Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 23 Sangat Memalukan

Kalau bukan dikarenakan videonya yang jelas, dan bukti permulaan yang cukup, mungkin Chen Liyan sekarang akan dengan marah mengatakan bahwa dia di jebak oleh yang lain. Tetapi sekarang, dia tidak memiliki kemungkinan untuk membantah. Ini juga membuat wajahnya yang selalu penuh dengan kebanggaan tiba-tiba menjadi abu.

Ketika Chen Liyan membungkukkan badannya, dengan jelas dia mengigit bibirnya dengan kuat, ada rasa kebencian yang jelas di matanya.

Mungkin dalam mimpi pun tidak pernah berpikir bahwa suatu hari dia akan mengalami semuanya ini.

"Nyonya Mo, dalam video itu, kamu mengatakan bahwa kamu yang meracuni dirimu sendiri, bisakah kamu menjelaskan apa yang sedang terjadi? Apakah ini masalah beberapa hari yang lalu, ketika kamu terluka oleh jarum beracun di pusat perbelanjaan, apakah kamu mengarahkan dan bertindak sendiri, tetapi menuduh kepada orang lain??

Seorang wartawan tiba-tiba bertanya dengan keras, dan para hadirin dibawah panggung semuanya ikutan bertanya, "Ya, apa yang sedang terjadi, dapatkah Nyonya Mo menjelaskannya?"

Sekali lagi wajah Chen Liyan berubah pucat, dan aku tersenyum dingin, Aku tidak lagi peduli bagaimana Chen Liyan akan menjawab, aku membalikkan badan dan melangkah keluar.

Tidak peduli bagaimana jawaban Chen Liyan, dia hari ini sudah cukup memalukan.

Aku berdiri di tempat terpencil di lobi hotel dan tiba-tiba tertawa. Mo Ziqian, Chen Liyan, akhirnya aku membalasmu.

Akhirnya aku membiarkan kalian merasakan rasa dibalas dendam.

Seorang wanita menggandeng tangan anaknya melewati, mereka menatapku seperti sedang melihat raksasa, terutama anak itu, tubuh kecilnya sudah ditarik oleh sang ibu, tetapi dia masih dengan keras kepala memutar kepala melihatku dengan tatapan kagetnya seperti sedang mengatakan: Apa yang bibi aneh ini tertawakan?

"Apakah ini sangat bahagia?"

Tiba-tiba terdengar suara bernada rendah dari belakang, suara pria yang lembut dan tidak asing.

Aku memutarkan kepala, ada air mata yang tertahan didalam mataku, aku melihat Mo Ziqian tidak tahu dari kapan berada di belakangku, wajahnya yang tampan seperti dulu, dengan tatapannya yang rumit menatapku.

"Aku tahu kamu yang melakukannya."

Mungkin karena terlihat air mata di dalam mataku, membuatnya merasakan tidak nyaman, Mo Ziqian memasukkan tangannya kedalam saku, dan mulai merokok. Didalam pernikahan aku dengannya, dia jarang merokok, dia menderita faringitis, merokok akan menyebabkan ketidaknyamanan, dan aku tidak suka dia merokok, jadi dia tidak merokok.

Tapi sekarang, kebiasaan merokoknya sangat terampil dan dirinya terlihat resah.

Aku terkejut dengan kata-kata Mo Ziqian, Apa yang dia ketahui? Mengapa dia mengatakan seperti ini? Apakah dia menyaksikan seluruh proses pengambilan video hari itu? Lalu mengapa dia tidak menghentikanku ataupun mengambil ponselku?

"Yang penting dirimu senang."

Mo Ziqian menghembuskan asap rokok, jari yang ramping menjepit rokok, dengan tatapan yang mendalam menatapku. Pada saat itu, aku tiba-tiba terpikir adegan ketika kami bersama.

Meskipun kami adalah pernikahan kilat, tetapi kami benar-benar sangat bahagia, Mo Ziqian memberiku kebahagiaan yang belum aku miliki sebelumnya, jika bukan karena diam-diam memiliki dua keluarga, mungkin aku masih sebagai wanita yang bahagia, yang sedang menikmati nama Mo Wanwan yang diberikan oleh suami.

Air mataku tiba-tiba tidak tertahankan, menetes dengan cepat, langsung membasahi wajahku dan penglihatanku menjadi kabur. Aku tidak sanggup lagi berdiri di depannya, membalikkan badan berlari dengan cepat.

Pada saat itu, aku melihat ada rasa terkejut dan sakit hati dari mata Mo Ziqian, dia berdiri kaku, hingga aku berlari keluar dari hotel.

Kembali ke apartemen, aku mengunci diri di dalam kamar dan menangis. Setelah bertahun-tahun, dikhianati oleh kekasih, dan masuk penjara selama dua tahun, aku diperlakukan dengan segala macam mata dingin dan pengabaian. Untuk pertama kalinya, aku menangis sepuasnya seperti sekarang ini.

Aku menangis sangat lama, hingga tidak bisa menangis lagi. Jiayu pulang malam, aku berpura-pura tidur di tempat tidur, Jiayu tidak membangunkanku, hanya duduk di samping tempat tidurku dan berbisik dengan penuh semangat:

"Xiao Xiao, aku telah menonton konferensi pers yang diadakan Mo Ziqian, Mo Ziqian dan wanita murahan itu dipertanyakan mati-matian oleh wartawan, terutama wanita murahan itu, dia selalu ditanyain tentang masalah keracunan itu, beberapa kali Chen Liyan hampir pingsan, tahukah kamu betapa senangnya diriku melihat dia sekarat...."

Jiayu dengan semangat mengatakan banyak hal di sampingku, saat ini aku benar-benar terasa ngantuk.

Besok paginya, aku menerima pesan teks dari Tuan kelima di ponselku, "Datang ke peternakan kuda di pinggiran kota."

Beberapa kata-kata yang sederhana terdapat suatu kesombongan yang unik didalamnya.

Aku merapikan diri dengan sederhana, mengikat rambut ekor kuda, mengenakan setelan olahraga yang berwarna merah muda, dan berangkat.

Ketika aku tiba di peternakan kuda, Tuan kelima sedang duduk diatas kuda, setelan berkuda yang standar dikenakan di tubuh yang sehat dan kuat, serta bentuk tubuh yang mempesona.

Tuan kelima menggulurkan tangannya kepadaku, aku mengerti tetapi sedikit ragu, kemudian memegang ke tangannya, dan melalui kekuatannya aku ditarik naik berdudukan bersamaan di atas kudanya.

Tuan kelima membawaku seperti ini, kami menunggang kuda bersama berlari di peternakan kuda.

Ini adalah peternakan kuda terbesar dan termegah di kota ini. Dari penglihatan tidak terlihat ujungnya, di kedua sisi tanah yang luas ini tertanam banyak pohon-pohonan, Angin sepoi-sepoi bertiup di sepanjang jalan, udaranya yang sangat menyegarkan.

Setelah berlari agak jauh, tidak terlihat seorang pun, Tuan kelima menarik tali kuda. Tuan kelima turun dari kuda, dan lalu menarikku turun. Tuan kelima membalikkan badannya, menatapku dengan tatapan yang seram. Tiba-tiba dia menggulurkan tangannya dan mendorongku ke pohon besar di belakangku, lima jarinya bagai cakar elang mencekam di leherku, "Apa yang telah kamu lakukan dibelakangku semalam?"

Aku susah bernafas, aku menatap padanya, Pada saat ini mata Tuan muda yang seperti batu alam amber tidak lagi ceria, tetapi sangat kejam bagai seekor serigala.

"Hanya merekam sebuah video."

Aku memilih menjawab sejujurnya, lagipula Tuan kelima tidak bodoh, semalam aku begitu gembira, dia seharusnya bisa tahu apa alasannya.

Tuan kelima menatapku dengan tatapannya yang kejam, sepertinya aku mempermainkannya.

Aku tidak mencarikan masalah buatmu, kamu tidak harus melakukan ini padaku.

Aku dengan keras kepala mengatakannya, tetapi hatiku tiba-tiba terpikir sekarang hanya kami berdua berada disini, hampir tidak terlihat yang lain, dan sifat orang ini selalu seperti serigala, jika dia memperlakukanku.......

Tanganku mulai berkeringatan tidak terkendali.

"Kamu memang tidak mencarikan masalah buatku, tetapi kamu mempergunakanku!"

Tangan Tuan kelima yang mencekam di leherku menjadi erat, pernapasanku tiba-tiba tertekan, "Aku paling benci dipergunakan!"

"Kalau kamu menganggap aku mempergunakanmu, aku meminta maaf padamu."

Aku tidak merasa aku mempergunakannya, tetapi Tuan muda ini memikir seperti ini, daripada membuat dia marah, memerkosa lalu membunuhku, lebih baik aku mengakuinya.

Pada saat ini, aku terdengar ada suara orang sedang menunggang kuda mendekati, sepertinya bukan hanya satu orang.

Tangan Tuan kelima yang mencekam di leherku tiba-tiba berubah mencubit di daguku, dan tangan satunya lagi memegang di belakang kepalaku, dan menciumku.

Novel Terkait

Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu