Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 181 Tidak Mencintaimu Lagi (1)

Tuan kelima membicarakan Wu Yanyan, merasa sangat menjijikkan, dengan perasaan seolah-olah dirinya terinjak kotoran anjing.

Aku tidak tahu dia dan wu Yanyan, apa benar tidak pernah terjadi apapun, itu semuanya adalah masalah masa lalu, aku tidak dapat mengurusnya, tapi wanita-wanita ini satu demi satu kalau datang mencari masalah padaku, aku merasa aku akan memiliki niat untuk bunuh diri.

“Apakah kamu ingin naik kapal?”

Tuan kelima menunjuk pada kapal layar di sungai yang perlahan-lahan melewati.

Tepat ketika aku ingin menjawab iya, terdengar suara Qiang-Qiang memanggil “Mama!”

Aku memutarkan kepala, hanya terlihat Qiang-Qiang sedang bergegas ke arah kami, dan belakangnya diikuti Mo Ziqian.

Tangan Qiang-Qiang mengambil sebuah gula kapas, berlari mergegas mendekati, “Mama, aku melihat kamu dan Ayah angkat.”

Tuan kelima membuka mulut, “Qiang-Qiang, ayah angkat ingin makan gula kapas.”

Qiang-Qiang dengan murah hati menyerahkan gula kapas, Tuan kelima tertawa bersinar, “Kamu makan sendiri, hanya bercanda denganmu.”

Mo Ziqian juga berjalan mendekati, dia menghentikan langkahnya dan berdiri di tempat yang berjarak tidak jauh dari kami, menatap kami tanpa berkata.

“Qiang-Qiang, kamu dan Papa sudah bermain apa saja?”

Aku bertanya pada si kecil.

Qiang-Qiang: “Pergi duduk bianglala, sekarang akan pergi naik kapal layar!”

Tuan kelima: “Ayah angkat juga kebetulan ingin membawa Mama mu pergi naik kapal layar, apakah Qiang-Qiang ingin bersama kami?”

Qiang-Qiang: “Ok!”

Mo Ziqian menarik Qiang-Qiang ke sampingnya, “Tidak perlu, kalian pergi sendiri, Qiang-Qiang besok masih harus masuk ke taman kanak-kanak, aku akan membawanya pulang.”

Mo Ziqian berkata dengan ekspresi kosong, dan juga tidak bertanya pikiran Qiang-Qiang, menarik tangan si kecil dan langsung pergi.

Qiang-Qiang sangat ingin naik kapal layar bersama kami, kepala kecilnya tak berhenti berputar melihat kami, penampilannya itu seolah-olah kalau aku memanggilnya, dia akan langsung kembali.

“Hey. Mo Ziqian apa maksudmu? Apakah kamu tidak lihat Qiang-Qiang ingin naik kapal layar? Kamu membawanya pergi begitu saja, apakah ini terlalu tidak mempedulikan pikiran anak-anak!” Tuan Kelima tak tertahan dan berkata.

Mo Ziqian membalikkan badan: “ Aku adalah Ayahnya Qiang-Qiang, apa salahnya aku membawanya pergi? Atau mungkin Tuan kelima telah menganggap dirimu sebagai ayah kandungnya?”

Tatapan Mo Ziqian penuh perasaan menertawakan, Tuan kelima tiba-tiba terdiam. Pada saat itu, di bawah cahaya bulan, aku melihat pembuluh darah di keningnya sedang melompat.

Qiang-Qiang berkata dengan nada rendah: “Papa, aku tidak naik kapal layar, Papa jangan bertengkar dengan Ayah angkat, kalian begitu Mama akan sedih.”

Anak sampai saat ini masih memikirkanku, hatiku tiba-tiba terasa tidak nyaman yang tak terungkapkan, melangkah maju, menggandeng tangan Qiang-Qiang dan menariknya ke sisiku, “Ayo naik kapal layar bersama Mama."

Namun Mo Ziqian tidak melepaskan tangan Qiang-Qiang, pandangannya yang suram menatapku, “Lin Xiao, apakah kamu keterlaluan, kita masih belum bercerai!”

Perkataan Mo Ziqian membuatku tertegun, iya, aku masih sebagai istrinya, meskipun kami sudah berpisah lebih dari setengah tahun.

Pada saat ini, Qiang-Qiang ditarik kembali ke sisinya, dia membawa Qiang-Qiang membalik badan dan pergi, aura yang dingin itu mengambang di udara.

Qiang-Qiang memutar kepala menatap padaku, dengan tatapan penuh kesedihan.

Pada saat itu, aku tiba-tiba menyadari, bahwa kembali menikah yang tergesa-gesa ini, bukan membawakan kebahagiaan untuk Qiang-Qiang, dia juga seorang individu yang bebas, dia memiliki pemikiran sendiri, dan kami beberapa orang dewasa, telah mengabaikan pikirannya.