Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 161 Bodoh Sekali (2)
Nyonya pemilik rumah berwajah keriput dan tersenyum bagai bunga, “Pacarmu dan Qiang-Qiang ada di atas.”
Tuan kelima naik keatas, bocah ini lumayan tahu bagaimana memenangkan hati orang.
Aku berdiri di aula kecil lantai kedua melihat Tuan kelima naik ke atas, ketika dia melihatku, matanya yang indah itu fokus padaku, lalu tersenyum, “Hei, berdiri di sini untuk menyambutku.”
“Enak saja.” Teringat dia memarahiku bodoh, aku tiba-tiba sangat tidak senang, memutar kepala dan masuk ke kamar.
Tuan kelima perlahan berjalan masuk, kedua tangannya memasukkan ke dalam saku dan tersenyum manis: “Nak, sedang belajar?”
Qiang-Qiang memutar kepalanya, “Aku sedang menjawab pertanyaan.”
Tuan kelima datang, tangan besar mengelus kepala Qiang-Qiang dengan ramah, dan meregangkan lehernya memandangi buku kecil di depan matanya, lalu memuji berkata, “Ya, lakukan dengan baik, kamu lebih pintar dari ibumu saat kecil.”
“Benarkah!” Qiang-Qiang mendengar, matanya langsung bersinar, dan wajahnya penuh semangat.
Tuan kelima mengangkat alis: “Tentu saja.”
Aku tidak tahan, berkata dengan marah: “Hei, matamu sebelah mana melihat aku saat kecil tidak sepintar Qiang-Qiang!”
Tuan kelima memutar kepala dan tersenyum: “Maksudmu Qiang-Qiang tidak sepintar kamu saat kecil?”
Aku: “......”
Nah, ibu manapun tidak akan suka orang lain mengatakan bahwa putra mereka tidak sepintar diri mereka, apalagi Qiang-Qiang memang lebih pintar daripada diriku saat kecil.
Aku memelototi Tuan kelima, memutarkan kepalaku dan pergi.
Ketika aku turun, Nyonya pemilik rumah sedang memegang kain sutra yang diberikan Tuan kelima di ruang tamu, bergambar bunga-bunga halus dan burung-burung yang indah, lembut dan licin, Nyonya pemilik rumah sangat menyukainya, tidak berhenti menyentuh.
“Lin, kamu lihat apa yang harus dibuat dengan sutra ini?” Nyonya pemilik rumah bertanya padaku ketika dia melihatku.
“Buat cheongsam.” Aku menjawabnya
Mata Nyonya pemilik rumah bersinar, “Cheongsam? Bisakah aku memakainya?” Sambil bertanya, dia melihat pada dirinya sendiri.
Aku tersenyum dan berkata, “Bisa, jangan yang terlalu ketat, modelnya dimodif sedikit.”
Nyonya pemilik rumah tidak gemuk, bentuk tubuhnya hanya sedikit melar, cheongsam yang ketat hanya akan mengungkapkan kekurangan bentuk tubuh, model longgar yang dimodifikasi seharusnya akan menjadi bagus.
Nyonya pemilik rumah berkata dengan penuh semangat: “Lin, apakah kamu mengenal penjahit pakaian, aku akan pergi membuatnya besok.”
“Oh... aku tidak kenal.”
Pada saat ini, terdengar suara dari lantai atas: “Tidak perlu begitu merepotkan, ukur ukuran langsung, aku akan minta pekerja yang di China untuk melakukannya.” Tuan kelima dengan santai turun dari atas.
Nyonya pemilik rumah berkata dengan senang: “Bagus sekali, aku akan pergi ukur.”
Nyonya pemilik rumah dengan gembira membawa sutra berharga kembali ke kamar untuk mengukur dirinya.
Tuan kelima datang mendekatiku, matanya yang indah menatapku: “Lin Xiao, kalau berani lagi berbicara omong kosong dengan Aisha, aku akan langsung menghukummu!”
Aku menggerakkan sudut bibirku: “Kamu sendiri yang memiliki potensi untuk menggoda lebah dan mendatangkan kupu-kupu, untuk apa menyalahkanku.”
Tuan kelima memelotiku dengan kejam: “Kamu masih bermulut keras, percaya atau tidak, aku akan menghukummu sekarang!”
Aku ketakutan dan pandanganku menyusut, Tuan muda ini sudah gila.
Pada saat ini, Nyonya pemilik rumah berjalan keluar dengan gembira, memegang catatan yang tertulis ukuran tubuhnya sendiri di tangannya, dan memegang beberapa lembar uang Kanada.
“Tuan Chen, ini uang pakaian dan ukuran untukmu.”
Tuan kelima mengambil catatan itu tetapi mendorong uangnya kembali: “Pakaian adalah hadiah yang aku berikan padamu, kamu cukup mentraktirku makan lain kali.”
Tuan kelima memasukkan catatan itu ke dalam sakunya dan pergi.
Keesokan harinya, aku secara resmi memulai pekerjaanku di Sainard. Pada hari yang sama, aku bertemu dengan Tuan Jason. Pria paruh baya Kanada yang lembut dan sangat gentleman. Aku berterima kasih padanya, Jason hanya tersenyum dan menepuk bahuku: “Lakukan dengan baik, aku percaya padamu.”
Beberapa hari berlalu, pada hari ini ketika aku muncul di pengadilan, aku bertemu Wen Yiru. Dia ditemani dua asisten dan berjalan ke sini, aku kebetulan turun dari mobil, kedua belah pihak bertatapan, dan wajahnya masih dingin bagai es. Kata “Bibi Wen” ada di mulutku, tetapi tidak menungguku mengeluarkan dua kata itu, Wen Yiru membawa asistennya berjalan melewati dengan dingin.
Mungkin saja aku murahan ataupun ada masalah dengan otakku. Aku selalu berterima kasih pada Wen Yiru, dia menarikku dan membantuku di masa ketika aku paling susah, dan membantuku merawat Qiang-Qiang, Tanpa dia, tidak akan ada Lin Xiao yang sekarang.
Setelah kembali dari pengadilan, aku pergi ke kantor hukum, aku belum sempat melaporkan pekerjaanku pada atasan, langsung ditahan oleh Aisha yang tidak tahu muncul dari mana.
“Hei, kamu datang ke sini sebentar, ada sesuatu yang ingin kutanyakan padamu.”
Aisha menarikku dan berjalan ke tempat terpencil, dan atasanku tertegun memandang kami, dan dia masih menunggu aku untuk melaporkan pekerjaan.
Aku melepaskan tangan Aisha: “Ada urusan apa kita bicarakan nanti saja, aku harus pergi melaporkan pekerjaan dulu.”
Aisha: “Lapor apa, apa yang perlu dilaporkan oleh seorang koki.”
Aku: “......”
“Nona Aisha, Lin akan melaporkan masalah persidangan hari ini, bukan memasak.” Atasan datang dengan wajah penuh kebingungan.
Aisha terkejut: “Bukankah kamu seorang koki di kantor hukum?”
Atasanku menjawab untukku: “Lin adalah pengacara baru yang dipekerjakan kantor hukum, bukan koki.”
Aisha kaget dan menatapku dengan pandangan tertegun, “Kamu.... kamu... bukankah kamu adalah pengasuh di rumah kakak Kelima? bukankah kamu datang melamar menjadi seorang koki?”
Aku sakit kepala menghadapi gadis ini, “Ya, aku sekarang adalah pengacara di Sainard.”
Aisha marah dan menghentakkan kaki, “Pembohong!”
Aku sudah tidak memiliki waktu untuk melayaninya, membalikkan badan dan pergi mengikuti atasanku untuk melaporkan pekerjaan.
Tetapi ketika menungguku pulang kerja, aku melihat Aisha lagi. Aisha menungguku di luar kantor hukum, melihat aku keluar, langsung menarikku, “Hey, kamu jangan pulang dulu.”
Tiba-tiba kulit kepalaku terasa kebal, aku tidak tahu apa yang ingin dilakukan gadis kecil ini.
Aisha: “Kemarin, apakah kakak kelima benar-benar makan mie yang aku masak?”
“Iya.” Aku berbohong dengan hati tidak berdebar kencang dan wajah tidak memerah, hanya berharap gadis kecil ini jangan menyeretku lagi.
Namun, mata Aisha bersinar cahaya kristal: “Wow, ini sangat bagus. Nanti aku akan pergi memasakkan mie untuk kakak kelima lagi.”
Aku hampir muntah keluar dan hatiku berkata, hey gadis bisakah kamu melakukan sesuatu yang lain?
Dan, apa yang dia buat juga disebut mie? Setumpuk saus, kalau Tuan kelima memiliki nafsu makan baru aku merasa aneh. Aisha mengucapkan selamat tinggal padaku, dan bergegas pergi.
Aku menggelengkan kepala tanpa mengatakan apapun, hal pertama yang aku pikirkan adalah mematikan ponselku. Aku tidak ingin menerima teriakan meledak dari Tuan kelima di malam hari. Setelah pulang ke rumah, aku mengunci pintu lebih awal untuk mencegah Tuan muda datang untuk “menghukumku”.
Pergi ke taman kanak-kanak untuk menjemput Qiang-Qiang, aku membawanya pulang dengan tergesa-gesa. Ketika melewati pintu Tuan kelima, aku melihat mobil sport merah Aisha yang mempesona parkir di luar. Aku bisa mendengar raungan dari Tuan kelima melalui halaman: “Keluar!”
Membayangkan penampilan orang itu yang sangat marah, kulit kepalaku terasa kebal, dan segera mengendarai mobil masuk ke halaman Nyonya pemilik rumah, mengunci pintu rumah, dan menarik Qiang-Qiang masuk ke dalam rumah.
“Mama, apakah Ayah angkat mempelihara seekor singa? Sepertinya aku mendengar singa mengaum.” Qiang-Qiang bertanya dengan wajah tegang.
Novel Terkait
Ternyata Suamiku Seorang Milioner
Star AngelCinta Di Balik Awan
KellyMi Amor
TakashiUnperfect Wedding
Agnes YuCintaku Yang Dipenuhi Dendam×
- Bab 1 Dua Keluarga
- Bab 2 Kelembutan Terakhir
- Bab 3 Masuk Penjara
- Bab 4 Tingkah Pelacur
- Bab 5 Memberikan Anaknya Kepada Yang Lain
- Bab 6 Seseorang Yang Kaya Dan Misterius
- Bab 7 Tak Terduga
- Bab 8 Begitu Membencimu
- Bab 9 Di Peternakan Kuda
- Bab 10 Campur Tangan Tuan Kelima
- Bab 11 Main Ganda
- Bab 12 Cinta Satu-Satunya
- Bab 13 Anakku
- Bab 14 Belajar Menyenangkanku
- Bab 15 Peran Yang Memalukan
- Bab 16 Penyesalan
- Bab 17 Penuh Keraguan
- Bab 18 Terperangkap
- Bab 19 Penuh dengan Akal Buruk
- Bab 20 Pasangan Serasi
- Bab 21 Memiliki Kesempatan
- Bab 22 Konferensi Pers
- Bab 23 Sangat Memalukan
- Bab 24 Tidak Ada Seorang Pun
- Bab 25 Ciuman Di Luar Kendali
- Bab 26 Membahayakan Dirinya Sendiri
- Bab 27 Paling Menyesal Pernah Mencintaimu
- Bab 28 Suatu Ancaman
- Bab 29 Orang-Orang Malang
- Bab 30 Antara Cinta Dan Benci
- Bab 31 Pembalasan Li Li
- Bab 32 Keterlaluan Bodohnya
- Bab 33 Bersedia Cuci Tangan dan Membuat Sup
- Bab 34 Gangguan Kepribadian
- Bab 35 Dia Mengidap Penyakit Kotor
- Bab 36 Kamu Hanya Bisa Menjadi Milikku
- Bab 37 Orang-Orang Munafik
- Bab 38 Skandal dan Gosip Melanda
- Bab 39 Dikurung
- Bab 40 Proposal Lamaran
- Bab 41 Sifat Tuan Muda
- Bab 42 Memanggil Wartawan
- Bab 43 Tidak Memahami
- Bab 44 Penyergapan Dimana-mana
- Bab 45 Ayah dan Putra yang Berpapasan
- Bab 46 Insting Ibu Dan Anak
- Bab 47 Permainan Mengerikan
- Bab 48 Godaan
- Bab 49 Keracunan Alkohol
- Bab 50 Dirimu Yang Kejam
- Bab 51 Seekor Rubah
- Bab 52 Marah Setengah Mati
- Bab 53 Sudah Di Jalur Yang Benar
- Bab 54 Dikacaukan Dua Kali
- Bab 55 Pria-Pria Brengsek
- Bab 56 Pemesan Kue Misterius
- Bab 57 Identitas Hu Yeming, Pimpinan Kejahatan
- Bab 58 Pandangan Cinta
- Bab 59 Balasan Jahat Untuk Orang Jahat
- Bab 60 Muntah
- Bab 61 Kekasih Lain
- Bab 62 Bantuan
- Bab 63 Bersama Di Mobil Mogok
- Bab 64 Waktu Itu Sangat Indah
- Bab 65 Menjijikan
- Bab 66 Gempa Bumi
- Bab 67 Menyerang Membabi Buta
- Bab 68 Golongan Darah Panda
- Bab 69 Dia Adalah Putramu !
- Bab 70 Ganti Rumah Sakit
- Bab 71 Siapa Yang Berbohong
- Bab 72 Kejutan
- Bab 73 Mengakui Pencuri Sebagai Ibunya
- Bab 74 Kembali Ke Tempat Semula
- Bab 75 Sudah Pergi
- Bab 76 Kesedihan Di Hati
- Bab 77 Ayah Angkat
- Bab 78 Membersihkan Pistol Keluar Api
- Bab 79 Gelang
- Bab 80 Merendahkan
- Bab 81 Membawa Pergi
- Bab 82 Seperti Seorang Kakak
- Bab 83 Kacau Balau
- Bab 84 Bersembunyi di Ruang Rahasia
- Bab 85 Istri Teman
- Bab 86 Kebakaran Besar
- Bab 87 Menyangkal
- Bab 88 Sinis
- Bab 89 Sedikit Trik
- Bab 90 Membayar Dengan Tubuh
- Bab 91 Seperti Mimpi
- Bab 92 Wanita Cantik Yang Kehilangan Kaki
- Bab 93 Potong Perutnya
- Bab 94 Chen Liyan Ditampar
- Bab 95 Pesta Topeng
- Bab 96 Langit Malam
- Bab 97 Pergi Jauh
- Bab 98 Menangkap Basah
- Bab 99 Aku Akan Tanggung Untukmu
- Bab 100 Rela Diselingkuhi
- Bab 101 Selalu Mencintainya
- Bab 102 Itu Dia
- Bab 103 Menjaganya
- Bab 104 Kejam
- Bab 105 Manusia Yang Tidak Memiliki Hati Nurani
- Bab 106 Membantu Dia Mengugurkan Anaknya
- Bab 107 Dia Menyukaimu
- Bab 108 Memaksa
- Bab 109 Tidak Masuk Akal
- Bab 110 Siapa Itu
- Bab 111 Hukuman Yang Mesra
- Bab 112 Malu Dan Marah
- Bab 113 Menyukai Orang Yang Memasak Mie
- Bab 114 Menikmati
- Bab 115 Aneh
- Bab 116 Kesedihan Hati di Kanada (1)
- Bab 116 Kesedihan Di Kanada (2)
- Bab 117 Bertemu Di Bandara (1)
- Bab 117 Bertemu Di Bandara (2)
- Bab 118 Masuk Perangkap (1)
- Bab 118 Masuk Perangkap (2)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (1)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (2)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (3)
- Bab 120 Jebakan (1)
- Bab 120 Jebakan (2)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (1)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (2)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (3)
- Bab 122 Koma (1)
- Bab 122 Koma (2)
- Bab 123 Melepaskan (1)
- Bab 123 Melepaskan (2)
- Bab 123 Melepaskan (3)
- Bab 124 Bangun Dari Koma (1)
- Bab 124 Bangun Dari Koma (2)
- Bab 125 Calon Suami Yang Ideal (1)
- Bab 125 Calon Suami Yang Ideal (2)
- Bab 126 Sulit Dipercaya
- Bab 127 Tidak Dapat Menerima (1)
- Bab 127 Tidak Dapat Menerima (2)
- Bab 128 Relaks (1)
- Bab 128 Relaks (2)
- Bab 128 Relaks (3)
- Bab 129 Dirampok (1)
- Bab 129 Dirampok (2)
- Bab 129 Dirampok (3)
- Bab 130 Berusaha Bertahan Hidup (1)
- Bab 130 Berusaha Bertahan Hidup (2)
- Bab 131 Siapa Yang Akan Kamu Selamatkan Dulu (1)
- Bab 131 Siapa Yang Akan Kamu Selamatkan Dulu (2)
- Bab 132 Perangkap (1)
- Bab 132 Perangkap (2)
- Bab 133 Meninggikan (1)
- Bab 133 Meninggikan (2)
- Bab 134 Mempermalukan (1)
- Bab 134 Mempermalukan (2)
- Bab 135 Wanita Murahan (1)
- Bab 135 Wanita Murahan (2)
- Bab 136 Cadangan (1)
- Bab 136 Cadangan (2)
- Bab 137 Konflik (1)
- Bab 137 Konflik (2)
- Bab 138 Dinyatakan (1)
- Bab 138 Dinyatakan (2)
- Bab 139 Perubahan (1)
- Bab 139 Perubahan (2)
- Bab 140 Ular Kecil Berbisa (1)
- Bab 140 Ular Kecil Berbisa (2)
- Bab 141 Jatuh Dalam Perangkap (1)
- Bab 141 Jatuh Dalam Perangkap (2)
- Bab 142 Bentuk Aslinya (1)
- Bab 142 Bentuk Aslinya (2)
- Bab 143 Mengkhianati (1)
- Bab 143 Mengkhianati (2)
- Bab 144 Anak Siapa (1)
- Bab 144 Anak Siapa (2)
- Bab 145 Cara Tuan Muda Mengungkapkan Cinta (1)
- Bab 145 Cara Tuan Muda Mengungkapkan Cinta (2)
- Bab 146 Perencanaan (1)
- Bab 146 Perencanaan (2)
- Bab 147 Hanya Menginginkan Kamu (1)
- Bab 147 Hanya Menginginkan Kamu (2)
- Bab 148 Bajingan (1)
- Bab 148 Bajingan (2)
- Bab 149 Apakah Kamu Merasa Puas? (1)
- Bab 149 Apa Kamu Merasa Puas ? (2)
- Bab 150 Gila (1)
- Bab 150 Gila (2)
- Bab 151 Pengungkapan Cinta Dari Tuan Muda (1)
- Bab 151 Pengungkapan Cinta Dari Tuan Muda (2)
- Bab 153 Menyogok (1)
- Bab 152 Menyogok (2)
- Bab 153 Identitas (1)
- Bab 153 Identitas (2)
- Bab 154 Bukan Siapa-Siapa (1)
- Bab 154 Bukan Siapa-Siapa (2)
- Bab 155 Jatuh Cinta (1)
- Bab 155 Jatuh Cinta (2)
- Bab 156 Berciuman (1)
- Bab 156 Berciuman (2)
- Bab 157 Tidak Boleh Melahirkan Anak (1)
- Bab 157 Tidak Boleh Melahirkan Anak (2)
- Bab158 PindahTempat (1)
- Bab 158 Pindah Tempat (2)
- Bab 159 Serba Salah (1)
- Bab 159 Serba Salah (2)
- Bab 160 Pergi Dengan Bangga (1)
- Bab 160 Pergi Dengan Bangga (2)
- Bab 161 Bodoh Sekali (1)
- Bab 161 Bodoh Sekali (2)
- Bab 162 Tidak Tega (1)
- Bab 162 Tidak Tega (2)
- Bab 163 Jantung Berdebar (1)
- Bab 163 Jantung Berdebar (2)
- Bab 164 Pengkhianatan (1)
- Bab 164 Pengkhianatan (2)
- Bab 165 Wajah Memerah (1)
- Bab 165 Wajah Memerah (2)
- Bab 166 Datang Mengunjungi (1)
- Bab 166 Datang Mengunjungi (2)
- Bab 167 Pacar (1)
- Bab 167 Pacar (2)
- Bab 168 Terlihat Semuanya (1)
- Bab 168 Terlihat Semuanya (1)
- Bab 169 Mengusir (1)
- Bab 169 Mengusir (2)
- Bab 170 Benar-Benar Peduli (1)
- Bab 170 Benar-Benar Peduli (1)
- Bab 171 Rahasia Identitas (1)
- Bab 171 Rahasia Identitas (2)
- Bab 172 Membersihkan Wanita (1)
- Bab 172 Membersihkan Wanita (2)
- Bab 173 Bahaya Di kota Kuno (1)
- Bab 173 Bahaya Di kota Kuno (2)
- Bab 174 Sepupu (1)
- Bab 174 Sepupu (2)
- Bab 175 Mata-mata (1)
- Bab 175 Mata-Mata (2)
- Bab 176 Memeluk (1)
- Bab 176 Memeluk (2)
- Bab 177 Hantu Di Pemakaman
- Bab 177 Ketakutan Hantu Di Pemakaman
- Bab 178 Memihak Kesalahan (1)
- Bab 178 Memihak Kesalahan (2)
- Bab 179 Mirip Yang Zilan (1)
- Bab 179 Mirip Yang Zilan (2)
- Bab 180 Istri (1)
- Bab 180 Istri (2)
- Bab 181 Tidak Mencintaimu Lagi (1)
- Bab 181 Tidak Mencintaimu Lagi (2)
- Bab 182 Hati Dingin (1)
- Bab 182 Hati Dingin (2)
- Bab 183 Masuk Perangkap (1)
- Bab 183 Masuk Perangkap (2)
- Bab 184 Wanita Bodoh (1)
- Bab 184 Wanita Bodoh (2)
- Bab 185 Rela (1)
- BAB 185 Rela (2)
- Bab 186 Sembahyang (1)
- Bab 186 Sembahyang (2)
- Bab 187 Menguntungkan Suami (1)
- Bab 187 Menguntungkan Suami (2)
- Bab 188 Ibu Rumah Tangga Muda (1)
- Bab 188 Ibu Rumah Tangga Muda (2)
- Bab 189 Pukul (1)
- Bab 189 Pukul (2)
- bab 190 Bersikap Imut (1)
- bab 190 Bersikap Imut (2)
- Bab 191 Tipuan (1)
- bab 191 Tipuan (2)
- Bab 192 Pesta (1)
- Bab 192 Pesta (2)
- Bab 193 Muntah Darah (1)
- Bab 193 Muntah Darah (2)
- Bab 194 Pacar Baru (1)
- Bab 194 Pacar Baru (2)
- Bab 195 Panggil Mama (1)
- Bab 195 Panggil Mama (2)
- Bab 196 Tidur Bersama (1)
- Bab 196 Tidur Bersama (2)
- Bab 197 Panda (1)
- Bab 197 Panda (2)
- Bab 198 Bukan Anak Biologis (1)
- Bab 198 Bukan Anak Biologis (2)
- Bab 199 Menyalahkan (1)
- Bab 199 Menyalahkan (2)
- Bab 200 Penuaan Dini (1)
- Bab 200 Penuaan Dini (2)
- Bab 201 Suka atau Tidak Suka (1)
- Bab 201 Sama Tidak Sama
- Bab 202 Ganti Pasangan (1)
- Bab 202 Ganti Pasangan (2)
- Bab 203 Bodoh (1)
- Bab 203 Bodoh (2)
- Bab 204 Pelajaran (1)
- Bab 204 Pelajaran (2)
- Bab 205 Peduli (1)
- Bab 205 Peduli (2)
- Bab 206 Pertunangan (1)
- Bab 206 Pertunangan (2)
- Bab 207 Tuduhan (1)
- Bab 207 Tuduhan (2)
- Bab 208 Identitas (1)
- Bab 208 Identitas (2)
- Bab 209 Pencitraan dan Mencari Sensasi (1)
- Bab 209 Pencitraan dan Mencari Sensasi (2)
- Bab 210 Mimpi (1)
- Bab 210 Mimpi (2)
- Bab 211 Merindukanmu (1)
- Bab 211 Merindukanmu (2)
- Bab 212 Jarum Berdarah (1)
- Bab 212 Jarum Berdarah (2)
- Bab 213 Tidak Menghormati Diri Sendiri (1)
- Bab 213 Tidak Menghormati Diri Sendiiri (2)
- Bab 214 Tembakan (1)
- Bab 214 Tembakan (2)
- Bab 215 Keguguran (1)
- Bab 215 Keguguran (2)
- Bab 216 Harta Warisan (1)
- Bab 216 Harta Warisan (2)
- Bab 217 Perjalanan Bisnis (1)
- Bab 217 Perjalanan (2)
- Bab 218 Anak Kandung (1)
- Bab 218 Anak Kandung (2)
- Bab 219 Ayah (1)
- Bab 219 Ayah (2)
- Bab 220 Kejam (1)
- Bab 220 Kejam (2)
- Bab 221 Mandul (1)
- Bab 221 Mandul (2)
- Bab 222 Egois (1)
- Bab 222 Egois (2)
- Bab 232 Memberikan Pelukan (1)
- bab 232 Memberikan Pelukan (2)
- Bab 224 Menikah Denganmu (1)
- Bab 224 Menikah Denganmu (2)
- Bab 225 Diriku yang Tidak Jujur (1)
- Bab 225 Diriku yang Tidak Jujur (2)
- Bab 226 Pertunjukan Seru (1)
- Bab 226 Pertunjukan Seru (2)
- Bab 227 Pertunjukkan Bagus (3)
- Bab 227 Pertunjukkan Bagus (4)
- Bab 228 Garis Merah (1)
- Bab 228 Garis Merah (2)
- Bab 229 Dalam Masalah (1)
- Bab 229 Dalam Masalah (2)
- Bab 230 Muntah (1)
- Bab 230 Mual (2)
- Bab 231 Berbahaya (1)
- Bab 231 Berbahaya (2)
- Bab 232 Kembali Ke Dalam Negeri (1)
- Bab 232 Kembali Ke Dalam Negeri (2)
- Bab 233 Kecurigaan (1)
- Bab 233 Kecurigaan (2)
- Bab 234 Bantuan (1)
- Bab 234 Bantuan (2)
- Bab 235 Marah
- Bab 236 Dibebaskan (1)
- Bab 236 Dibebaskan (2)
- Bab 237 Pernikahan (1)
- Bab 237 Pernikahan (2)
- Bab 238 Munafik (1)
- Bab 238 Munafik (2)
- Bab 239 Seperti Seorang Anak Kecil (1)
- Bab 239 Seperti Seorang Anak Kecil (2)
- Bab 240 Tidak Menyentuhnya (1)
- Bab 240 Tidak Menyentuhnya (2)
- Bab 241 Gangguan (1)
- Bab 241 Gangguan (2)
- Bab 242 HIV (1)
- Bab 242 HIV(2)
- Bab 243 Pendarahan Otak (1)
- Bab 243 Pendarahan Otak (2)
- Bab 244 Tamparan (1)
- Bab 244 Tamparan (2)
- Bab 245 Keracunan Makanan (1)
- Bab 245 Keracunan Makanan (2)
- Bab 246 Selingkuh (1)
- Bab 246 Selingkuh (2)
- Bab 247 Vasektomi (1)
- Bab 247 Vasektomi (2)
- Bab 248 Pertunjukkan Bagus (1)
- Bab 248 Pertunjukkan Bagus (2)
- Bab 249 Canggung
- Bab 250 (Episode Terakhir) Muka Manusia Bagaikan Kulit Kayu Pada Pohon (1)
- Bab 250 (Episode Terakhir) Muka Manusia Bagaikan Kulit Kayu Pada Pohon (2)
- Bab 251 (Episode Terakhir) Kekerasan Tuan Muda
- Bab 252(Episode Terakhir) Memetik Bunga Persik (1)
- Bab 252 (Episode Terakhir) Memetik Bunga Persik (2)
- Bab 253 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (1)
- Bab 253 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (2)
- Bab 254 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (3)
- Bab 254 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (4)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (1)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (2)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (3)