Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 133 Meninggikan (1)

Aku tertegun, aku tidak pernah berpikir untuk membongkar kamar itu, itu terlalu tidak manusiawi, dan Sisi, bagaimanapun dia juga sebagai anak kandung Mo Ziqian, tetapi kamar itu ada di sana dan itu benar-benar sangat menyumbat hati.

Aku tertegun menatap Mo Ziqian sejenak, tetapi aku tidak tahu apa yang harus aku katakan.

Namun Mo Ziqian sudah mengerti, “Aku akan mencari seseorang untuk melakukannya sesegera mungkin.”

Mobil Mo Ziqian melaju pergi, dan pikiranku mulai kacau lagi.

Ketika pulang kerja, aku bersiap-siap untuk menjemput Qiang-Qiang, tetapi ada sebuah mobil Audi A8 berhenti di depanku, pintu terbuka, dan seorang pria paruh baya berjas turun, pria itu sangat sopan padaku: “Nona Lin, Nona kami mempersilakan kamu untuk bertemu dengannya sebentar, silakan.”

“Siapa Nona kalian?” Aku sangat terkejut.

Pria itu berkata, “Nona Lin, kami tidak nyaman untuk mengatakan nama Nona, tetapi kamu akan tahu kalau kamu ke sana.”

Aku mengerutkan kening dan merasa orang ini sangat aneh, jadi aku berkata dengan sangat tidak senang: “Maaf, aku tidak pernah naik mobil orang asing.”

Mulai sejak kepala jendral itu meminta orang-orangnyanya “mempersilakanku” kesana, hingga penculikan Hu Yeming, mobil orang asing hanya meninggalkan trauma untukku.

Aku menarik kakiku akan pergi, tetapi pria itu menyerahkan ponselnya padaku, “Apakah ada anak yang bernama Qiang-Qiang adalah putramu? Nona Lin, dia sepertinya sedang mencarimu.”

Hatiku tiba-tiba tertegun, dan mataku memancarkan cahaya yang menyeramkan, tetapi aku terdengar suara si kecil dari dalam ponsel pria itu, “Mama.”

Otakku mendengung, “Qiang-Qiang, di mana kamu? Apakah ada yang menyakitimu!”

Tetapi pria itu telah memutuskan telepon. Dia tersenyum padaku, “Nona Lin, nona kami memerintahku untuk harus memintamu pergi menemuinya.”

Apa lagi yang bisa kukatakan, anakku ada di tangan mereka, aku harus membawa anakku keluar.

Jadi, aku naik mobil Audi A8 itu. Setelah setengah jam, mobil telah tiba di sebuah hotel yang sangat bergaya di dalam kota.

Sopir menghentikan mobil dan membukakan pintu untukku dengan sopan, tetapi sikap sopan ini pasti memiliki suatu rencana yang buruk.

Pria itu membawaku ke kamar presiden suite di hotel dan mengetuk pintu sampai terdengar suara wanita yang lembut dan manis: “Silakan masuk.”

Barulah pria itu mendorong pintu terbuka.

“Nona Lin, silakan.”

Setelah pria itu membuka pintu, dia dengan sopan mundur ke samping, aku memasuki kamar itu dan pintu itu tertutup lagi.

Ada sesosok tubuh tinggi dan ceria di kamar itu. Dia sedang menyusun sebuket tulip putih di kamar itu. Ketika wanita itu membalikkan badan, aku sedikit tertegun.

Ternyata itu adalah wanita sosialita.

Wanita itu sudah kehilangan kesedihan di pesta pernikahan hari itu, dan wajah cantik menunjukkan sebuah senyuman yang dangkal, cantik dan anggun, tubuhnya memancarkan suatu aura elegan.

Wanita sosialita, benar-benar bukan sembarang memanggilnya.

“Mungkin kamu tahu siapa aku, aku Lan Yue. Aku pernah melihatmu di resepsi pernikahan hari itu. Benar-benar wanita yang cantik.”

Lan Yue memandang dingin dan tenang, dan ujung mulut sepertinya tersenyum.

“Apa yang kamu ingin aku lakukan? Di mana putraku?”

Aku penuh keraguan tentang tujuan Lan yue memanggilku ke sini, tetapi aku lebih khawatir tentang keselamatan Qiang-Qiang.

Lan Yue tersenyum, sangat memesona, “Dia sangat baik, kamu tidak perlu khawatir.”

“Jadi untuk apa kamu memanggilku ke sini?”

Lan Yue, “Kamu adalah wanita yang pernah memiliki berhubungan dengan Tuan kelima, karena kamu, dia bertengkar dengan keluarganya. Kalian juga pernah masuk berita utama bersama. Tuan kelima menyukaimu, jadi membuat sebuah perangkap, membuatku malu di pesta pernikahan, hanya karena tidak ingin menikah denganku.”

“Kamu terlalu meninggikan diriku! Dia tidak akan menyukaiku, dia membuat perangkap atau tidak, juga tidak ada hubungannya denganku!” Aku sangat kesal. “Tolong lepaskan anakku, aku akan membawanya pulang!”

Lan Yue: “Aku tidak memiliki persyaratan lain, hanya ingin memintamu menyampaikan beberapa kata untuk Tuan kelima, aku tahu semua hal yang dia lakukan. Aku Lan Yue, bukan seseorang yang dapat direndahkan. Suatu hari nanti, aku akan menagih kembali hutangnya padaku.”

Selesai berkata, dia bertepuk tangan dan pintu di dalam kamar terbuka, seorang wanita paruh baya seperti pengasuh menggandeng seorang anak lelaki kecil dan berjalan keluar.

“Qiang-Qiang!”

Aku segera bergegas dan menggendong anak laki-laki itu ke dalam pelukanku.

“Mama, jangan takut, aku baik-baik saja.”

Qiang-Qiang membujukku dalam pelukanku.

Lan Yue memerintahkan pria yang membawaku, “antar mereka kembali.”

“Ya, nona.”

Pria itu dengan hormat membungkukkan tubuhnya pada Lan Yue, berkata “Silakan” padaku dengan sangat sopan.

Aku menggendong Qiang-Qiang, dan memutarkan kepala pergi meninggalkan kamar suite itu.

Aku tidak terduga, masa lalu aku dan Tuan kelima akan mendatangkan bencana pada Qiang-Qiang. Untungnya, Lan Yue bukan orang yang kejam. Qiang-Qiang baik-baik saja.

Dalam perjalanan kembali, aku memeluk Qiang-Qiang di pelukanku dan tidak berani melepaskannya. Kalau Qiang-Qiang terluka karena aku, aku akan menyesalinya.

Mo Ziqian meneleponku, “Di mana kalian? Aku akan pergi menjemput kalian untuk makan di luar.”

“Kamu menunggu di mana, kami langsung ke sana.”

Aku tidak ingin Mo Ziqian tahu kejadian tadi.

Mo Ziqian memberikan alamatnya. Aku meminta supir taksi untuk memutar arah dan pergi ke restoran itu.

Mo Ziqian sudah tiba daritadi, duduk di kursi dan dengan tenang melihat menu.