Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 147 Hanya Menginginkan Kamu (1)
“Nah, contohnya sebuah paspor.” Bibir Tuan kelima yang tipis terangkat sebuah senyuman yang indah, dia menaikkan tangannya, dan jarinya sedang menjepit sebuah buku kecil.
“Hei!” Aku berteriak, perasaan mengatakan itu mungkin adalah pasporku, tetapi mobil Tuan kelima telah melaju pergi. Melihat kepergian mobil sport ramping yang sangat keren, aku tidak sempat berpikir bagaimana paspor akan berada di tangannya. Aku segera menghentikan taksi dan duduk ke dalam: “Pak supir, cepatlah, ikuti mobil itu!”
Supir itu mengendarai mobil dengan cepat, tetapi masih memiliki jarak yang sangat jauh dengan mobil Tuan kelima, aku sangat cemas, “Pak, lebih cepat lagi! Cepat dan ikuti!”
Supir itu dengan sangat tidak sabar berkata: “Nona, punya orang itu adalah Bugatti, aku adalah Toyota, kamu jangan terlalu memaksa!”
Ok! Aku diam, tapi hatiku masih sangat gelisah.
Aku berpikir dalam hati bahwa biksu akan melarikan diri tetapi kuil akan selalu berada di sana, sekarang aku tidak dapat mengejarnya, palingan aku pergi menunggu di depan pintu rumahnya. Tetapi Tuan kelima tidak pulang ke rumah, dan Bugatti membawa kami mengelilingi kota dan akhirnya berhenti di tepi sungai.
Tuan kelima turun dari mobil, bagai tidak ada orang di sekitar, Tuan kelima berjalan ke depan bianglala. Dia membeli tiket di kantor tiket, lalu menggerakkan kakinya yang panjang itu melangkah ke area menaiki bianglala.
Aku melihat dia akan melangkah naik, aku berteriak: “Berhenti di sana!”
Tuan kelima seperti tidak mendengar, satu kakinya sudah berada di dalam bianglala, aku segera berlari mendekati: “Yang bernama Chen, kamu diam di sana!”
Aku berlari mendekati, tanganku memegang pegangan bianglala, dan langsung masuk ke dalam.
Namun, begitu aku naik, aku masih belum berdiri stabil, bianglala mulai bergerak. Aku tidak berdiri stabil, seluruh tubuhku jatuh ke arah Tuan kelima, dan Tuan kelima menggulurkan tangan memeluk erat tubuhku yang jatuh ke arahnya.
“Lepaskan!” Kejutan belum tenang, aku mendorongnya dengan ganas, berdiri dengan goyah dan duduk di kursi yang berhadapan.
Mata di belakang kacamata hitam Tuan kelima sepertinya berekspresi senang, dia memiringkan kepalanya menatapku, sudut mulutnya terangkat senyuman yang dangkal.
“Apakah kamu menemukan pasporku, berikan padaku!” Aku berwajah cemberut dan menggulurkan tanganku yang putih padanya.
Tuan kelima tersenyum, mengangkat tangan, ada sesuatu yang jatuh dari tangannya, jatuh lurus ke bawah, menyaksikan benda itu jatuh ke sungai, aku berteriak: “Kamu, Chen, apa yang kamu lakukan! Kamu kembalikan pasporku!”
Tuan kelima mengangkat sudut mulutnya tersenyum penuh makna, “Lin Xiao, masalah kita belum selesai, bagaimana kamu bisa pergi begitu saja?
“Apa yang kamu inginkan?” Aku sangat kesal, benar-benar ingin sekali tiba-tiba menjadi pria yang besar dan kuat membuang bocah ini ke sungai, “Bibi Wen telah memutuskan untuk menyerahkan kantor cabang, menyerahkan usahanya. Apakah kamu masih ingin menghancurkan dan memusnahkannya!”
Tuan kelima mengangkat alisnya: “Kalau aku ingin menghancurkan Kaiwelz, apakah kamu merasa Kaiwelz masih bisa ada sampai sekarang? Lin Xiao, aku hanya menginginkan kamu.”
