Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 233 Kecurigaan (2)
Aku memegang lengannya, “Aku tidak apa-apa, untung ada kamu, ini adalah keuntungan memiliki seorang adik perempuan!”
Aisha sedikit segan, “Tetapi sebelumnya aku begitu tidak pengertian, dan sekarang mengingat kembali aku pun membenci diriku sendiri.”
Aku tanpa sadar tertawa: “Omong kosong lagi. Sudahlah, ayo pergi ke kantor hukum bersama kakak, masih ada banyak pekerjaan yang belum kuselesaikan.”
Aisha mencibir, sedikit marah, “Kakak, aku pergi memberitahu mereka, jangan mengatur pekerjaan untukmu, kamu sekarang adalah ibu hamil, harus banyak beristirahat.”
Aku menghentikannya dan berkata dengan sabar: “Aisha, kamu jangan ikut campur, ok?”
Aisha sangat kesal, dan mencibir lagi, “Ok, ok, semua terserah kamu.”
Aisha menemaniku pergi ke kantor hukum, meskipun dia berjanji padaku tidak akan mencampur tangan pada masalahku, namun dia tetap diam-diam pergi mencari atasanku, memintanya mengurangi pekerjaanku, tentu saja ini aku ketahui di kemudian hari.
Makan malam disiapkan Bibi Li, empat lauk satu sup, memenuhi kebutuhan gizi terhadap anak kecil dan ibu hamil, rasanya juga lumayan, karena apartemen terlalu kecil, tidak ada tempat untuk ditinggal bibi Li, jadi selesai menyiapkan makan malam dia langsung kembali.
Pada malam hari, aku terbaring di ranjang, teringat Tuan muda lagi, tidak sampai seminggu, dia akan menghadapi putusan pengadilan, aku menarik nafas dalam-dalam, kisahku dan dia juga akan berhenti di sini!
“Tok tok....”
“Kakak!” Aisha mendorong buka pintu kamar Qiang-Qiang, membawa ponsel, dan menahan suara langkah berjalan masuk, “Kak, kamu lihat, Mo Ziqian membawa istrinya pergi melakukan bayi tabung di Thailand.”
Aku menyangka apa yang telah terjadi, Aisha ini yang membesar-besarkan, Aku mengalihkan pandangan ke ponsel di tangannya, terlihat dua sosok orang muda berjalan masuk ke rumah sakit Thailand, kedua orang itu satu bertubuh ramping, dan satu lagi bertubuh tinggi, keduanya menggunakan masker hitam, namun orang yang akrab dengan mereka, dapat mengenali mereka dalam pandangan sekilas bahwa itu adalah Mo Ziqian dan Lin Xueman.
“Sendiri tidak dapat melahirkan, dia patut mendapat ini!” Aisha marah dengan sepuas hati.
Aku tersenyum mencubit wajahnya, “Gadis bodoh, mereka sudah tidak berhubungan dengan kita, apa gunanya melihat ini!”
Aisha: “Aku sembarang membuka, dalam web ini banyak sekali gosip Mo Ziqian!”
Dia sambil berkata, sambil menggeserkan layar ponsel ke atas, dan mulutnya mengomel: “Mo Ziqian, lebih menyukai yang mana ? Cinta pertama, mantan atau yang sekarang? “
Sama-sama adalah anaknya, mengapa dia hanya menyayangi putri cinta pertama?
Putri dari cinta pertama, dua kali mendorong istri Mo Ziqian yang sekarang dan menyebabkan dirinya tidak dapat melahirkan, mengapa Mo Ziqian tidak menyalahkannya?”
Jari Aisha menggeser di layar ponsel, “Mo Ziqian sendirian berangkat Malaysia, terlihat panik.”
“Untuk apa Mo Ziqian berlari ke Malaysia?” mulut Aisha tak berhenti mengomel, “Begitu misterius, pasti bukan melakukan hal baik!”
“Tunggu, apa yang kamu katakan?” Perkataan Aisha membuat hatiku kaget.
Aisha: “Aku mengatakan Mo Ziqian pergi ke Malaysia.”
“Kapan dia pergi?” Aku tiba bangun dan duduk.
Mata Aisha melihat di layar ponsel,” Sekitar sebulan yang lalu.”
Bukankah sebulan yang lalu adalah hari ketika Tuan kelima pergi? Aku tiba-tiba berpikir mendalam, apakah Mo Ziqian pergi ke Malaysia berhubungan dengan Tuan kelima?
Mo Ziqian pernah mengatakan, aku dan Tuan kelima akan mengalami pembalasan, apakah ini yang dia maksud?
Aku segera mengambil ponsel ingin menelepon Lan Ke, tetapi tiba-tiba melihat waktu di layar ponsel jam sebelas setengah, apakah dia sudah tidur? Aku mengirim pesan teks, “Apakah sudah tidur?”
Lan Ke membalas dengan cepat, “Belum, ada apa?”
Aku: “Aku ingin kamu membantuku menanyakan, sebulan yang lalu untuk apa Mo Ziqian pergi ke Malaysia? Aku curiga dia berhubungan dengan masalah Tuan kelima.”
Lan Ke: “Xiaoxiao, apa yang kamu pikirkan lagi? Tuan muda itu pantas mendapatkan ini, mengapa kamu masih berpikir ingin membantunya, aku menyangka ada hal apa? Sudahlah, cepatlah tidur, selamat malam.”
Lan Ke sama sekali tidak ingin melayaniku, langsung menutup telepon.
Aku menggenggam ponsel, sudah tidak ngantuk, apakah benaran aku sendiri yang salah berpikir? Apakah Mo Ziqian ke Malaysia hanya karena pekerjaan?
Aku memikirkan hal ini sepanjang malam, meskipun Tuan kelima sudah mengakui bagaimana dia memberi obat pada Jenny, bagaimana memperkosanya dan bagaimana mencekik lehernya hingga mati, tetapi aku masih berharap dia sedang berbohong.
Pagi hari, aku langsung menelepon Chen Hui, bertanya padanya apakah ada penemuan baru, Chen Hui berkata tidak ada, aku memberitahunya sebulan yang lalu Mo Ziqian pernah pergi ke Malaysia, aku memberitahunya dugaanku, aku berkata, aku merasa Mo Ziqian pergi Malaysia mungkin berhubungan dengan Tuan kelima.
Tetapi Chen Hui terdiam sejenak, “Xiaoxiao, aku tahu kamu masih memiliki ilusi terhadap adik Kelima, namun kekerasan seksual dan pembunuhannya sudah menjadi fakta, kamu seharusnya tidak memikirkannya lagi. Bisnis Mo Ziqian begitu besar, bukanlah tidak masuk akal kalau pergi ke Malaysia untuk urusan bisnis. Ini belum tentu terkait dengan adik Kelima. Ok, aku masih ada urusan harus menutup telepon dulu.”
Chen Hui dan Lan Ke mereka tidak ada satupun ingin memikirkan dugaanku, apakah aku terlalu sensitif? Atau mereka sudah putus asa terhadap Tuan muda?
“Kakak, Tuan kelima sudah melakukan ini padamu, untuk apa kamu masih memikirkannya? Orang itu adalah seorang bajingan, pria sampah, lebih buruk dari binatang.”
Aisha mendengar aku menelepon, dia tahu diriku masih belum putus asa dengan Tuan kelima, karena ini dia sangat marah.
“Kamu tidak mengerti, Aisha.” Aku memegang dahiku, “Aku selalu tidak percaya dia akan melakukan hal seperti itu, kalau itu benar maka ketika bersamaku, dia benar-benar terlalu pandai berperan.”
Mulai sejak dua tahun yang lalu aku keluar dari penjara, Tuan kelima yang memberiku hidup yang baru, tanpa dia mungkin saja tidak ada Lin Xiao yang sekarang, aku selalu memiliki perasaan yang rumit padanya.
Meskipun dia begitu dingin dan kejam padaku.
Pada hari berikutnya aku menelepon Gao Le, aku bertanya padanya apa bisnis yang dilakukan Mo Ziqian di Malaysia, Gao Le sangat waspada, “Untuk apa kamu menanyakan ini?”
“Tidak ada, hanya bertanya.” Aku tidak ingin Gao Le mengetahui dugaanku.
