Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 138 Dinyatakan (2)

Sisi menangis.

Aku berbalik badan dan pergi.

Video itu sangat kebetulan mengambil gambaran aku menampar Sisi, tetapi tidak terekam adegan Sisi merebut barang Qiang-Qiang, sangat jelas ada yang sengaja melakukan itu.

Hatiku berdebar kencang dan tiba-tiba menyadari bahwa diriku telah masuk ke dalam perangkap.

Jiayu berkata dengan cemas, “Xiaoxiao, kamu jangan keluar hari ini, nanti aku akan pergi bersama kakak Hui.”

Jiayu baru saja menutup telepon, Wen Yiru juga menelepon datang, dia juga tahu aku menampar Sisi.

Dia sangat khawatir.

Aku bingung dan hanya bisa menghiburnya, “Ziqian akan segera kembali, aku tidak akan terjadi apa-apa, kamu jangan khawatir.”

Aku merasa diriku seperti terjebak dalam perangkap, dan orang yang membuat perangkap ini, dia sedang tertawa dalam kegelapan.

Mo Ziqian kembali dengan sangat cepat, dan diikuti pengawas keamanan di area villa. Mereka-mereka yang berteriak ingin melempariku telah diusir, dan Mo Ziqian bergegas ke lantai atas.

“Wanwan?”

“Aku disini.”

Suaraku sedikit terisak-isak, wajah dan rambutku semua dipenuhi cairan telur, seluruh tubuhku sangat kotor, aku tidak menyangka tindakan reflek semalam, akan menyebabkan dampak yang begitu besar.

Mo Ziqian melihat diriku yang dalam kondisi begitu buruk, segera mengambil handuk basah dan mulai membersihkan wajahku, tetapi cairan telur itu terlalu lengket, sama sekali tidak bisa dibersihkan. Dia menggandeng tanganku, “Ayo pergi mandi, aku akan menyelesaikan masalah di luar.”

Dia mengantarku ke dalam kamar mandi dan bergegas pergi.

Aku berdiri di kamar mandi untuk waktu yang lama, air hangat tidak bisa mencuci trauma di hatiku, dunia ini benar-benar terlalu gelap.

Setelah mandi, aku mengenakan pakaian yang bersih, Chen Hui dan Jiayu juga datang.

Jiayu sudah hamil dan perutnya masih tidak terlihat, Chen Hui merawatnya dengan sangat baik, bisa dilihat bahwa Jiayu hidup dengan sangat bahagia.

Melihat wajahku yang tak bersemangat, Jiayu sangat tertekan, “Xiaoxiao, jangan khawatir, Mo Ziqian akan menyelesaikan masalah ini dengan baik. Kalau dia tidak bisa menyelesaikannya dengan baik, kakak Hui yang membantu.”

Aku mengangguk, hatiku benar-benar tidak nyaman.

Chen Hui berkata: “Dalam masalah ini, sangat jelas ada orang yang sengaja membiarkan Xiaoxiao dipermalukan, membuatnya membawa membawa stempel ibu tiri yang kejam, menjadi musuh publik, dan akhirnya meninggalkan Mo Ziqian.”

Jiayu: “Itu pasti dilakukan oleh Chen Liyan!”

Chen Hui: “Mungkin saja. Kalau Xiaoxiao hidup sengsara, yang paling senang adalah Chen Liyan. Kelicikan hati wanita ini benar-benar lebih dalam dari pada laut.”

Mo Ziqian sudah kembali, dengan wajah sedih dan suasana hatinya yang terlihat berat.

Chen Hui berkata, “Bagaimana kamu mengatasi masalah ini? Sekarang, opini publik berat sebelah, sangat buruk terhadap Xiaoxiao.”

Mo Ziqian berkata: “Kalau ingin menyelamatkan reputasi Wanwan, mungkin hanya bisa dengan meminta maaf.”

“Itu tidak mungkin!”

Tanpa menungguku berkata, Jiayu sudah marah dan berdiri, “Putrimu begitu kejam, Xiaoxiao menamparnya, itu juga membantumu mendidiknya, lagipula putrimu yang duluan memarahi orang, hanya dengan menamparnya sudah termasuk hukuman ringan.”

Tatapan Mo Ziqian tiba-tiba menjadi ganas menatap pada Jiayu, Sisi adalah putrinya yang paling berharga. Jiayu mengatakan Sisi seperti ini, Mo Ziqian tentu saja tidak akan suka mendengarkannya.

Chen Hui menarik Jiayu dan memberitahunya jangan terlalu marah, “Aku merasa Xiaoxiao tidak pantas meminta maaf, kalau dia meminta maaf ini berarti menyatakan gelar ibu tiri yang kejam. Mo Ziqian, wanitamu kamu paling mengerti, apakah Xiaoxiao adalah wanita yang jahat, kamu seharusnya lebih tahu dari siapapun, Apakah kamu tega membiarkannya menerima kesalahan yang tidak seharusnya dia terima?”

Chen Hui sudah menekan api, tetapi masih tetap sangat marah.

Mo Ziqian berkata: “Kalau begitu coba kamu katakan, seharusnya bagaimana? Kalau direktur Jendral Chen memiliki cara untuk menenangkan keributan ini, aku bersedia mendengarkan perintahmu.”

Tatapan Mo Ziqian dingin dan nadanya ironis, terlihat jelas memiliki pendapat besar terhadap Chen Hui.

Chen Hui berkata: “Aku juga tidak memiliki cara yang lebih baik, tetapi aku tidak setuju Xiaoxiao meminta maaf!”

“Oh? Kenapa? Apakah direktur jendral Chen sudah memiliki satu dan masih merindukan yang lain?”

Ironi dalam perkataan Mo Ziqian semakin kuat.

Dia bahkan mengatakan yang lain, dan kata-katanya membawa duri, wajah Chen Hui berubah dan sangat kesal, “Ternyata direktur Mo adalah orang yang berotak kecil, Xiaoxiao menikah lagi denganmu benar-benar suatu kesalahan!”

Jiayu melihat situasinya menjadi begini, dia juga marah dan berdiri, “Mo Ziqian, apa yang kamu katakan, Xiaoxiao adalah teman baikku, aku dan kakak Hui seharusnya peduli padanya. Kebalikkannya kamu, kamu adalah suaminya, pernahkah kamu membiarkan Xiaoxiao hidup sehari dengan tenang, kamu coba bertanya pada dirimu sendiri!”

Mo Ziqian tidak mengatakan apa pun, dia mengerutkan alisnya, tidak tahu apa yang sedang dia pikirkan, aku khawatir emosi Jiayu mempengaruhi kandungan, jadi aku menasihatinya: “Jiayu, kamu pulang dulu bersama Kakak Chen, masalah ini, aku akan membahas lagi dengan Ziqian, pasti akan menyelesaikannya dengan baik.”

Jiayu mendengus dan menarikku, “Xiaoxiao, dalam masalah ini kalau dia tidak adil padamu, kamu langsung bawa Qiang-Qiang pergi, jangan hidup bersama orang seperti ini!”

“Iya, aku tahu.”

Aku tidak ingin melihat kedua pihak bertengkar lagi, saat ini, hal yang paling penting adalah menyelesaikan masalah.

Wajah Chen Hui yang suram membawa Jiayu pergi, aku duduk di sofa dan hatiku terasa keberatan yang tak terungkapkan. Aku bertanya pada Mo Ziqian: “Apakah kamu benar-benar ingin aku meminta maaf?”

Mo Ziqian duduk di sampingku dan mengerutkan kening, “Sekarang aku tidak dapat memikirkan cara yang lebih baik lagi. Aku akan menjelaskan semua masalahnya di depan umum, dan kemudian kamu keluar dan meminta maaf lalu mengatakan itu semua karena sedang marah jadi memukul Sisi, dengan begini akan lebih baik.”

Aku diam tidak berkata.

Tidak peduli dengan cara apapun, gelar ibu tiri yang kejam untukku sepertinya telah dinyatakan.

Di luar, bel pintu ditekan dengan keras, Mo Ziqian bangkit dan pergi untuk membuka pintu. Wu Juan bergegas masuk dengan membawa Sisi, “Lin Xiao! Lin Xiao keluar!”

Alisku berkerut, Wu Juan, wanita ini benar-benar sangat susah ditangani, sepertinya malam ini akan semakin sulit dilewati.

“Ma, apa yang kamu lakukan?”

Mo Ziqian tampak tidak senang, langsung menarik tangan Wu Juan dan tidak ingin dia memasuki rumah, tetapi Wu Juan melepaskannya dengan sekuat tenaga, dia menunjuk Mo Ziqian dengan marah, “Hari ini, kamu usir dia, kalau tidak kamu jangan berharap untuk bisa menemui Sisi lagi selamanya!”

“Ma, ini adalah urusan kami, aku mau kamu jangan campur tangan!”

Mo Ziqian juga sangat marah.

Wu Juan tersenyum dingin, “Kenapa, memiliki ibu kandung, tidak menginginkan ibu yang membesarkanmu lagi? Apakah perkataanku sudah tidak berguna lagi? Mo Ziqian, orang yang susah payah membesarkanmu adalah aku, ini, aku!”

Wu Juan mulai menjerit dan membicarakan topik tentang ibu kandung dan ibu yang membesarkannya, Mo Ziqian tidak mengatakan apa pun, tentang ibu kandung dan ibu angkat, apapun yang dia katakan semuanya salah. Wu Juan terasa cukup, langsung duduk di sofa, akhirnya Mo Cheng yang mendapat kabar, bergegas datang dan menariknya pergi.

Kepalaku serasa akan meledak, aku pernah memikirkan bahwa setelah menikah kembali dengan Mo Ziqian, jalannya tidak akan terlalu lancar untuk dilalui, tetapi tidak pernah menyangka seburuk ini.