Kata-kata Tuan kelima membuat otakku menjadi kosong untuk sesaat, aku tertegun menatapnya, tetapi tiba-tiba tubuhnya mendekatiku, tangan besarnya memegang wajahku, dan bibir yang hangat menciumku.
Aku terkejut dan bingung, aku bahkan tidak berpikir untuk menolak, hingga lidahnya menyerang di antara bibir dan gigiku, barulah aku kembali sadar, dan berusaha melawannya.
Di tengah melawan, kacamata hitam Tuan kelima jatuh, menunjukkan matanya yang indah, senyuman di alisnya melayang suatu rasa kepuasan dan penaklukan yang jelas, “Lin Xiao, kamu adalah wanita yang paling aku inginkan dalam hidupku.”
Dan pada saat ini, bianglala kebetulan berhenti, “Pergilah kamu!” Aku menjerit marah dan melompat turun dari bianglala.
Apaan Lin Xiao aku hanya menginginkanmu, aku tidak lupa apa yang dia katakan dalam May Club hari itu, harga diriku hilang, aku boleh tidak peduli, karena selama ini, aku yang selalu memintanya untuk melakukan sesuatu, tetapi sekarang untuk apa lagi, dia membuang pasporku ke sungai.
Aku sangat marah dan dengan kejam aku mengutuk meminta Tuhan, agar orang itu menghilang dari bumi, sambil memasuki taksi.
“Hey Nona, apakah pria itu pacarmu? Kelihatannya sangat kaya.” Supir itu membuka suaranya. Aku melontarkan kata dari hidung: “SIAL!”
Pengemudi itu menatapku dari kaca spion dengan tatapan tidak berani percaya, dan tatapannya seperti sedang melihat monster.
Tepat ketika hatiku sangat kesal, Mo Ziqian menelepon datang, “Wanwan, apa yang terjadi padamu dan keluarga Lan?”
“Ada apa?” Aku kaget, apakah keluarga Lan pergi mencari Mo Ziqian? Saat itu, aku sudah tiba di rumah sakit.
Mo Ziqian berkata: “Mereka mengatakan bahwa kamu diduga membuang anak kandungmu, Imigrasi sementara membatasi kamu untuk meninggalkan negara.”
“Ah?” Aku terdiam, orang yang pertama muncul di pikiranku adalah Lan Ke, dan bocah itu menggunakan trik ini untuk menghitamkanku lagi. Apa yang dikatakan Mo Ziqian selanjutnya, aku sama sekali tidak bersuasana hati untuk mendengarkannya lagi, otakku hanya memikirkan: Kalau aku tidak bisa mendapatkan paspor baru, bagaimana aku bisa pergi melihat Qiang-Qiang?
“Hei, ibu dari anak haram sudah kembali.” Lan Ke muncul di hadapanku, tangannya di dalam saku jas putih besar, dan ekspresinya santai.
“Pengecut!” Aku menjerit padanya, lalu tanpa melayaninya aku langsung masuk ke kamar pasien Xiao Ai.
Terdengar suara Lan Ke dari belakang: “Aku tidak memenuhi syarat menjadi pengecut, aku hanya tidak ingin dengan bangganya berbohong.”
“huh.” Aku memutar kepala memelototi Lan Ke, “Kamu sebaiknya pergi ke otoritas terkait untuk menjelaskannya, atau aku akan pergi ke kepala pengurus rumah sakit dan mengatakan bahwa kamu berselingkuh dan meninggalkan aku!”
Lan Ke mengangkat alis: “Kamu? Belum pernah bersama, bagaimana meninggalkan?”
Kata-kata Lan Ke membuat wajahku memerah sesaat, dan bocah itu menyipitkan matanya padaku, “Nona, kamu ini telah merusak reputasiku, aku mengatakan kamu meninggalkan anak kandungmu, hanya memberimu sedikit hukuman kecil.”
Lan Ke selesai berkata langsung pergi dengan sombong.
Aku sedikit kesal, tetapi sepertinya semua ini aku sendiri yang mencari masalah, siapa suruh aku menjebaknya sejak awal, tetapi untungnya, Mo Ziqian mengatakan bahwa dia akan menemukan cara untuk membantuku mendapatkan paspor, jadi aku tidak memikirkannya lagi dan pergi melihat Xiao Ai.
Xiao Ai pulih dengan sangat lancar, Sepertinya bertambah besar, tetapi masih belum ada kabar tentang orang tuanya, aku berdiri di samping ranjang Xiao Ai dan berpikir, segera membiarkan seseorang datang untuk mengadopsi Xiao Ai, membuatnya memiliki sepasang orang tua yang mencintainya.
Setelah meninggalkan rumah sakit, aku pergi ke tempat Jiayu, perut Jiayu sudah terlihat besar, tetapi dia terlihat sangat tidak bersemangat.
Dia membuka pintu untukku dengan tidak bersemangat dan berkata: “Ternyata kamu ya!”
“Jiayu, apakah kamu tidak nyaman?” Penampilan Jiayu membuatku mengira dia sedang tidak enak badan. Karena biasanya setiap kali dia melihatku, dia selalu terlihat senang, tetapi hari ini sangat jelas terlihat berbeda.
Jiayu mendengus dengan lembut, duduk di sofa, dan memegang secangkir teh jeruk di tangannya, tetapi tidak memanggilku untuk duduk, Jiayu yang seperti ini membuatku merasa sangat aneh.
“Jiayu?” Aku khawatir dan memanggilnya.
Jiayu menoleh dan matanya memerah, “Xiaoxiao, apakah kamu menyukai Kakak Hui?”
“Jiayu, apa yang kamu katakan.” Aku semakin bingung. Jiayu hari ini benar-benar sangat aneh, bagaimana dia bisa menanyakan pertanyaan aneh seperti ini?
Jiayu membuka laci meja kopi, mengambil beberapa foto dari dalam dan melemparkannya ke depanku, “Kamu lihat sendiri!”
Aku terkejut melihat foto-foto itu.
Novel Terkait
Istri kontrakku
RasudinMy Enchanting Guy
Bryan WuUnlimited Love
Ester GohSee You Next Time
Cherry BlossomI'm Rich Man
HartantoLove And War
JaneInnocent Kid
FellaMenantu Hebat
Alwi GoCintaku Yang Dipenuhi Dendam×
- Bab 1 Dua Keluarga
- Bab 2 Kelembutan Terakhir
- Bab 3 Masuk Penjara
- Bab 4 Tingkah Pelacur
- Bab 5 Memberikan Anaknya Kepada Yang Lain
- Bab 6 Seseorang Yang Kaya Dan Misterius
- Bab 7 Tak Terduga
- Bab 8 Begitu Membencimu
- Bab 9 Di Peternakan Kuda
- Bab 10 Campur Tangan Tuan Kelima
- Bab 11 Main Ganda
- Bab 12 Cinta Satu-Satunya
- Bab 13 Anakku
- Bab 14 Belajar Menyenangkanku
- Bab 15 Peran Yang Memalukan
- Bab 16 Penyesalan
- Bab 17 Penuh Keraguan
- Bab 18 Terperangkap
- Bab 19 Penuh dengan Akal Buruk
- Bab 20 Pasangan Serasi
- Bab 21 Memiliki Kesempatan
- Bab 22 Konferensi Pers
- Bab 23 Sangat Memalukan
- Bab 24 Tidak Ada Seorang Pun
- Bab 25 Ciuman Di Luar Kendali
- Bab 26 Membahayakan Dirinya Sendiri
- Bab 27 Paling Menyesal Pernah Mencintaimu
- Bab 28 Suatu Ancaman
- Bab 29 Orang-Orang Malang
- Bab 30 Antara Cinta Dan Benci
- Bab 31 Pembalasan Li Li
- Bab 32 Keterlaluan Bodohnya
- Bab 33 Bersedia Cuci Tangan dan Membuat Sup
- Bab 34 Gangguan Kepribadian
- Bab 35 Dia Mengidap Penyakit Kotor
- Bab 36 Kamu Hanya Bisa Menjadi Milikku
- Bab 37 Orang-Orang Munafik
- Bab 38 Skandal dan Gosip Melanda
- Bab 39 Dikurung
- Bab 40 Proposal Lamaran
- Bab 41 Sifat Tuan Muda
- Bab 42 Memanggil Wartawan
- Bab 43 Tidak Memahami
- Bab 44 Penyergapan Dimana-mana
- Bab 45 Ayah dan Putra yang Berpapasan
- Bab 46 Insting Ibu Dan Anak
- Bab 47 Permainan Mengerikan
- Bab 48 Godaan
- Bab 49 Keracunan Alkohol
- Bab 50 Dirimu Yang Kejam
- Bab 51 Seekor Rubah
- Bab 52 Marah Setengah Mati
- Bab 53 Sudah Di Jalur Yang Benar
- Bab 54 Dikacaukan Dua Kali
- Bab 55 Pria-Pria Brengsek
- Bab 56 Pemesan Kue Misterius
- Bab 57 Identitas Hu Yeming, Pimpinan Kejahatan
- Bab 58 Pandangan Cinta
- Bab 59 Balasan Jahat Untuk Orang Jahat
- Bab 60 Muntah
- Bab 61 Kekasih Lain
- Bab 62 Bantuan
- Bab 63 Bersama Di Mobil Mogok
- Bab 64 Waktu Itu Sangat Indah
- Bab 65 Menjijikan
- Bab 66 Gempa Bumi
- Bab 67 Menyerang Membabi Buta
- Bab 68 Golongan Darah Panda
- Bab 69 Dia Adalah Putramu !
- Bab 70 Ganti Rumah Sakit
- Bab 71 Siapa Yang Berbohong
- Bab 72 Kejutan
- Bab 73 Mengakui Pencuri Sebagai Ibunya
- Bab 74 Kembali Ke Tempat Semula
- Bab 75 Sudah Pergi
- Bab 76 Kesedihan Di Hati
- Bab 77 Ayah Angkat
- Bab 78 Membersihkan Pistol Keluar Api
- Bab 79 Gelang
- Bab 80 Merendahkan
- Bab 81 Membawa Pergi
- Bab 82 Seperti Seorang Kakak
- Bab 83 Kacau Balau
- Bab 84 Bersembunyi di Ruang Rahasia
- Bab 85 Istri Teman
- Bab 86 Kebakaran Besar
- Bab 87 Menyangkal
- Bab 88 Sinis
- Bab 89 Sedikit Trik
- Bab 90 Membayar Dengan Tubuh
- Bab 91 Seperti Mimpi
- Bab 92 Wanita Cantik Yang Kehilangan Kaki
- Bab 93 Potong Perutnya
- Bab 94 Chen Liyan Ditampar
- Bab 95 Pesta Topeng
- Bab 96 Langit Malam
- Bab 97 Pergi Jauh
- Bab 98 Menangkap Basah
- Bab 99 Aku Akan Tanggung Untukmu
- Bab 100 Rela Diselingkuhi
- Bab 101 Selalu Mencintainya
- Bab 102 Itu Dia
- Bab 103 Menjaganya
- Bab 104 Kejam
- Bab 105 Manusia Yang Tidak Memiliki Hati Nurani
- Bab 106 Membantu Dia Mengugurkan Anaknya
- Bab 107 Dia Menyukaimu
- Bab 108 Memaksa
- Bab 109 Tidak Masuk Akal
- Bab 110 Siapa Itu
- Bab 111 Hukuman Yang Mesra
- Bab 112 Malu Dan Marah
- Bab 113 Menyukai Orang Yang Memasak Mie
- Bab 114 Menikmati
- Bab 115 Aneh
- Bab 116 Kesedihan Hati di Kanada (1)
- Bab 116 Kesedihan Di Kanada (2)
- Bab 117 Bertemu Di Bandara (1)
- Bab 117 Bertemu Di Bandara (2)
- Bab 118 Masuk Perangkap (1)
- Bab 118 Masuk Perangkap (2)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (1)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (2)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (3)
- Bab 120 Jebakan (1)
- Bab 120 Jebakan (2)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (1)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (2)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (3)
- Bab 122 Koma (1)
- Bab 122 Koma (2)
- Bab 123 Melepaskan (1)
- Bab 123 Melepaskan (2)
- Bab 123 Melepaskan (3)
- Bab 124 Bangun Dari Koma (1)
- Bab 124 Bangun Dari Koma (2)
- Bab 125 Calon Suami Yang Ideal (1)
- Bab 125 Calon Suami Yang Ideal (2)
- Bab 126 Sulit Dipercaya
- Bab 127 Tidak Dapat Menerima (1)
- Bab 127 Tidak Dapat Menerima (2)
- Bab 128 Relaks (1)
- Bab 128 Relaks (2)
- Bab 128 Relaks (3)
- Bab 129 Dirampok (1)
- Bab 129 Dirampok (2)
- Bab 129 Dirampok (3)
- Bab 130 Berusaha Bertahan Hidup (1)
- Bab 130 Berusaha Bertahan Hidup (2)
- Bab 131 Siapa Yang Akan Kamu Selamatkan Dulu (1)
- Bab 131 Siapa Yang Akan Kamu Selamatkan Dulu (2)
- Bab 132 Perangkap (1)
- Bab 132 Perangkap (2)
- Bab 133 Meninggikan (1)
- Bab 133 Meninggikan (2)
- Bab 134 Mempermalukan (1)
- Bab 134 Mempermalukan (2)
- Bab 135 Wanita Murahan (1)
- Bab 135 Wanita Murahan (2)
- Bab 136 Cadangan (1)
- Bab 136 Cadangan (2)
- Bab 137 Konflik (1)
- Bab 137 Konflik (2)
- Bab 138 Dinyatakan (1)
- Bab 138 Dinyatakan (2)
- Bab 139 Perubahan (1)
- Bab 139 Perubahan (2)
- Bab 140 Ular Kecil Berbisa (1)
- Bab 140 Ular Kecil Berbisa (2)
- Bab 141 Jatuh Dalam Perangkap (1)
- Bab 141 Jatuh Dalam Perangkap (2)
- Bab 142 Bentuk Aslinya (1)
- Bab 142 Bentuk Aslinya (2)
- Bab 143 Mengkhianati (1)
- Bab 143 Mengkhianati (2)
- Bab 144 Anak Siapa (1)
- Bab 144 Anak Siapa (2)
- Bab 145 Cara Tuan Muda Mengungkapkan Cinta (1)
- Bab 145 Cara Tuan Muda Mengungkapkan Cinta (2)
- Bab 146 Perencanaan (1)
- Bab 146 Perencanaan (2)
- Bab 147 Hanya Menginginkan Kamu (1)
- Bab 147 Hanya Menginginkan Kamu (2)
- Bab 148 Bajingan (1)
- Bab 148 Bajingan (2)
- Bab 149 Apakah Kamu Merasa Puas? (1)
- Bab 149 Apa Kamu Merasa Puas ? (2)
- Bab 150 Gila (1)
- Bab 150 Gila (2)
- Bab 151 Pengungkapan Cinta Dari Tuan Muda (1)
- Bab 151 Pengungkapan Cinta Dari Tuan Muda (2)
- Bab 153 Menyogok (1)
- Bab 152 Menyogok (2)
- Bab 153 Identitas (1)
- Bab 153 Identitas (2)
- Bab 154 Bukan Siapa-Siapa (1)
- Bab 154 Bukan Siapa-Siapa (2)
- Bab 155 Jatuh Cinta (1)
- Bab 155 Jatuh Cinta (2)
- Bab 156 Berciuman (1)
- Bab 156 Berciuman (2)
- Bab 157 Tidak Boleh Melahirkan Anak (1)
- Bab 157 Tidak Boleh Melahirkan Anak (2)
- Bab158 PindahTempat (1)
- Bab 158 Pindah Tempat (2)
- Bab 159 Serba Salah (1)
- Bab 159 Serba Salah (2)
- Bab 160 Pergi Dengan Bangga (1)
- Bab 160 Pergi Dengan Bangga (2)
- Bab 161 Bodoh Sekali (1)
- Bab 161 Bodoh Sekali (2)
- Bab 162 Tidak Tega (1)
- Bab 162 Tidak Tega (2)
- Bab 163 Jantung Berdebar (1)
- Bab 163 Jantung Berdebar (2)
- Bab 164 Pengkhianatan (1)
- Bab 164 Pengkhianatan (2)
- Bab 165 Wajah Memerah (1)
- Bab 165 Wajah Memerah (2)
- Bab 166 Datang Mengunjungi (1)
- Bab 166 Datang Mengunjungi (2)
- Bab 167 Pacar (1)
- Bab 167 Pacar (2)
- Bab 168 Terlihat Semuanya (1)
- Bab 168 Terlihat Semuanya (1)
- Bab 169 Mengusir (1)
- Bab 169 Mengusir (2)
- Bab 170 Benar-Benar Peduli (1)
- Bab 170 Benar-Benar Peduli (1)
- Bab 171 Rahasia Identitas (1)
- Bab 171 Rahasia Identitas (2)
- Bab 172 Membersihkan Wanita (1)
- Bab 172 Membersihkan Wanita (2)
- Bab 173 Bahaya Di kota Kuno (1)
- Bab 173 Bahaya Di kota Kuno (2)
- Bab 174 Sepupu (1)
- Bab 174 Sepupu (2)
- Bab 175 Mata-mata (1)
- Bab 175 Mata-Mata (2)
- Bab 176 Memeluk (1)
- Bab 176 Memeluk (2)
- Bab 177 Hantu Di Pemakaman
- Bab 177 Ketakutan Hantu Di Pemakaman
- Bab 178 Memihak Kesalahan (1)
- Bab 178 Memihak Kesalahan (2)
- Bab 179 Mirip Yang Zilan (1)
- Bab 179 Mirip Yang Zilan (2)
- Bab 180 Istri (1)
- Bab 180 Istri (2)
- Bab 181 Tidak Mencintaimu Lagi (1)
- Bab 181 Tidak Mencintaimu Lagi (2)
- Bab 182 Hati Dingin (1)
- Bab 182 Hati Dingin (2)
- Bab 183 Masuk Perangkap (1)
- Bab 183 Masuk Perangkap (2)
- Bab 184 Wanita Bodoh (1)
- Bab 184 Wanita Bodoh (2)
- Bab 185 Rela (1)
- BAB 185 Rela (2)
- Bab 186 Sembahyang (1)
- Bab 186 Sembahyang (2)
- Bab 187 Menguntungkan Suami (1)
- Bab 187 Menguntungkan Suami (2)
- Bab 188 Ibu Rumah Tangga Muda (1)
- Bab 188 Ibu Rumah Tangga Muda (2)
- Bab 189 Pukul (1)
- Bab 189 Pukul (2)
- bab 190 Bersikap Imut (1)
- bab 190 Bersikap Imut (2)
- Bab 191 Tipuan (1)
- bab 191 Tipuan (2)
- Bab 192 Pesta (1)
- Bab 192 Pesta (2)
- Bab 193 Muntah Darah (1)
- Bab 193 Muntah Darah (2)
- Bab 194 Pacar Baru (1)
- Bab 194 Pacar Baru (2)
- Bab 195 Panggil Mama (1)
- Bab 195 Panggil Mama (2)
- Bab 196 Tidur Bersama (1)
- Bab 196 Tidur Bersama (2)
- Bab 197 Panda (1)
- Bab 197 Panda (2)
- Bab 198 Bukan Anak Biologis (1)
- Bab 198 Bukan Anak Biologis (2)
- Bab 199 Menyalahkan (1)
- Bab 199 Menyalahkan (2)
- Bab 200 Penuaan Dini (1)
- Bab 200 Penuaan Dini (2)
- Bab 201 Suka atau Tidak Suka (1)
- Bab 201 Sama Tidak Sama
- Bab 202 Ganti Pasangan (1)
- Bab 202 Ganti Pasangan (2)
- Bab 203 Bodoh (1)
- Bab 203 Bodoh (2)
- Bab 204 Pelajaran (1)
- Bab 204 Pelajaran (2)
- Bab 205 Peduli (1)
- Bab 205 Peduli (2)
- Bab 206 Pertunangan (1)
- Bab 206 Pertunangan (2)
- Bab 207 Tuduhan (1)
- Bab 207 Tuduhan (2)
- Bab 208 Identitas (1)
- Bab 208 Identitas (2)
- Bab 209 Pencitraan dan Mencari Sensasi (1)
- Bab 209 Pencitraan dan Mencari Sensasi (2)
- Bab 210 Mimpi (1)
- Bab 210 Mimpi (2)
- Bab 211 Merindukanmu (1)
- Bab 211 Merindukanmu (2)
- Bab 212 Jarum Berdarah (1)
- Bab 212 Jarum Berdarah (2)
- Bab 213 Tidak Menghormati Diri Sendiri (1)
- Bab 213 Tidak Menghormati Diri Sendiiri (2)
- Bab 214 Tembakan (1)
- Bab 214 Tembakan (2)
- Bab 215 Keguguran (1)
- Bab 215 Keguguran (2)
- Bab 216 Harta Warisan (1)
- Bab 216 Harta Warisan (2)
- Bab 217 Perjalanan Bisnis (1)
- Bab 217 Perjalanan (2)
- Bab 218 Anak Kandung (1)
- Bab 218 Anak Kandung (2)
- Bab 219 Ayah (1)
- Bab 219 Ayah (2)
- Bab 220 Kejam (1)
- Bab 220 Kejam (2)
- Bab 221 Mandul (1)
- Bab 221 Mandul (2)
- Bab 222 Egois (1)
- Bab 222 Egois (2)
- Bab 232 Memberikan Pelukan (1)
- bab 232 Memberikan Pelukan (2)
- Bab 224 Menikah Denganmu (1)
- Bab 224 Menikah Denganmu (2)
- Bab 225 Diriku yang Tidak Jujur (1)
- Bab 225 Diriku yang Tidak Jujur (2)
- Bab 226 Pertunjukan Seru (1)
- Bab 226 Pertunjukan Seru (2)
- Bab 227 Pertunjukkan Bagus (3)
- Bab 227 Pertunjukkan Bagus (4)
- Bab 228 Garis Merah (1)
- Bab 228 Garis Merah (2)
- Bab 229 Dalam Masalah (1)
- Bab 229 Dalam Masalah (2)
- Bab 230 Muntah (1)
- Bab 230 Mual (2)
- Bab 231 Berbahaya (1)
- Bab 231 Berbahaya (2)
- Bab 232 Kembali Ke Dalam Negeri (1)
- Bab 232 Kembali Ke Dalam Negeri (2)
- Bab 233 Kecurigaan (1)
- Bab 233 Kecurigaan (2)
- Bab 234 Bantuan (1)
- Bab 234 Bantuan (2)
- Bab 235 Marah
- Bab 236 Dibebaskan (1)
- Bab 236 Dibebaskan (2)
- Bab 237 Pernikahan (1)
- Bab 237 Pernikahan (2)
- Bab 238 Munafik (1)
- Bab 238 Munafik (2)
- Bab 239 Seperti Seorang Anak Kecil (1)
- Bab 239 Seperti Seorang Anak Kecil (2)
- Bab 240 Tidak Menyentuhnya (1)
- Bab 240 Tidak Menyentuhnya (2)
- Bab 241 Gangguan (1)
- Bab 241 Gangguan (2)
- Bab 242 HIV (1)
- Bab 242 HIV(2)
- Bab 243 Pendarahan Otak (1)
- Bab 243 Pendarahan Otak (2)
- Bab 244 Tamparan (1)
- Bab 244 Tamparan (2)
- Bab 245 Keracunan Makanan (1)
- Bab 245 Keracunan Makanan (2)
- Bab 246 Selingkuh (1)
- Bab 246 Selingkuh (2)
- Bab 247 Vasektomi (1)
- Bab 247 Vasektomi (2)
- Bab 248 Pertunjukkan Bagus (1)
- Bab 248 Pertunjukkan Bagus (2)
- Bab 249 Canggung
- Bab 250 (Episode Terakhir) Muka Manusia Bagaikan Kulit Kayu Pada Pohon (1)
- Bab 250 (Episode Terakhir) Muka Manusia Bagaikan Kulit Kayu Pada Pohon (2)
- Bab 251 (Episode Terakhir) Kekerasan Tuan Muda
- Bab 252(Episode Terakhir) Memetik Bunga Persik (1)
- Bab 252 (Episode Terakhir) Memetik Bunga Persik (2)
- Bab 253 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (1)
- Bab 253 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (2)
- Bab 254 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (3)
- Bab 254 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (4)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (1)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (2)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (3)