Gao Le berkata dengan nada rendah: “Apakah kamu menyangka, kakak Qian pergi ke Malaysia untuk melakukan sesuatu, sehingga Tuan muda itu ditangkap!”
Gao Le tertawa, “Kamu terlalu banyak berpikir.”
Gao Le langsung menutup telepon, aku juga agak kesal, apa mungkin diriku yang terlalu banyak berpikir? Apakah Mo Ziqian benar-benar adalah pria yang baik? Benar-benar tidak bersalah?
Tidak mendapat jawaban dari Gao Le, tetapi aku tidak putus asa begitu saja, aku mengendarai mobil mengikuti di belakang Mo Ziqian, mulai sejak dia keluar dari apartemen, aku melihatnya memasuki Gedung Otoritas Perumahan, aku sudah menelepon mencari orang, menyuruhnya bertindak.
Setengah jam kemudian, Mo Ziqian keluar dari Gedung Otoritas Perumahan, melangkah besar menuju mobilnya, pada saat ini, ada seseorang berlari dari arah samping, mungkin berlari terlalu cepat, tidak memperhatikan orang di depannya, seiring suara bump bertabrakan dengan Mo Ziqian.
Orang itu berturut-turut meminta maaf, dan membungkukkan badan dan minta maaf, sikapnya sangat tulus, Mo Ziqian meskipun agak kesal, tetapi tidak dapat memarahi orang itu, masuk ke mobil dengan dingin, beberapa menit kemudian, orang itu menyerahkan sebuah ponsel padaku.
Tidak salah, orang itu adalah pencuri yang aku bayar, dia mengambil kesempatan ketika bertabrakan dengan Mo Ziqian, mencuri ponselnya.
Aku membawa ponsel itu kembali ke apartemen, mencoba membuka kunci layarnya, namun aku menemukan, kata sandi di kunci layarnya sudah berubah.
Novel Terkait
My Greget Husband
Dio ZhengMore Than Words
HannyUangku Ya Milikku
Raditya DikaCutie Mom
AlexiaHis Soft Side
RiseAir Mata Cinta
Bella CiaoAngin Selatan Mewujudkan Impianku
Jiang MuyanCintaku Yang Dipenuhi Dendam×
- Bab 1 Dua Keluarga
- Bab 2 Kelembutan Terakhir
- Bab 3 Masuk Penjara
- Bab 4 Tingkah Pelacur
- Bab 5 Memberikan Anaknya Kepada Yang Lain
- Bab 6 Seseorang Yang Kaya Dan Misterius
- Bab 7 Tak Terduga
- Bab 8 Begitu Membencimu
- Bab 9 Di Peternakan Kuda
- Bab 10 Campur Tangan Tuan Kelima
- Bab 11 Main Ganda
- Bab 12 Cinta Satu-Satunya
- Bab 13 Anakku
- Bab 14 Belajar Menyenangkanku
- Bab 15 Peran Yang Memalukan
- Bab 16 Penyesalan
- Bab 17 Penuh Keraguan
- Bab 18 Terperangkap
- Bab 19 Penuh dengan Akal Buruk
- Bab 20 Pasangan Serasi
- Bab 21 Memiliki Kesempatan
- Bab 22 Konferensi Pers
- Bab 23 Sangat Memalukan
- Bab 24 Tidak Ada Seorang Pun
- Bab 25 Ciuman Di Luar Kendali
- Bab 26 Membahayakan Dirinya Sendiri
- Bab 27 Paling Menyesal Pernah Mencintaimu
- Bab 28 Suatu Ancaman
- Bab 29 Orang-Orang Malang
- Bab 30 Antara Cinta Dan Benci
- Bab 31 Pembalasan Li Li
- Bab 32 Keterlaluan Bodohnya
- Bab 33 Bersedia Cuci Tangan dan Membuat Sup
