)
- Bab 194 Pacar Baru (2)
- Bab 195 Panggil Mama (1)
- Bab 195 Panggil Mama (2)
- Bab 196 Tidur Bersama (1)
- Bab 196 Tidur Bersama (2)
- Bab 197 Panda (1)
- Bab 197 Panda (2)
- Bab 198 Bukan Anak Biologis (1)
- Bab 198 Bukan Anak Biologis (2)
- Bab 199 Menyalahkan (1)
- Bab 199 Menyalahkan (2)
- Bab 200 Penuaan Dini (1)
- Bab 200 Penuaan Dini (2)
- Bab 201 Suka atau Tidak Suka (1)
- Bab 201 Sama Tidak Sama
- Bab 202 Ganti Pasangan (1)
- Bab 202 Ganti Pasangan (2)
- Bab 203 Bodoh (1)
- Bab 203 Bodoh (2)
- Bab 204 Pelajaran (1)
- Bab 204 Pelajaran (2)
- Bab 205 Peduli (1)
- Bab 205 Peduli (2)
- Bab 206 Pertunangan (1)
- Bab 206 Pertunangan (2)
- Bab 207 Tuduhan (1)
- Bab 207 Tuduhan (2)
- Bab 208 Identitas (1)
- Bab 208 Identitas (2)
- Bab 209 Pencitraan dan Mencari Sensasi (1)
- Bab 209 Pencitraan dan Mencari Sensasi (2)
- Bab 210 Mimpi (1)
- Bab 210 Mimpi (2)
- Bab 211 Merindukanmu (1)
- Bab 211 Merindukanmu (2)
- Bab 212 Jarum Berdarah (1)
- Bab 212 Jarum Berdarah (2)
- Bab 213 Tidak Menghormati Diri Sendiri (1)
- Bab 213 Tidak Menghormati Diri Sendiiri (2)
- Bab 214 Tembakan (1)
- Bab 214 Tembakan (2)
- Bab 215 Keguguran (1)
- Bab 215 Keguguran (2)
- Bab 216 Harta Warisan (1)
- Bab 216 Harta Warisan (2)
- Bab 217 Perjalanan Bisnis (1)
- Bab 217 Perjalanan (2)
- Bab 218 Anak Kandung (1)
- Bab 218 Anak Kandung (2)
- Bab 219 Ayah (1)
- Bab 219 Ayah (2)
- Bab 220 Kejam (1)
- Bab 220 Kejam (2)
- Bab 221 Mandul (1)
- Bab 221 Mandul (2)
- Bab 222 Egois (1)
- Bab 222 Egois (2)
- Bab 232 Memberikan Pelukan (1)
- bab 232 Memberikan Pelukan (2)
- Bab 224 Menikah Denganmu (1)
- Bab 224 Menikah Denganmu (2)
- Bab 225 Diriku yang Tidak Jujur (1)
- Bab 225 Diriku yang Tidak Jujur (2)
- Bab 226 Pertunjukan Seru (1)
- Bab 226 Pertunjukan Seru (2)
- Bab 227 Pertunjukkan Bagus (3)
- Bab 227 Pertunjukkan Bagus (4)
- Bab 228 Garis Merah (1)
- Bab 228 Garis Merah (2)
- Bab 229 Dalam Masalah (1)
- Bab 229 Dalam Masalah (2)
- Bab 230 Muntah (1)
- Bab 230 Mual (2)
- Bab 231 Berbahaya (1)
- Bab 231 Berbahaya (2)
- Bab 232 Kembali Ke Dalam Negeri (1)
- Bab 232 Kembali Ke Dalam Negeri (2)
- Bab 233 Kecurigaan (1)
- Bab 233 Kecurigaan (2)
- Bab 234 Bantuan (1)
- Bab 234 Bantuan (2)
- Bab 235 Marah
- Bab 236 Dibebaskan (1)
- Bab 236 Dibebaskan (2)
- Bab 237 Pernikahan (1)
- Bab 237 Pernikahan (2)
- Bab 238 Munafik (1)
- Bab 238 Munafik (2)
- Bab 239 Seperti Seorang Anak Kecil (1)
- Bab 239 Seperti Seorang Anak Kecil (2)
- Bab 240 Tidak Menyentuhnya (1)
- Bab 240 Tidak Menyentuhnya (2)
- Bab 241 Gangguan (1)
- Bab 241 Gangguan (2)
- Bab 242 HIV (1)
- Bab 242 HIV(2)
- Bab 243 Pendarahan Otak (1)
- Bab 243 Pendarahan Otak (2)
- Bab 244 Tamparan (1)
- Bab 244 Tamparan (2)
- Bab 245 Keracunan Makanan (1)
- Bab 245 Keracunan Makanan (2)
- Bab 246 Selingkuh (1)
- Bab 246 Selingkuh (2)
- Bab 247 Vasektomi (1)
- Bab 247 Vasektomi (2)
- Bab 248 Pertunjukkan Bagus (1)
- Bab 248 Pertunjukkan Bagus (2)
- Bab 249 Canggung
- Bab 250 (Episode Terakhir) Muka Manusia Bagaikan Kulit Kayu Pada Pohon (1)
- Bab 250 (Episode Terakhir) Muka Manusia Bagaikan Kulit Kayu Pada Pohon (2)
- Bab 251 (Episode Terakhir) Kekerasan Tuan Muda
- Bab 252(Episode Terakhir) Memetik Bunga Persik (1)
- Bab 252 (Episode Terakhir) Memetik Bunga Persik (2)
- Bab 253 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (1)
- Bab 253 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (2)
- Bab 254 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (3)
- Bab 254 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (4)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (1)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (2)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (3)