Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 206 Pertunangan (1)

Ketika aku bangun, Tuan Kelima duduk di sampingku, menundukkan kepalanya melihat ponsel, tidak tahu apa yang sedang dilihat, alisnya berkerut erat.

Ketika aku melihatnya, dia langsung menyimpan ponselnya, “Kamu telah bangun.”

Aku menahan tubuhku dan bangun duduk, “Apakah kamu selalu duduk di sini?”

Mulai sejak aku berbaring sampai sekarang, sudah berlalu tiga jam.

Tuan Kelima menjawab ya, mata yang biasanya indah dan ceria tiba-tiba menjadi begitu muram.

“Terima kasih.” Aku berkata padanya dengan suasana hati yang rumit.

Tuan Kelima mengangkat sudut bibirnya, senyumannya menunjukkan tak berdaya, “Segan apa, menganggapku sebagai orang luar?”

Dia berdiri, “Aku sudah menyuruh orang mengendarai mobilmu kembali, dan sudah memesan makanan untuk malam hari, diperkirakan akan diantar sebentar lagi. Aku akan pergi menangani sedikit pekerjaan dulu.”

Dia membungkukkan badannya, mencium di dahiku, “Bertemu lagi malam hari.”

Tuan Kelima telah pergi, aku melihat pada arah kepergiannya, aku sangat berterima kasih pada orang ini telah menemaniku di saat aku paling kecewa.

Pada malam hari jam sepuluh, Tuan Kelima membawa bau alkohol yang samar datang mengetuk pintu.

Tangannya membawa sebuket bunga mawar mewah segar, baru masuk rumah langsung berlutut dengan satu kaki, “Lin Xiao, Maukah kamu menikah denganku? Aku membawa hatiku yang tulus, memintamu menyetujui permohonanku.”

Lamaran pernikahan Tuan Kelima yang mendadak membuatku kaget, “Ada apa denganmu?”

Lamaran ini terlalu mendadak, membuatku tidak tahu harus bagaimana menjawabnya.

Tuan Kelima menatapku dengan sepasang mata yang mendalam, “Aku berharap kamu dapat menyetujui permohonanku, Lin Xiao, aku berharap kamu dapat menikah denganku.”

“Tetapi ini terlalu mendadak.”

Aku tiba-tiba tidak tahu harus bagaimana, pernikahan dengan Mo Ziqian telah membuatku terluka parah, kalau tergesa-gesa menjalin pernikahan bersama Tuan Kelima, aku takut akan sekali lagi terluka, meskipun Tuan Kelima sangat baik padaku, tetapi sekali digigit ular, akan takut pada tali untuk selamanya.

Tuan Kelima: “Aku takut permohonanku terlalu mendadak, jangka waktu setahun juga belum sampai, tetapi aku benar-benar tidak dapat menunggu lagi, aku tidak sabar ingin bersamamu, Lin Xiao, apakah kamu mengerti hatiku?”

“Tuan Kelima, aku mengerti, aku tahu apa yang kamu pikirkan.”

Menghadapi Tuan Kelima yang begitu tulus, aku tidak tahu harus bagaimana, sudah hampir menangis, “Tetapi aku benar-benar takut, aku melewati dua kali pernikahan yang gagal, aku takut kalau mengalami kegagalan lagi, aku akan langsung masuk ke neraka, tidak dapat hidup lagi.”

Tuan Kelima perlahan-lahan berdiri, tangannya yang memegang bunga mengangkat wajahku, bunga mawar yang mempesona melewati wajahku, tercium wewangiannya di hidungku.

Tatapan Tuan Kelima semakin mendalam, “Aku tahu kekhawatiranmu, aku juga tahu tidak ada gunanya bagaimanapun aku menjaminnya sekarang, tetapi kalau kamu tidak memberi dirimu kesempatan, bagaimana kamu bisa tahu kalau kamu telah mendapatkan orang yang benar kali ini?”

Aku menundukkan mataku, aku mengaku perkataan Tuan Kelima memang benar, tetapi aku benar-benar tidak dapat mengambil langkah ini.

Paling tidak, sekarang masih belum berani.

“Tuan Kelima.”

Aku tiba-tiba mengangkat mata, mataku menimbulkan suatu ketegasan, “Aku berjanji padamu, dalam hidup ini kalau menikah, aku pasti menikah denganmu, tetapi untuk waktu pernikahannya, kita tunda, ok?”

Segala sesuatu di masa depan memiliki begitu banyak ketidakpastian, aku benar-benar tidak berani dengan mudah mengambil langkah ini.