Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (3)

Aku terkejut, seketika teringat Mo Ziqian pernah mengatakan berkali-kali kalau selama 3 tahun tidak pernah terjadi apapun antara dia dan Chen Liyan, apakah ini semua benar?

“Tidak tega?”

Ada tatapan penuh sindiran dimata Tuan Kelima.

Aku menggeleng, namun reaksiku membuat sindiran Tuan Kelima semakin kuat.

Qiang Qiang mengangkat matanya yang bening, dengan wajah bingung ,”Mama, apa yang sedang kalian bicarakan?”

Perasaan hati anak ini sangat sensitif, aku takut dia teringat Mo Ziqian lagi, sehingga aku menstabilkan perasaanku dan bertanya, “Sudah kenyang? Kalau sudah kenyang mama ajak kamu nonton bioskop, bukankah kamu selalu mengatakan ingin menonton film 4D?”

Mata Qiang Qiang langsung berbinar-binar, “Film 4D? Oh yeee!”

Lalu kami segera bangkit berdiri, aku punya kebiasaan membungkus makanan sisa, namun kali ini aku sedang tidak ingin, aku menggandeng tangan kecil Qiang Qiang lalu pergi.

Setelah Tuan Kelima selesai membayar makanan lalu keluar dari restoran, kami bertiga naik keatas mobil, langsung melaju ke bioskop.

3 lembar tiket bioskop dan 3 buah kacamata 4D, kami bertiga duduk diposisi paling bagus di bioskop, Qiang Qiang menonton dengan sangat asik, terkadang berseru dan berteriak, ketika takut tangan kecilnya akan menyelinap masuk kedalam telapak tanganku.

Tidak lupa menengok sambil berkata padaku : “Mama, jika kamu takut, duduklah disamping papa.”

Ketika itu Qiang Qiang duduk diantara kami, bocah ini begitu yakin aku akan dikejutkan oleh film yang begitu menakjubkan ini, namun ia tidak tahu kalau aku sama sekali tidak menonton filmnya, apa yang dimainkan aku sama sekali tidak tahu.

“Ok.”

Aku asal menjawab satu kata.

Tuan Kelima melelemparkan tatapan yang agak aneh padaku, tatapannya begitu dingin.

Film sudah berakhir, Qiang Qiang digendong Tuan Kelima keluar dari bioskop, aku mengikuti dengan perasaan tidak karusan, keluar dari bioskop, aku melihat ada orang yang sedang berkelahi di jalanan.

Beberapa orang berandalan sedang memukul seorang pria, pria itu berpostur kurus tinggi, kedua tangannya melindungi kepalanya, hatiku seketika seperti terhenti, tanpa sadar aku menghentikan langkah.

Tepat ketika aku sedang berusaha melihat dengan jelas wajah pria itu, suara Tuan Kelima yang dingin terdengar, “Bukan Mo Ziqian, bagaimana mungkin ia dipukul oleh berandalan.”

Tuan Kelima melirikku sesaat lalu melangkah dengan langkah lebar menuju ke parkiran, ternyata dia bisa mengetahui apa yang aku pikirkan, wajahku terasa panas, namun aku tahu apa yang Tuan Kelima katakan benar, Mo Ziqian punya taekwondo yang hebat, berandalan kecil ini tidak mungkin bisa mendekatinya. Pernah juga ikut karate.

Tuan Kelima mengantar kami kembali kerumah Wen Yiru, ketika turun dari mobil, aku langsung mengucapkan : “Terima kasih.”

“Terima kasih sudah membuat Qiang Qiang senang.“

Tuan Kelima mengangkat alisnya ringan, “Berterima kasih untuk apa? Aku adalah ayah Qiang Qiang, mengajaknya makan dan nonton adalah hal yang seharusnya kulakukan.” Lalu ia berpaling berkata pada Qiang Qiang, “Bye Qiang Qiang, beberapa hari lagi papa akan mengajakmu pergi main.”

Qiang Qiang melambaikan tangan pada Tuan Kelima, “Terima kasih papa, bye papa.”

Mobil Tuan Kelima pergi, aku menggandeng Qiang Qiang naik ke lantai atas.

Dikamar Wen Yiru lantai 2, dia duduk dipinggir ranjang membelakangi pintu, menundukkan kepala melihat foto, aku tahu itu adalah foto Mo Ziqian ketika masih bayi, aku pernah melihatnya di kamar Wen Yiru.

Aku mengajak Qiang Qiang masuk perlahan, tidak berani mengganggunya.

Setelah Qiang Qiang tidur, lampu kamar Wen Yiru masih menyala, melalui celah pintu yang tidak ditutup rapat, aku melihat bayangan Wen Yiru yang kesepian, ia tetap menundukkan kepala melihat foto.

Keesokan harinya adalah hari yang sibuk, rekan kerja dikantor sibuk membahas tentang pernyataan Chen Liyan, mengatakan kalau mereka tidak menyangka, bisa-bisanya Mo Ziqian tidak menyentuh Chen Liyan selama 3 tahun, bukankah mereka selalu menunjukkan kemesraan mereka didepan publik? Apakah itu semua hanya pencitraan saja?

Ada yang mengatakan kalau Chen Liyan sedang berusaha kabur dari masalah, ia tidak ingin terjerat masalah Mo Ziqian dan memiliki hutang sebanyak itu.

Aku tengkurap tertidur dikantor yang ramai dengan gosip, aku bermimpi Mo Ziqian muncul dihadapanku dengan tubuh dipenuhi darah, dai berkata padaku : “Wanwan, tunggu aku, aku akan segera kembali.”

Aku bertanya padanya, “Kamu sekarang berada dimana?”

Mo Ziqian menggeleng, “Sekarang aku masih belum bisa mengatakannya, namun kamu akan segera tahu.”

Bayangan Mo Ziqian yang penuh darah menghilang dari hadapanku, aku berteriak dan terbangun, jantungku berdegup sangat kencang, jika bukan melihat diriku yang masih terkurap di meja kantor, dan teman-teman kerjaku masih sibuk membicarakan gosip hari ini, mungkin aku akan berpikir kalau aku benar-benar bertemu Mo Ziqian, karena mimpiku sungguh sangat nyata.

Min Min menghampiriku, “Kak Xiaoxiao, kamu bermimpi buruk?”

Aku mengangkat tangan mengelap dahiku, tanganku basah oleh keringat dingin, “Iya, aku bermimpi buruk.”

Min Min merasa aneh, “Bermimpi apa sehingga membuatmu ketakutan seperti ini? Katakanlah, biasa mimpi selalu kebalikannya.”

Aku menggeleng sambil tersenyum, “Tidak apa.”

Aku tidak mungkin menceritakan apa yang aku lihat dalam mimpiku, aku juga berharap semua itu palsu. Aku berkata pada diri sendiri, itu hanya mimpi, hanya mimpi.

Siang aku mengurus pekerjaanku ke Group Perusahaan Gao, di depan departemen hukum, aku bertemu dengan Gao Le yang sedang berjalan keluar, dia melihatku, langsung menghentikan langkahnya yang ingin melangkah keluar.

Aku tidak ingin mempedulikannya, berjalan masuk kedalam, menyelesaikan tugasku dan langsung keluar, dan aku melihat Gao Le masih berdiri dikoridor, begitu aku keluar, dia langsung melihat kearahku, seolah sedang menungguku kembali. Aku sangat terkejut, selama ini Gao Le selalu menghindariku, apakah ada sesuatu yang ingin ia katakan padaku?

“Kak Qian hilang.”

Gao Le berkata dengn tatapan muram.

“Aku tahu.”

Hatiku semakin tidak tenang, namun aku tetap berlagak tenang. Aku sudah tidak peduli pada Mo Ziqian, bukankah dia sudah bukan siapa-siapa untukku?

Gao Le : “Kak Qian mungkin bertemu bahaya, Chen Liyan sudah memindah tangankan seluruh harta yang bisa ia ambil.”

Novel Terkait

Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
4 tahun yang lalu