Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 72 Kejutan
Bab 72 Kejutan
“Biaya pengobatan Qiang-Qiang tidak akan menggunakan uangmu, kamu jangan khawatir dan makanlah.”
Perkataan ibu angkat membuat hatiku terasa tidak nyaman. Aku keluar untuk membelikan makan malam untuk ibu angkat, ketika aku pulang, ekspresi wajah ibu angkat berubah, ada air mata di dalam matanya, menerima bekal dan sambil makan sambil menetes air mata, “Betapa bahagianya kalau kamu tidak merebut kembali Qiang-Qiang.”
Aku tidak harus bagaimana menghibur hati ibu angkat yang tidak nyaman, “Aku tidak akan merebutnya kembali, selama kamu membiarkanku sering melihatnya, tetapi bukan membawanya dan bersembunyi.”
Ibu angkat merasa segan, membalikkan tubuhnya, dan menundukkan kepala, nadanya yang rendah berkata: “Ada seseorang yang memberitahuku, kamu akan merebut kembali Qiang-Qiang, jadi aku membawa dia bersembunyi di kampung.”
“Ada seseorang? Siapa?”
Perkataan ibu angkat membuat hatiku terkejut.
Di tempat yang kita tidak terlihat, benar-benar ada seseorang, dia sedang mengatur semua ini?
“Aku juga tidak tahu siapa dia, dia duduk di dalam mobil tidak keluar, hanya menurunkan setengah kaca jendela, dia mengatakan bahwa kamu akan merebut kembali Qiang-Qiang, dan saat itu aku akan kehilangan harta dan anak, aku seperti akan membesarkan seorang anak untuk orang lain, jadi aku kaget jadi membawa Qiang-Qiang dan bersembunyi.” Ibu angkat menjawab.
Telingaku terus mendengarkan, siapakah pria yang duduk di dalam mobil?
“Apakah kamu masih ingat suaranya?”
Ibu angkat menggelengkan kepalanya, “Dia pasti bukan mengeluarkan suara aslinya, aku dapat mendengar, dia menekan suaranya sendiri.”
Aku tiba-tiba terasa mengerikan, siapakah yang akan begitu berhati-hati, bersembunyi di dalam mobil, serta tidak berani mengeluarkan suara aslinya.
“Apakah dia membawa pengawal?”
Aku terpikir Hu Yeming.
Ibu angkat menggelengkan kepalanya, “Tidak terlihat pengawal, hanya sebuah mobil, dan dalam mobil hanya dia seorang.”
Itu seharusnya bukan Hu Yeming. Seperti yang telah ku lihat dua kali, kelakuan pria itu, tidak akan menyembunyikan dirinya sendiri.
“Jadi apakah kamu masih ingat dia membawa mobil apa? Dan berapa nomor plat mobilnya?” Aku bertanya lagi.
Ibu angkat menggelengkan kepala, “Aku tidak terlalu mengerti mobil, tetapi mobil itu tidak memiliki nomor plat.”
Orang ini benar-benar bersembunyi sangat dalam.
Aku menarik napas dingin, siapakah orang ini? Akankah dia pelaku yang mengendarai mobil dan menabrak Qiang-Qiang?
“Namaku Qin Sumin, kamu boleh memanggilku Sumin.”
Ibu angkat berkata dengan nada rendah.
Aku terpikir masalah pendaftaran data diri Qiang-Qiang, “Mengapa anak ini tidak mendaftarkan data dirinya?”
Ibu angkat menghela nafas, “Karena takut kamu akan mencarinya, jadi tidak mendaftarkan.”
Aku terdiam.
Meskipun aku tidak mencarinya, apakah mereka tidak memikirkan bahwa Qiang-Qiang harus masuk sekolah? Hatiku merasa sedikit tidak puas, tetapi sekarang aku tidak dapat mengeluh apapun.
“Setelah keluar dari rumah sakit, pergi daftarkan data diri Qiang-Qiang.”
Qin Sumin mengangguk.
“Tante, bolehkah kamu menceritakan sebuah cerita?”
Qiang-Qiang yang daritadi bermain sendiri memanggilku.
Aku mengangguk, menatap mata putraku yang seperti permata hitam, hatiku memiliki cinta yang penuh untuk pria kecil ini, “Apa yang ingin kamu dengar, Donal Bebek? Little Red Riding Hood? Atau Aladdin?”
Qiang-Qiang berpikir, “ibu sudah pernah menceritakan Donal Bebek, aku mau dengarkan Aladdin, bagaimana?”
“Baik.”
Qiang-Qiang hampir jam sepuluh malam baru tertidur, wajah ibu angkat menunjukkan kelelahan yang jelas, aku membiarkannya tidur di tempat tidur lipat, aku duduk di samping tempat tidur Qiang-Qiang, sambil belajar sambil menjaganya.
Sebelum ibu angkat berbaring, dia masih bertanya: “Pria yang bernama Mo itu, apakah dia akan membawa Qiang-Qiang pergi ketika kita tidur?”
“Aku tidak akan membiarkannya membawa Qiang-Qiang pergi, aku akan menjaga Qiang-Qiang di sini.”
Aku membujuk Qin Sumin, Qin Sumin juga tidak terlalu percaya padaku, tetapi tidak bisa menahan kelelahan selama beberapa hari, dia benar-benar lelah dan ngantuk, akhirnya dia berbaring dan tertidur.
Disaat ketika aku memegang buku dan merasa kelopak mataku semakin berat, sepertinya ada seseorang masuk ke dalam. Meskipun aku ngantuk dan lelah, tetapi kewaspadaanku tidak berkurang, aku langsung membuka mata. Dan menatap pada orang yang masuk.
Untungnya, dia adalah Mo Ziqian.
“Aku memutuskan untuk mengambil putraku dan kembali kepada keluarga kandungnya.”
Mo Ziqian berkata dengan nada rendah.
Aku segera menolak, “Tidak, anak ini bukan milikmu, juga bukan milikku, meskipun tubuhnya mengalir darahmu, tetapi kamu tidak pernah bertanggung jawab atas pengasuhannya, jadi kamu tidak memiliki hak untuk mengatakan hal-hal seperti itu. Bahkan aku, juga tidak memiliki hak merebut kembali anak ini!”
Mata Mo Ziqian membangkit kemarahan, “Mo Wanwan, kamu tidak memberitahuku keberadaan anak ini, makanya bisa terjadi begitu banyak masalah seperti ini. Kamu merampas kesempatan aku menjadi seorang ayah, aku belum mencarimu mempertanyakan ini, kamu tidak memiliki hak untuk mempengaruhi keputusanku!”
Mo Ziqian selesai berkata, dia membalikkan badannya dan pergi.
Aku segera mengejarnya, menahan kepergiannya di koridor, “Pertama, Mo Ziqian, aku sekarang adalah Lin Xiao, jangan lagi memanggilku Mo Wanwan: Dan kedua, Mo Ziqian, kedatangan anak ini aku juga merasa sangat terkejut, setelah empat bulan, anak ini sudah bisa bergerak, aku baru menyadari bahwa diriku sedang mengandung, dan saat itu, kamu sudah membiarkanku keluar dari rumah tanpa memiliki apapun.”
Aku membuka kerah bajuku, dan melepaskan kalung mutiara, memperlihatkan bekas luka yang mengerikan di leher, “Lihatkah? Ini dilukai para tahanan dengan pisau, Chen Liyan membayar pengawas penjara, mereka menyiksa dan melukaiku dimana-mana, selama bisa kututup dengan pakaian. Aku hampir keguguran dan mereka takut barulah mengantarku ke rumah sakit.”
“Polisi memberitahumu aku hamil, tetapi kamu menjawab anak ini bukan milikmu, kamu tidak akan mengakui anak ini, dan membiarkanku untuk menggugurkannya, orang-orang disaat itu semuanya bisa menjadi saksiku, sekarang kamu malah ingin merebut kembali anak ini, Mo Ziqian kamu mengira siapa kamu, kamu tidak berhak melakukan ini!”
Aku menuduh dengan marah, membuat Mo Ziqian tertegun di tempat.
Aku terlihat jelas, kejutan di dalam matanya, dia sepertinya benar-benar tidak mengetahui masalah-masalah ini, pandangannya jatuh di bekas luka di leherku, sudut mulutnya bergetar, seluruh tubuhnya bergetar, wajahnya sangat pucat.
“Tidak, ini tidak mungkin!”
Dia tiba-tiba mendekatiku, memegang bahuku, tatapannya yang penuh belas kasihan menatap pada bekas luka di leherku, “Aku tidak tahu semua masalah ini, disana adalah penjara, tempat dimana polisi berada, bagaimana mereka memiliki pisau, bagaimana mereka bisa melakukan hal-hal biadab.”
Tubuh Mo Ziqian bagai ditusuk tongkat tajam, seluruh tubuhnya bergetar, lalu dia menutup kepala dengan kedua tangannya, “Aku menyangka dalam penjara bisa melindungimu, aku mengira kamu akan aman di dalam sana, aku tidak tahu.......aku tidak tahu ternyata begini.”
Mo Ziqian berjalan terhuyung-huyung, bagai mendapat pukulan yang sangat berat, seluruh tubuhnya bagai kehilangan jiwa dan pergi.
Tiba-tiba aku terasa seluruh tubuhku lemah tak berdaya, tanganku memegang tenggorokan, hatiku terasa sangat tidak nyaman dan sesak nafas.
Aku berpikir, Mo Ziqian beberapa hari ini tidak akan datang membicarakan masalah Qiang-Qiang melakukan pengakuan terhadap darah dagingnya, aku berjalan kembali ke kamar dengan tubuhku yang lemah, aku melihat Qin Sumin duduk bingung di atas kasur lipat, dan menatap ke arahku.
“Kamu sudah memberitahunya? Apakah dia sudah pergi? Apakah dia akan datang merebut kembali Qiang-Qiang?”
Qin Sumin berturut-turut menanyakan beberapa pertanyaan, aku hanya tersenyum pahit, “Seharusnya tidak untuk sementara ini.”
“Jadi apakah ini berarti dia masih akan usaha merebut? Apa yang harus aku lakukan?” Qin Sumin bingung terus mengomel, seperti orang yang jiwanya hilang.
Alu mendekatinya, membujuknya dengan memegang bahu Qin Sumin, dan duduk di samping tempat tidur Qiang-Qiang.
Qin Sumin tiba-tiba memegang tanganku, “Lin Xiao, bagaimana jika kamu membiarkanku membawa Qiang-Qiang pergi? Lagi pula, lukanya sudah stabil dan tidak akan berbahaya lagi. aku hanya perlu membiarkan dokter meresepkan lebih banyak obat, dan membawa pulang untuknya, jadi dia tidak akan bermasalah. Bisakah kamu membantuku? Aku akan berterima kasih padamu untuk selamanya.”
“Tidak, ini tidak mungkin.”
Aku segera menggelengkan kepalaku, langsung menolak, aku bisa tidak mengambil kembali hak asuh anak untuk selamanya, tetapi ini tidak berarti aku bisa membuat hal-hal buruk terhadap kesehatan Qiang-Qiang.
“Qiang-Qiang belum bisa keluar dari rumah sakit, apa yang kamu katakan tentang hal ini tidak akan berguna!”
Aku mengeraskan hatiku, tidak melihat wajah ibu angkat yang penuh kasihan.
Ibu angkat sangat kecewa, tidak berbicara untuk waktu yang lama.
Meskipun aku sangat marah dengan pikiran yang dikatakan ibu angkat, tetapi aku tetap membujuknya: “Kamu jangan terlalu banyak berpikir, tenanglah temani Qiang-Qiang mengobati lukanya disini, Mo Ziqian tidak akan berani memaksa.”
Ibu angkat mengangguk.
Tetapi, aku selalu sangat khawatir, ketika pertama kali setelah aku memberinya biaya mengasuh anak, ibu angkat pernah membawa Qiang-Qiang pergi untuk bersembunyi, ini berarti, dia mungkin mengulang lagi membawa Qiang-Qiang pergi ketika aku pergi bekerja.
Jadi dalam beberapa hari berikutnya, aku sangat khawatir. Aku takut dan pulang kerja aku tergesa-gesa datang ke rumah sakit, berpikir akan menemukan bahwa ibu angkat telah membawa Qiang-Qiang pergi.
Karena aku tidak beristirahat selama beberapa hari, ketika aku bekerja, pandanganku tiba-tiba menjadi hitam. Atasan memanggilku untuk pergi ke kantornya. Tetapi tiba-tiba depan mataku menjadi sangat gelap, dan aku pingsan di lorong, terjatuh ke rekan kerja yang sedang membawa setumpuk arsip. Dan tumpukan arsip berserakan jatuh ke lantai.
Aku terbangun dalam teriakan rekan kerjaku, aku melihat bos berdiri di sebelahku dengan wajahnya yang khawatir, Wen Yiru menyentuh bagian dahiku dengan tangannya.
“Tidak demam.”
Wen Yiru berkata, apakah kamu tidak beristirahat dengan teratur baru-baru ini? Lihatlah pada lingkaran matamu, kamu juga semakin kurus, dan wajahmu yang pucat, terlihat sangat jelas, kamu sedang sakit, mengapa tidak pergi melihat dokter, malah memaksa diri datang bekerja.”
Nada suara Wen Yiru yang lembut dan penuh khawatir, mirip seperti orang tua yang ramah.
Aku memegang dahiku, kesadaranku sudah kembali jernih, “Maaf, ini kesalahanku, telah menunda pekerjaan.”
“Tidak, kesehatan lebih penting. Xiao Li, Xiao Wang, kalian membawa Lin Xiao pergi periksa di rumah sakit, lalu telepon aku bagaimana hasilnya.”
Wen Yiru tiba-tiba berdiri, dan mengembalikan keagungan seorang pemimpin.
Aku segera berkata: “Tidak, tidak perlu ke rumah sakit.”
Aku berdiri dengan bantuan rekanku, wajahku tampak bersalah, “Bos, aku hanya karena tidak beristirahat teratur, benar-benar baik-baik saja.”
Wen Yiru menatapku dengan tatapan curiga, “Ya, kalau begitu kamu datang ke kantorku dulu.”
Dengan begitu, aku datang ke kantor Wen Yiru.
Wen Yiru berkata: “Silakan duduk, ayo katakan hal apa yang membuat kamu sibuk akhir-akhir ini? Kalau karena pekerjaan, dan lelah karena belajar, aku tidak akan melanjutkan pembicaraan.”
“Bukan, bukan seperti itu.”
Aku berkata: “Seberapa banyak yang telah kamu ketahui tentang masa laluku? Kamu mungkin tahu bahwa aku bercerai dan masuk penjara, tetapi kamu tidak akan tahu bahwa aku pernah melahirkan seorang anak. Sekarang anak itu terluka ditabrak oleh mobil. Sekarang masih berada di rumah sakit, dan ayahnya akan mengambil kembali hak asuh, dan ada orang yang mencoba ingin membunuhnya...”
Aku tiba-tiba merasa kesedihan yang tidak dapat diungkapkan, hampir saja menangis, mungkin karena Wen Yiru terlalu mirip sebagai orang tua, jadi membiarkanku memperlihatkan kelemahan di dalam hatiku.
Wen Yiru sangat kaget, “Kamu memiliki anak? Tunggu sebentar, biarkan aku berpikir.”
Dia tiba-tiba berjalan di dalam kantor, sepertinya mendapatkan persoalan yang susah ditangani, dan mungkin juga karena terlalu kaget.
“Bolehkah aku melihat anak itu?”
Wen Yiru menghentikan gerakannya, tatapan yang menatap padaku, memiliki ekspresi yang tidak kumengerti, sepertinya itu adalah suatu kegembiraan.
Novel Terkait
That Night
Star AngelWaiting For Love
SnowUangku Ya Milikku
Raditya DikaMenunggumu Kembali
NovanSi Menantu Buta
DeddyLoving The Pain
AmardaCintaku Yang Dipenuhi Dendam×
- Bab 1 Dua Keluarga
- Bab 2 Kelembutan Terakhir
- Bab 3 Masuk Penjara
- Bab 4 Tingkah Pelacur
- Bab 5 Memberikan Anaknya Kepada Yang Lain
- Bab 6 Seseorang Yang Kaya Dan Misterius
- Bab 7 Tak Terduga
- Bab 8 Begitu Membencimu
- Bab 9 Di Peternakan Kuda
- Bab 10 Campur Tangan Tuan Kelima
- Bab 11 Main Ganda
- Bab 12 Cinta Satu-Satunya
- Bab 13 Anakku
- Bab 14 Belajar Menyenangkanku
- Bab 15 Peran Yang Memalukan
- Bab 16 Penyesalan
- Bab 17 Penuh Keraguan
- Bab 18 Terperangkap
- Bab 19 Penuh dengan Akal Buruk
- Bab 20 Pasangan Serasi
- Bab 21 Memiliki Kesempatan
- Bab 22 Konferensi Pers
- Bab 23 Sangat Memalukan
- Bab 24 Tidak Ada Seorang Pun
- Bab 25 Ciuman Di Luar Kendali
- Bab 26 Membahayakan Dirinya Sendiri
- Bab 27 Paling Menyesal Pernah Mencintaimu
- Bab 28 Suatu Ancaman
- Bab 29 Orang-Orang Malang
- Bab 30 Antara Cinta Dan Benci
- Bab 31 Pembalasan Li Li
- Bab 32 Keterlaluan Bodohnya
- Bab 33 Bersedia Cuci Tangan dan Membuat Sup
- Bab 34 Gangguan Kepribadian
- Bab 35 Dia Mengidap Penyakit Kotor
- Bab 36 Kamu Hanya Bisa Menjadi Milikku
- Bab 37 Orang-Orang Munafik
- Bab 38 Skandal dan Gosip Melanda
- Bab 39 Dikurung
- Bab 40 Proposal Lamaran
- Bab 41 Sifat Tuan Muda
- Bab 42 Memanggil Wartawan
- Bab 43 Tidak Memahami
- Bab 44 Penyergapan Dimana-mana
- Bab 45 Ayah dan Putra yang Berpapasan
- Bab 46 Insting Ibu Dan Anak
- Bab 47 Permainan Mengerikan
- Bab 48 Godaan
- Bab 49 Keracunan Alkohol
- Bab 50 Dirimu Yang Kejam
- Bab 51 Seekor Rubah
- Bab 52 Marah Setengah Mati
- Bab 53 Sudah Di Jalur Yang Benar
- Bab 54 Dikacaukan Dua Kali
- Bab 55 Pria-Pria Brengsek
- Bab 56 Pemesan Kue Misterius
- Bab 57 Identitas Hu Yeming, Pimpinan Kejahatan
- Bab 58 Pandangan Cinta
- Bab 59 Balasan Jahat Untuk Orang Jahat
- Bab 60 Muntah
- Bab 61 Kekasih Lain
- Bab 62 Bantuan
- Bab 63 Bersama Di Mobil Mogok
- Bab 64 Waktu Itu Sangat Indah
- Bab 65 Menjijikan
- Bab 66 Gempa Bumi
- Bab 67 Menyerang Membabi Buta
- Bab 68 Golongan Darah Panda
- Bab 69 Dia Adalah Putramu !
- Bab 70 Ganti Rumah Sakit
- Bab 71 Siapa Yang Berbohong
- Bab 72 Kejutan
- Bab 73 Mengakui Pencuri Sebagai Ibunya
- Bab 74 Kembali Ke Tempat Semula
- Bab 75 Sudah Pergi
- Bab 76 Kesedihan Di Hati
- Bab 77 Ayah Angkat
- Bab 78 Membersihkan Pistol Keluar Api
- Bab 79 Gelang
- Bab 80 Merendahkan
- Bab 81 Membawa Pergi
- Bab 82 Seperti Seorang Kakak
- Bab 83 Kacau Balau
- Bab 84 Bersembunyi di Ruang Rahasia
- Bab 85 Istri Teman
- Bab 86 Kebakaran Besar
- Bab 87 Menyangkal
- Bab 88 Sinis
- Bab 89 Sedikit Trik
- Bab 90 Membayar Dengan Tubuh
- Bab 91 Seperti Mimpi
- Bab 92 Wanita Cantik Yang Kehilangan Kaki
- Bab 93 Potong Perutnya
- Bab 94 Chen Liyan Ditampar
- Bab 95 Pesta Topeng
- Bab 96 Langit Malam
- Bab 97 Pergi Jauh
- Bab 98 Menangkap Basah
- Bab 99 Aku Akan Tanggung Untukmu
- Bab 100 Rela Diselingkuhi
- Bab 101 Selalu Mencintainya
- Bab 102 Itu Dia
- Bab 103 Menjaganya
- Bab 104 Kejam
- Bab 105 Manusia Yang Tidak Memiliki Hati Nurani
- Bab 106 Membantu Dia Mengugurkan Anaknya
- Bab 107 Dia Menyukaimu
- Bab 108 Memaksa
- Bab 109 Tidak Masuk Akal
- Bab 110 Siapa Itu
- Bab 111 Hukuman Yang Mesra
- Bab 112 Malu Dan Marah
- Bab 113 Menyukai Orang Yang Memasak Mie
- Bab 114 Menikmati
- Bab 115 Aneh
- Bab 116 Kesedihan Hati di Kanada (1)
