Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 209 Pencitraan dan Mencari Sensasi (2)

Lan Ke belum datang, ambulans juga belum datang, kami tentu saja tidak berani pergi, untungnya, Lan Ke tiba dalam waktu sepuluh menit, dia duduk di dalam ambulans juga.

Dokter selalu sedikit istimewa.

Lan Ke dan dokter gawat darurat menempatkan Lan Yue ke dalam ambulans dan Lan Ke berkata kepadaku: "aku pergi dulu dan aku akan berterima kasih kepadamu nanti."

Lan Ke naik ambulans dan melaju pergi bersama saudara perempuannya.

Ai Lisi merasa tidak puas, "Wanita muda tadi kenapa melihatku seperti melihat hantu."

Aku menoleh ke Ai Lisi, apa yang dia katakan persis seperti apa yang kupikirkan, Lan Yue tadi terlihat begitu ketakutan, tapi karena melihat wajah Ai Lisi bukan melihatku, apakah karena Ai Lisi mirip seperti Yang Zilan, Dan Lan Yue pikir dia melihat hantu?

Ketika aku kembali ke apartemenku di malam hari, Tuan Kelima datang, dan aku menceritakan kepadanya tentang keraguan di hatiku.

Tuan Kelima terkejut dan melotot kepadaku, "kamu bilang Lan Yue Pergi ke Kuil Tie Lan untuk menyembah Buddha? Ini aneh. Dia agamanya Katolik. Sejak kapan dia mengubah keyakinannya?"

"Katolik?"

Tuan Kelima membuatku terkejut, Lan Yue beragama Katolik, bagaimana dia bisa pergi menyembah Buddha? Bukankah itu terlalu aneh?

"Apakah Lan Ke juga beragama Katolik?"

Aku bertanya dengan santai.

Tuan Kelima menatapku tajam, "Buat apa kamu mengajukan pertanyaan ini!"

Aku tertegun dan merasa sedikit serba salah dan terbata-bata: "Tidak ada maksud apa-apa, Cuma tanya."

Reaksi Tuan Kelima ini juga terlalu berlebihan!

Siapapun bisa melihat jelas kalau dia marah karena aku mengungkit nama Lan Ke tadi.

Tuan Kelima menatapku lagi, dan sambil menyantap makanan yang kubuat, dia memperingatkan: "Lan Ke itu pasti punya motif tersembunyi denganmu, dan kamu jangan terlalu dekat dengannya, mengerti ?."

"Aku mengerti."

Aku menjawab walau sebenarnya aku tidak percaya.

Bisa ada maksud tersembunyi apa terhadapku? aku hanya wanita bekas bagi orang lain dan tidak punya uang. Ini pada dasarnya sama dengan wanita yang sudah berumur dan tidak diminati pria lagi. Apa yang bisa Lan Ke dapatkan dariku?

Namun, aku tidak berani mengatakannya, temperamen Tuan Kelima membuatku tidak berani membantahnya, apabila aku membantahnya sekarang, dijamin aku akan diomeli habis-habisan.

Keesokan harinya, aku menerima telepon dari Ai Lisi. Dia meminta aku untuk pergi ke kedai kopi di sebelah firma hukum. Itu juga pada waktu kerja. Meskipun aku sedang ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan, Ai Lisi adalah istri bos, katanya menemani Istri bos juga termasuk bekerja, jadi kenapa tidak?

Ai Lisi terlihat ceria, duduk sendiri di kafe, memicingkan mata ke cermin kecil melihat kesana kemari.

Aisha juga begitu, suka bercermin, ternyata mencontoh dari ibunya.

"Hei, Tuan Kelima itu sangat baik terhadapmu ya."

Ketika Ai Lisi melihatku datang, dia menyimpan cermin kecilnya dan memandangku dengan menunjuk ke bulu matanya yang tebal.

"Apa yang sudah kamu lihat?"

Aku percaya bahwa Ai Lisi tidak asal menanyakan itu.

Ai Lisi dengan wajah ingin tahu dan penasaran memandang wajahku dan berkata :"Papan reklame raksasa hari itu, siapa yang tidak melihatnya. Pada hari itu, Aisha menangis selama satu malam, wanita muda bodoh itu tidak bisa terima Tuan Kelima tidak mencintainya, dia menangis seperti kehilangan orang tua malam itu "

Kata-kata yang keluar dari mulut Ai Lisi membuatku tertegun, apakah ini seorang ibu yang berbicara tentang putrinya? Bukankan ini sama dengan mengutuk dirinya sendiri dan suaminya yang paling mencintainya?

Mulut kecil Ai Lisi masih sedang bergerak. "Ada wawancara khusus dengan Tuan Kelima di Internet. Apakah kamu ada melihatnya. Aku benar-benar tidak menyangka. Bocah itu sangat mempunyai prinsip. Jika aku dilahirkan dua puluh tahun lebih telat, aku juga akan menyukai pria ini. ”

Kulit kepalaku terasa mati rasa, apa yang telah dilakukan Tuan Kelima, sehingga membuat wanita ini berpandangan lain padanya.

Melihat aku terkejut, Ai Lisi menyerahkan ponselnya, "Nih, kamu bisa melihatnya sendiri."

Ketika aku mengambil telepon, video masih loading. Setelah itu terlihat wawancara Tuan Kelima, dan yang awalnya tentang topik ekonomi. Mereka bertanya tentang investasi keuangan, tetapi pada akhir wawancara. Tiba-tiba, seorang reporter bertanya: "Tuan Chen, apa pendapat Anda tentang pertunangan Tuan Mo dan Nona Lin Xueman?"

Terlihat kening Tuan Kelima berkerut, tetapi penampilannya masih terlihat santai dan tenang. "Menurutku itu pencitraan untuk mendapatkan kepercayaan dan mencari sensasi untuk menarik simpati dan dukungan publik, tindakan dan kata-kata dia sangat berlebihan, tidak ada yang menarik menurutku, Jika seorang wanita mencintaiku, ketika dia akan menikah denganku, aku akan memberikan semuanya untuknya, semuanya yang ada pada diriku akan kuberikan untuknya, hm, kalian pasti mengerti maksudku. "

Mata Tuan Kelima yang indah perlahan-lahan menyapu begitu banyak wajah di bawah panggung, terlihat ada senyuman yang ambigu dari bibirnya.

Ini adalah wawancara Tuan kelima lima hari yang lalu, dan aku kebetulan memang tidak online selama beberapa hari, aku memainkan kembali video wawancara itu, dan hatiku penuh dengan rasa.

Pada saat itu, aku memegang ponsel Ai Lisi erat-erat dan benar-benar kehilangan fokus dan melamun.

Kata-kata Tuan Kelima menyindir Mo Ziqian, mengatakan bahwa apa yang dia berikan kepada Lin Xueman adalah untuk mencari sensasi saja di depan publik, bukan cinta.

Ai Lisi: "Bocah ini sebenarnya sedang mencemooh Mo Ziqian. Semua hadiah maupun harta untuk wanita itu tidak tulus. Bahkan, itu sebenarnya bertujuan untuk membuatmu marah saja."

Novel Terkait

My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu