Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 222 Egois (1)

Mo Ziqian menyelenggarakan pernikahannya dengan begitu mewah dan ramai, tanpa sadar akan menarik perhatian Hu Yeming, dia telah memberi dirinya kesempatan untuk ditusuk. Mo Ziqian pintar seumur hidup namun bodoh dalam sesaat ini.

Setelah Mo Ziqian ditusuk, di tempat kejadian menjadi kacau, aku tidak pernah membayangkannya namun ada video di dalam Internet. Darah mengalir keluar dari dadanya dan membasahi jasnya, ketika staf medis mengangkatnya naik ke ambulans, Lin Xueman menangis histeris.

Golongan darah Mo Ziqian jarang ada, rumah sakit segera memobilisasi darah yang sama, Lin Xueman langsung datang ke taman kanak-kanak, ketika aku mendapat panggilan dari guru, aku langsung bergegas ke taman kanak-kanak, aku terlihat dia sedang mati-matian menarik tangan Qiang-Qiang dan bergegas keluar.

Guru taman kanak-kanak mati-matian menghentikan, tetapi didorong terjatuh oleh Lin Xueman.

Aku dengan marah menghentikannya, “Lin Xueman, apa yang ingin kamu lakukan?”

Wajah Lin Xueman memerah, dan terlihat ganas dan mengerikan, dan berkata dengan nada suara tidak mengizinkan ditolak: “Aku ingin membawanya ke rumah sakit! Ziqian memerlukan darah, Qiang-Qiang memiliki golongan darah yang sama dengannya, Ziqian adalah ayahnya, dia sekarang terlalu banyak kehilangan darah sangat berbahaya, Qiang-Qiang tidak boleh tidak menolongnya!”

Aku marah dan tertawa mendengar kata-kata Lin Xueman, “Lin Xueman, Qiang-Qiang hanyalah seorang anak yang berusia empat tahun, apakah kamu memiliki hati nurani? Apakah kamu pernah mendengar bahwa anak usia empat tahun dapat menyumbang darah?”

Mata Lin Xueman yang dingin, giginya yang putih menggigit di bibirnya dan berkata dengan tegas: “Aku tidak memiliki cara lain, sekarang tidak mendapatkan golongan darah yang sama, hanya Qiang-Qiang yang dapat menolongnya!”

Aku tak berdaya dan kesal, langsung mendorongnya, menarik tangan Qiang-Qiang dan membawa Qiang-Qiang pergi.

Tanganku menunjuk pada Lin Xueman, “Lin Xueman kamu dengarkan, kalau kamu berani lagi menyentuh Qiang-Qiang, aku akan segara menelepon polisi!”

Aku tidak ingin mendengar wanita ini berkata, mengapa ada orang yang begitu egois di dalam dunia, Qiang-Qiang hanyalah anak berusia empat tahun, kalau dia benar menyumbangkan darahnya, apa yang akan terjadi?

Lin Xueman mendengus, matanya muncul cahaya kedinginan, mulutnya berteriak marah: “Wanita yang egois, kamu juga sebagai mantan istrinya, kalau Ziqian mengetahui kamu akan seperti begini tidak menyelamatkannya, aku merasa dia tidak hanya menyesal pernah menikah denganmu, juga akan menyesal pernah mengenalmu!”

“Tubuh manusia memang memiliki kemampuan menghasilkan darah, apa salahnya Qiang-Qiang mendonorkan sedikit darah! Dia mendonorkan untuk menyelamatkan Papanya, namun sekarang anak ini dididik olehmu menjadi begitu kejam, bahkan tidak ingin menyelamatkan Papanya yang sudah hampir mati, apa jadinya kalau sudah dewasa!”

Lin Xueman mulai lagi mengatakan moralitas, kali ini tidak menungguku berkata, guru Qiang-Qiang sudah tidak tahan, “Nyonya, apakah yang kamu katakan masuk akal? Qiang-Qiang baru berusia empat tahun, apakah kamu pernah mendengar anak usia empat tahun bisa menyumbang darah? Kamu begini tidak melindungi keselamatan anak, apakah kamu tahu malu! Kalau anakmu sendiri, apakah kamu akan membiarkannya menyumbang?”

Lin Xueman membuka mulutnya, pada saat itu dia tertegun dengan pertanyaan guru.

Kemudian mendengus, “Anakku sendiri aku juga akan menyuruhnya menyumbang, seorang anak kalau bahkan tidak ingin menyelamatkan ayahnya, apa guna dirinya? Lebih baik cekik mati sejak awal!”

Perkataan Lin Xueman membuatku ingin menamparnya beberapa tamparan, guru juga sangat marah dan berkata: “Bagus bagus, aku tidak dapat memenangkan dirimu, tapi aku akan melapor polisi, bolehkan?”

Guru mengeluarkan ponsel dan mulai menelepon, “Halo, 110 kan? Ada orang yang memaksa masuk ke taman kanak-kanak, ingin menculik anak!”

“Hey, kenapa kamu mengatakan ini!”

Lin Xueman kaget, dengan panik merebut ponsel guru, ponsel tidak terambil, langsung pergi dengan marah.

Sebelum pergi masih mengatakan padaku: “Kamu mendidik anak seperti ini, hanya akan membuat mereka menjadi egois dan kejam, kamu hanya akan membahayakannya!”

Aku sudah tak berdaya membantah Lin Xueman, wanita ini juga merupakan seorang Nona dari keluarga orang kaya, mengapa begitu tidak masuk akal, sepertinya dalam dunia ini hanya dia sendiri yang benar, orang lain semuanya egois.

Aku sangat marah dan terasa sakit kepala, menggulurkan tangan memegang dahiku, dan berkata pada guru: “Tadi sangat berterima kasih padamu, kalau bukan kamu, Qiang-Qiang sudah dibawa pergi olehnya.”

Guru juga sangat marah dan wajahnya berubah warna, “Tidak perlu segan, ini yang seharusnya aku lakukan.”

Namun Qiang-Qiang menarik tanganku, “Mama, apakah Papa sangat berbahaya?”

Perkataan Qiang-Qiang membuat hatiku tertegun, Mo Ziqian masih dalam kondisi darurat, meskipun aku dan dia sudah menjadi orang asing, namun bagaimanapun kami juga sebagai mantan suami istri yang bertahun-tahun, pernah mencintainya dengan mendalam, melihat darah mengalir dari lukanya, dadaku juga akan terasa pengap.

“Jangan khawatir, dia akan menemukan darah.”

Aku menghibur Qiang-Qiang.

Qiang-Qiang berekspresi penuh kesedihan, “Mama, bagaimana kalau kita pergi melihat Papa? Kalau aku bisa menyumbang darahku pada Papa, maka dia tidak akan meninggal, kan?”

Aku memegang wajah Qiang-Qiang dengan sakit hati, “Tetapi Qiang-Qiang baru berusia empat tahun, kamu masih belum mencapai kemampuan menghasilkan darah. Kalau kamu menyumbang darah untuk Papa, kamu akan sangat berbahaya.”

Qiang-Qiang menundukkan kepala menggigit bibir, matanya berlinang air mata, “Tetapi Qiang-Qiang juga tidak bisa melihat Papa meninggal....”

Aku tiba-tiba terasa sakit hati, dan tak tertahan berkata: “Mama sekarang mengantarmu pergi melihatnya, ok?”

Qiang-Qiang mengangguk.

Mo Ziqian berada di dalam ruangan darurat, aku dan Qiang-Qiang tidak diizinkan masuk, ketika aku dan Qiang-Qiang berjlan dari kejauhan, terlihat Mo Cheng dan Gao Le sedang berbicara, suara mereka tidak keras, aku juga hanya terdengar belakangan kata dari Gao Le: “Tindakan sekumpulan polisi yang begitu lambat, membuat kakak Qian mengalami luka yang begitu besar.......”

Kebetulan aku membawa Qiang-Qiang berjalan ke sana, Gao Le langsung terdiam, memutar kepala menatap ke arah kami.

Qiang-Qiang memanggil Kakek dan Paman Gao.

Mo Cheng berjalan datang, dan menggendong Qiang-Qiang, “Anak yang baik, apakah kamu datang melihat Papa? Papa melihatmu, pasti sangat senang.”

Mata Mo Cheng berlinang air mata, tatapan Gao Le yang dingin dan membawa permusuhan menatap ke arahku, lalu pergi tanpa mengatakan apapun.

Novel Terkait

I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu