Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 128 Relaks (3)

Mo Ziqian mempercepat kecepatan mobil, setelah belasan menit, kamj sudah sampai di apartemen Wen Yiru. Mo Ziqian naik ke atas bersamaku.

Qiang-Qiang sangat senang melihat Mo Ziqian, dan segera berlari kemari, lalu digendong oleh Mo Ziqian, dan mengangkat tinggi melewati kepala.

“Papa, bagaimana kamu bisa bersama mama? Apakah kamu akan tinggal di sini malam ini dan tidak pergi lagi?”

Mo Ziqian mencium wajah Qiang-Qiang, “Papa tidak akan pergi, Papa akan tidur bersama Mamamu.”

Qiang-Qiang mendengar, sangat senang dan bersorak yeah.

Pada malam hari, kami tidur di ranjang Qiang-Qiang, Qiang-Qiang tidur di tengah, Mo Ziqian di sebelah kiri, dan aku di sebelah kanan, si kecil tidak pernah begitu bahagia, tidur bersandar di lengan Mo Ziqian, dan tangan kecilnya menggandeng tanganku, dengan begitu tersenyum masuk ke dalam mimpi.

Mo Ziqian pelan-pelan memindahkan Qiang-Qiang dan meletakkannya di tempat dia berbaring. Kemudian dia berbaring di tempat Qiang-Qiang tidur, dan sambil memeluk Qiang-Qiang, satu tangannya lagi memelukku, dan mencium di dahiku, “Sekarang, kita sekeluarga bertiga akhirnya bersama.”

Aku masuk kedalam pelukannya dan merasakan suatu kepuasan dari dalam hati. Hidup ini, cukup dengan memiliki dia dan Qiang-Qiang.

Pada pagi hari, Mo Ziqian duluan bangun, kemudian Qiang-Qiang juga bangun. Hanya aku, setelah mereka pasangan ayah dan anak merapikan diri, barulah aku bangun.

Sosok keduanya si besar dan si kecil berdiri di samping ranjang, Si besar mengenakan jas, terlihat tampan, sudut mulut membawa sedikit senyuman, mata melengkung dan mempesona; Si kecil, mengenakan kemeja baru dan celana pendek, di bagian leher juga memakai dasi terlihat seperti pria kecil yang tampan.

Keduanya si besar dan si kecil tersenyum menatapku, aku merasa diriku seperti cacing malas yang ingin tidur.

Aku segera bangkit, “Hei, kenapa kalian tidak membangunkanku?”

Qiang-Qiang: “Papa berkata untuk membiarkanmu tidur sebentar.”

Mo Ziqian berkata: “Aku dan Qiang-Qiang kebetulan bangun pagi, berkemas dan menunggumu.”

Pasangan Ayah dan anak itu keduanya berdiri di samping ranjang, membuat aku yang mengenakan piyama, malu untuk berganti pakaian. Mo Ziqian, kami telah berpisah selama bertahun-tahun, aku pasti tidak akan berganti pakaian di depannya, dan Qiang-Qiang, dia adalah seorang anak laki-laki, aku mengambil mantelku, mengenakan sandal bergegas masuk ke kamar mandi dan terdengar suara tawaan riang pasangan ayah dan anak itu dari belakangku.

Setelah sarapan, Mo Ziqian mengantar Qiang-Qiang ke taman kanak-kanak, dan kemudian mengantarku ke Kaiwelz. Ketika aku keluar dari mobil, dia memelukku dengan satu tangan dan mencium di sudut mulutku, “Sampai jumpa di malam hari.”

Aku tersenyum padanya dan berkata, “Sampai jumpa di malam hari.”

Kami berpisah di luar Kaiwelz, dan kemudian memulai hari yang sibuk.

Pada malam hari, Jiayu memintaku membawa Qiang-Qiang keluar untuk makan bersama mereka, aku berkata Mo Ziqian akan datang pada malam ini.

Jiayu dengan penuh benci berkata: "Xiaoxiao, apakah kamu ingin kembali bersama Mo Ziqian? Kamu jangan lupa, dia masih memiliki Chen Liyan dan Sisi.”

Aku: “Dia telah bercerai dengan Chen Liyan, dan Sisi akan ditempatkan pada neneknya.”