- Bab 116 Kesedihan Di Kanada (2)
- Bab 117 Bertemu Di Bandara (1)
- Bab 117 Bertemu Di Bandara (2)
- Bab 118 Masuk Perangkap (1)
- Bab 118 Masuk Perangkap (2)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (1)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (2)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (3)
- Bab 120 Jebakan (1)
- Bab 120 Jebakan (2)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (1)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (2)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (3)
- Bab 122 Koma (1)
- Bab 122 Koma (2)
- Bab 123 Melepaskan (1)
- Bab 123 Melepaskan (2)
- Bab 123 Melepaskan (3)
- Bab 124 Bangun Dari Koma (1)
- Bab 124 Bangun Dari Koma (2)
- Bab 125 Calon Suami Yang Ideal (1)
- Bab 125 Calon Suami Yang Ideal (2)
- Bab 126 Sulit Dipercaya
- Bab 127 Tidak Dapat Menerima (1)
- Bab 127 Tidak Dapat Menerima (2)
- Bab 128 Relaks (1)
- Bab 128 Relaks (2)
- Bab 128 Relaks (3)
- Bab 129 Dirampok (1)
- Bab 129 Dirampok (2)
- Bab 129 Dirampok (3)
- Bab 130 Berusaha Bertahan Hidup (1)
- Bab 130 Berusaha Bertahan Hidup (2)
- Bab 131 Siapa Yang Akan Kamu Selamatkan Dulu (1)
- Bab 131 Siapa Yang Akan Kamu Selamatkan Dulu (2)
- Bab 132 Perangkap (1)
- Bab 132 Perangkap (2)
- Bab 133 Meninggikan (1)
- Bab 133 Meninggikan (2)
- Bab 134 Mempermalukan (1)
- Bab 134 Mempermalukan (2)
- Bab 135 Wanita Murahan (1)
- Bab 135 Wanita Murahan (2)
- Bab 136 Cadangan (1)
- Bab 136 Cadangan (2)
- Bab 137 Konflik (1)
- Bab 137 Konflik (2)
- Bab 138 Dinyatakan (1)
- Bab 138 Dinyatakan (2)
- Bab 139 Perubahan (1)
- Bab 139 Perubahan (2)
- Bab 140 Ular Kecil Berbisa (1)
- Bab 140 Ular Kecil Berbisa (2)
- Bab 141 Jatuh Dalam Perangkap (1)
- Bab 141 Jatuh Dalam Perangkap (2)
- Bab 142 Bentuk Aslinya (1)
- Bab 142 Bentuk Aslinya (2)
- Bab 143 Mengkhianati (1)
- Bab 143 Mengkhianati (2)
- Bab 144 Anak Siapa (1)
- Bab 144 Anak Siapa (2)
- Bab 145 Cara Tuan Muda Mengungkapkan Cinta (1)
- Bab 145 Cara Tuan Muda Mengungkapkan Cinta (2)
- Bab 146 Perencanaan (1)
- Bab 146 Perencanaan (2)
- Bab 147 Hanya Menginginkan Kamu (1)
- Bab 147 Hanya Menginginkan Kamu (2)
- Bab 148 Bajingan (1)
- Bab 148 Bajingan (2)
- Bab 149 Apakah Kamu Merasa Puas? (1)
- Bab 149 Apa Kamu Merasa Puas ? (2)
- Bab 150 Gila (1)
- Bab 150 Gila (2)
- Bab 151 Pengungkapan Cinta Dari Tuan Muda (1)
- Bab 151 Pengungkapan Cinta Dari Tuan Muda (2)
- Bab 153 Menyogok (1)
- Bab 152 Menyogok (2)
- Bab 153 Identitas (1)
- Bab 153 Identitas (2)
- Bab 154 Bukan Siapa-Siapa (1)
- Bab 154 Bukan Siapa-Siapa (2)
- Bab 155 Jatuh Cinta (1)
- Bab 155 Jatuh Cinta (2)
- Bab 156 Berciuman (1)
- Bab 156 Berciuman (2)
- Bab 157 Tidak Boleh Melahirkan Anak (1)
- Bab 157 Tidak Boleh Melahirkan Anak (2)
- Bab158 PindahTempat (1)
- Bab 158 Pindah Tempat (2)
- Bab 159 Serba Salah (1)
- Bab 159 Serba Salah (2)
- Bab 160 Pergi Dengan Bangga (1)
- Bab 160 Pergi Dengan Bangga (2)
- Bab 161 Bodoh Sekali (1)
- Bab 161 Bodoh Sekali (2)
- Bab 162 Tidak Tega (1)
- Bab 162 Tidak Tega (2)
- Bab 163 Jantung Berdebar (1)
- Bab 163 Jantung Berdebar (2)
- Bab 164 Pengkhianatan (1)
- Bab 164 Pengkhianatan (2)
- Bab 165 Wajah Memerah (1)
- Bab 165 Wajah Memerah (2)
- Bab 166 Datang Mengunjungi (1)
- Bab 166 Datang Mengunjungi (2)
- Bab 167 Pacar (1)
- Bab 167 Pacar (2)
- Bab 168 Terlihat Semuanya (1)
- Bab 168 Terlihat Semuanya (1)
- Bab 169 Mengusir (1)
- Bab 169 Mengusir (2)
- Bab 170 Benar-Benar Peduli (1)
- Bab 170 Benar-Benar Peduli (1)
- Bab 171 Rahasia Identitas (1)
- Bab 171 Rahasia Identitas (2)
- Bab 172 Membersihkan Wanita (1)
- Bab 172 Membersihkan Wanita (2)
- Bab 173 Bahaya Di kota Kuno (1)
- Bab 173 Bahaya Di kota Kuno (2)
- Bab 174 Sepupu (1)
- Bab 174 Sepupu (2)
- Bab 175 Mata-mata (1)
- Bab 175 Mata-Mata (2)
- Bab 176 Memeluk (1)
- Bab 176 Memeluk (2)
- Bab 177 Hantu Di Pemakaman
- Bab 177 Ketakutan Hantu Di Pemakaman
- Bab 178 Memihak Kesalahan (1)
- Bab 178 Memihak Kesalahan (2)
- Bab 179 Mirip Yang Zilan (1)
- Bab 179 Mirip Yang Zilan (2)
- Bab 180 Istri (1)
- Bab 180 Istri (2)
- Bab 181 Tidak Mencintaimu Lagi (1)
- Bab 181 Tidak Mencintaimu Lagi (2)
- Bab 182 Hati Dingin (1)
- Bab 182 Hati Dingin (2)
- Bab 183 Masuk Perangkap (1)
- Bab 183 Masuk Perangkap (2)
- Bab 184 Wanita Bodoh (1)
- Bab 184 Wanita Bodoh (2)
- Bab 185 Rela (1)
- BAB 185 Rela (2)
- Bab 186 Sembahyang (1)
- Bab 186 Sembahyang (2)
- Bab 187 Menguntungkan Suami (1)
- Bab 187 Menguntungkan Suami (2)
- Bab 188 Ibu Rumah Tangga Muda (1)
- Bab 188 Ibu Rumah Tangga Muda (2)
- Bab 189 Pukul (1)
- Bab 189 Pukul (2)
- bab 190 Bersikap Imut (1)
- bab 190 Bersikap Imut (2)
- Bab 191 Tipuan (1)
- bab 191 Tipuan (2)
- Bab 192 Pesta (1)
- Bab 192 Pesta (2)
- Bab 193 Muntah Darah (1)
- Bab 193 Muntah Darah (2)
- Bab 194 Pacar Baru (1)
- Bab 194 Pacar Baru (2)
- Bab 195 Panggil Mama (1)
- Bab 195 Panggil Mama (2)
- Bab 196 Tidur Bersama (1)
- Bab 196 Tidur Bersama (2)
- Bab 197 Panda (1)
- Bab 197 Panda (2)
- Bab 198 Bukan Anak Biologis (1)
- Bab 198 Bukan Anak Biologis (2)
- Bab 199 Menyalahkan (1)
- Bab 199 Menyalahkan (2)
- Bab 200 Penuaan Dini (1)
- Bab 200 Penuaan Dini (2)
- Bab 201 Suka atau Tidak Suka (1)
- Bab 201 Sama Tidak Sama
- Bab 202 Ganti Pasangan (1)
- Bab 202 Ganti Pasangan (2)
- Bab 203 Bodoh (1)
- Bab 203 Bodoh (2)
- Bab 204 Pelajaran (1)
- Bab 204 Pelajaran (2)
- Bab 205 Peduli (1)
- Bab 205 Peduli (2)
- Bab 206 Pertunangan (1)
- Bab 206 Pertunangan (2)
- Bab 207 Tuduhan (1)
- Bab 207 Tuduhan (2)
- Bab 208 Identitas (1)
- Bab 208 Identitas (2)
- Bab 209 Pencitraan dan Mencari Sensasi (1)
- Bab 209 Pencitraan dan Mencari Sensasi (2)
- Bab 210 Mimpi (1)
- Bab 210 Mimpi (2)
- Bab 211 Merindukanmu (1)
- Bab 211 Merindukanmu (2)
- Bab 212 Jarum Berdarah (1)
- Bab 212 Jarum Berdarah (2)
- Bab 213 Tidak Menghormati Diri Sendiri (1)
- Bab 213 Tidak Menghormati Diri Sendiiri (2)
- Bab 214 Tembakan (1)
- Bab 214 Tembakan (2)
- Bab 215 Keguguran (1)
- Bab 215 Keguguran (2)
- Bab 216 Harta Warisan (1)
- Bab 216 Harta Warisan (2)
- Bab 217 Perjalanan Bisnis (1)
- Bab 217 Perjalanan (2)
- Bab 218 Anak Kandung (1)
- Bab 218 Anak Kandung (2)
- Bab 219 Ayah (1)
- Bab 219 Ayah (2)
- Bab 220 Kejam (1)
- Bab 220 Kejam (2)
- Bab 221 Mandul (1)
- Bab 221 Mandul (2)
- Bab 222 Egois (1)
- Bab 222 Egois (2)
- Bab 232 Memberikan Pelukan (1)
- bab 232 Memberikan Pelukan (2)
- Bab 224 Menikah Denganmu (1)
- Bab 224 Menikah Denganmu (2)
- Bab 225 Diriku yang Tidak Jujur (1)
- Bab 225 Diriku yang Tidak Jujur (2)
- Bab 226 Pertunjukan Seru (1)
- Bab 226 Pertunjukan Seru (2)
- Bab 227 Pertunjukkan Bagus (3)
- Bab 227 Pertunjukkan Bagus (4)
- Bab 228 Garis Merah (1)
- Bab 228 Garis Merah (2)
- Bab 229 Dalam Masalah (1)
- Bab 229 Dalam Masalah (2)
- Bab 230 Muntah (1)
- Bab 230 Mual (2)
- Bab 231 Berbahaya (1)
- Bab 231 Berbahaya (2)
- Bab 232 Kembali Ke Dalam Negeri (1)
- Bab 232 Kembali Ke Dalam Negeri (2)
- Bab 233 Kecurigaan (1)
- Bab 233 Kecurigaan (2)
- Bab 234 Bantuan (1)
- Bab 234 Bantuan (2)
- Bab 235 Marah
- Bab 236 Dibebaskan (1)
- Bab 236 Dibebaskan (2)
- Bab 237 Pernikahan (1)
- Bab 237 Pernikahan (2)
- Bab 238 Munafik (1)
- Bab 238 Munafik (2)
- Bab 239 Seperti Seorang Anak Kecil (1)
- Bab 239 Seperti Seorang Anak Kecil (2)
- Bab 240 Tidak Menyentuhnya (1)
- Bab 240 Tidak Menyentuhnya (2)
- Bab 241 Gangguan (1)
- Bab 241 Gangguan (2)
- Bab 242 HIV (1)
- Bab 242 HIV(2)
- Bab 243 Pendarahan Otak (1)
- Bab 243 Pendarahan Otak (2)
- Bab 244 Tamparan (1)
- Bab 244 Tamparan (2)
- Bab 245 Keracunan Makanan (1)
- Bab 245 Keracunan Makanan (2)
- Bab 246 Selingkuh (1)
- Bab 246 Selingkuh (2)
- Bab 247 Vasektomi (1)
- Bab 247 Vasektomi (2)
- Bab 248 Pertunjukkan Bagus (1)
- Bab 248 Pertunjukkan Bagus (2)
- Bab 249 Canggung
- Bab 250 (Episode Terakhir) Muka Manusia Bagaikan Kulit Kayu Pada Pohon (1)
- Bab 250 (Episode Terakhir) Muka Manusia Bagaikan Kulit Kayu Pada Pohon (2)
- Bab 251 (Episode Terakhir) Kekerasan Tuan Muda
- Bab 252(Episode Terakhir) Memetik Bunga Persik (1)
- Bab 252 (Episode Terakhir) Memetik Bunga Persik (2)
- Bab 253 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (1)
- Bab 253 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (2)
- Bab 254 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (3)
- Bab 254 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (4)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (1)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (2)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (3)