Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 111 Hukuman Yang Mesra
Diluar tempat pemandian, aku melihat Mo Ziqian bersama Gao Le dan Jiangyi. Mereka bertiga juga datang.
Jiangyi duluan melihatku, pada saat itu dia mengerutkan kedua alisnya yang tebal, wajahnya yang lembut menjadi suram, sikunya terangkat dan menyodok lengan Mo Ziqian, “Barang-barang di rumahku, apakah kamu mau mengganti rugi, kalau kamu tidak mengganti rugi aku akan mencarinya?”
Mata Mo Ziqian yang mendalam melirikku, “Cari dia.”
Sambil berkata, sambil memasuki tempat pemandian.
Wajah Jiangyi semakin hitam, melangkah besar mengikuti langkah Mo Ziqian, “Kamu yang membawanya, aku seharusnya mencarimu.”
Dia tahu, mencari aku sama sekali tidak mungkin, aku tidak sanggup mengganti rugi.
Kedua pria itu memasuki tempat pemandian bersama-sama. Tanganku dan tangan Gao Le hampir bersamaan memegang di pintu putar tempat pemandian, dan ujung jari menyentuh jarinya. Gao Le seperti digigit ular, bergetar dan langsung menarik kembali tangannya, kemudian berwajah ketakutan mundur ke samping, menungguku masuk duluan.
Aku membawa Min Min masuk ke tempat pemandian, sudah tidak terlihat bayangan Mo Ziqian dan Jiangyi, dan setelah Gao Le masuk, dia langsung melarikan diri ke ruangan pria bagai dikejar hantu.
Setelah menyelesaikan prosedur pendaftaran pemandian air panas. Aku dan Min Min membungkus handuk mandi putih dan datang ke kolam. Karena aku ingin berenang, kami memilih salah satu kolam yang terbesar. Suhu airnya hangat seperti tubuh manusia, permukaan kolamnya luas dan tidak ada orang.
Kebetulan cocok untuk berenang.
Aku dan Min Min turun ke kolam, dengan senang berenang beberapa putaran, Min Min tiba-tiba berteriak, “Cepat lihat, pria tampan!”
Aku melihat ke arah pandangannya, terlihat tiga pria yang bertubuh besar sedang berjalan ke arah sini, enam kaki yang lurus panjang, otot perut yang rapi, ketiganya memiliki bentuk tubuh yang bagus, dan berwajah tampan, terutama yang berjalan paling belakang, pandangannya yang polos tetapi mempesona, hanya wajah tampak sampingnya sudah cukup membuat orang tidak dapat mengalihkan tatapannya.
Aku mendengus, menyelamkan tubuhku ke dalam air, aku tidak ingin melihat sosok tubuh Mo Ziqian.
Berenang untuk jarak yang lumayan jauh, aku mengeluarkan kepalaku ke atas permukaan air, dari kejauhan terlihat tiga pria itu sedang memasuki kolam ini.
Mo Ziqian terjun ke dalam air, dan berenang ke arah kanan depan.
Gaya itu benar-benar sangat standar dan indah, aku melihat dia berenang ke arah taman berbatu karang di seberang, jadi aku berenang ke arah lain, tiba-tiba kakiku kram, aku berteriak aiyoo, tubuhku menimbulkan gelombang besar. Mo Ziqian sepertinya bertelepati, mata yang mendalam seperti panah mengarah ke sini, kami berjarak sekitar sepuluh meter, dia langsung mengetahui situasi di sisiku, lengannya seperti dayung, renang laju ke arahku.
“Kram kaki?”
Dia mengulurkan lengannya, memelukku ke dalam pelukannya, “kaki sebelah mana?”
Aku terasa sangat menyakitkan: “kiri.”
Tangan Mo Ziqian jatuh di kaki kiriku, hanya beberapa gerakan pijatan. Kakiku yang kaku dan tidak bisa bergerak, perlahan-lahan terasa lega. Pada saat yang sama, pikiranku bergerak dan tiba-tiba aku menarik tali pundak pakaian ke bawah, dan seluruh pundakku terbuka, kulit putih bagai susu di permukaan air, dan tali baju renang itu terbaring miring di lenganku. aku menutup dadaku dan berteriak, “Tolong! Ada oarng cabul!”
