Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 75 Sudah Pergi

Bab 75 Sudah Pergi

Ketika aku sedang merisaukan tentang Qiang Qiang, aku menerima telepon Wen Yiru. "Xiao Xiao, apakah kamu setuju kalau aku membawa Qiang Qiang ke Kanada? Ibu angkatnya juga boleh ikut datang. Aku akan mengurus semua surat yang di perlukan. Sampai Kanada, kamu kerja saja di kantor konsultanku. Qiang Qiang dan ibu pengasuhnya tinggal bersamaku. Aku akan menanggung semua biaya hidup mereka berdua termasuk biaya pendidikan Qiang Qiang"

Aku merasa sangat kaget

"Kalau begitu, aku akan sangat merepotkan kamu"

Aku berkata dengan gugup. Pergi ke Kanada memang merupakan sebuah solusi yang bagus. Hu Yeming tidak akan bisa menganggu sampai ke sana. Chen Liyan dan Wu Juan juga tidak bisa melukai Qiang qiang lagi. Kalau Mo Ziqian, dia juga tidak bisa membawa Qiang Qiang pergi dengan mudah lagi.

"Tidak merepotkan. Asal kamu setuju, aku akan mengurus semuanya" Wen Yiru berkata

"Aku...aku ingin diskusi dulu bersama ibu angkat" Masalah sebesar ini, aku tentu saja harus dapat persetujuan dari Sumin dulu.

Wen Yiru : "Boleh, kalian diskusi. Beri tahu aku jawabannya secepat mungkin"

Wen Yiru mematikan teleponnya. Hal ini membuat aku semakin percaya bahwa dia benar benar berhubungan dengan Mo Ziqian. Mungkin saja, dia adalah nenek kandung Qiang Qiang, makanya mau membawa Qiang Qiang ke kanada.

Aku berpikir beberapa saat, Sumin melihat aku dengan tatapan yang ragu. Dia tidak tahu aku sedang telepon dengan siapa.

"Bosku menelepon tadi, dia bilang dia ingin membawa Qiang Qiang ke Kanada. Kamu dan aku juga akan pergi ke sana bersama"

Sumin mengerutkan alisnya, nada suaranya berisi ketidak inginan yang jelas, "Buat apa ke sana? Kita sudah tinggal begini lama di sini. Pergi ke sana, kita akan bekerja ke mana? Setidaknya kita memiliki pekerjaan kalau di sini"

"Kalau ini kamu tidak perlu khawatir, bosku akan mengurus semuanya"

Aku juga sedang memirkirkan apakah solusi ini bagus atau tidak. Aku lahir dan tumbuh di tempat ini, aku juga tidak ingin meninggalkan kampungku. Aku juga berharap Qiang Qiang bisa belajar tentang budaya negara kita. Aku berharap Qiang Qiang bisa belajar ke luar negeri, tetapi bukan pada usia sekecil ini.

"Aku tidak peduli apa yang kamu pikirkan. Aku tidak akan setuju" Wajah Sumin sangat tidak senang. Aku tidak berkata apa apa lagi. Satu malam ini, aku berpikir apakah harus pergi atau tidak. Kalau pergi, aku harus bagaimana membuat Sumin setuju?

Pada saat hari sudah pagi, Sumin tetap memasangkan wajah tidak senang. Dia bahkan tidak ingin berbicara dengan aku. Aku berkata "Apakah kamu mau pikirkan lagi? Kalau pergi ke Kanada, Qiang Qiang akan aman. Kamu juga tidak perlu khawatir tentang masalah kerja, Direktur Wen akan mengurus semuanya"

Sumin mengeluh dengan suara tidak senang : "Wanita itu? Aku tahu dia. Dia pasti adalah nenek kandung Qiang Qiang. Dia dan pria bermarga Mo itu memiliki wajah yang sangat mirip dengan Qiang Qiang. Kalian pasti merancang ini agar bisa membawa Qiang Qiang pergi dari sisiku. Jangan mengira aku tidak tahu, aku tidak akan setuju!"

Kata kata Sumin membuat aku tidak tahu harus berkata. Aku tidak bisa mengabaikan kata-katanya tentang Wen Yiru adalah nenek Qiang Qiang. Karena aku juga sedang meragukan hal itu.

