Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 134 Mempermalukan (1)

Qiang-Qiang berdiri di samping ranjang Wen Yiru, berkata dengan sangat serius: “Nenek, jangan terlalu lelah lagi dan sakit, itu tidak baik.”

Wen Yiru tersenyum mengelus kepala Qiang-Qiang, “Ini benar-benar cucu nenek yang baik.”

Aku ingin tinggal di rumah sakit untuk menemani dan merawat Wen Yiru, tetapi dia tidak setuju, dan membiarkanku membawa Qiang-Qiang kembali, dia mengatakan udara di rumah sakit tidak bagus, anak-anak tidak boleh tinggal di rumah sakit, dan aku masih harus masuk kerja besok, tidak boleh kurang beristirahat, cukup meninggalkan bibi Wang di rumah sakit.

Jadi aku hanya bisa membawa Qiang-Qiang pergi.

Setelah Qiang-Qiang tertidur, aku tidak bisa menahan diri dan menelepon Mo Ziqian, nada suaranya keberatan, sepertinya dapat menduga apa yang akan aku katakan, nadanya sangat polos.

“Ziqian, anggap saja aku mohon padamu, atau melihat wajah Qiang-Qiang, pergilah melihat bibi Wen, oke? Bagaimanapun dia adalah ibumu!”

Mo Ziqian berkata dengan dingin, “Ibuku baik-baik berada di rumah, kalau tidak ada hal lainnya, tutuplah telepon, aku akan tidur.”

Mo Ziqian menutup telepon, meskipun hatiku enggan, tetapi juga tidak ada cara lainnya. Mo Ziqian memikiki jarak yang jauh dengan Wen Yiru, sama sekali bukan hanya dengan satu atau dua kataku bisa memperbaikkan hubungan mereka.

Pada pagi hari, Mo Ziqian datang dan mengantar Qiang-Qiang ke taman kanak-kanak, aku keluar dari rumah lebih awal dan bergegas ke rumah sakit. Setelah semalam, Wen Yiru agak membaik.

Aku sengaja pergi ke restoran halal untuk membelikan sarapan, dan memberitahu bibi Wang merawat Wen Yiru dengan baik. Kalau ada urusan langsung meneleponku, dan kemudian tergesa-gesa pergi kerja.

Aku sibuk di pagi hari dan selalu sibuk di luar. Dalam perjalanan kembali ke Kaiwelz, aku menelepon bibi Wang dan bertanya padanya tentang situasi Wen Yiru di pagi hari. Ketika menelepon, terasa mobil tiba-tiba terhuyung dan ponsel langsung melayang. Pengemudi memutar stir, dan mobil miring ke sebelah dan menabrak pohon sycamore di tepi jalan.

Aku terkejut dan berkeringat dingin, tadi hampir saja bertabrakkan dengan mobil yang berlawanan. Pengemudi itu juga ketakutan dan duduk bingung di kursi pengemudi, dan mulutnya hanya mengatakan sepatah kata: “Dia sendiri yang menabrak ke arah kita.”

Aku berpura-pura tenang membuka pintu dan turun dari mobil, di jarak sekitar sepuluh meter di belakangku, sebuah mobil mewah yang mempesona dan penuh tekanan berhenti di sana, dan terlihat logo Taurus sangat menarik perhatian.

Ini adalah Lamborghini, bodi mobil itu tergores merobek catnya, bekas luka ini kalau di letakkan di mobil biasa lainnya tidak perlu membayar banyak kompensasi, tapi ini adalah Lamborghini, aku khawatir ini akan menjadi jumlah yang sangat besar. Seluruh tubuhku langsung mengeluarkan keringat dingin.

Meskipun pengemudi mengatakan bahwa orang ini yang menabraknya sendiri, tetapi aku masih juga tidak tenang.

Ketika aku berdiri melamun di sebelah Lamborghini, pintu mobil itu tiba-tiba terbuka, seorang pemuda berpakaian bagus turun dari dalam, Pria itu berpenampilan glamour bagai seorang penjahat kecil. Sudut alisnya menunjukkan sedikit keakraban yang samar. “Nona, mobil ini tergores oleh kalian, kalian harus membayar kompensasi.”

Pada saat ini, pengemudi berwajah pucat dan berkata, “Kamu sendiri yang menabrak ke sini.”

Pemilik Lamborgini menarik kerah baju pengemudi, “Apakah maksudmu aku melakukan pemerasan? Dasar kurang ajar!”

Pria itu langsung meninju di wajah pengemudi, pengemudi itu dipukuli dan langsung jatuh berguling di tanah, hatiku menimbulkan api, mengapa ada begitu banyak orang yang tidak masuk akal di dunia ini. “Tuan, pria bijaksana menggerakkan mulut tidak menggerakkan tangan, lagipula siapa yang menabrak, kita cukup melapor polisi dan lihat video CCTV!”

“video CCTV matamu!”

Jari pria itu menusuk di dadaku, membuat tulang dadaku terasa sakit, “Kembali dan beritahu Tuan muda itu, kalau berani lagi membully kakakku, aku akan membunuhnya!”

Ternyata karena Tuan kelima lagi.

“Kamu siapanya Lan Yue?”

Aku menahan amarah dan bertanya.

“Aku adalah Lan Ke, adiknya Lan Yue. Kamu dengarkan baik-baik, kami keluarga Lan bukan orang yang boleh dipermalukan sembarangan. Suruh bocah itu untuk bersikap jujur di masa depan!”

Pria ini sambil berbicara dan jarinya masih menusuk dadaku, membuatku semakin marah, “Kamu dengarkan, aku tidak ada hubungannya dengan Tuan kelima, dia telah mengecewakan kakakmu, kamu silakan pergi mencarinya, tak ada gunanya kamu mencariku!”

Aku melambaikan jari yang menusuk dadaku, “kalau kamu seperti ini lagi, aku akan melapor ke polisi bahwa kamu melakukan kejahatan!”

Literasi orang ini beda jauh dengan kakaknya, benar-benar sangat menjijikkan!

Tuan muda Lan mendengus, mengangkat sudut mulutnya dan memanggil “murahan”. Dia membalikkan badan dan naik mobil. Lamborghini yang mempesona langsung melaju pergi.

Karena marah wajahku menjadi biru hitam dan jari-jariku gemetar. Orang-orang ini terlalu menjijikkan.

Pengemudi tertegun dengan kejadian tadi, meskipun memiliki keraguan antara aku dan Lan Ke, karena Lan Ke tidak lagi meminta kompensasi, maka pengemudi menstabilkan jantungnya, mendesah di mulutnya dan berbalik untuk mengemudi.

Namun, bagaimanapun suasana hatiku tidak bisa tenang, duduk di dalam mobil, aku menahan dadaku yang berdebar kencang dan menelepon Tuan Kelima.

“Di mana kamu, aku ingin bertemu denganmu!”

Aku tidak tahan lagi, Lan Yue mengirim orang dan membawa Qiang-Qiang pergi, dan Lan ke, adiknya mencari masalah padaku. Semua ini karena Tuan Kelima, aku harus mencarinya untuk meminta dia menjelaskan kepada keluarga Lan, masalah dia dan Lan Yue tidak ada hubungannya denganku.

Kalau tidak, aku tidak berani menjamin pelecehan seperti apa yang akan aku terima di masa depan.