Mo Ziqian tanpa persiapan, langsung terdengar teriakanku yang tak terduga, dia mendadak mengangkat matanya yang mendalam, dengan tidak berani percaya menatapku, lengannya masih merangkul pinggangku, dan satu tangannya lagi masih bergaya memijatkan kaki kiriku, tatapannya yang mendalam dari kaget perlahan-lahan berubah menjadi suram.
“Tolong!” Aku berteriak, aku berpura-pura berjuang di dalam pelukan Mo Ziqian, padahal dia tidak mengikatku sama sekali.
Jeritanku memecahkan kesunyian di dalam tempat pemandian, suara kecapi cina yang merdu dikacaukan langkah-langkah pengawas keamanan, orang-orang di kolam sebelah juga naik dan bergegas menuju sini.
Di sekitar aku dan Mo Ziqian dikelilingi sekumpulan orang.
Aku menangis, kedua lenganku memeluk dadaku, “Tolong, dia seorang cabul! Dia membuka bajuku, melakukan hal tidak senonoh padaku!”
Aku sambil menangis, sambil memeluk dadaku, tubuhku gemetaran, pengawas keamanan dan tamu tempat pemandian lainnya berteriak marah pada Mo Ziqian, “Itu dia, laporkan ke polisi untuk menangkapnya!”
Tatapan Mo Ziqian yang tajam menatapku, matanya tertulis tidak berani percaya, Gao Le dan Jiangyi juga bingung, tertegun berdiri di tempat kejauhan, melihat adegan ini, Min Min menyangka aku benar-benar di bully, segera berenang mendekatiku, langsung memelukku, dan berteriak pada Mo Ziqian: “Kamu si cabul, berani melakukan hal begini di dalam kolam, benar-benar kurang ajar, cepat tangkap dia!”
“Benar, cepat tangkap!”
Tamu wanita yang di sekeliling juga ikut berteriak.
Para pengawas keamanan melepaskan sandalnya terjun ke dalam kolam, dan dengan cepat mengikat tangan Mo Ziqian, mereka dengan begitu membawanya pergi.
Aku menghela nafas lega, seperti ada bunga yang mekar di hatiku, aku tertawa, Mo Ziqian, akhirnya aku membalas dendam padamu.
Min Min sangat khawatir padaku, “Kakak Xiaoxiao, bagaimana denganmu? Apakah penjahat itu melakukan sesuatu?”
Tetapi aku tersenyum pada Min Min, “Sebentar lagi kita pergi makan malam, aku traktir.”
Aku menyelam ke dalam air, seperti seekor ikan yang bahagia dan keluar ke permukaan air di tempat beberapa meter jauhnya, berenang dengan senang.
Mo Ziqian dibawa pergi oleh pengawas keamanan, Gao Le dan Jiangyi secara alami mengejar mengikuti, Aku dan Min Min berenang sebentar lalu merasa sudah cukup dan naik bersiap-siap akan pulang.
Setelah mandi, ketika bersiap-siap akan mengganti baju, aku baru menemukan bahwa kunci magnet yang tergantung di pergelangan tanganku hilang.
Tanpa itu, lemari pakaian sama sekali tidak bisa dibuka, dan meskipun benda itu kecil, depositnya harus satu juta rupiah. Aku tiba-tiba panik.
Aku bergegas ke arah kolam hanya dengan dibungkus handuk mandi, aku berpikir itu mungkin jatuh di jalan ketika aku kembali, atau jatuh di kolam ketika aku sedang berenang.
Aku mencari kemana-mana, bahkan bayangan gesper magnet pun tidak terlihat, staf kerja juga membantuku untuk menyiarkan berita kehilangan tetapi setengah jam berlalu, sama sekali tidak ada berita.
Satu juta rupiah, jika benda ini benar-benar hilang, satu juta rupiahku akan menghilang, dan sekarang aku hanya memiliki pakaian renang, sama sekali tidak dapat keluar dari sini.
Tas tangan dan semua kebutuhanku juga ada di dalam lemari, apa yang harus aku lakukan? Aku sangat panik, Min Min juga ikut panik, dan bolak-balik membantuku mencarinya beberapa kali.
Pada saat ini, seorang staf wanita mencariku, “Nona, kunci magnetmu sudah ditemukan, tetapi pria itu berkata, kmu harus mengambilnya sendiri.”
“Orangnya dimana?”
Hatiku senang.
Staf kerja: “Di tempat istirahat pria.”
Aku mulai merasa kesal, aku sekarang hanya mengenakan baju renang, apa mungkin pergi ke tempat istirahat pria begitu saja?
Melihat aku tidak tahu harus bagaimana, tidak bergerak untuk waktu yang lama. Staf mendesak: “Pria itu mengatakan waktunya sangat berharga. Jika kamu tidak mengambil gesper magnetik dalam waktu lima menit, ia akan pergi.”
Aku segera mengertakkan gigi, aku mengambil handuk mandi bersih dan membungkus diriku dan langsung mengikuti staf wanita ke area tempat istirahat pria. Di pintu area istirahat, staf berhenti, “Pria itu sedang menunggumu di dalam.”
Aku mengangkat kepala melihat kata “Area Pria”, kepalaku tiba-tiba terasa tegang, apakah ada pria telanjang di dalam?
Aku dengan ragu masuk ke dalam, sambil melangkah, hatiku sambil merasa ketakutan, aku berharap jangan terlihat sesuatu yang tidak pantas dilihat, dan di waktu bersamaan merasa orang yang menemukan kunci magnet itu benar-benar cabul, mengapa tidak langsung menyerahkannya ke staf kerja barulah mengembalikannya ke aku, mengapa harus begitu mengerikan memilih di tempat istirahat pria?
Apa mungkin dia ingin mengambil kesempatan memerasku?
Aku dengan khawatir dan penuh ketakutan memasuki area tempat istirahat pria, untungnya, selain sosok hitam pria yang mengenakan jas hitam, tidak ada pria aneh lainnya.
Aku segera mendekati, “Tuan........”
Tetapi kata-kataku belum selesai dikatakan, aku langsung tertegun. Orang itu perlahan-lahan membalikkan badannya dan terlihat begitu kenal, wajah tampan itu polos bagai bulan, tetapi terlihat serius, dan tatapannya yang tajam seperti pisau.
“Mo Wanwan, kamu melakukannya dengan baik.”
Mo Ziqian sambil berkata sambil melangkah dengan kakinya yang ramping, perlahan-lahan mendekati, nada suaranya yang penuh ironis, hatiku tiba-tiba terkejut, Mo Ziqian, apakah dia tidak dibawa pergi oleh polisi?
Benar juga, seharusnya ada pemantauan di dekat kolam, hanya dengan memeriksa di pemantuan akan tahu apakah dia melepaskan bajuku atau tidak, aku tahu dia tidak akan kena masalah apapun, aku hanya ingin melihat dia malu dan terhina, itu sudah cukup.
Tetapi sekarang melihatnya perlahan-lahan mendekatiku, jarinya yang ramping menggantung sebuah kunci magnet yang berwarna merah muda, itulah punyaku yang hilang.
Hatiku terkejut, dasar....ternyata kunci magnet ada dengan dia. Kelihatannya, sekali lagi aku melempar batu jatuh ke kaki sendiri.
Mo Ziqian terlihat diriku yang tidak tenang, dia sudah berdiri di depanku, tubuhnya yang tinggi menimbulkan sebuah bayangan besar di depanku.
Dia mengangkat tangannya memegang di lemari belakangku, dia sedikit membungkukkan tubuhnya, dengan gaya menekanku mengurungku diantara dia dan lemari.
Kunci magnet merah muda yang digantung di jarinya menggoyang di telingaku
Mo Ziqian mengeluarkan tiupan yang hangat dan ironis, dengan tatapannya yang penuh sindiran berkata: “Tetapi, tetap saja bodoh.”
Wajahku tiba-tiba memerah, “Mo Ziqian kamu kurang ajar!”
Kunci magnet gantung di pergelangan tangan, kalau tidak ada tenaga dari luar tidak mungkin jatuh, Mo Ziqian pasti mengambil kunci magnetku ketika aku tidak memperhatikannya.
“Semuanya diawali oleh kamu, kamu yang duluan memulainya, aku hanya memberimu sedikit pelajaran.”
Mo Ziqian menegakkan tubuhnya, mengangkat tangan, dan melemparkan kunci magnet itu ke dalam tong sampah yang tidak jauh dari sini.
“Kamu.......”
Aku sangat marah hingga tidak dapat berkata, melangkah besar kesana, ingin mengambil kembali kunci magnet, tetapi baru saja mulai melangkah, lenganku ditarik oleh Mo Ziqian, dia menarikku kearah belakang, sosok tubuhku dengan begitu ditarik kembali olehnya, dan kemudian dia memutarku dan menekanku di lemari.
Handuk yang membungkus tubuhku tiba-tiba jatuh, tubuhku hanya mengenakan baju renang, punggung yang hampir telanjang membanting ke lemari yang berbahan kayu yang keras, terasa menyakitkan, aku mendengus kesakitan.
Pada saat itu, telapak tangan Mo Ziqian yang besar melepaskan tali bahu di baju renangku, dia menundukkan kepalanya, bibirnya yang dingin jatuh di kepekaan salah satu sisiku, membuatku tiba-tiba bagai kesetrum, dia.......
“Mo Ziqian, jangan!”
Seluruh tubuhku bergetar karena tindakannya yang mendadak, suatu perasaan terhina membuatku ingin menangis.
Novel Terkait
Kisah Si Dewa Perang
Daron JayDiamond Lover
LenaAir Mata Cinta
Bella CiaoCinta Seorang CEO Arogan
MedellineLove Is A War Zone
Qing QingBlooming at that time
White RoseCintaku Yang Dipenuhi Dendam×
- Bab 1 Dua Keluarga
- Bab 2 Kelembutan Terakhir
- Bab 3 Masuk Penjara
- Bab 4 Tingkah Pelacur
- Bab 5 Memberikan Anaknya Kepada Yang Lain
- Bab 6 Seseorang Yang Kaya Dan Misterius
- Bab 7 Tak Terduga
- Bab 8 Begitu Membencimu
- Bab 9 Di Peternakan Kuda
- Bab 10 Campur Tangan Tuan Kelima
- Bab 11 Main Ganda
- Bab 12 Cinta Satu-Satunya
- Bab 13 Anakku
- Bab 14 Belajar Menyenangkanku
- Bab 15 Peran Yang Memalukan
- Bab 16 Penyesalan
- Bab 17 Penuh Keraguan
- Bab 18 Terperangkap
- Bab 19 Penuh dengan Akal Buruk
- Bab 20 Pasangan Serasi
- Bab 21 Memiliki Kesempatan
- Bab 22 Konferensi Pers
- Bab 23 Sangat Memalukan
- Bab 24 Tidak Ada Seorang Pun
- Bab 25 Ciuman Di Luar Kendali
- Bab 26 Membahayakan Dirinya Sendiri
- Bab 27 Paling Menyesal Pernah Mencintaimu
- Bab 28 Suatu Ancaman
- Bab 29 Orang-Orang Malang
- Bab 30 Antara Cinta Dan Benci
- Bab 31 Pembalasan Li Li
- Bab 32 Keterlaluan Bodohnya
- Bab 33 Bersedia Cuci Tangan dan Membuat Sup
- Bab 34 Gangguan Kepribadian
- Bab 35 Dia Mengidap Penyakit Kotor
- Bab 36 Kamu Hanya Bisa Menjadi Milikku
- Bab 37 Orang-Orang Munafik
- Bab 38 Skandal dan Gosip Melanda
- Bab 39 Dikurung
- Bab 40 Proposal Lamaran
- Bab 41 Sifat Tuan Muda
- Bab 42 Memanggil Wartawan
- Bab 43 Tidak Memahami
- Bab 44 Penyergapan Dimana-mana
- Bab 45 Ayah dan Putra yang Berpapasan
- Bab 46 Insting Ibu Dan Anak
- Bab 47 Permainan Mengerikan
- Bab 48 Godaan
- Bab 49 Keracunan Alkohol
- Bab 50 Dirimu Yang Kejam
- Bab 51 Seekor Rubah
- Bab 52 Marah Setengah Mati
- Bab 53 Sudah Di Jalur Yang Benar
- Bab 54 Dikacaukan Dua Kali
- Bab 55 Pria-Pria Brengsek
- Bab 56 Pemesan Kue Misterius
- Bab 57 Identitas Hu Yeming, Pimpinan Kejahatan
- Bab 58 Pandangan Cinta
- Bab 59 Balasan Jahat Untuk Orang Jahat
- Bab 60 Muntah
- Bab 61 Kekasih Lain
- Bab 62 Bantuan
- Bab 63 Bersama Di Mobil Mogok
- Bab 64 Waktu Itu Sangat Indah
- Bab 65 Menjijikan
- Bab 66 Gempa Bumi
- Bab 67 Menyerang Membabi Buta
- Bab 68 Golongan Darah Panda
- Bab 69 Dia Adalah Putramu !
- Bab 70 Ganti Rumah Sakit
- Bab 71 Siapa Yang Berbohong
- Bab 72 Kejutan
- Bab 73 Mengakui Pencuri Sebagai Ibunya
- Bab 74 Kembali Ke Tempat Semula
- Bab 75 Sudah Pergi
- Bab 76 Kesedihan Di Hati
- Bab 77 Ayah Angkat
- Bab 78 Membersihkan Pistol Keluar Api
- Bab 79 Gelang
- Bab 80 Merendahkan
- Bab 81 Membawa Pergi
- Bab 82 Seperti Seorang Kakak
- Bab 83 Kacau Balau
- Bab 84 Bersembunyi di Ruang Rahasia
- Bab 85 Istri Teman
- Bab 86 Kebakaran Besar
- Bab 87 Menyangkal
- Bab 88 Sinis
- Bab 89 Sedikit Trik
- Bab 90 Membayar Dengan Tubuh
- Bab 91 Seperti Mimpi
- Bab 92 Wanita Cantik Yang Kehilangan Kaki
- Bab 93 Potong Perutnya
- Bab 94 Chen Liyan Ditampar
- Bab 95 Pesta Topeng
- Bab 96 Langit Malam
- Bab 97 Pergi Jauh
- Bab 98 Menangkap Basah
- Bab 99 Aku Akan Tanggung Untukmu
- Bab 100 Rela Diselingkuhi
- Bab 101 Selalu Mencintainya
- Bab 102 Itu Dia
- Bab 103 Menjaganya
- Bab 104 Kejam
- Bab 105 Manusia Yang Tidak Memiliki Hati Nurani
- Bab 106 Membantu Dia Mengugurkan Anaknya
- Bab 107 Dia Menyukaimu
- Bab 108 Memaksa
- Bab 109 Tidak Masuk Akal
- Bab 110 Siapa Itu
- Bab 111 Hukuman Yang Mesra
- Bab 112 Malu Dan Marah
- Bab 113 Menyukai Orang Yang Memasak Mie
- Bab 114 Menikmati
- Bab 115 Aneh
- Bab 116 Kesedihan Hati di Kanada (1)
- Bab 116 Kesedihan Di Kanada (2)
- Bab 117 Bertemu Di Bandara (1)
- Bab 117 Bertemu Di Bandara (2)
- Bab 118 Masuk Perangkap (1)
- Bab 118 Masuk Perangkap (2)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (1)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (2)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (3)
- Bab 120 Jebakan (1)
- Bab 120 Jebakan (2)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (1)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (2)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (3)
- Bab 122 Koma (1)
- Bab 122 Koma (2)
- Bab 123 Melepaskan (1)
- Bab 123 Melepaskan (2)
- Bab 123 Melepaskan (3)
- Bab 124 Bangun Dari Koma (1)
- Bab 124 Bangun Dari Koma (2)
- Bab 125 Calon Suami Yang Ideal (1)
- Bab 125 Calon Suami Yang Ideal (2)
- Bab 126 Sulit Dipercaya
- Bab 127 Tidak Dapat Menerima (1)
- Bab 127 Tidak Dapat Menerima (2)
- Bab 128 Relaks (1)
- Bab 128 Relaks (2)
- Bab 128 Relaks (3)
- Bab 129 Dirampok (1)
- Bab 129 Dirampok (2)
- Bab 129 Dirampok (3)
- Bab 130 Berusaha Bertahan Hidup (1)
- Bab 130 Berusaha Bertahan Hidup (2)
- Bab 131 Siapa Yang Akan Kamu Selamatkan Dulu (1)
- Bab 131 Siapa Yang Akan Kamu Selamatkan Dulu (2)
- Bab 132 Perangkap (1)
- Bab 132 Perangkap (2)
- Bab 133 Meninggikan (1)
- Bab 133 Meninggikan (2)
- Bab 134 Mempermalukan (1)
- Bab 134 Mempermalukan (2)
- Bab 135 Wanita Murahan (1)
- Bab 135 Wanita Murahan (2)
- Bab 136 Cadangan (1)
- Bab 136 Cadangan (2)
- Bab 137 Konflik (1)
- Bab 137 Konflik (2)
- Bab 138 Dinyatakan (1)
- Bab 138 Dinyatakan (2)
- Bab 139 Perubahan (1)
- Bab 139 Perubahan (2)
- Bab 140 Ular Kecil Berbisa (1)
- Bab 140 Ular Kecil Berbisa (2)
- Bab 141 Jatuh Dalam Perangkap (1)
- Bab 141 Jatuh Dalam Perangkap (2)
- Bab 142 Bentuk Aslinya (1)
- Bab 142 Bentuk Aslinya (2)
- Bab 143 Mengkhianati (1)
- Bab 143 Mengkhianati (2)
- Bab 144 Anak Siapa (1)
- Bab 144 Anak Siapa (2)
- Bab 145 Cara Tuan Muda Mengungkapkan Cinta (1)
- Bab 145 Cara Tuan Muda Mengungkapkan Cinta (2)
- Bab 146 Perencanaan (1)
- Bab 146 Perencanaan (2)
- Bab 147 Hanya Menginginkan Kamu (1)
- Bab 147 Hanya Menginginkan Kamu (2)
- Bab 148 Bajingan (1)
- Bab 148 Bajingan (2)
- Bab 149 Apakah Kamu Merasa Puas? (1)
- Bab 149 Apa Kamu Merasa Puas ? (2)
- Bab 150 Gila (1)
- Bab 150 Gila (2)
- Bab 151 Pengungkapan Cinta Dari Tuan Muda (1)
- Bab 151 Pengungkapan Cinta Dari Tuan Muda (2)
- Bab 153 Menyogok (1)
- Bab 152 Menyogok (2)
- Bab 153 Identitas (1)
- Bab 153 Identitas (2)
- Bab 154 Bukan Siapa-Siapa (1)
- Bab 154 Bukan Siapa-Siapa (2)
- Bab 155 Jatuh Cinta (1)
- Bab 155 Jatuh Cinta (2)
- Bab 156 Berciuman (1)
- Bab 156 Berciuman (2)
- Bab 157 Tidak Boleh Melahirkan Anak (1)
- Bab 157 Tidak Boleh Melahirkan Anak (2)
- Bab158 PindahTempat (1)
- Bab 158 Pindah Tempat (2)
- Bab 159 Serba Salah (1)
- Bab 159 Serba Salah (2)
- Bab 160 Pergi Dengan Bangga (1)
- Bab 160 Pergi Dengan Bangga (2)
- Bab 161 Bodoh Sekali (1)
- Bab 161 Bodoh Sekali (2)
- Bab 162 Tidak Tega (1)
- Bab 162 Tidak Tega (2)
- Bab 163 Jantung Berdebar (1)
- Bab 163 Jantung Berdebar (2)
- Bab 164 Pengkhianatan (1)
- Bab 164 Pengkhianatan (2)
- Bab 165 Wajah Memerah (1)
- Bab 165 Wajah Memerah (2)
- Bab 166 Datang Mengunjungi (1)
- Bab 166 Datang Mengunjungi (2)
- Bab 167 Pacar (1)
- Bab 167 Pacar (2)
- Bab 168 Terlihat Semuanya (1)
- Bab 168 Terlihat Semuanya (1)
- Bab 169 Mengusir (1)
- Bab 169 Mengusir (2)
- Bab 170 Benar-Benar Peduli (1)
- Bab 170 Benar-Benar Peduli (1)
- Bab 171 Rahasia Identitas (1)
- Bab 171 Rahasia Identitas (2)
- Bab 172 Membersihkan Wanita (1)
- Bab 172 Membersihkan Wanita (2)
- Bab 173 Bahaya Di kota Kuno (1)
- Bab 173 Bahaya Di kota Kuno (2)
- Bab 174 Sepupu (1)
- Bab 174 Sepupu (2)
- Bab 175 Mata-mata (1)
- Bab 175 Mata-Mata (2)
- Bab 176 Memeluk (1)
- Bab 176 Memeluk (2)
- Bab 177 Hantu Di Pemakaman
- Bab 177 Ketakutan Hantu Di Pemakaman
- Bab 178 Memihak Kesalahan (1)
- Bab 178 Memihak Kesalahan (2)
- Bab 179 Mirip Yang Zilan (1)
- Bab 179 Mirip Yang Zilan (2)
- Bab 180 Istri (1)
- Bab 180 Istri (2)
- Bab 181 Tidak Mencintaimu Lagi (1)
- Bab 181 Tidak Mencintaimu Lagi (2)
- Bab 182 Hati Dingin (1)
- Bab 182 Hati Dingin (2)
- Bab 183 Masuk Perangkap (1)
- Bab 183 Masuk Perangkap (2)
- Bab 184 Wanita Bodoh (1)
- Bab 184 Wanita Bodoh (2)
- Bab 185 Rela (1)
- BAB 185 Rela (2)
- Bab 186 Sembahyang (1)
- Bab 186 Sembahyang (2)
- Bab 187 Menguntungkan Suami (1)
- Bab 187 Menguntungkan Suami (2)
- Bab 188 Ibu Rumah Tangga Muda (1)
- Bab 188 Ibu Rumah Tangga Muda (2)
- Bab 189 Pukul (1)
- Bab 189 Pukul (2)
- bab 190 Bersikap Imut (1)
- bab 190 Bersikap Imut (2)
- Bab 191 Tipuan (1)
- bab 191 Tipuan (2)
- Bab 192 Pesta (1)
- Bab 192 Pesta (2)
- Bab 193 Muntah Darah (1)
- Bab 193 Muntah Darah (2)
- Bab 194 Pacar Baru (1)
- Bab 194 Pacar Baru (2)
- Bab 195 Panggil Mama (1)
- Bab 195 Panggil Mama (2)
- Bab 196 Tidur Bersama (1)
- Bab 196 Tidur Bersama (2)
- Bab 197 Panda (1)
- Bab 197 Panda (2)
- Bab 198 Bukan Anak Biologis (1)
- Bab 198 Bukan Anak Biologis (2)
- Bab 199 Menyalahkan (1)
- Bab 199 Menyalahkan (2)
- Bab 200 Penuaan Dini (1)
- Bab 200 Penuaan Dini (2)
- Bab 201 Suka atau Tidak Suka (1)
- Bab 201 Sama Tidak Sama
- Bab 202 Ganti Pasangan (1)
- Bab 202 Ganti Pasangan (2)
- Bab 203 Bodoh (1)
- Bab 203 Bodoh (2)
- Bab 204 Pelajaran (1)
- Bab 204 Pelajaran (2)
- Bab 205 Peduli (1)
- Bab 205 Peduli (2)
- Bab 206 Pertunangan (1)
- Bab 206 Pertunangan (2)
- Bab 207 Tuduhan (1)
- Bab 207 Tuduhan (2)
- Bab 208 Identitas (1)
- Bab 208 Identitas (2)
- Bab 209 Pencitraan dan Mencari Sensasi (1)
- Bab 209 Pencitraan dan Mencari Sensasi (2)
- Bab 210 Mimpi (1)
- Bab 210 Mimpi (2)
- Bab 211 Merindukanmu (1)
- Bab 211 Merindukanmu (2)
- Bab 212 Jarum Berdarah (1)
- Bab 212 Jarum Berdarah (2)
- Bab 213 Tidak Menghormati Diri Sendiri (1)
- Bab 213 Tidak Menghormati Diri Sendiiri (2)
- Bab 214 Tembakan (1)
- Bab 214 Tembakan (2)
- Bab 215 Keguguran (1)
- Bab 215 Keguguran (2)
- Bab 216 Harta Warisan (1)
- Bab 216 Harta Warisan (2)
- Bab 217 Perjalanan Bisnis (1)
- Bab 217 Perjalanan (2)
- Bab 218 Anak Kandung (1)
- Bab 218 Anak Kandung (2)
- Bab 219 Ayah (1)
- Bab 219 Ayah (2)
- Bab 220 Kejam (1)
- Bab 220 Kejam (2)
- Bab 221 Mandul (1)
- Bab 221 Mandul (2)
- Bab 222 Egois (1)
- Bab 222 Egois (2)
- Bab 232 Memberikan Pelukan (1)
- bab 232 Memberikan Pelukan (2)
- Bab 224 Menikah Denganmu (1)
- Bab 224 Menikah Denganmu (2)
- Bab 225 Diriku yang Tidak Jujur (1)
- Bab 225 Diriku yang Tidak Jujur (2)
- Bab 226 Pertunjukan Seru (1)
- Bab 226 Pertunjukan Seru (2)
- Bab 227 Pertunjukkan Bagus (3)
- Bab 227 Pertunjukkan Bagus (4)
- Bab 228 Garis Merah (1)
- Bab 228 Garis Merah (2)
- Bab 229 Dalam Masalah (1)
- Bab 229 Dalam Masalah (2)
- Bab 230 Muntah (1)
- Bab 230 Mual (2)
- Bab 231 Berbahaya (1)
- Bab 231 Berbahaya (2)
- Bab 232 Kembali Ke Dalam Negeri (1)
- Bab 232 Kembali Ke Dalam Negeri (2)
- Bab 233 Kecurigaan (1)
- Bab 233 Kecurigaan (2)
- Bab 234 Bantuan (1)
- Bab 234 Bantuan (2)
- Bab 235 Marah
- Bab 236 Dibebaskan (1)
- Bab 236 Dibebaskan (2)
- Bab 237 Pernikahan (1)
- Bab 237 Pernikahan (2)
- Bab 238 Munafik (1)
- Bab 238 Munafik (2)
- Bab 239 Seperti Seorang Anak Kecil (1)
- Bab 239 Seperti Seorang Anak Kecil (2)
- Bab 240 Tidak Menyentuhnya (1)
- Bab 240 Tidak Menyentuhnya (2)
- Bab 241 Gangguan (1)
- Bab 241 Gangguan (2)
- Bab 242 HIV (1)
- Bab 242 HIV(2)
- Bab 243 Pendarahan Otak (1)
- Bab 243 Pendarahan Otak (2)
- Bab 244 Tamparan (1)
- Bab 244 Tamparan (2)
- Bab 245 Keracunan Makanan (1)
- Bab 245 Keracunan Makanan (2)
- Bab 246 Selingkuh (1)
- Bab 246 Selingkuh (2)
- Bab 247 Vasektomi (1)
- Bab 247 Vasektomi (2)
- Bab 248 Pertunjukkan Bagus (1)
- Bab 248 Pertunjukkan Bagus (2)
- Bab 249 Canggung
- Bab 250 (Episode Terakhir) Muka Manusia Bagaikan Kulit Kayu Pada Pohon (1)
- Bab 250 (Episode Terakhir) Muka Manusia Bagaikan Kulit Kayu Pada Pohon (2)
- Bab 251 (Episode Terakhir) Kekerasan Tuan Muda
- Bab 252(Episode Terakhir) Memetik Bunga Persik (1)
- Bab 252 (Episode Terakhir) Memetik Bunga Persik (2)
- Bab 253 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (1)
- Bab 253 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (2)
- Bab 254 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (3)
- Bab 254 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (4)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (1)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (2)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (3)