Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 162 Tidak Tega (1)

Kepalaku terasa pusing, apakah tuan itu akan marah sampai gila kalau dia tahu anak angkat yang dia paling sayangi memikirkan dia sebagai singa?

"Bukan, ayah angkatmu hanya sedang emosi saja" Aku membawa Qiang Qiang masuk ke dalam rumah dan mengunci semua pintu dan jendela.

Pemilik rumah melihat aku dengan aneh : "Kamu sedang apa?"

"Tidak ada, aku cuma takut nanti tidur lupa tutup pintu saja" Aku tertawa

Pemilik rumah melihat aku dengan wajah yang meragukan, kemudian menatap ke rumah Tuan Kelima : "Sepertinya aku mendengar pacarmu sedang bertengkar dengan seseorang, kamu tidak mau pergi lihat?"

Aku : "Tidak perlu, dia tidak suka orang lain ikut campur masalahnya"

Pemilik rumah melihat aku dengan wajah tidak mengerti : "Kamu juga termasuk?"

Aku mengangguk.

"Mama, seorang kakak lari keluar dari rumah ayah angkat sana, sepertinya dia sedang menangis, mama, kakak itu sudah pergi dengan mengemudi mobil"

Qiang Qiang menyandar di depan jendela dan terus menatap.

"mama, ayah angkat sedang telepon" Qiang Qiang melihat bayangan tubuh Tuan Kelima yang sedang emosi sambil menelepon.

Aku sudah menyangka dia pasti menelepon aku, jadi aku sudah mematikan teleponku, akhirnya aku tidak perlu mendengar suara teriakan dia yang seperti singa.

"Mama, ayah angkat sedang berjalan ke sini" Qiang Qiang berkata lagi.

Hatiku berdebar dengan kencang, aku melihat ke arah jendela dan melihat Tuan Kelima yang sedang berjalan ke sini.

Tuhan, manusia itu sedang kemari ke sini.

Aku berbaring di atas tempat tidur dan berkata kepada Qiang Qiang : "Kalau ayah angkat mau mencari mama, kamu bilang saja mama sakit dan sedang tidur" Meskipun aku tahu cara ini tidak tentu bisa berguna, aku tetap memilih untuk mencobanya.

Sebelum aku selesai berbicara, suara bel sudah berdering, aku tahu Tuan Kelima sudah sampai dan segera menutupi kepalaku dengan selimut.

"Lin Xiao! Lin Xiao!" Aku mendengar suara Tuan Kelima dan suara langkah kaki yang besar, kemudian suara pemilik rumah yang kaget : "Tuan Chen, kamu kenapa?"

Kalimat ini dikatakan dalam bahasa mandarin, tetapi cara berkatanya sangat tegang, jelas pemilik rumah merasa takut sekarang.

Tuan Kelima sama sekali tidak menghiraukan pemilik rumah dan langsung memasuki ruang tidurku sama Qiang Qiang.

"Tuan Chen, nona Lin sedang istirahat" Pemilik rumah mengikuti di belakangnya.

Tuan Kelima berhenti di depan pintu kamar dengan emosi yang marah, tetapi dia merasa bingung setelah melihat aku yang berbaring di atas tempat tidur dengan keadaan selimut menutupi kepalaku.

"Qiang Qiang, mamamu kenapa?"

Qiang Qiang : "Mama berkata dia sakit"

Tuan Kelima : "Sakit? Sakit apa?" Tuan Kelima berjalan ke arahku, aku memegang selimutku dengan erat dan tubuhku terasa tegang karena gugup.

Tuan Kelima mengulurkan tangannya untuk menarik selimutku : "Lin Xiao? Kamu kenapa? Sakit apa?"

Aku bersuara di dalam selimut : "Aku datang bulan, perutku sakit"

Tuan Kelima : "Datang bulan? Itu apa?"

Qiang Qiang : "Aku tahu, datang bulan itu setan tua, setan tua membuat mama sakit perut"

Di dalam selimut, sudut mulutku terangkat.

Tuan Kelima sepertinya sudah mengerti, "Oh, aku tahu, datang bulan itu yang kalian wanita setiap bulan pasti akan terjadi satu kali kan? Kalau ini sedikit susah"

Tuan Kelima sepertinya sudah lupa dia datang ke sini untuk apa, semua kemarahan dia menghilang, dia bahkan berjalan sana sini di sekeliling tempat tidurku sambil menggosok kedua tangannya, setelah itu, dia tiba-tiba berkata : "Kamu tunggu, aku pergi cari dokter untukmu"

"Jangan!" Aku segera menarik selimutku, buat apa cari dokter ketika datang bulan, selain itu aku hanya pura-pura sakit perut.

Tuan Kelima menoleh ke aku : "Kamu sudah merasa baikan?"

Aku : "Sudah"

Tuan Kelima : "Bagus kalau begitu" Kemudian dia berkata lagi : "Wanita benar-benar merepotkan" Sebelum pergi dia berkata kepada Qiang Qiang : "Ikut ayah angkat pergi memancing ikan di tepi sungai, jangan menggangu mamamu istirahat"

Qiang Qiang tidak tahu aku itu benar sakit atau tidak, Tuan Kelima memanggilnya dan dia pun mengikuti dia keluar, hanya saja sebelum meninggalkan ruangan dia terus melihat aku dengan risau.

Setelah Tuan Kelima keluar, akhirnya aku bisa menghela sebuah nafas lega.

Setelah satu jam, Tuan Kelima mengantar Qiang Qiang pulang, Qiang Qiang membawa 2 ikan, "Mama, ini adalah ikan yang ayah angkat pancing tadi, dia bilang untuk menjaga kesehatan tubuhmu"

Aku melamun sejenak, "Dimana ayah angkatmu?"

Qiang Qiang : "Sudah pulang"

Aku melihat ke rumah yang berada di seberangan, lampu di dalam rumahnya sudah menyala dan aku bisa melihat bayangan tubuh Tuan Kelima melewati jendela. Orang ini terlalu peduli sama aku dan membuat aku merasa bersalah, aku berkata aku datang bulan hanya untuk membohongi dia, tetapi dia malah percaya.

Aku memijat dahiku dan merasa diriku benar-benar tidak memiliki hati nurani.

Aku meletakkan kedua ikan itu ke dalam aquarium dan memberinya makan, ini adalah perhatian dari Tuan Kelima, aku tidak tega mau memakannya.

Besok harinya, aku mengantar Qiang Qiang ke sekolahnya dan setelah itu aku pergi ke Sainard, di tengah jalan hujan pun mulai turun, orang-orang yang berada di tengah jalan mulai mencari tempat untuk menghindari hujan. Aku melihat sebuah bayangan tubuh di depan, orang itu memakai jas hujan warna cream, celana jeans dan bayangkan belakangnya terlihat seperti kemeja kerah putih, orang itu sedang menunggu taksi dengan cemas. Tetapi taksi sama sekali tidak menghiraukannya dan langsung berjalan melewatinya.

Pada saat aku sedang melihatnya melalui gerimis hujan, dia berputar balik badannya. Pada waktu itu aku baru melihat wajah yang sangat familiar. Aku baru saja berpikir takdir ini memang aneh, orang itu sudah berjalan kepadaku dan meminta aku untuk menghentikan mobil, kemudian dia mengetuk jendelaku, aku menurunkan jendelaku dan kepala Lan Ke yang dibasahi air hujan langsung mendekati aku, "Nona.........."

"Hah, Kenapa bisa kamu?"

Lan Ke melamun sejenak dan langsung berjalan ke tempat penumpang setelah itu, kemudian dia membuka pintu mobil dan masuk ke dalam, "Cepat, antar aku ke gedung Elsi, aku mau rapat"

Aku tidak tahu harus berkata apa, "Dokter Lan, aku tidak tahu mengapa kamu bisa berada di Rain Flower District, aku juga tidak tahu kamu mau rapat apa, tetapi aku sedang mau pergi kerja dan tidak ada waktu mengantar kamu"

Lan Ke melihat ke aku dengan alis mengerut, detik selanjutnya dia membuka pintu mobil dan berjalan ke bagian tempat pengemudi dan membuka pintu, "Kamu turun, aku antar kamu dulu"

Lan Ke tidak menunggu aku menjawab dan langsung menarik lenganku dan mendorong aku masuk ke tempat penumpang, kemudian dia sendiri masuk ke tempat pengemudi dan memasang sabuk pengaman, setelah itu dia menyalakan mobil, "Cepat katakan dimana tempat kerjamu!"

Lan Ke sama sekali tidak memberi aku waktu untuk bereaksi, semua gerakan ini terlihat seolah-olah dia itu pemilik dan aku itu tamu di mobilku.

Aku tidak menjawab, tetapi dia sepertinya terlihat benar-benar ada urusan, aku tidak ingin berdebat dengannya dan langsung menunjuk ke jalan di depan, "Di jalan depan sana belok kanan, kemudian belok kiri setelah itu, konsultan hukum Sainard"

Lan Ke mengemudi ke konsultan hukum Sainard sesuai dengan petunjukku, setelah sampai, dia tidak memiliki maksud mau turun dari mobil.

"Mobilmu aku pinjam dulu, setelah pakai aku akan mengantarnya kembali kepadamu" Lan Ke menurunkan aku yang sebagai pemilik mobil dan pergi begitu saja dengan mobilku.

Aku merasa emosi seperti dadaku sedang berasap.

Pada sore hari, ponselku berdering, nomor asing meneleponku.

Aku mengangkatnya dan mendengar suara Lan Ke yang enak di dengar : "Aku datang mengembalikan mobilmu, mau parkir dimana?"

Aku mematikan telepon dan berjalan ke luar pintu konsultan hukum, kemudian aku melihat pemuda yang tadi pagi terlihat sedikit berantakan karena dibasahi air hujan sekarang sudah mengganti baju dan berdiri di depanku dengan aura dan senyumannya yang mempesona.

Novel Terkait

Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu