Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 214 Tembakan (2)

Lan Ke berekspresi sedikit kesal, “Istrimu yang ingin pergi sendiri, untuk alasan yang sebenarnya, kamu harus bertanya padanya.”

Tuan Wu menatap Lan Ke dengan ganas, bagai sedang melihat oada seorang musuh, kemudian mengarahkan tatapan ganas padaku, akhirnya dengan sangt marah dia berkata: “Kalian berdua tunggu di sana, kalau terjadi sesuatu pada Ai Lisi, aku tidak akan melepaskan kalian berdua!”

Lan Ke berekspresi bagai terjatuh dari tangga, “Sialan! Diomeli tanpa melakukan kesalahan!”

Lan Ke memutar kepala memperingatkanku dengan nada rendah: “Lin Xiao kamu dengar, untuk yang akan datang, masalah tentang wanita ini, jangan datang mencariku, aku tidak akan campuri urusannya lagi!”

Lan Ke pergi dengan marah.

Aku selalu duduk di lorong rumah sakit, aku sudah menyuruh Chen Hui membantu menjemput Qiang-Qiang ke rumahnya, sekarang yang aku khawatirkan hanyalah Ai Lisi, dia masih dalam kondisi koma, aku berharap dia dapat bangun secepat mungkin.

Aku duduk semalaman di lorong, ketika ngantuk, kepalaku bersandar ke dinding dan tidur sebentar, Aisha tak berhenti menangis, Tuan Wu melihat terus ke dalam ruang perawatan intensif.

Pada pagi hari, Ai Lisi bangun.

Dokter keluar dari dalam ruangan, Tuan Wu dan Aisha mendekatinya, “Dokter, bagaimana dengan istriku?”

“Istrimu telah melewati masa bahaya, dia ingin bertemu dengan Nona Lin Xiao, yang mana Lin Xiao?” Dokter bertanya.

“Aku.”

Aku menjawab.

Tepat ketika aku akan memasuki ruangan, Tuan Wu memanggilku, “Tunggu sebentar.”

Aku memutar kepala, terlihat Tuan Wu berekspresi sangat serius dan menatapku, “Otak Ai Lisi pernah terluka, kesadarannya terkadang baik dan buruk, ini kamu mengetahuinya, kalau dia mengatakan sesuatu padamu, jangan menganggap serius.”

Perkataan Tuan Wu membuatku tertegun, aku pernah menebaknya dari awal, apakah otak Ai Lisi pernah terluka, ternyata benar seperti gitu.

“Ok.”

Aku mendorong pintu ruangan, Ai Lisi memandang ke arah pintu, tatapannya membawa kecemasan, sepertinya tidak sabar ingin melihatku.

“Bagaimana denganmu?”

Melihat wajah Ai Lisi yang pucat, hatiku terasa menyakitkan.

Ai Lisi dengan tidak mudah melambaikan tangannya padaku.

“Kamu kesini.”

Aku berjalan ke samping Ai Lisi dan duduk, Ai Lisi mengangkat tangannya memegangdi belakang telingaku. Aku tahu apa yang ingin dia lakukan, jadi aku mendekati sebelah telinga yang memiliki tahi lalat padanya.

Jari Ai Lisi yang lembut menyentuh pada bagian tahi lalat itu, mulutnya mengomel: “Putriku, telinganya juga ada tahi lalat seperti inj, bukan Aisha, itu adalah putri kandungku.”

Otakku tiba-tiba tertegun, ternyata perkataan yang dikatakan Ai Lisi sebelum koma, bahwa dirinya teringat, ternyata teringat ini.

Dia benar-benar pernah melahirkan seorang putri.

“Bagaimana dengan gadis itu?”

Aku bertanya dengan penuh perhatian.

Ai Lisi menghela nafas, “Aku hamil sebelum menikah, tidak berani dan juga tidak memiliki uang untuk melahirkan di rumah sakit besar, jadi pergi ke klinik kecil, kemudian pendarahan dan aku pingsan, ketika bangun mereka memberitahuku, anakku telah meninggal.”

Aku tertegun, teringat orang tua penyewa rumah mengatakan perut Yang Zilan tiba-tiba membesar, kemudian pergi melahirkan di klinik kecil, anak itu meninggal dan dia gila.

Apakah benar Ai Lisi adalah Yang Zilan?

“Apakah dirimu adalah Yang Zilan?”

Aku bertanya dengan suara lembut.

Mata Ai Lisi berlinang air mata, sepertinya jatuh ke dalam ingatan kenangan, lumayan lama kemudian dia mengangguk, “Ya, aku adalah Yang Zilan, dalam mimpiku selalu muncul seorang wanita, itu adalah aku sendiri. Disaat ketika aku mengalami tembakan, aku mendadak teringat semuanya.”

Aku tiba-tiba tidak tahu apa yang harus kukatakan, hatiku berantakan, ada kesedihan, ada kesenangan dan belas kasihan, aku menggandeng tangan Ai Lisi yang lemah.

“Apakah..... apakah diriku adalah putrimu?”

Ai Lisi pernah mengatakan ibunya, neneknya dan dia, belakang telinga mereka memiliki tahi lalat, putri yang dia lahirkan langsung meninggal juga memilikinya, dan dia juga mengatakan aku mirip dengan Yang Zilan yang di dalam foto, kalau begitu, apa mungkin aku adalah putrinya?

Tetapi mengapa dia terlihat berbeda dengan Yang Zilan yang di dalam foto itu?

Tiga puluh tahun, meskipun dapat membuat orang menjadi tua, namun bentuk fitur wajah tidak mungkin akan berubah.

“Tidak mungkin!”

Belum menunggu Ai Lisi memberiku jawaban, tiba-tiba terdengar terikan Aisha dari belakangku, dia begegas datang dengan marah, memelototiku dengan marah, “Bagaimana mungkin kmu adalah putri dari ibuku, kalian sama sekali tidak mirip! Kamu wanita ini, ingin mendapatkan keluarga sampai menjadi tidak normal!”

Ya, aku dan Ai Lisi sama sekali tidak mirip, dan Ai Lisi juga tidak mirip dengan Yang Zilan.

“Apa yang Aisha katakan benar, kalian sama sekali tidak mirip.” Tuan Wu masuk, “Lagipula, anak itu sudah meninggal.”

Tuan Wu menatapku dengan tatapan penuh peringatan, dia mendekati Ai Lisi, memeluknya dan berkata dengan lembut, “Apakah kamu mimpi lagi? Dokter mengatakan membiarkanmu beristirahat yang banyak, ayolah jangan berbicara lagi, juga jangan sembarang berpikir, tidurlah.”

Novel Terkait

Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu