Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 184 Wanita Bodoh (2)

Ketika aku masuk, pandangan Tuan Kelima yang penuh aura dingin menatapku, sepertinya sedang menatapku, tetapi juga penuh dengan kebingungan, untuk waktu yang lama baru bicara: “Untuk apa kamu ke sini? Bukannya seharusnya sedang bersama Mo Ziqian di Vila pertengahan bukit sedang saling mencintai, dan membuat anak?”

Aku mendengus dan berjalan mendekatinya, dan berlutut di depannya, melengkungkan mataku padanya, tersenyum bagaikan sekuntum bunga matahari, “Apakah kamu percaya?”

Tuan Kelima menyipitkan matanya, tatapannya sedikit dingin: “Bisakah aku tidak mempercayainya? Kamu sudah berlari ke Hongkong, pada malam itu kita sudah janjian, kamu akan memasakkan makan malam untukku.”

Aku tertawa, hingga meneteskan air mataku, “Ya, aku ingat, tetapi aku bodoh dan berlari ke Hongkong. Aku masuk ke perangkapnya, aku menyangka Qiang-Qiang ada di sana, tetapi sebenarnya tidak, dan aku jatuh ke perangkap Mo Ziqian, dia membuat sebuah perangkap dan membuatku melompat ke dalam.”

Aku tertawa, air mata memenuhi wajahku.

Tuan Kelima tidak mengatakan apapun, matanya yang indah menatapku dengan sangat dalam. Lalu, jarinya yang ramping dan dingin menaikkan daguku: “Benar-benar sangat bodoh.”

“Namun aku telah jatuh cinta pada si bodoh ini, bagaimana?” Dia bicara seperti sedang mengomel sendiri, tatapannya penuh kesedihan dan belas kasihan.

Melalui pandangan yang bingung, aku melihat kerumitan dan kasih sayang di dalam matanya, kami saling bertatapan untuk waktu yang lama, jarinya yang dingin menyentuh wajahku: “Apakah membutuhkan bantuanku?”

Aku menggelengkan kepala: “Tidak, aku melakukannya sendiri, aku tidak akan membiarkannya terus bangga seperti ini.”

Tuan Kelima mengerutkan kening, tersenyum tak berdaya: “Benar-benar seorang wanita bodoh, ke manakah kamu mau mencari 20 miliar, menjual ginjalmu?”

Tuan Kelima bahkan mengetahui masalah ini, aku tertegun melihatnya.

Tuan Kelima menarikku berdiri: “Ayolah, aku mengantarmu kembali.”

Aku digandeng olehnya, melewati lorong gelap di May Club, dan melewati aula yang mewah dan mempesona, melangkah masuk ke cahaya gelap.

Dia mengantarku kembali ke rumah, dan kedua tangannya mengangkat wajahku, dan mencium bibirku dengan kuat: “Tidur yang nyenyak.”

Tuan Kelima selesai bicara, memutar kepalanya dan pergi.

Wajahku masih merasakan kehangatan telapak tangannya, dan orang itu sudah pergi jauh.

Bangun pada pagi hari kepalaku sedikit sakit, semalam banyak meminum alkohol, kemudian pergi mencari Tuan Kelima, apa yang aku katakan pada Tuan muda itu, aku sudah tidak terlalu ingat, berusaha mencoba berpikir, hanya teringat sepertinya aku tersenyum dan menangis padanya.

Dia pasti merasa aku yang seperti ini sangat menjijikkan, aku berpikir seharusnya aku diusir keluar dari ruangan pribadi itu.

Di saat ketika aku sembarangan berpikir, pikiranku masih berantakan, Lan Ke meneleponku.

“Hey pelit, aku mendengar Tuan muda itu menggunakan 100 Miliar untuk mengganti statusmu menjadi single, apa benar ada hal seperti itu?”

Aku: “......”

“Darimana kamu mendengarkan ini? Jangan sembarangan bicara.”

Tuan Kelima membenciku dan marah padaku, mana mungkin dia menggunakan uang 100 miliar untuk membantuku bercerai, aku tanpa berpikir langsung merasa Lan Ke sedang sembarangan bicara.

Lan Ke: “Bagaimana kamu tidak tahu? Sudah tersebar di media sosial!”

“Media Sosial apaan?” Aku kaget dan bertanya.

Lan Ke: “Ya sudahlah kalau tidak tahu, anggap saja aku tidak mengatakan apapun. Namun Lin Xiao, aku benar-benar ingin tahu dengan cara apa kamu mengubah Tuan muda itu menjadi seperti ini, Tuan muda itu adalah orang yang sangat sombong, kamu bergegas ke Hongkong membuat anak dengan Mo Ziqian, Tuan muda itu masih ingin melakukan hal ini, hebat sekali kamu!”

“Apa benar yang kamu katakan?” alisku terangkat, otakku muncul adegan Tuan Kelima bicara pada Mo Ziqian, akan memberinya 100 miliar untuk pertukaran kebebasanku.

Lan Ke: “Tentu saja benar. Kapan aku pernah membohongimu!”

Aku menutup telepon, tidak dapat duduk diam lagi, bangkit dan berjalan ke arah luar, dan di hadapanku ada yang datang dengan tergesa-gesa, itu adalah Aisha.

Aisha menunjuk padaku dan bicara dengan marah: “Lin Xiao, apakah kamu menganggap Kakak Kelima sebagai orang bodoh, dirimu sendiri bergegas ke Hongkong untuk melahirkan anak bersama Mo Ziqian, lalu meminta Kakak Kelima membantumu membeli kebebasanmu, kamu mempermainkan Kakak Kelima bagaikan seekor monyet!”

Aku tidak memiliki pikiran untuk melayani Aisha, langsung melambaikannya “Urusanku tidak ada hubungannya denganmu, pergi!”

Aisha diminta pergi olehku, dia merasa malu dan marah: “Hey, kamu berhenti di sana, kamu si pembohong!”

Telingaku terdengar teriakan marah Aisha, aku sudah tergesa-gesa meninggalkan kantor hukum, sambil memanggil taksi sambil menelepon Tuan Kelima: “Dimana kamu, aku memiliki sesuatu ingin mencarimu.”

Suara Tuan Kelima sangat rendah: “Ada apa? Aku sedang rapat!”

“Aku ingin pergi mencarimu.” Hatiku merasa lega dan menutup telepon.

Ketika aku tiba di perusahaan Tuan Kelima, sekretaris memberitahuku dia sedang memimpin rapat antar pejabat tingkat tinggi, jadi aku menunggunya di lorong tunggu.

Setengah jam kemudian, Tuan Kelima diikuti beberapa pria dan wanita muda, keluar dari ruang rapat, aku segera menyambutnya: “Tuan Kelima!”

Tuan Kelima sedang berbicara dengan bawahannya, mendengar suaraku, langsung memberi isyarat meminta bawahannya pergi, sosoknya yang tinggi besar menghampiriku: “Ada apa? Apakah kamu tidak perlu masuk kerja?”

Pada saat ini, ekspresinya terlihat sangat serius yang belum pernah kulihat sebelumnya, mungkin saja, ini adalah dirinya yang di dalam perusahaan!

Apakah benar kamu akan memberikan 100 Miliar kepada Mo Ziqian?”

Aku bertanya dengan panik.

Tuan Kelima mengambil langkah maju, mendorong pintu kantor: “Ayo masuk dan bicara di dalam.”