"Baik. Ya sudah kalau kamu tidak setuju. Tetapi aku tidak merancang sesuatu untuk membawa Qiang Qiang pergi"

Aku menghela sebuah nafas yang panjang, ternyata ibu angkat masih belum percaya denganku! Pada saat jam kerja, aku menerima telpon dari Tuan Kelima, "Kenapa, apakah kamu bermaksud untuk membuang aku setelah menggunakan aku?"

Aku tidak mengerti maksud Tuan Kelima dan aku menjelaskan, "Anakku mengalami cedera. Beberapa hari ini aku di rumah sakit terus"

Tuan Kelima : "Anak Mo Ziqian?"

Aku hanya menjawab iya

Tuan Kelima, "Dia benar benar diberkati. Terima bersih dapat seorang putra. Malam ini kamu datang kemari. Aku kangen kamu"

Aku : "...."

Pria ini bisa berkata kata 'kangen' dengan mudah. Tidak tahu apa lagi yang dia mau sampai menyuruhku pergi ke sana.

"Malam hari aku harus pergi ke rumah sakit. Kalau kamu ada masalah penting, aku bisa pergi ke sana. Tetapi tidak bisa pergi lama"

"Tawar menawar? Kamu tahu aku siapa kan?" Nada suara Tuan Kelima agak tidak senang

"Tahu"

Tuan Kelima, "Malam ini aku akan hitung-hitungan semua masalah dengan kamu"

Setelah itu, Tuan Kelima mematikan telponnya. Siapa yang bisa menebak pikiran di benak pria ini?

Dia pernah menolongku dan aku berhutang budi kepadanya. Aku tetap harus mendengarkan kata katanya. Setelah pulang kerja, aku pergi ke apartemen Tuan Kelima. Tuan Kelima memakai baju santai berwarna putih dan sedang minum kopinya sambil berjalan.

"Ada masalah apa kamu mencari aku?" Aku bertanya pada saat aku memasuki ruangan. Melihat Tuan Kelima yang sangat santai, dia sama sekali tidak terlihat seperti ada masalah.

"Hari ini adalah ulang tahunku. Kamu harus ikut partisipasi dikit"

Aku "...."

Pria ini tidak memberitahuku bahwa dia ulang tahun hari ini. Aku memutar balik badanku, "Aku pergi beli kado dulu"

Tetapi, selain tahu pria ini suka bersenang senang dan suka bermain dengan wanita. Aku benar benar tidak tahu dia suka apa.

Tuan Kelima, "Apakah kamu tahu aku mau kado apa?"

"Kado apa yang kamu mau?" Aku menoleh kepadanya. Jika Tuan Kelima bisa memberi tahu aku apa yang dia mau, masalah akan menjadi lebih gampang.

Tuan Kelima menatap ke mataku, "Buatkan aku semangkuk mie. Aku ingin makan mie"

"oh..."

keinginan Tuan Kelima membuat aku sedikit kaget.

"Mie apa yang kamu mau? Aku pergi beli bahannya"

Aku meninggalkan apartemen Tuan Kelima dan pergi ke supermarket membeli bahan makanan. Setelah pulang ke apartemennya, aku masuk ke dalam dapur. Aku juga kurang tahu bagaimana memasak mie ini, jadi aku sambil memasak sambil mencari resep nya di internet. Tuan Kelima hanya berdiri di depan pintu dapur sambil mencicipi kopinya dan melihat aku yang sedang memasak.

Setelah beberapa saat, aku sudah selesai memasak, "Ini adalah pertama kali aku membuat mie sendiri, mungkin bisa jadi tidak enak. Tolong pengertiannya"

Tuan Kelima tidak berkata apa apa. Dia mengambil sumpitnya dan mulai makan mie. Sepertinya masih baik baik saja, karena Tuan Kelima mulai makan dengan ekspresi yang puas.

"Mie ibuku lebih enak. Tetapi orang seperti kamu, sudah termasuk lumayan bagus" Cara Tuan Kelima memuji orang itu membawa penghinaan pada waktu yang sama.

"Bukankah kamu harus merayakan ulang tahunmu bersama wanita cantik, kue dan bir? Mengapa tiba tiba ingin makan ini?"

Wajah senang Tuan Kelima menghilang, "Kamu begitu cerewet. Menyuruhmu memasak buatku itu kehormatan buatmu"

Jika bukan karena aku berhutang budi dengan pria ini, aku sudah memarahinya. Aku tidak akan membiarkan orang menghinaku

"Baik, aku cerewet. Aku sudah memasak mie untukmu. Apakah aku sudah boleh pergi?" Aku teringat Qiang Qiang

Tuan Kelima melihat aku dengan tatapan tidak senang, "Ulang tahunku masih belum lewat, kamu tidak boleh pergi"

Suara nada Tuan Kelima seperti seorang anak yang nakal. Aku duduk kembali di depannya dan Tuan Kelima terus memakan mienya.

"Dibanding sama mie yang dibuat ibuku, Mie nya tidak enak sama sekali. Terlalu matang. Tetapi orang seperti kamu bisa buat sampai seperti ini, sudah termasuk baik" Tuan Kelima tidak lupa menghina aku.

Aku menekan bibirku. Kalau bukan aku tahu ibunya sudah meninggal. Aku pasti akan menjawab, "Kalau begitu pergi makan mie yang ibumu buat!"

Aku mengerti sifat Tuan Kelima. Pria ini kalau lagi emosi tidak peduli siapa pun orang itu. Kata kata itu juga sangat tidak menghormati ibunya yang telah meninggal. "Apakah kamu ingin tahu apa yang sedang aku pikirkan ketika kamu sedang masak tadi?"

Wajah Tuan Kelima ada sedikit kesedihan, "Apa?" Aku bertanya

Tuan Kelima, "Aku keingat ibuku. Penampilanmu memasak mirip dengan ibuku"

Aku memuntahkan air yang baru saja mau aku telan. Tuan Kelima melihat aku dengan tatapan yang aneh, "Bilang kamu mirip dengan ibuku, itu sedang memandang tinggi dirimu. Di dalam hatiku, tidak ada yang bisa sebanding dengan ibuku"

Pada saat berkata, Tuan Kelima menghabiskan minuman anggur merahnya.

"Makanan enak dan mahal yang aku makan beberapa tahun ini, masih kalah dengan masakan ibuku yang biasanya" Kesedihan di wajah Tuan Kelima menjadi lebih berat. Hatiku tiba tiba merasa kacau.

"Lupakan saja. Kamu juga tidak akan mengerti" Tuan Kelima bangun sambil membawa anggur merahnya, "Kamu pergi saja. Anakmu masih sedang menunggu kamu" Tuan Kelima kemudian masuk ke ruang tidurnya.

Pria ini sangat berkuasa. Tetapi sebenarnya, dia sangat kesepian. Di dalam hatinya memilki dunia yang hanya dia sendirian di sana. Tidak ada yang bisa masuk ke dunia itu. Aku tidak punya waktu untuk khawatir tentang masalah Tuan Kelima, teringat Qiang Qiang, aku langsung memanggil taksi dan pergi ke rumah sakit.

Sampai di rumah sakit, aku baru tahu, Sumin sudah membawa Qiang Qiang pergi. Aku mengira setelah bersama begitu banyak hari, dia akan lebih mengerti aku. Dia akan percaya bahwa aku bukan orang jahat. Aku mengira dia akan memberikan aku kesempatan untuk lebih sering bersama Qiang Qiang. Tetapi akhirnya dia juga membawa Qiang Qiang pergi secara diam diam.

Aku merasa kaget setelah membaca surat yang Sumin meminta perawat untuk berikan kepadaku. Sumin menulis, "Aku tidak ingin Qiang Qiang dibawa pergi oleh pria bermarga Mo itu. Aku juga tidak ingin Qiang Qiang pergi ke Kanada. Anak ini adalah nyawaku. Aku tidak akan berpisah dengannya"

"Sejak kapan mereka pergi?" Aku bertanya kepada perawat, "Mereka pergi pada saat sore ketika sudah siap infus"

Penglihatanku menjadi kabur, aku hampir pingsan. Mo Ziqian masuk ke dalam ruangan dengan tatapan yang tidak senang, "Wanita itu membawa anaknya pergi?"

Aku hanya berkata iya.

Novel Terkait

Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu