Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 179 Mirip Yang Zilan (2)

Aku mengirim pesan ke Lan Ke, “Bisakah kirim foto Yang Zilan padaku? Aku ingin melihat.”

Lan Ke: “Ada apa? Mengirim foto harus membayar biaya.”

Aku mengangkat sudut bibirku, “Bagaimana kalau begini? Aku mengambil inisiatif mencari kakakmu untuk memberitahunya, 10 miliar aku akan pergi meninggalkan adiknya, dengan begitu maka aku akan memiliki uang untuk membayarmu.”

Lan Ke: ......

“Selalu saja mengatakan aku berhati hitam, aku merasa punyamu lebih hitam dari siapapun. Ok, kamu tunggu, setelah pulang kerja aku akan kirim untukmu, aku tidak membawa foto keluar.”

Dengan cepat tiba malam hari, aku sudah merasa ngantuk dan menguap, masih belum juga menerima foto dari Lan Ke, jadi aku meneleponnya, “Hey, kapan mengirimkan fotonya? Apakah kamu lupa?”

Lan Ke: “Hey, benar-benar lupa. Kamu tunggu ya, sampai dirumah aku langsung mengirimnya.”

Ketika dia berbicara, aku dapat mendengar suara musik DJ, tidak tahu bocah itu sedang bermain di mana.

Aku menutup telepon, berbaring di ranjang, sambil browsing, sambil menunggu Lan Ke mengirimkan foto.

Tetapi satu jam berlalu, dari sananya bagai batu jatuh ke dalam laut besar, tidak ada gerakan apapun. Aku tak tertahan sekali lagi menelepon Lan Ke, “Hey, yang bernama Lan, apakah kamu memakan obat pelupa Doraemon, mana fotonya?”

Lan Ke berkata: “Hey, sudah ingat, segera dikirim.”

Teleponnya ditutup lagi.

Orang ini, tidak memberinya uang, kerjaannya langsung begini, aku benar-benar tak berdaya.

Setengah jam kemudian, akhirnya Lan Ke mengirimkanku foto, aku langsung mengambil ponsel, menatap fokus pada gadis di dalam foto.

Semakin dilihat, semakin merasa penampilan Yang Zilan sangat mirip dengan ibunya Aisha.

Lan Ke meneleponku, “Begitu tidak sabar menginginkan foto Yang Zilan untuk apa? Apakah kamu bertemu hantu!”

“Bertemu kepalamu!” Pikiranku tak berhenti membandingkan bentuk wajah Yang Zilan dan Ibunya Aisha, satunya muda dan satunya tua, satunya lemah lembut dan satunya lagi setengah baya mulia.

Tiga puluh tahun yang lalu, Yang Zilan berusia 20-an tahun, kalau hidup sampai sekarang seharusnya sudah 50-an tahun, Ibunya Aisha, sekarang hanya berusia 40-an tahun, usia mereka tidak sesuai! Atau mungkin Ibunya Aisha pandai merawat diri, sebenarnya sudah berusia 50-an tahun, hatiku bolak balik memikirkan, Lan Ke berbicara lagi:

“Hey, apa kamu benar tidak ingin mengatakan? Kamu tidak ingin mengatakan, nanti kalau aku teringat sesuatu lagi, aku tidak akan memberitahumu lagi.”

Lan Ke mulai mengancamku.

Agar tidak terancam oleh Lan Ke, aku hanya dapat berkata: “Hari ini aku terlihat seseorang, lumayan mirip Yang Zilan.”

“Bertemu dimana? Siapa orang itu?”

Tidak terduga, Lan Ke lebih panik dariku

Aku: “Di kantor hukum.”

Lan Ke: “Besok aku pergi mencarimu, kamu memberitahuku yang mana orangnya, aku ingin melihatnya.”

Lan Ke bilang datang mencariku, dia benar-benar datang mencariku.

Pada saat itu, aku sedang sibuk menyelidiki kasus, Lan Ke langsung datang ke kantorku, berdiri di dekat pintu, dan mengetuk pintu.

Alu melihat itu adalah Lan Ke, jadi membiarkan asisten untuk melanjutkan pekerjaanku, keluar berbicara dengan Lan Ke: “Kenapa kamu benar datang, orang itu, bukan aku ingin bertemu langsung bisa bertemu. Dia adalah istrinya bos.”

Lan Ke mengangkat alis, “Kamu ciptakan kesempatan, kalau tidak, kita melacaknya.”

Aku mendadak mengerutkan kening pada Lan Ke, itu Nyonya yang mulia, yang mengajariku menghormati orang tua dan menyayangi anak kecil itu, aku lebih memilih untuk menyembunyikan diri darinya, mana mungkin aku akan menciptakan kesempatan untuk melihatnya, apakah karena merasa gendang telingaku tidak cukup kacau?

Aku sudah tidak tahan pada wanita itu.

“Kamu kembali dulu, dia sekarang tidak berada di sini, kalau aku bertemu dengannya, aku akan mengirimkan fotonya padamu.”

Lan Ke: “Okelah.”

Dia berbalik akan pergi, namun membalikkan badannya lagi, menggulurkan tangan besarnya yang putih itu padaku, “Dimana biaya foto semalam!”