Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 116 Kesedihan Di Kanada (2)
Aku baru saja berpikir akan ke sana dan menggendong Qiang-Qiang, tetapi ada tangan besar berbulu yang mengulur ke sini. Orang itu mengenakan satu set pakaian Sun Gokong, seluruh tubuh dan wajahnya ditutupi dalam pakaian itu, jadi aku tidak bisa melihat wajah yang sebenarnya.
********( Sun Gokong adalah dewa monyet dari cerita terkenal Kera Sakti)*************
Ada makanan untuk merpati di telapak tangannya, “Anak-anak, apakah kamu ingin memberi makan merpati? Kamu cukup memanggil Paman, makanan ini akan menjadi milikmu.”
Suara orang itu sangat lembut, tidak bisa mendengar itu mirip dengan siapa. Bentuk tubuhnya juga sangat tinggi besar, dan diukur dari mata seharusnya lebih dari satu meter delapan puluh cm. Di China, aku sering melihat orang-orang yang memakai pakaian seperti itu untuk mendapatkan uang dari orang-orang, jadi aku tidak berpikir itu aneh. Qiang-Qiang mengangkat kepala menatap orang itu dan matanya tiba-tiba bersinar, “Sun Gokong!”
Anak ini suka menonton cerita “Perjalanan ke Barat”. Orang yang paling dikagumi adalah Sun Gokong, Qiang Qiang segera menggulurkan tangannya dan mengambil makanan burung merpati dari telapak tangan Sun Gokong, dan dengan gembira berlari ke area perkumpulan merpati. Sun Gokong juga pergi, merpati terbang ke telapak tangan Qiang-Qiang, setelah memakan makanan, membuka sayapnya dan terbang pergi, Qiang-Qiang sangat senang dan tak berhenti tertawa.
*********(Perjalanan Ke Barat adalah judul film Kera Sakti, untuk mengambil Kitab Suci)*********
Pria yang berpakaian Sun Gokong berlutut di samping Qiang-Qiang, melindungi anak kecil itu seperti dewa pelindung. Makanan di telapak tangan Qiang-Qiang telah habis, dan kemudian tangan kecil mengulurkan ke telapak tangan pria itu untuk mengambilnya. Pria itu selalu menundukkan kepalanya, dan menatap ke arah anak kecil. Aku sepertinya melihat rasa cinta yang dalam di dalam mata pria itu.
Aku tertegun.
Makanan merpati di telapak tangan Sun Gokong telah habis, dia bangkit dan membelai kepalanya Qiang-Qiang, tetapi membalikkan badannya dan berjalan ke arahku. Berkata dalam bahasa Inggris, “Nona, seratus dolar Kanada.”
Dasar, si penipu uang!
Hanya dengan sedikit makanan merpati, ingin meminta uang seratus dolar Kanada denganku, aku menggerakan sudut bibirku, aku ingin berteriak kau si penipu! Tetapi sepertinya terlihat sepasang mata menatapku dengan penuh makna.
Pada saat itu aku memiliki perasaan yang familiar. Aku berteriak dalam mulutku “Dasar penipu!” Dan mengeluarkan seratus dolar dari tas dan melemparkannya ke pria itu.
Pria itu menatapku lagi dan mengambil uang itu dan melangkah pergi. Qiang-Qiang masih bermain dengan merpati, dan tidak memperhatikan adegan Sun Gokong meminta uang denganku. Ketika ia membalikkan tubuhnya, Sun Gokong sudah pergi, mata hitam Qiang-Qiang mencari, tetapi tidak ditemukan, matanya muncul selapis perasaan kehilangan.
“Ma, orang itu mirip papa.” Qiang-Qiang datang, tangan kecilnya menarik ujung bajuku.
Aku tiba-tiba tertegun.
Kemudian aku membelai kepala Qiang-Qiang, dan tersenyum berkata, “Apakah Qiang-Qiang rindu dengan papa? Tunggu kembali ke negeri, ibu akan membawamu pergi menyembah makam ayah dan ibu.”
Qiang-Qiang menggelengkan kepala kecilnya, mengerutkan mata dan berkata dengan wajah serius: ”Bukan, yang aku katakan adalah Paman Mo.”
Aku tertegun.
Mo Ziqian?
Apakah itu adalah dia?
Tidak, mana mungkin!
Dia sekarang sedang berada di dalam rumahnya yang besar melindungi istri dan anaknya melewati Tahun baru, ataupun sedang membuat anak lagi dengan Chen Liyan.
Aku teringat pria yang berpakaian Sun Gokong, berbahasa Inggris murni, suaranya tidak kukenal. Anak ini terlalu ingin memiliki ayah, aku tiba-tiba terasa sedih.
Aku kebetulan ingin menggandeng si kecil dan pergi, tetapi terdengar seseorang memanggil di belakangnya, “Anak angkat?”
Aku menoleh, langsung terlihat Tuan kelima tersenyum berjalan mendekati.
Ketika tiba di depan, Tuan kelima langsung menggendong Qiang-Qiang, “Anakku sayang, Ayah angkat merindukanmu, tidak datang melihat ayah angkat, Ayah di sini kesepian dan sendirian!”
Ekspresi kehilangan Qiang-Qiang masih terlihat di wajahnya, tetapi tetap berkata dengan serius: “Ayah angkat, kamu bisa pergi ke rumah nenek Wen melewati Tahun baru bersama kami!”
Tuan kelima berkata: “Ayah angkat tidak suka dengan wanita tua itu.”
Aku mendengar langsung mengerutkan kening, apaan yang kesepian, bukankah ada gadis Kanada yang menemani? Tetapi ada Qiang-Qiang disini, jadi aku tidak mengatakannya.
Hanya melemparkan tatapan menghina ke Tuan kelima, tetapi Tuan muda itu mengabaikanku.
“Ayo, ayah angkat membawamu bermain.”
Tuan kelima membiarkan Qiang-Qiang duduk di pundaknya, dia mengangkatnya seperti itu dan berjalan-jalan, aku hanya bisa mengikuti di belakangnya.
Dari kejauhan, sosok Sun Gokong muncul lagi di depan, dia mengambil foto bersama seorang anak, dan kemudian menagih uang.
Ketika Qiang-Qiang melihatnya, mendadak ingin turun dari bahu Tuan kelima.
Tuan kelima khawatir dan bertanya: “Hey, kenapa, bocah kecil!”
Qiang-Qiang telah menurunkan kakinya dari bahu Tuan kelima. Tuan kelima hanya dapat menurunkannya, dan ketika kaki Qiang-Qiang menginjak tanah, dia segera berlari menuju arah Sun Gokong.
Mo Ziqian apaan, orang ini hanyalah pria yang mengenakan pakaian Sun Gokong untuk mendapatkan uang dari anak-anak. Aku merasa konyol dengan pikiranku yang muncul sejenak dalam otakku, dan langkah kaki mengikuti sosok Qiang-Qiang.
Tangan Sun Gokong yang berbulu menerima uang dolar Kanada yang diserahkan oleh orang tua anak itu, dan mengucapkan terima kasih dalam bahasa Inggris. Ketika dia menoleh, dia melihat Qiang-Qiang yang berdiri di dekatnya.
Si kecil itu mengangkat kepalanya dan mata hitamnya menatap fokus ke pria tinggi kurus itu. Meskipun berpakaian Sun Gokong dan tidak terlihat bentuk wajah yang sebenarnya, tetapi aku yakin orang ini benar-benar bukan Mo Ziqian.
Bahkan sangat tidak mirip dengan pria tadi yang menemani Qiang-Qiang memberi makan merpati. Pria tadi menatap Qiang-Qiang dengan penuh cinta kasih di matanya, tetapi yang sekarang ini tidak.
Meskipun dia juga tersenyum dan membungkukkan tubuhnya, dia berkata dalam bahasa Inggris: “Anak kecil, apakah kamu ingin mengambil foto?”
Qiang-Qiang melihat fokus pada wajah orang ini, wajah Sun Gokong yang persis, tetapi memiliki sesuatu yang berbeda, Qiang-Qiang mendadak menangis.
Air mata menetes jatuh, pundak kecil terus bergetar, dan mengangkat tangan kecilnya terus menyeka matanya.
Sun Gokong tertegun, dan dengan penuh keraguan dia berdiri dan dalam mulutnya berbisik: “Sialan.”
Aku bergegas, memeluk si kecil ke dalam pelukanku, dan menyeka air mata kristal dengan sapu tangan, Qiang-Qiang tidak menangis, mama ada disini. Qiang-Qiang jangan menangis.”
Sebenarnya aku tahu apa yang dicari putraku, hatiku terasa tidak nyaman, dan hidungku juga terasa masam.
“Hey, kenapa kamu menangis?”
Tuan kelima kaget, dia berjalan dengan cepat, dengan marah mempertanyakan Sun Gokong: “Apakah kamu membullynya!”
Sun Gokong terus melambaikan tangannya “No! No!”
Pundak Qiang-Qiang masih bergetar, air mata kristal berserakan seperti mutiara. Si kecil itu menutup wajahnya di pundakku dan menangis: “Kupikir itu papaku......”
Sepatah kata menunjukkan kesedihan, meskipun ia hanya anak berusia tiga tahun, meskipun ia masih tidak tahu banyak tentang perceraian, keluhan dan kebencian di dunia, tetapi kesedihannya saat ini begitu menyakitkan hati orang.
Aku menggendong Qiang-Qiang, “Hei sayang, jangan menangis.”
Namun, hidungku sangat masam dan mataku juga memerah.
Tuan kelima kelihatannya kurang memahami situasinya, mengerutkan kening dan berteriak: “Apa-apaan memikirkan itu adalah Ayah! Mo Ziqian, mana mungkin dia akan berada di sini, ia sekarang sedang berlibur bersama istri dan anak-anaknya di Hawaii!”
Perkataan Tuan kelima membuat otakku terbentur, aku memejamkan mata, ya, seperti yang kuduga, dia benar-benar bersama istri dan putrinya.
Qiang-Qiang mendengar kata-kata Tuan kelima, tangan kecil itu merangkul erat leherku, kepala kecilnya membungkuk di bahuku hingga menggigit bibirnya, sebenarnya begitu sedih, tetapi dia berusaha menahannya, aku bahkan merasakan tubuh kecilnya sedang bergetar.
Hatiku bagai ditusuk pisau, aku tidak tahu bagaimana menghibur si kecil yang kesepian, dan jiwanya yang begitu menginginkan kasih sayang dari ayahnya.
Novel Terkait
The Sixth Sense
AlexanderInventing A Millionaire
EdisonLove And Pain, Me And Her
Judika DenadaLove and Trouble
Mimi XuHalf a Heart
Romansa UniverseGue Jadi Kaya
Faya SaitamaCintaku Yang Dipenuhi Dendam×
- Bab 1 Dua Keluarga
- Bab 2 Kelembutan Terakhir
- Bab 3 Masuk Penjara
- Bab 4 Tingkah Pelacur
- Bab 5 Memberikan Anaknya Kepada Yang Lain
- Bab 6 Seseorang Yang Kaya Dan Misterius
- Bab 7 Tak Terduga
- Bab 8 Begitu Membencimu
- Bab 9 Di Peternakan Kuda
- Bab 10 Campur Tangan Tuan Kelima
- Bab 11 Main Ganda
- Bab 12 Cinta Satu-Satunya
- Bab 13 Anakku
- Bab 14 Belajar Menyenangkanku
- Bab 15 Peran Yang Memalukan
- Bab 16 Penyesalan
- Bab 17 Penuh Keraguan
- Bab 18 Terperangkap
- Bab 19 Penuh dengan Akal Buruk
- Bab 20 Pasangan Serasi
- Bab 21 Memiliki Kesempatan
- Bab 22 Konferensi Pers
- Bab 23 Sangat Memalukan
- Bab 24 Tidak Ada Seorang Pun
- Bab 25 Ciuman Di Luar Kendali
- Bab 26 Membahayakan Dirinya Sendiri
- Bab 27 Paling Menyesal Pernah Mencintaimu
- Bab 28 Suatu Ancaman
- Bab 29 Orang-Orang Malang
- Bab 30 Antara Cinta Dan Benci
- Bab 31 Pembalasan Li Li
- Bab 32 Keterlaluan Bodohnya
- Bab 33 Bersedia Cuci Tangan dan Membuat Sup
- Bab 34 Gangguan Kepribadian
- Bab 35 Dia Mengidap Penyakit Kotor
- Bab 36 Kamu Hanya Bisa Menjadi Milikku
- Bab 37 Orang-Orang Munafik
- Bab 38 Skandal dan Gosip Melanda
- Bab 39 Dikurung
- Bab 40 Proposal Lamaran
- Bab 41 Sifat Tuan Muda
- Bab 42 Memanggil Wartawan
- Bab 43 Tidak Memahami
- Bab 44 Penyergapan Dimana-mana
- Bab 45 Ayah dan Putra yang Berpapasan
- Bab 46 Insting Ibu Dan Anak
- Bab 47 Permainan Mengerikan
- Bab 48 Godaan
- Bab 49 Keracunan Alkohol
- Bab 50 Dirimu Yang Kejam
- Bab 51 Seekor Rubah
- Bab 52 Marah Setengah Mati
- Bab 53 Sudah Di Jalur Yang Benar
- Bab 54 Dikacaukan Dua Kali
- Bab 55 Pria-Pria Brengsek
- Bab 56 Pemesan Kue Misterius
- Bab 57 Identitas Hu Yeming, Pimpinan Kejahatan
- Bab 58 Pandangan Cinta
- Bab 59 Balasan Jahat Untuk Orang Jahat
- Bab 60 Muntah
- Bab 61 Kekasih Lain
- Bab 62 Bantuan
- Bab 63 Bersama Di Mobil Mogok
- Bab 64 Waktu Itu Sangat Indah
- Bab 65 Menjijikan
- Bab 66 Gempa Bumi
- Bab 67 Menyerang Membabi Buta
- Bab 68 Golongan Darah Panda
- Bab 69 Dia Adalah Putramu !
- Bab 70 Ganti Rumah Sakit
- Bab 71 Siapa Yang Berbohong
- Bab 72 Kejutan
- Bab 73 Mengakui Pencuri Sebagai Ibunya
- Bab 74 Kembali Ke Tempat Semula
- Bab 75 Sudah Pergi
- Bab 76 Kesedihan Di Hati
- Bab 77 Ayah Angkat
- Bab 78 Membersihkan Pistol Keluar Api
- Bab 79 Gelang
- Bab 80 Merendahkan
- Bab 81 Membawa Pergi
- Bab 82 Seperti Seorang Kakak
- Bab 83 Kacau Balau
- Bab 84 Bersembunyi di Ruang Rahasia
- Bab 85 Istri Teman
- Bab 86 Kebakaran Besar
- Bab 87 Menyangkal
- Bab 88 Sinis
- Bab 89 Sedikit Trik
- Bab 90 Membayar Dengan Tubuh
- Bab 91 Seperti Mimpi
- Bab 92 Wanita Cantik Yang Kehilangan Kaki
- Bab 93 Potong Perutnya
- Bab 94 Chen Liyan Ditampar
- Bab 95 Pesta Topeng
- Bab 96 Langit Malam
- Bab 97 Pergi Jauh
- Bab 98 Menangkap Basah
- Bab 99 Aku Akan Tanggung Untukmu
- Bab 100 Rela Diselingkuhi
- Bab 101 Selalu Mencintainya
- Bab 102 Itu Dia
- Bab 103 Menjaganya
- Bab 104 Kejam
- Bab 105 Manusia Yang Tidak Memiliki Hati Nurani
- Bab 106 Membantu Dia Mengugurkan Anaknya
- Bab 107 Dia Menyukaimu
- Bab 108 Memaksa
- Bab 109 Tidak Masuk Akal
- Bab 110 Siapa Itu
- Bab 111 Hukuman Yang Mesra
- Bab 112 Malu Dan Marah
- Bab 113 Menyukai Orang Yang Memasak Mie
- Bab 114 Menikmati
- Bab 115 Aneh
- Bab 116 Kesedihan Hati di Kanada (1)
- Bab 116 Kesedihan Di Kanada (2)
- Bab 117 Bertemu Di Bandara (1)
- Bab 117 Bertemu Di Bandara (2)
- Bab 118 Masuk Perangkap (1)
- Bab 118 Masuk Perangkap (2)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (1)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (2)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (3)
- Bab 120 Jebakan (1)
- Bab 120 Jebakan (2)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (1)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (2)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (3)
- Bab 122 Koma (1)
- Bab 122 Koma (2)
- Bab 123 Melepaskan (1)
- Bab 123 Melepaskan (2)
- Bab 123 Melepaskan (3)
- Bab 124 Bangun Dari Koma (1)
- Bab 124 Bangun Dari Koma (2)
- Bab 125 Calon Suami Yang Ideal (1)
- Bab 125 Calon Suami Yang Ideal (2)
- Bab 126 Sulit Dipercaya
- Bab 127 Tidak Dapat Menerima (1)
- Bab 127 Tidak Dapat Menerima (2)
- Bab 128 Relaks (1)
- Bab 128 Relaks (2)
- Bab 128 Relaks (3)
- Bab 129 Dirampok (1)
- Bab 129 Dirampok (2)
- Bab 129 Dirampok (3)
- Bab 130 Berusaha Bertahan Hidup (1)
- Bab 130 Berusaha Bertahan Hidup (2)
- Bab 131 Siapa Yang Akan Kamu Selamatkan Dulu (1)
- Bab 131 Siapa Yang Akan Kamu Selamatkan Dulu (2)
- Bab 132 Perangkap (1)
- Bab 132 Perangkap (2)
- Bab 133 Meninggikan (1)
- Bab 133 Meninggikan (2)
- Bab 134 Mempermalukan (1)
- Bab 134 Mempermalukan (2)
- Bab 135 Wanita Murahan (1)
- Bab 135 Wanita Murahan (2)
- Bab 136 Cadangan (1)
- Bab 136 Cadangan (2)
- Bab 137 Konflik (1)
- Bab 137 Konflik (2)
- Bab 138 Dinyatakan (1)
- Bab 138 Dinyatakan (2)
- Bab 139 Perubahan (1)
- Bab 139 Perubahan (2)
- Bab 140 Ular Kecil Berbisa (1)
- Bab 140 Ular Kecil Berbisa (2)
- Bab 141 Jatuh Dalam Perangkap (1)
- Bab 141 Jatuh Dalam Perangkap (2)
- Bab 142 Bentuk Aslinya (1)
- Bab 142 Bentuk Aslinya (2)
- Bab 143 Mengkhianati (1)
- Bab 143 Mengkhianati (2)
- Bab 144 Anak Siapa (1)
- Bab 144 Anak Siapa (2)
- Bab 145 Cara Tuan Muda Mengungkapkan Cinta (1)
- Bab 145 Cara Tuan Muda Mengungkapkan Cinta (2)
- Bab 146 Perencanaan (1)
- Bab 146 Perencanaan (2)
- Bab 147 Hanya Menginginkan Kamu (1)
- Bab 147 Hanya Menginginkan Kamu (2)
- Bab 148 Bajingan (1)
- Bab 148 Bajingan (2)
- Bab 149 Apakah Kamu Merasa Puas? (1)
- Bab 149 Apa Kamu Merasa Puas ? (2)
- Bab 150 Gila (1)
- Bab 150 Gila (2)
- Bab 151 Pengungkapan Cinta Dari Tuan Muda (1)
- Bab 151 Pengungkapan Cinta Dari Tuan Muda (2)
- Bab 153 Menyogok (1)
- Bab 152 Menyogok (2)
- Bab 153 Identitas (1)
- Bab 153 Identitas (2)
- Bab 154 Bukan Siapa-Siapa (1)
- Bab 154 Bukan Siapa-Siapa (2)
- Bab 155 Jatuh Cinta (1)
- Bab 155 Jatuh Cinta (2)
- Bab 156 Berciuman (1)
- Bab 156 Berciuman (2)
- Bab 157 Tidak Boleh Melahirkan Anak (1)
- Bab 157 Tidak Boleh Melahirkan Anak (2)
- Bab158 PindahTempat (1)
- Bab 158 Pindah Tempat (2)
- Bab 159 Serba Salah (1)
- Bab 159 Serba Salah (2)
- Bab 160 Pergi Dengan Bangga (1)
- Bab 160 Pergi Dengan Bangga (2)
- Bab 161 Bodoh Sekali (1)
- Bab 161 Bodoh Sekali (2)
- Bab 162 Tidak Tega (1)
- Bab 162 Tidak Tega (2)
- Bab 163 Jantung Berdebar (1)
- Bab 163 Jantung Berdebar (2)
- Bab 164 Pengkhianatan (1)
- Bab 164 Pengkhianatan (2)
- Bab 165 Wajah Memerah (1)
- Bab 165 Wajah Memerah (2)
- Bab 166 Datang Mengunjungi (1)
- Bab 166 Datang Mengunjungi (2)
- Bab 167 Pacar (1)
- Bab 167 Pacar (2)
- Bab 168 Terlihat Semuanya (1)
- Bab 168 Terlihat Semuanya (1)
- Bab 169 Mengusir (1)
- Bab 169 Mengusir (2)
- Bab 170 Benar-Benar Peduli (1)
- Bab 170 Benar-Benar Peduli (1)
- Bab 171 Rahasia Identitas (1)
- Bab 171 Rahasia Identitas (2)
- Bab 172 Membersihkan Wanita (1)
- Bab 172 Membersihkan Wanita (2)
- Bab 173 Bahaya Di kota Kuno (1)
- Bab 173 Bahaya Di kota Kuno (2)
- Bab 174 Sepupu (1)
- Bab 174 Sepupu (2)
- Bab 175 Mata-mata (1)
- Bab 175 Mata-Mata (2)
- Bab 176 Memeluk (1)
- Bab 176 Memeluk (2)
- Bab 177 Hantu Di Pemakaman
- Bab 177 Ketakutan Hantu Di Pemakaman
- Bab 178 Memihak Kesalahan (1)
- Bab 178 Memihak Kesalahan (2)
- Bab 179 Mirip Yang Zilan (1)
- Bab 179 Mirip Yang Zilan (2)
- Bab 180 Istri (1)
- Bab 180 Istri (2)
- Bab 181 Tidak Mencintaimu Lagi (1)
- Bab 181 Tidak Mencintaimu Lagi (2)
- Bab 182 Hati Dingin (1)
- Bab 182 Hati Dingin (2)
- Bab 183 Masuk Perangkap (1)
- Bab 183 Masuk Perangkap (2)
- Bab 184 Wanita Bodoh (1)
- Bab 184 Wanita Bodoh (2)
- Bab 185 Rela (1)
- BAB 185 Rela (2)
- Bab 186 Sembahyang (1)
- Bab 186 Sembahyang (2)
- Bab 187 Menguntungkan Suami (1)
- Bab 187 Menguntungkan Suami (2)
- Bab 188 Ibu Rumah Tangga Muda (1)
- Bab 188 Ibu Rumah Tangga Muda (2)
- Bab 189 Pukul (1)
- Bab 189 Pukul (2)
- bab 190 Bersikap Imut (1)
- bab 190 Bersikap Imut (2)
- Bab 191 Tipuan (1)
- bab 191 Tipuan (2)
- Bab 192 Pesta (1)
- Bab 192 Pesta (2)
- Bab 193 Muntah Darah (1)
- Bab 193 Muntah Darah (2)
- Bab 194 Pacar Baru (1)
- Bab 194 Pacar Baru (2)
- Bab 195 Panggil Mama (1)
- Bab 195 Panggil Mama (2)
- Bab 196 Tidur Bersama (1)
- Bab 196 Tidur Bersama (2)
- Bab 197 Panda (1)
- Bab 197 Panda (2)
- Bab 198 Bukan Anak Biologis (1)
- Bab 198 Bukan Anak Biologis (2)
- Bab 199 Menyalahkan (1)
- Bab 199 Menyalahkan (2)
- Bab 200 Penuaan Dini (1)
- Bab 200 Penuaan Dini (2)
- Bab 201 Suka atau Tidak Suka (1)
- Bab 201 Sama Tidak Sama
- Bab 202 Ganti Pasangan (1)
- Bab 202 Ganti Pasangan (2)
- Bab 203 Bodoh (1)
- Bab 203 Bodoh (2)
- Bab 204 Pelajaran (1)
- Bab 204 Pelajaran (2)
- Bab 205 Peduli (1)
- Bab 205 Peduli (2)
- Bab 206 Pertunangan (1)
- Bab 206 Pertunangan (2)
- Bab 207 Tuduhan (1)
- Bab 207 Tuduhan (2)
- Bab 208 Identitas (1)
- Bab 208 Identitas (2)
- Bab 209 Pencitraan dan Mencari Sensasi (1)
- Bab 209 Pencitraan dan Mencari Sensasi (2)
- Bab 210 Mimpi (1)
- Bab 210 Mimpi (2)
- Bab 211 Merindukanmu (1)
- Bab 211 Merindukanmu (2)
- Bab 212 Jarum Berdarah (1)
- Bab 212 Jarum Berdarah (2)
- Bab 213 Tidak Menghormati Diri Sendiri (1)
- Bab 213 Tidak Menghormati Diri Sendiiri (2)
- Bab 214 Tembakan (1)
- Bab 214 Tembakan (2)
- Bab 215 Keguguran (1)
- Bab 215 Keguguran (2)
- Bab 216 Harta Warisan (1)
- Bab 216 Harta Warisan (2)
- Bab 217 Perjalanan Bisnis (1)
- Bab 217 Perjalanan (2)
- Bab 218 Anak Kandung (1)
- Bab 218 Anak Kandung (2)
- Bab 219 Ayah (1)
- Bab 219 Ayah (2)
- Bab 220 Kejam (1)
- Bab 220 Kejam (2)
- Bab 221 Mandul (1)
- Bab 221 Mandul (2)
- Bab 222 Egois (1)
- Bab 222 Egois (2)
- Bab 232 Memberikan Pelukan (1)
- bab 232 Memberikan Pelukan (2)
- Bab 224 Menikah Denganmu (1)
- Bab 224 Menikah Denganmu (2)
- Bab 225 Diriku yang Tidak Jujur (1)
- Bab 225 Diriku yang Tidak Jujur (2)
- Bab 226 Pertunjukan Seru (1)
- Bab 226 Pertunjukan Seru (2)
- Bab 227 Pertunjukkan Bagus (3)
- Bab 227 Pertunjukkan Bagus (4)
- Bab 228 Garis Merah (1)
- Bab 228 Garis Merah (2)
- Bab 229 Dalam Masalah (1)
- Bab 229 Dalam Masalah (2)
- Bab 230 Muntah (1)
- Bab 230 Mual (2)
- Bab 231 Berbahaya (1)
- Bab 231 Berbahaya (2)
- Bab 232 Kembali Ke Dalam Negeri (1)
- Bab 232 Kembali Ke Dalam Negeri (2)
- Bab 233 Kecurigaan (1)
- Bab 233 Kecurigaan (2)
- Bab 234 Bantuan (1)
- Bab 234 Bantuan (2)
- Bab 235 Marah
- Bab 236 Dibebaskan (1)
- Bab 236 Dibebaskan (2)
- Bab 237 Pernikahan (1)
- Bab 237 Pernikahan (2)
- Bab 238 Munafik (1)
- Bab 238 Munafik (2)
- Bab 239 Seperti Seorang Anak Kecil (1)
- Bab 239 Seperti Seorang Anak Kecil (2)
- Bab 240 Tidak Menyentuhnya (1)
- Bab 240 Tidak Menyentuhnya (2)
- Bab 241 Gangguan (1)
- Bab 241 Gangguan (2)
- Bab 242 HIV (1)
- Bab 242 HIV(2)
- Bab 243 Pendarahan Otak (1)
- Bab 243 Pendarahan Otak (2)
- Bab 244 Tamparan (1)
- Bab 244 Tamparan (2)
- Bab 245 Keracunan Makanan (1)
- Bab 245 Keracunan Makanan (2)
- Bab 246 Selingkuh (1)
- Bab 246 Selingkuh (2)
- Bab 247 Vasektomi (1)
- Bab 247 Vasektomi (2)
- Bab 248 Pertunjukkan Bagus (1)
- Bab 248 Pertunjukkan Bagus (2)
- Bab 249 Canggung
- Bab 250 (Episode Terakhir) Muka Manusia Bagaikan Kulit Kayu Pada Pohon (1)
- Bab 250 (Episode Terakhir) Muka Manusia Bagaikan Kulit Kayu Pada Pohon (2)
- Bab 251 (Episode Terakhir) Kekerasan Tuan Muda
- Bab 252(Episode Terakhir) Memetik Bunga Persik (1)
- Bab 252 (Episode Terakhir) Memetik Bunga Persik (2)
- Bab 253 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (1)
- Bab 253 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (2)
- Bab 254 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (3)
- Bab 254 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (4)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (1)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (2)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (3)