- Bab 34 Gangguan Kepribadian
- Bab 35 Dia Mengidap Penyakit Kotor
- Bab 36 Kamu Hanya Bisa Menjadi Milikku
- Bab 37 Orang-Orang Munafik
- Bab 38 Skandal dan Gosip Melanda
- Bab 39 Dikurung
- Bab 40 Proposal Lamaran
- Bab 41 Sifat Tuan Muda
- Bab 42 Memanggil Wartawan
- Bab 43 Tidak Memahami
- Bab 44 Penyergapan Dimana-mana
- Bab 45 Ayah dan Putra yang Berpapasan
- Bab 46 Insting Ibu Dan Anak
- Bab 47 Permainan Mengerikan
- Bab 48 Godaan
- Bab 49 Keracunan Alkohol
- Bab 50 Dirimu Yang Kejam
- Bab 51 Seekor Rubah
- Bab 52 Marah Setengah Mati
- Bab 53 Sudah Di Jalur Yang Benar
- Bab 54 Dikacaukan Dua Kali
- Bab 55 Pria-Pria Brengsek
- Bab 56 Pemesan Kue Misterius
- Bab 57 Identitas Hu Yeming, Pimpinan Kejahatan
- Bab 58 Pandangan Cinta
- Bab 59 Balasan Jahat Untuk Orang Jahat
- Bab 60 Muntah
- Bab 61 Kekasih Lain
- Bab 62 Bantuan
- Bab 63 Bersama Di Mobil Mogok
- Bab 64 Waktu Itu Sangat Indah
- Bab 65 Menjijikan
- Bab 66 Gempa Bumi
- Bab 67 Menyerang Membabi Buta
- Bab 68 Golongan Darah Panda
- Bab 69 Dia Adalah Putramu !
- Bab 70 Ganti Rumah Sakit
- Bab 71 Siapa Yang Berbohong
- Bab 72 Kejutan
- Bab 73 Mengakui Pencuri Sebagai Ibunya
- Bab 74 Kembali Ke Tempat Semula
- Bab 75 Sudah Pergi
- Bab 76 Kesedihan Di Hati
- Bab 77 Ayah Angkat
- Bab 78 Membersihkan Pistol Keluar Api
- Bab 79 Gelang
- Bab 80 Merendahkan
- Bab 81 Membawa Pergi
- Bab 82 Seperti Seorang Kakak
- Bab 83 Kacau Balau
- Bab 84 Bersembunyi di Ruang Rahasia
- Bab 85 Istri Teman
- Bab 86 Kebakaran Besar
- Bab 87 Menyangkal
- Bab 88 Sinis
- Bab 89 Sedikit Trik
- Bab 90 Membayar Dengan Tubuh
- Bab 91 Seperti Mimpi
- Bab 92 Wanita Cantik Yang Kehilangan Kaki
- Bab 93 Potong Perutnya
- Bab 94 Chen Liyan Ditampar
- Bab 95 Pesta Topeng
- Bab 96 Langit Malam
- Bab 97 Pergi Jauh
- Bab 98 Menangkap Basah
- Bab 99 Aku Akan Tanggung Untukmu
- Bab 100 Rela Diselingkuhi
- Bab 101 Selalu Mencintainya
- Bab 102 Itu Dia
- Bab 103 Menjaganya
- Bab 104 Kejam
- Bab 105 Manusia Yang Tidak Memiliki Hati Nurani
- Bab 106 Membantu Dia Mengugurkan Anaknya
- Bab 107 Dia Menyukaimu
- Bab 108 Memaksa
- Bab 109 Tidak Masuk Akal
- Bab 110 Siapa Itu
- Bab 111 Hukuman Yang Mesra
- Bab 112 Malu Dan Marah
- Bab 113 Menyukai Orang Yang Memasak Mie
- Bab 114 Menikmati
- Bab 115 Aneh
- Bab 116 Kesedihan Hati di Kanada (1)
- Bab 116 Kesedihan Di Kanada (2)
- Bab 117 Bertemu Di Bandara (1)
- Bab 117 Bertemu Di Bandara (2)
- Bab 118 Masuk Perangkap (1)
- Bab 118 Masuk Perangkap (2)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (1)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (2)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (3)
- Bab 120 Jebakan (1)
- Bab 120 Jebakan (2)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (1)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (2)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (3)
- Bab 122 Koma (1)
- Bab 122 Koma (2)
- Bab 123 Melepaskan (1)
- Bab 123 Melepaskan (2)
- Bab 123 Melepaskan (3)
- Bab 124 Bangun Dari Koma (1)
- Bab 124 Bangun Dari Koma (2)
- Bab 125 Calon Suami Yang Ideal (1)
- Bab 125 Calon Suami Yang Ideal (2)
- Bab 126 Sulit Dipercaya
- Bab 127 Tidak Dapat Menerima (1)
- Bab 127 Tidak Dapat Menerima (2)
- Bab 128 Relaks (1)
- Bab 128 Relaks (2)
- Bab 128 Relaks (3)
- Bab 129 Dirampok (1)
- Bab 129 Dirampok (2)
- Bab 129 Dirampok (3)
- Bab 130 Berusaha Bertahan Hidup (1)
- Bab 130 Berusaha Bertahan Hidup (2)
- Bab 131 Siapa Yang Akan Kamu Selamatkan Dulu (1)
- Bab 131 Siapa Yang Akan Kamu Selamatkan Dulu (2)
- Bab 132 Perangkap (1)
- Bab 132 Perangkap (2)
- Bab 133 Meninggikan (1)
- Bab 133 Meninggikan (2)
- Bab 134 Mempermalukan (1)
- Bab 134 Mempermalukan (2)
- Bab 135 Wanita Murahan (1)
- Bab 135 Wanita Murahan (2)
- Bab 136 Cadangan (1)
- Bab 136 Cadangan (2)
- Bab 137 Konflik (1)
- Bab 137 Konflik (2)
- Bab 138 Dinyatakan (1)
- Bab 138 Dinyatakan (2)
- Bab 139 Perubahan (1)
- Bab 139 Perubahan (2)
- Bab 140 Ular Kecil Berbisa (1)
- Bab 140 Ular Kecil Berbisa (2)
- Bab 141 Jatuh Dalam Perangkap (1)
- Bab 141 Jatuh Dalam Perangkap (2)
- Bab 142 Bentuk Aslinya (1)
- Bab 142 Bentuk Aslinya (2)
- Bab 143 Mengkhianati (1)
- Bab 143 Mengkhianati (2)
- Bab 144 Anak Siapa (1)
- Bab 144 Anak Siapa (2)
- Bab 145 Cara Tuan Muda Mengungkapkan Cinta (1)
- Bab 145 Cara Tuan Muda Mengungkapkan Cinta (2)
- Bab 146 Perencanaan (1)
- Bab 146 Perencanaan (2)
- Bab 147 Hanya Menginginkan Kamu (1)
- Bab 147 Hanya Menginginkan Kamu (2)
- Bab 148 Bajingan (1)
- Bab 148 Bajingan (2)
- Bab 149 Apakah Kamu Merasa Puas? (1)
- Bab 149 Apa Kamu Merasa Puas ? (2)
- Bab 150 Gila (1)
- Bab 150 Gila (2)
- Bab 151 Pengungkapan Cinta Dari Tuan Muda (1)
- Bab 151 Pengungkapan Cinta Dari Tuan Muda (2)
- Bab 153 Menyogok (1)
- Bab 152 Menyogok (2)
- Bab 153 Identitas (1)
- Bab 153 Identitas (2)
- Bab 154 Bukan Siapa-Siapa (1)
- Bab 154 Bukan Siapa-Siapa (2)
- Bab 155 Jatuh Cinta (1)
- Bab 155 Jatuh Cinta (2)
- Bab 156 Berciuman (1)
- Bab 156 Berciuman (2)
- Bab 157 Tidak Boleh Melahirkan Anak (1)
- Bab 157 Tidak Boleh Melahirkan Anak (2)
- Bab158 PindahTempat (1)
- Bab 158 Pindah Tempat (2)
- Bab 159 Serba Salah (1)
- Bab 159 Serba Salah (2)
- Bab 160 Pergi Dengan Bangga (1)
- Bab 160 Pergi Dengan Bangga (2)
- Bab 161 Bodoh Sekali (1)
- Bab 161 Bodoh Sekali (2)
- Bab 162 Tidak Tega (1)
- Bab 162 Tidak Tega (2)
- Bab 163 Jantung Berdebar (1)
- Bab 163 Jantung Berdebar (2)
- Bab 164 Pengkhianatan (1)
- Bab 164 Pengkhianatan (2)
- Bab 165 Wajah Memerah (1)
- Bab 165 Wajah Memerah (2)
- Bab 166 Datang Mengunjungi (1)
- Bab 166 Datang Mengunjungi (2)
- Bab 167 Pacar (1)
- Bab 167 Pacar (2)
- Bab 168 Terlihat Semuanya (1)
- Bab 168 Terlihat Semuanya (1)
- Bab 169 Mengusir (1)
- Bab 169 Mengusir (2)
- Bab 170 Benar-Benar Peduli (1)
- Bab 170 Benar-Benar Peduli (1)
- Bab 171 Rahasia Identitas (1)
- Bab 171 Rahasia Identitas (2)
- Bab 172 Membersihkan Wanita (1)
- Bab 172 Membersihkan Wanita (2)
- Bab 173 Bahaya Di kota Kuno (1)
- Bab 173 Bahaya Di kota Kuno (2)
- Bab 174 Sepupu (1)
- Bab 174 Sepupu (2)
- Bab 175 Mata-mata (1)
- Bab 175 Mata-Mata (2)
- Bab 176 Memeluk (1)
- Bab 176 Memeluk (2)
- Bab 177 Hantu Di Pemakaman
- Bab 177 Ketakutan Hantu Di Pemakaman
- Bab 178 Memihak Kesalahan (1)
- Bab 178 Memihak Kesalahan (2)
- Bab 179 Mirip Yang Zilan (1)
- Bab 179 Mirip Yang Zilan (2)
- Bab 180 Istri (1)
- Bab 180 Istri (2)
- Bab 181 Tidak Mencintaimu Lagi (1)
- Bab 181 Tidak Mencintaimu Lagi (2)
- Bab 182 Hati Dingin (1)
- Bab 182 Hati Dingin (2)
- Bab 183 Masuk Perangkap (1)
- Bab 183 Masuk Perangkap (2)
- Bab 184 Wanita Bodoh (1)
- Bab 184 Wanita Bodoh (2)
- Bab 185 Rela (1)
- BAB 185 Rela (2)
- Bab 186 Sembahyang (1)
- Bab 186 Sembahyang (2)
- Bab 187 Menguntungkan Suami (1)
- Bab 187 Menguntungkan Suami (2)
- Bab 188 Ibu Rumah Tangga Muda (1)
- Bab 188 Ibu Rumah Tangga Muda (2)
- Bab 189 Pukul (1)
- Bab 189 Pukul (2)
- bab 190 Bersikap Imut (1)
- bab 190 Bersikap Imut (2)
- Bab 191 Tipuan (1)
- bab 191 Tipuan (2)
- Bab 192 Pesta (1)
- Bab 192 Pesta (2)
- Bab 193 Muntah Darah (1)
- Bab 193 Muntah Darah (2)
- Bab 194 Pacar Baru (1)
- Bab 194 Pacar Baru (2)
- Bab 195 Panggil Mama (1)
- Bab 195 Panggil Mama (2)
- Bab 196 Tidur Bersama (1)
- Bab 196 Tidur Bersama (2)
- Bab 197 Panda (1)
- Bab 197 Panda (2)
- Bab 198 Bukan Anak Biologis (1)
- Bab 198 Bukan Anak Biologis (2)
- Bab 199 Menyalahkan (1)
- Bab 199 Menyalahkan (2)
- Bab 200 Penuaan Dini (1)
- Bab 200 Penuaan Dini (2)
- Bab 201 Suka atau Tidak Suka (1)
- Bab 201 Sama Tidak Sama
- Bab 202 Ganti Pasangan (1)
- Bab 202 Ganti Pasangan (2)
- Bab 203 Bodoh (1)
- Bab 203 Bodoh (2)
- Bab 204 Pelajaran (1)
- Bab 204 Pelajaran (2)
- Bab 205 Peduli (1)
- Bab 205 Peduli (2)
- Bab 206 Pertunangan (1)
- Bab 206 Pertunangan (2)
- Bab 207 Tuduhan (1)
- Bab 207 Tuduhan (2)
- Bab 208 Identitas (1)
- Bab 208 Identitas (2)
- Bab 209 Pencitraan dan Mencari Sensasi (1)
- Bab 209 Pencitraan dan Mencari Sensasi (2)
- Bab 210 Mimpi (1)
- Bab 210 Mimpi (2)
- Bab 211 Merindukanmu (1)
- Bab 211 Merindukanmu (2)
- Bab 212 Jarum Berdarah (1)
- Bab 212 Jarum Berdarah (2)
- Bab 213 Tidak Menghormati Diri Sendiri (1)
- Bab 213 Tidak Menghormati Diri Sendiiri (2)
- Bab 214 Tembakan (1)
- Bab 214 Tembakan (2)
- Bab 215 Keguguran (1)
- Bab 215 Keguguran (2)
- Bab 216 Harta Warisan (1)
- Bab 216 Harta Warisan (2)
- Bab 217 Perjalanan Bisnis (1)
- Bab 217 Perjalanan (2)
- Bab 218 Anak Kandung (1)
- Bab 218 Anak Kandung (2)
- Bab 219 Ayah (1)
- Bab 219 Ayah (2)
- Bab 220 Kejam (1)
- Bab 220 Kejam (2)
- Bab 221 Mandul (1)
- Bab 221 Mandul (2)
- Bab 222 Egois (1)
- Bab 222 Egois (2)
- Bab 232 Memberikan Pelukan (1)
- bab 232 Memberikan Pelukan (2)
- Bab 224 Menikah Denganmu (1)
- Bab 224 Menikah Denganmu (2)
- Bab 225 Diriku yang Tidak Jujur (1)
- Bab 225 Diriku yang Tidak Jujur (2)
- Bab 226 Pertunjukan Seru (1)
- Bab 226 Pertunjukan Seru (2)
- Bab 227 Pertunjukkan Bagus (3)
- Bab 227 Pertunjukkan Bagus (4)
- Bab 228 Garis Merah (1)
- Bab 228 Garis Merah (2)
- Bab 229 Dalam Masalah (1)
- Bab 229 Dalam Masalah (2)
- Bab 230 Muntah (1)
- Bab 230 Mual (2)
- Bab 231 Berbahaya (1)
- Bab 231 Berbahaya (2)
- Bab 232 Kembali Ke Dalam Negeri (1)
- Bab 232 Kembali Ke Dalam Negeri (2)
- Bab 233 Kecurigaan (1)
- Bab 233 Kecurigaan (2)
- Bab 234 Bantuan (1)
- Bab 234 Bantuan (2)
- Bab 235 Marah
- Bab 236 Dibebaskan (1)
- Bab 236 Dibebaskan (2)
- Bab 237 Pernikahan (1)
- Bab 237 Pernikahan (2)
- Bab 238 Munafik (1)
- Bab 238 Munafik (2)
- Bab 239 Seperti Seorang Anak Kecil (1)
- Bab 239 Seperti Seorang Anak Kecil (2)
- Bab 240 Tidak Menyentuhnya (1)
- Bab 240 Tidak Menyentuhnya (2)
- Bab 241 Gangguan (1)
- Bab 241 Gangguan (2)
- Bab 242 HIV (1)
- Bab 242 HIV(2)
- Bab 243 Pendarahan Otak (1)
- Bab 243 Pendarahan Otak (2)
- Bab 244 Tamparan (1)
- Bab 244 Tamparan (2)
- Bab 245 Keracunan Makanan (1)
- Bab 245 Keracunan Makanan (2)
- Bab 246 Selingkuh (1)
- Bab 246 Selingkuh (2)
- Bab 247 Vasektomi (1)
- Bab 247 Vasektomi (2)
- Bab 248 Pertunjukkan Bagus (1)
- Bab 248 Pertunjukkan Bagus (2)
- Bab 249 Canggung
- Bab 250 (Episode Terakhir) Muka Manusia Bagaikan Kulit Kayu Pada Pohon (1)
- Bab 250 (Episode Terakhir) Muka Manusia Bagaikan Kulit Kayu Pada Pohon (2)
- Bab 251 (Episode Terakhir) Kekerasan Tuan Muda
- Bab 252(Episode Terakhir) Memetik Bunga Persik (1)
- Bab 252 (Episode Terakhir) Memetik Bunga Persik (2)
- Bab 253 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (1)
- Bab 253 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (2)
- Bab 254 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (3)
- Bab 254 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (4)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (1)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (2)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (3)