Jiayu: “Mungkin saja dia bisa bercerai dengan Chen Liyan, tapi dia menempatkan Sisi pada neneknya, apakah kamu percaya? Betapa dia mencintai anak itu, bukannya kamu tidak tahu? Anak itu boleh dikatakan adalah nyawanya!”

Aku tiba-tiba tertegun, iya, Sisi adalah nyawa Mo Ziqian. Aku sudah menyadarinya dari dulu, dia mengatakan bahwa dia akan menempatkan Sisi pada kakek-neneknya, bisakah janji ini diwujudkan?

Suasana hatiku yang baik tiba-tiba terombang-ambing oleh kabut mendadak ini.

Pada malam hari, Mo Ziqian datang. Pasangan ayah dan putra ini sangat senang. Mo Ziqian tetap tidur di ranjang Qiang-Qiang, tetapi aku kembali ke kamarku.

Qiang-Qiang sangat enggan, tangan kecilnya menarikku, ingin aku tetap di sini, matanya yang cerah penuh dengan harapan, tetapi aku disebabkan kabut tebal yang menutupi hatiku, tidak ingin tinggal bersama Mo Ziqian.

Meskipun aku tahu, bahwa begitu cepat mulai mencurigai Mo Ziqian adalah hal yang tidak benar, tetapi tetap tak tertahan mengomel dalam hati. Aku khawatir kalau aku bergaul dengan Mo Ziqian dan mendengarkannya mengucapkan kata-kata meminta pernikahan. Berbaring bersandar di lengannya, mencium aromanya, diriku akan sulit dikendalikan.

Pernikahan kembali bukanlah masalah kecil, harus berulang kali memikirkannya.

Mata Mo Ziqian menimbulkan keraguan, tetapi tidak bertanya apa-apa, dan menenangkan Qiang-Qiang berkata ”Qiang-Qiang yang baik, mama terasa sedikit tidak nyaman hari ini, biarkan dia kembali ke kamarnya, Papa akan menemanimu tidur.”

Qiang-Qiang mengangguk.

Setelah Qiang-Qiang tertidur, Mo Ziqian mendorong membuka pintu kamarku, aku belum tertidur, melihat pintu terbuka sebuah celah. Kemudian membuka lebar, sosok pria itu berjalan masuk dengan membawa cahaya redup di koridor.

Aku bangkit.

Mo Ziqian datang dan duduk di ranjangku. Matanya yang jernih mengedip di bawah cahaya malam, “Wanwan, aku tahu kamu pasti ragu-ragu tentang pernikahan kembali sekarang?”

Dia mengangkat tanganku dan mencium di jariku, “Aku tidak akan menyakitimu dan Qiang-Qiang lagi.”

Setelah Mo Ziqian selesai berkata, dia membungkukkan tubuhnya dan mencium keningku, “Selamat malam.”

Sosok tubuhnya yang tinggi berjalan ke luar, pintu tertutup dengan lembut, jari dan dahiku masih memiliki suhu bibirnya, tetapi hatiku seperti sekolam air gairah, dan sekali lagi mengacaukan pikiran.

Ketika aku bangun, Mo Ziqian sudah pergi. Dia meninggalkan pesan pada bibi Wang, mengatakan bahwa dia memiliki hal-hal penting jadi harus pergi dulu, dan dia akan meminta supir datang untuk mengantarku dan Qiang-Qiang.

Ini adalah hari yang sibuk. Pada sore hari, karena kerjaan, aku pergi ke perusahaan Gao, aku pergi ke kantor presiden untuk melihat Gao Le, hari itu dia terluka karena aku, tidak tahu bagaimana kondisinya sekarang, tetapi sekretaris mengatakan bahwa dia sudah beberapa hari tidak masuk kerja.

Pikiranku penuh keraguan. Setelah pulang kerja, aku menelepon bibi Wang dan memintanya untuk menjemput Qiang-Qiang, dan aku pergi ke rumah Gao Le.

Melangkah masuk ke ruang tamu keluarga Gao yang berdekorasi gaya Cina, Gao Xing bergegas turun, “ Kakak Xiaoxiao, apakah kamu datang untuk melihat kakakku? Dia terluka dan sudah berada di rumah selama beberapa hari.”

Novel Terkait

Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
5 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu