Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 237 Pernikahan (2)

"Chen Bo, keluar kamu!"

Tuan besar berkata dengan terengah-engah. Saat terjadi masalah dengan Tuan Kelima, tuan besar tidak pernah menampakkan batang hidungnya sama sekali, tetapi sekarang setelah Tuan Kelima baik-baik saja, tidak tahu untuk apa dia kemari.

Tuan Kelima menghampirinya, raut wajahnya terlihat dingin, "Ada apa?"

Tuan besar berkata : "Kamu sudah merasa hebat yah, aku tidak bisa menghalangimu menikah dengan siapapun yang kamu inginkan, namun jangan merayakannya dengan besar-besaran dan membuatku malu."

Setelah berkata seperti itu, tuan besar langsung ingin pergi dari sana, Aisha langsung melompat berdiri dari atas sofa, "Hei, kamu siapa!"

Karakter Aisha yang meledak-ledak bagaikan bom kecil, saat mendengar hal itu, dia bagaikan granat yang ditarik benangnya, langsung ingin meledak keluar. Dia berjalan kesana, "Kamu siapa sehingga mau mengatur urusan kakakku dan kakak iparku! Kenapa kakakku tidak boleh merayakannya besar-besaran, kenapa bisa membuatmu malu!"

Tuan besar berbalik kembali dan mengerutkan alisnya yang tebal, dia menatap Aisha dengan kedua matanya yang terlihat muram, "Siapa gadis liar ini, aku mengatur putraku sendiri, untuk apa kamu ikut campur? Tidak punya aturan!"

Aisha menatap Tuan Kelima dengan ekspresi "Ternyata dia ayahmu", kemudian dia berkata lagi kepada tuan besar : "Oh, ternyata kamu adalah ayah tuan muda, saat tuan muda mengalami kesulitan diluar sana, kenapa aku tidak melihatmu keluar dan mengakui putramu ini, sekarang tuan muda sudah tidak ada masalah, kamu datang kemari dan mengatur ini dan itu!"

Aisha berkata, dia tidak memberikan muka sedikitpun kepada tuan besar, tuan besar terlihat sangat marah, wajahnya berubah merah.

"Kamu......"

Jari tuan besar menunjuk kearah Aisha, dia sangat marah sampai-sampai tidak bisa mengatakan apapun, akhirnya dia mendengus dengan keras, "Huh, dasar gadis kurang ajar!"

Tuan besar pergi dengan marah.

Aisha menoleh kearah Tuan Kelima dan berkata : "Tuan muda, jika kamu berani melakukan seperti yang dikatakan oleh ayahmu, maka selamanya aku tidak akan pernah memanggilmu kakak ipar!"

Aisha mengibaskan tangannya dengan marah lalu masuk ke dalam.

Tuan Kelima menghela nafas pelan dan berkata kepadaku : "Maaf, sudah membuatmu diperlakukan seperti itu." matanya yang sebening kaca menatapku dengan sangat dalam, "Aku tidak akan membiarkanmu diperlakukan dengan tidak adil."

Dia mengangkat tangannya dan mengelus rambutku dengan lembut, matanya menatapku dengan rasa sayang yang dalam.

Hari-hari berlalu dengan cepat, gaun pengantin, gaun malam dan semua perhiasan sudah dikirim, Aisha dan aku mencobanya satu persatu, dia membantuku merapikan pakaianku sambil berkata dengan kagum : "Kak, kamu terlihat sangat anggun. Dulu kamu tidak pernah berdandan, coba lihat dirimu sekarang, cantik dan berkelas, terlihat seperti Putri Kate Middleton, hanya saja sayang sekali tuan muda bukan Pangeran George."

Aku tertawa, "Asalkan kita menjadi diri sendiri, maka itu sudah cukup. Selain itu, bagaimana mungkin aku bisa dibandingkan dengan Putri Kate, kamu sendiri, bagaimana hubunganmu dengan perwira itu?"

Aisha beberapa waktu belakangan ini sedang berkencan dengan seorang perwira, Aisha mengangkat alisnya dengan tidak peduli, "Sudah bubar."

"Hah?" aku sangat terkejut, "Kenapa? Bukankah kamu lumayan menyukainya?"

Aisha : "Aku hanya membeli sepasang sepatu saja, dia langsung menyalahkanku dan berkata aku boros, dia juga berkata kelak aku harus bagaimana, siapa yang bisa menghidupiku, lebih baik kembalikan sepatunya dan beli online saja, dia lihat yang harganya 60 ribu rupiah sepasang itu cukup bagus. Aku juga tidak pernah menggunakan uangnya untuk membeli sesuatu, oke....."

Saat Aisha mengungkit perwira itu, wajahnya langsung terlihat marah.

"Kelihatannya kalian berdua memang tidak cocok, memang lebih baik putus saja. Kamu masih begitu muda, kelak kamu pasti akan memiliki banyak kesempatan untuk memilih, tidak usah takut tidak menemukan pasangan yang baik."

Dengan latar belakang keluarga seperti Aisha, dia tidak akan mungkin membeli sepasang sepatu seharga 60 ribu rupiah di Shopee, karena itu, perwira itu bisa dipastikan tidak akan bisa bertahan lama dengan Aisha.

Mereka berdua sama sekali bukan dari dunia yang sama.

Waktu berlalu dengan sangat cepat, hari pernikahanku sudah tiba, sama seperti yang sudah direncanakan.

Lan Ke baru menampakkan wajahnya di hari pernikahanku, dialah yang menggendongku ke bawah dan memasukkanku ke dalam mobil pengantin, selain Lan Ke, Aisha dan Lan Yue, aku tidak memiliki siapa-siapa lagi dari pihak keluargaku, Jiayu sebagai sahabatku yang paling baik, hadir sambil menggendong putri kecil. Qiang Qiang dan gadis kecil yang bernama Josie itu bertugas menjadi penabur bunga, Aisha menjadi pengiring pengantin perempuan, pengiring pengantin prianya adalah teman Tuan Kelima.

Pesta pernikahannya diadakan dengan sangat ramai, gaun pengantin, gaun malam, baik dengan gaya barat maupun gaya china, semua dipakaikan di tubuh kami berdua dengan tampilan yang berbeda-beda.

Saat pesta pernikahannya sudah mencapai tahap klimaks, Tuan Kelima malah berkata sambil tertawa : "Para hadirin sekalian, saat ini aku mau mengumumkan satu hal."

Suara orang-orang dan dentingan-dentingan gelas yang ada di aula hotel tiba-tiba tidak terdengar lagi, semua orang mengarahkan tatapannya kepada pengantin pria yang menyilaukan bagaikan matahari itu.

Tuan Kelima berkata perlahan-lahan : "Seseorang pernah berkata, jika orang yang kucintai bersedia menikah denganku, aku akan memberikan semua hartaku kepadanya, hari ini ini aku dan wanita yang paling kucintai sudah menikah, ini juga merupakan waktunya aku memenuhi janjiku, aku meminta kalian semua untuk menjadi saksi."

Tuan Kelima memberi isyarat dengan tangannya, segera setelahnya ada seorang pria paruh baya yang mengenakan jas berjalan menghampirinya, dia juga membawa sebuah tas kerja di tangannya.

Pria itu membuka tas kerjanya, dia mengeluarkan sesuatu yang terlihat seperti sebuah dokumen dari dalamnya, lalu dia membacakannya :

"Saya Chen Bo mengalihkan seluruh harta saya, termasuk perusahaan investasi ventura dan semua saham yang saya miliki di perusahaan keluarga Liu, belasan properti dan juga semua tabungan di dalam rekening saya, mulai hari ini semuanya adalah milik istri saya, Lin Xiao....."

Seluruh tamu undangan yang hadir di sana merasa sangat bersemangat, "Tuan Kelima dan istrinya benar-benar sensasional!"

"Saat Mo Ziqian dan Lin Xueman menikah, Mo Ziqian hanya memberikan istrinya sebagian saham saja, lihat Tuan Kelima, ini barulah yang dinamakan dengan cinta."

.............

Terjadi kehebohan di tengah-tengah tamu undangan, sedangkan aku malah tertegun di tempat. Aku menatap pria yang bagaikan sedang mengumumkan kepada semua orang untuk makan itu dengan tatapan tidak percaya, saat ini senyuman di wajahnya yang tampan tidak berkurang sedikitpun, hangat bagaikan angin musim semi.

Pengacara membawa dokumennya kepadaku dan memintaku untuk menandatanganinya, aku berdiri tertegun disana, mataku menatap pria yang sangat mempesona yang berada di hadapanku itu dengan dalam, lalu dengan lirih bertanya kenapa.

Tuan Kelima tersenyum dan mengambil tanganku dengan lembut lalu menciumnya bagaikan seorang gentlemen, "Di dunia ini, tidak ada orang yang begitu baik terhadapku selain dirimu, disaat aku ditinggalkan oleh semua orang, kamulah yang tetap berada di sisiku dan menyelamatkanku. Apa artinya aku memberikan seluruh hartaku kepadamu dibandingkan dengan apa yang sudah kamu lakukan untukku?"

Dia berbisik pelan, seperti angin lembut yang bertiup di telingaku, pandanganku perlahan-lahan mengabur.

Saat pesta pernikahan sudah selesai, aku sudah merasa sangat lelah, Tuan Kelimalah yang memapahku keatas, Qiang Qiang dibawa pergi oleh Aisha, dia ingin memberikan kami waktu untuk berduaan saja, meskipun di dalam perutku masih ada si kecil.

Tetapi hal itu langsung diabaikan.

Selesai mandi, aku memakai piyamaku dan berbaring diatas ranjang yang besar, aku menutup mataku dan memeluk selimut yang tipis sambil menghirup aroma kain katun yang wangi itu, hatiku merasa sangat puas.

Tuan Kelima berbaring di sisiku, dia membungkukkan tubuhnya, terlihat seperti ingin menciumku, namun ketika bibirnya hampir mengenai wajahku, dia malah tiba-tiba berhenti.

Novel Terkait

The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu