Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 198 Bukan Anak Biologis (2)

Mata Tuan Kelima menyipit dan mendekatiku, dia mengusap daguku dengan satu tangannya, nada bicaranya terdengar sangat berbahaya: "Itu bukan alasan, katakanlah, apa yang ingin kamu ketahui?"

Ok, aku tidak bisa mengelak lagi.

Kemudian dia melepaskan tangannya dan aku mengatakannya dengan pelan: "Aku ingin tahu tentang kehidupan Nyonya Wu. Bagian belakang telinganya memiliki tahu lalat warna hitam yang sama dengan bagian belakang telingaku. Tiba-tiba aku berpikir, apakah dia adalah ibuku yang meninggalkan aku dulu?"

Aku sengaja membuat ekspresi sedih, sehingga menyebabkan Tuan Kelima merasa kasihan padaku.

Tuan Kelima terkejut, "Apakah ada hal seperti itu?"

Tiba-tiba, dia mengulurkan tangan dan memegang telingaku dan melihat ke belakang telingaku, "Apakah benar-benar persis sama? Agak aneh."

"Begini saja, aku akan bantu kamu mencari info."

Tuan Kelima bangun, "aku pergi kerja dulu, dan akan memberi tahu kamu kalau sudah ada info."

Tuan Kelima telah pergi.

Aku menepuk dadaku dan menghela nafas lega, Tuan Kelima ini benar-benar hebat dan aku tidak bisa menutupi apapun darinya.

Dua hari kemudian

Tuan Kelima dengan aroma alkohol yang tipis membuka pintu apartemenku.

Tuan Kelima memelukku erat-erat setelah memasuki pintu, "Sayang, aku punya berita untuk diberitahukan kepadamu."

"Apa?"

Orang ini selalu suka meletakkan beban tubuhnya di pundakku, aku benar-benar tidak bisa menahannya! Ketika kakiku tidak stabil, lalu jatuh ke belakang.

Tuan Kelima segera memelukku tepat waktu dan memegang pinggangku lagi. Dia menggendongku dengan kedua tangannya dan membawaku ke sofa. Tuan Kelima mencium wajahku dan berkata, "Aisha benar-benar bukan anak kandung Nyonya Wu, Bos Wu yang membawa Aisha dari luar. "

Aku tertegun sejenak, dan Aisha benar-benar bukan putri biologis Ai Lisi.

Tidak heran ketika dia bicara terlihat begitu menyedihkan.

Napas Tuan Kelima masih menyemprotkan aroma alkohol yang samar menerjang masuk ke hidungku, "aku menghabiskan banyak uang untuk mencari info ini lewat pengasuh tua keluarganya dan coba kamu bilang, bagaimana caranya kamu membalas jasa aku?"

Pikiran aku masih tenggelam dalam kata-kata Tuan Kelima, sampai Tuan Kelima mulai menciumku lagi. Dia menekan aku sampai ke sandaran sofa dan mencium semua bagian wajahku.

Dan aku masih merasa canggung.

Tuan Kelima merasa berkecil hati, mengangkat tangannya dan memegang daguku, "Hei, apakah teknik ciumanku begitu buruk? Kamu tidak membalas atau terlihat menikmati, malah terbengong begitu?"

Aku melirik wajah Tuan Kelima dan menciumnya sudut bibirnya, "Bagaimana mungkin teknik ciuman kamu bisa buruk, begitu banyak wanita yang sudah menjadi obyek latihan kamu!"

Sebenarnya aku mengatakan ini tanpa pikir panjang, tetapi tiba-tiba, Tuan Kelima mengerutkan kening, ekspresi wajahnya terlihat sangat tertekan, "Aku tahu, aku dulu memiliki banyak wanita, itu hanya main-main saja, tetapi sekarang Berbeda, aku menyukaimu, jadi aku benar-benar akan mengucapkan selamat tinggal kepada masa laluku. "

Aku memandangnya dengan ekspresi yang sangat tertekan juga, dan mengangkat tanganku memegang wajahnya yang tampan, "Oh, aku tahu, aku hanya asal bicara saja dan tidak bermaksud menyalahkanmu."

Aku bangkit, "Aku akan memasak beberapa hidangan khusus untukmu besok. Bagaimana?"

Wajah Tuan Kelima berubah kecut, terlihat tidak begitu puas dengan caraku membalas budinya, "Pelit."

Topik pembicaraan berubah, "Bagaimana kamu kesini tadi?"

Tuan Kelima segera berdiri tegak dan berkata dengan sangat serius: "Lapor pemimpin, aku menyewa supir membawaku kesini."

Pandangan serius Tuan Kelima membuatku tertawa. Aku tidak memperhatikan apa yang dia pakai untuk memanggil aku tadi.

Aku mengangkat tanganku dan menepuk pundaknya, "Ya, murid yang pintar, tolong dipertahankan. Ok, kamu pulang tidur, selamat malam."

Ketika aku berbalik, Tuan Kelima menghentikanku dengan meraih lenganku dan membalikkan tubuhku. Tubuhku jatuh ke badannya lagi. Dia memegang bagian belakang kepalaku dengan tangannya dan mendaratkan ciuman panas di bibirku.

Lalu dia membiarkanku pergi, dan wajahnya yang mempesona membuatku tertawa terbahak-bahak, "Selamat malam."

Tuan Kelima telah pergi, aku mengangkat tangan dan menyentuh bibirku. Pria ini seperti binatang buas. Ketika menciummu, itu akan membuatmu merasa seperti diserang oleh binatang buas.

Di malam hari, aku bermimpi. Aku bermimpi telah berubah kembali menjadi bayi dan Ai Lisi menjadi ibuku. Dia meletakkan aku di pintu panti asuhan dan kemudian berjalan pergi bersama Bos Wu.

Ketika pergi, Ai Lisi masih berkata, "Aku akhirnya bisa melepaskan beban ini, dan kita bisa bersama dengan tenang."

Aku terbangun dan terkejut dengan mimpi ini, dan keluar keringat dingin, Bagaimana aku bisa membayangkan diriku sebagai anaknya Ai Lisi? Pasti terlalu banyak pikiran di siang hari tadi.

Aku mengangkat tangan dan menggosok dahiku, dan jari-jariku basah.

Setelah terbangun, pikiranku menjadi kacau dan aku tidak bisa tidur lagi, bolak balik badan sampai pagi.

Tuan Kelima datang dan berkata, "Ayo kita pergi dan sarapan bersama."

Novel Terkait

Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu