Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 200 Penuaan Dini (2)

Tuan Kelima menelepon lagi, "Sayang, apa yang dilakukan Nyonya Wu tadi? Dia mencari masalah lagi?"

"Tidak."

Sebenarnya Aku juga tidak bisa memberitahumu apa yang dilakukan Ai Lisi, walaupun dia tidak mengatakan apa-apa dalam sepuluh menit yang singkat itu di sini, samar-samar aku merasa dia memiliki masalah yang berat.

Mungkin dia sedang mencari sesuatu.

Memori yang hilang?

"Kalau tidak cari masalah ya baguslah. Wanita itu aneh dan tidak jelas."

Ketika Tuan Kelima menyebutkan Ai Lisi, dia menggunakan julukan aneh dan ambigu untuk menggambarkannya. "Hei, aku akan pulang tiga hari kemudian, jangan kangen sama aku ya."

Aku mendengus, "Siapa yang merindukanmu, kamu jangan ge-er sendiri."

Padahal, hatiku sebenarnya sudah mulai rindu.

Tuan Kelima, yang baru berangkat kemarin pagi, hanya satu hari satu malam saja. Aku sudah lama terbiasa dengan Tuan Kelima yang datang walau tidak diundang, sekarang malah mulai sudah merasa kehilangan.

Tuan Kelima mulai mengeluh: "Apakah aku tidak ada di hatimu? Bahkan aku tidak dianggap sama sekali ? Parah sekali. .."

Suaranya Tuan Kelima yang memelas membuatku tertawa dan tidak disangka Tuan Kelima masih tahu humor juga.

"Apakah kerjaan kamu lancar di sana?"

Aku mengalihkan topik.

Tuan Kelima: "Lumayan, hanya terlalui banyak undangan untuk pergi minum dan tidak bisa ditolak."

Aku : "Asal jangan minum mabuk dan membuat masalah saja."

Tuan Kelima : "Aku janji, sayang, aku tidak punya wanita lain di sekitarku. Jika ada wanita lain, kamu bisa membunuhku dengan pisau ketika aku pulang nanti."

Wajahku terasa panas, " Tuan Kelima, jika tidak ada yang lain, aku akan menutup HP dan kamu harus istirahat dengan baik."

Ketika aku ingin menutup HP, Tuan Kelima dengan cepat berkata: "Tunggu sebentar!"

"Langsung tutup HP seperti ini? Tidak ada kata-kata untuk mengucapkan selamat tinggal."

“Apa maksudnya?” Aku terkejut.

Suara Tuan Kelima terdengar lebih kecil, suara magnetiknya terdengar melintasi telingaku, "Kamu cium aku dong."

Aku :. ..

"Yah, mana wajahmu, dekatkan kesini."

Tuan Kelima: "Oke, ciumlah."

Aku membuat suara ciuman di HP.

Bahkan, itu hanya suara ciuman saja yang terdengar. Lagi pula, dia tidak di sisiku. Jika dilakukan seratus kali juga, mukaku seharusnya tidak akan memerah.

Tuan Kelima sangat puas, "Nah, begini dong, hm, aku juga akan memberimu satu ciuman."

Terdengar suara ciuman dari bibirnya di ujung HP.

HP akhirnya ditutup, dan aku terpana ketika melihat tatapan pria kecil di depanku, wajahnya yang polos, matanya bersinar menatapku.

Qiang Qiang terkikik, berkata: "Mama mencium Ayah angkat."

Pria kecil itu menjerit dan berlari pergi.

Dasar bocah.

Pada awalnya wajahku tidak memerah, tetapi memerah karena putraku melihat aku mencium Tuan Kelima di HP.

Tiga hari berlalu dengan cepat. Hari ini adalah hari ketika Tuan Kelima kembali. Hati aku melonjak. Ketika aku pergi bekerja, aku selalu kehilangan fokus tanpa sadar, selalu membayangkan senyum Tuan Kelima dan tampang lucunya.

Ketika aku pulang kerja, Tuan Kelima menelepon dan dia berkata bahwa dia sudah turun dari pesawat, tetapi undangan makan di malam hari. Dia ingin menjemput aku pergi bersama.

Aku khawatir dengan Qiang Qiang, dan tidak ingin pergi. Tuan Kelima telah mengatur untukku ternyata, "Qiang Qiang, aku sudah pesan supir membawanya ke apartemenku, ada yang menjaganya disana."

Aku tidak punya alasan untuk menolaknya lagi.

Aku tidak ketemu Tuan Kelima beberapa hari ini, aku tidak melihat perbedaan di badannya, malah melihat dia makin bersemangat. Ketika di dalam mobil, Dia memberi tahu aku bahwa dia baru saja berhasil mendapatkan kontrak bisnis dalam jumlah besar dan menyuruh aku menebak berapa banyak nilai kontrak itu.

Aku : "20 miliar rupiah?"

Tuan Kelima mendengus, "Itu juga disebut uang? Tebak lagi!"

Ok, dua puluh milyar tidak termasuk uang. Ini benar-benar seperti aku yang hanya ada tabungan senilai 200 juta, orang dengan simpanan seperti itu mana ada muka untuk hidup.

"200 milyar."

Dengan santai aku katakan bahwa 200 milyar karena 20 milyar tidak dianggap uang oleh dia, jadi aku harus menaikkan jumlah tersebut.

Mata Tuan Kelima yang indah semakin bersinar, "Sudah mendekati, tebak lagi."

Aku : "300 milyar."

Tuan Kelima : "Ya."

Aku sangat kewalahan, 300 Milyar, jumlah uang yang benar-benar membuat aku merinding.

Tuan Kelima mengangkat tangannya dan mengelus wajahku, "Sayangku, hadiah macam apa yang kamu inginkan, bilang saja, aku akan kasih."

Aku : "Bintang-bintang di langit, dapatkah kamu mengirimkannya?"

Tuan Kelima menggelengkan kepalanya, "Aku tidak bisa mengirim itu. Bagaimana kalau aku ke danau dan mengambilkan bulan untukmu?"

Mulutku meruncing, Tuan Kelima ini menganggap dirinya sebagai monyet!

"Nah, nanti ganti ini kalau sudah sampai."

Tuan Kelima memberikan beberapa tas tangan yang dibungkus dengan indah, aku melihat ke dalam, dari pakaian sampai sepatu, bahkan perhiasan, semuanya sudah diatur dan dipasangkan untukku.

Ketika aku tiba di hotel tempat undangan, Tuan Kelima meminta aku mengganti semua pakaianku dengan pakaian yang diberikannya tadi. aku memakai semua pemberian Tuan Kelima yang didalam kotak tadi, dan terlihat sangat berbeda seperti terlahir kembali.

Ibaratnya orang harus berpakaian, kuda harus ada pelana, satu set pakaian elegan benar-benar dapat membuat pandangan dan nilai seseorang meningkat pesat.

Ketika Tuan Kelima melihat tampilan baruku, cahaya di matanya yang indah menjadi semakin bersinar. Dia menempelkan wajahnya ke telingaku dan berbisik, "Aku benar-benar ingin menemukan tempat untuk melakukannya, kamu benar-benar menggoda."

Orang ini tidak bisa berubah, kata-katanya selalu menyimpang dari itu itu saja. Aku menyipit padanya dan berkata dengan suara yang sangat rendah: " Tuan Kelima, hal semacam itu kalau sering dilakukan, bisa …...."

"Penuaan dini, kan?"

Tuan Kelima mendengus dan melotot dengan sepasang mata besarnya.

Novel Terkait

My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu