Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 227 Pertunjukkan Bagus (4)

Dijalan pulang aku bertanya pada Tuan kelima : “Kenapa Sisi bisa tiba-tiba mendorong Lin Xueman?”

Tuan kelima tersenyum, “Aku hanya menyuruh orang untuk menyebar gosip kalau Lin Xueman mungkin hamil.”

Aku terbelalak, hanya karena satu kata ‘mungkin hamil’ Sisi langsung berencana untuk mendorong Lin Xueman, dan juga karena ini, membuat semnua jerih payah Mo Ziqian membuat image putri baik dan hubungan ibu tiri dan anak tiri yang harmonis seketika runtuh, dorongannya kali ini bukan hanya mempermalukan Lin Xueman, ini juga sudah mempermalukan Mo Ziqian.

Gadis ini mungkin akan membuat Lin Xueman kesal setengah mati.

Aku masih mempunyai pertanyaan, namun dihadapan Qiang Qiang aku tidak bisa menanyakannya. Ketika kembali ke apartemen, hingga Qiang Qiang tertidur, Tuan kelima menahanku di tembok, aku baru bertanya padanya sambil agak terengah : “Dimana wartawan itu? Dia menabrak Mo Ziqian seperti itu apakah itu juga kamu yang mengaturnya? Juga wanita asing itu…………..”

“Em, semua aku yang mengaturnya.”

Tuan kelima sudah tidak sabar, ia mulai menciumi wajahku, bibirku, leherku……….

Wartawan itu menabrak hingga membuat Mo Ziqian terluka, Qiang Qiang berlari menghampiri, berusaha membersihkan lukanya dan meniup lukanya yang terasa panas, Tuan kelima sudah bisa menebak Qiang Qiang akan berlaku seperti itu, sehingga sengaja menyuruh wartawan itu menabrak Mo Ziqian sampai terluka, tujuannya adalah untuk menyadarkannya.

Malamnya, aku tidur berpelukan dengan Tuan kelima, lengannya yang kuat dan kekar merangkulku dengan erat, tubuhnya yang berotot menempel di tubuhku yang kecil, kami berdua kelelahan sampai tertidur.

Ketika sedang berada dipuncak klimaks, ia berkata padaku, “Aku tidak menggunakan kontrasepsi, jika kamu hamil kita langsung menikah.”

Diriku yang sudah terlena tanpa sadar mengangguk, kedua tanganku merangkul lehernya dengan lebih erat, aku tahu ini ada fase aman, dia juga mengeluarkannya diluar, tidak mungkin hamil.

Ketika terbangun, aku melihat matanya yang bersinar itu, seketika tercengang, satu tangannya menopang kepalanya, matanya penuh dengan senyuman, entah sudah menatapku selama berapa lama.

Aku juga ikut menopang kepalaku, miring menghadapnya, mengangkat alis dan bertanya, “Ada kotoran di wajahku?”

Tuan kelima menggeleng.

Aku mengangkat kepala dan mencubit pipinya, “Kalua begitu apa yang kamu lihat?”

Tuan kelima : “Aku selalu merasa ini tidak nyata. Ketika pertama kali melakukannya denganmu, ketika aku terbangun aku tidak percaya kalau itu nyata, hingga sekarang, tetap saja merasa seperti itu.”

Aku tersenyum sambil mengangkat wajahnya, “Kamu jangan disini meniduriku lalu punya wanita lain diluar ya.”

Tuan kelima mencibir, “Kamu pikir aku ini Mo Ziqian! Aku ini orang yang melakukan apa yang kukatakan, seumur hidup ini meskipun harus berjalan dengan susah payah aku juga tidak akan mengkhianatimu!”

“Beberapa hari ini aku ada tugas di tempat yang jauh, ingin sekali mengajakmu.”

Dia bangun dengan bibir cemberut, memakai baju lalu mengenakan sepatu.

“Kemana?”

Aku melihat kearahnya.

Tuan kelima : “Malaysia.”

“Pergi berapa lama?”

Aku bertanya.

Suaranya yang merdu terdengar dari dalam kamar mandi : “Paling cepat satu minggu, paling lambat setengah bulan.”

Setelah mandi dengan cepat, Tuan kelima keluar dengan tampang segar, tanpa merasa jijik dengan rambutku yang belum disisir juga wajah yang belum dicuci. Ia mengangkat wajahku lalu mengecup kepalaku, “Kamu mau menungguku disini atau ikut denganku?”

Aku tersenyum, “Paling lama setengah bulan bukan, kalau begitu aku tunggu saja.”

Tuan kelima cemberut sambil mengkerutkan alis, “Aku sudah tahu kamu tidak mempedulikanku, aku pergi begitu lama tapi kamu masih bisa begitu tenang, sama sekali tidak seperti seorang kekasih.”

Aku mencubit hidungnya yang mancung dengan gemas, “Kamu sudah umur berapa, sudah menjadi suami istri begitu lama, masih saja seperti anak kecil.”

Mata Tuan kelima langsung berbinar, seolah baru saja memenangkan lotre, “Apa yang tadi kamu katakan?”

“Tidak mengatakan apa-apa.” Aku menutupi wajahku.

Tuan kelima tersenyum senang sambil menurunkan tubuhnya, kedua tangannya menopang di ranjang, melihat kearahku : “Tadi kamu bilang kita ini sudah menjadi suami istri begitu lama, itu artinya kamu sudah menganggapku sebagai suamimu dan kamu sebagai istriku?”

Dia langsung menangkap ucapanku, aku sengaja membuatnya kesal, “Salah ngomong.”

Wajahnya langsung berubah kesal, ia mengambil baju lalu keluar sambil mendengus.

Dalam sekejap Tuan kelima sudah berada di Malaysia selama seminggu, kami setiap malam berhubungan melalui video call, di sudah tidak dingin seperti dulu lagi, malah selalu bertingkah sok imut, kalau bukan memintaku menciumnya, ia yang ingin menciumku.

Jelas-jelas berada diseberang lautan yang jauh, dia malah bertingkah seolah sekarang dia berada tepat didepanku. Pernah sekali setelah aku selesai mandi, melakukan video call dengannya sambil mengenakan pakaian tidur, kedua mata Tuan kelima malah berbinar-binar menatap kedua buah dadaku sampai hampir meneteskan air liur, jarinya membuat lingkaran didadanya sambil berkata : “Disini begitu besar dan kencang.”

Aku langsung mengumpat, “Dasar mesum.”

Aku bangun hendak mengambil baju untuk menutupinya, malah dihentikan olehnya, “Hei, mau kemana!”

“Pakai baju.”

Aku mengambil sebuah jaket dan mengenakannya, lalu kembali mengangkat ponsel, tuan kelima berkata dengan nada rindu, “Sudah berpisah begitu lama, bahkan untuk melihat saja tidak boleh, pelit.”

Aku tertawa : “Tuan muda, aku ini sedang mencegah api nafsumu tersulut namun tidak bisa tersalurkan, lebih baik aku berhati-hati.”

Tuan kelima mengangkat telapak tangannya, “Bukankah masih ada ini?”

Aku : “…….”

Dua hari berlalu lagi dalam waktu sekejap, Tuan kelima masih belum berniat untuk kembali, dia bilang ada masalah disana, kemungkinan akan tertunda beberapa hari lagi baru bisa pulang, ia sangat merindukanku.

Aku juga merindukannya, namun aku malah berkata seperti orang yang baik-baik saja, “Baiklah, jika kamu sempat cepatlah kembali.”

Ketika itu, tatapan Tuan kelima berubah jadi kekanak-kanakan!

“Tidak berperasaan!”

……

Sejak pesta malam itu, Mo Ziqian dan Lin Xueman sepertinya terlihat lebih menutup diri, ada yang menggosipkan kalau hubungan Lin Xueman dan putri Mo Ziqian tidak sebaik yang terlihat, ada yang mengatakan kalau anak itu hatinya jahat, merupakan ular yang tidak pernah puas diberi makan, dan Lin Xueman merupakan wanita jalang yang lebih jalang daripada wanita jalang diluar.

Hubungannya yang terlihat sempurna dengan Sisi semua hanya pencitraan, kenyataannya tidak seindah apa yang dikatakan.

Ketika aku keluar mengurus sesuatu beberapa kali bertemu dengan Mo Ziqian.

Tatapannya terlihat suram, ia menghadang didepanku, “Kejadian hari ini, merupakan pengaturan kamu dan Tuan kelima iya kan? Melihat aku dan Xueman dipermalukan, kamu sangat senang bukan? Lin Xiao, terlalu banyak berbuat kejahatan berhati-hatilah pada karma.”

“Hei, siapa yang terlalu banyak berbuat jahat!”

Aku bertanya dengan emosinya.

Mo Ziqian hanya mendengus dinngin, “Siapa yang pernah melakukannya siapa yang akan mengerti. Jangan pikir kamu tidak mengatakannya jadi aku tidak tahu jelas, apa yang kamu lakukan dengan Tuan Kelima di pesta malam itu, semuanya merupakan pertunjukkan yang kalian siapkan, Xueman tidak apa-apa, jika sampai terjadi sesuatu padanya, aku pasti tidak akan memaafkanmu!”

“Kamu……”

Aku seketika kesal sampai tidak tahu harus mengatakan apa.

Novel Terkait

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu