Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 56 Pemesan Kue Misterius
Bab 56 Pemesan Kue Misterius
Keesokan hari, aku menemani Jiayu pergi ke rumah sakit bersalin, masa kehamilan Jiayu sama dengan waktu aku mengetahui Wu Zhihai selingkuh. apabila aku menberitahukan lebih awal kepada Jiayu bahwa Wu Zhihai berselingkuh, maka, dia tidak akan berhubungan dengan Wu Zhihai, sekarang sudah mempunyai anak, walaupun ini aborsi medis, Jiayu juga akan merasakan penderitan.
Ini membuat aku merasa bersalah.
Saat Jiayu berada di ruang konsultasi, aku menunggu diluar penuh dengan kegelisahan, dalam hati aku selalu menyalahkan diriku sendiri. pada saat ini, aku melihat bayangan sosok sepertinya ia kenal keluar dari ruang konsultasi sebelah, ia memegang tangan dengan satu tangan, dengan wajahnya gelap.
Orang ini adalah An Ran, sejak saat itu, ia membawa orang untuk menghancurkan toko aku, setelah ia dibawa oleh Mo Ziqian, ini adalah pertama kali aku melihatnya, ia melototi aku dengan tajam, tiba-tiba ia bergegas ke arahku, " Lin Xiao, aku akan membunuh mu !"
Ia bergegas ke arahku, mencekik leher-ku, aku terkejut karena semua ini terjadi secara tiba-tiba, aku tidak kepikiran untuk mendorongnya.
"Lin Xiao, ini semua karena kamu, kamu membuat aku mempunyai anak, aku mau membunuhmu !"
Kedua tangan An Ran seperti cakar iblis yang mencekik leher aku dengan kuat, mecekik leherku hingga membalikkan bola mata, tidak tau apa yang akan terjadi.
Kebetulan Jiayu keluar dari ruangg konsultasi, terkejut melihat kondisi seperti ini, ia segera melepaskan tangan An Ran, " Apa yang kamu lakukan, lepaskan dia !"
Disaat ini, beberapa keluarga dari pasien dan dokter segera datang, mereka berusaha melepaskan tangan An Ran, tenggorokanku terasa lega, tidak seimbang saat berdiri, hampir saja jatuh ke lantai, tangan memegang tenggorokan, tidak bisa berhenti untuk menghirup udara segar.
Tangan dan kaki An Ran ditahan oleh beberapa dokter yang disini, ia melompat dan memaki aku, " Lin Xiao, aku akan membunuhmu !"
Dan aku benar-benar tidak tau apa yang terjadi, An Ran sangat membenciku, tidak mungkin hanya karena Chen Liyan, jadi, aku juga tidak tau, apa yang telah terjadi ?
" Xiaoxiao, Apa kamu baik-baik saja ?" Jiayu memegang aku, "Dasar wanita gila ! "
" aku baik-baik saja. "
Aku batuk beberapa kali , pernafasan ku menjadi lancar, berhadapan dengan An Ran yang sedang marah, aku tambah penasaran.
Disaat aku dan Jiayu ingin pulang, An Ran tiba-tiba datang, ia menjambak rambutku dari belakang, membuat badanku jatuh ke belakang, aku merasakan kulit kepala sangat sakit seperti terbakar.
“ Lin Xiao, kamu yang membuat ku diperkosa oleh orang-orang itu, kamu membuat-ku hamil, aku akan membunuh mu !” An Ran berteriak dengan kuat.
Tiba-tiba aku teringat, hari itu, ia membawa orang untuk menghancurkan toko aku, ia membuka pakaianku dan mencampak aku ke jalan, Mo Ziqian, ia memukul An Ran hingga pingsan, dan memberi uang kepada orang-orang tersebut, menyuruh mereka membawa An Ran ke tempat yang sangat jauh,apa orang-orang jahat yang dibawa An Ran memperkosanya ?
“ Lepaskan dia, kamu sudah gila ! “
Jiayu sangat marah, ia memukul kepala dan tangan An Ran dengan tas.
An Ran mendorong Jiayu dengan kuat sehingga ia jatuh, dalam waktu sekejap Jiayu jatuh, wajahnya mengerut, tangannya memegang bagian bawah perut, aku melihat darah merah yang mengalir dari bawahan Jiayu.
Saat An Ran meihatnya, ia ketakutan, membalikkan dan langsung pergi.
Aku teriak karena ketakutan, “ Dokter ! “
Jiayu didorong ke ruang operasi untuk segera melakukan perawatan darurat, aku merasa sangat bersalah, ini semua karena aku, karena aku, menyakiti Jiayu.
Setelah sekian lama, Jiayu didorong keluar oleh dokter, wajanya terlihat pucat, Aku menanggis sambil memegang tangannya, “ Jiayu, maafkan aku, aku telah menyakitimu.”
Jiayu dengan lemah ia senyum, “ Jangan berkata seperti itu, aku sudah berencana untuk aborsi, hanya saja terjadi lebih awal saja .”
Walaupun begitu, aku masih tetap merasa bersalah, Aku duduk di depan tempat tidur Jiayu sepanjang hari dan sepanjang malam, merawat Jiayu.
Tiga hari kemudian, kondisi tubuh Jiayu lebih baik, dan dipulangkan.
Jiayu mengambil cuti selama setengah bulan, istirahat dirumah, aku juga menghentikan pesanan ditoko, menemani ia dirumah.
Satu minggu kemudian, di toko, karena pesanan sudah menumpuk, Jiayu menyuruhku untuk berkerja, tidak perlu menemaninya setiap hari, aku melihat kondisi jiayu sudah baik, dan aku pergi ke toko untuk menyelesaikan pesanan yang paling penting.
Disaat aku sedang sibuk, seorang dewasa dan anak kecil, masuk ke dalam toko.
“ Kak Xiaoxiao ? “
Gao Xing mengenakan gaun merah muda yang indah, dengan Gao Le yang mengenakan pakaian kasual , mereka berbarengan masuk ke dalam toko.
Saat aku melihat anak kecil ini, aku tertawa pada saat itu, “ Gao Xing, kamu datang ! “
Gao Xing memiringkan kepalanya, alisnya yang melengkung, “Kakak Xiaoxiao, kakakku memberitahu bahwa kamu membuka toko kue, Tidak lama lagi aku ulang tahun, bolehkah kamu membuatkan kue ulang tahun untukku ? “
“ Tentu saja boleh, ketika aku berbicara, aku melirik kearah Gao Le, “ aku tidak memberitahukan ia bahwa kamu membuka toko ! “
Gao Le melihat tatapanku, tetapi ia memindahkan pandangannya, itu terlihat aneh.
Ia melihat sekeliling di toko dengan dua tangannya didalam saku celana, dan akhirnya tatapan tertuju pada lukisan di dinding, kemudian menatap dengan serius.
“ Kakak itu cantik sekali. “
Gao Xing jalan menuju ke lukisan , lalu berkata : “ Kakak yang didalam foto ini, apakah itu kakak Xiaoxiao ? sepertinya mereka sangat mirip. “
Gao Le tertawa dan menyentil kening adik perempuannya, "Apa yang bisa dilihat anak kecil ?"
Gao Xing, dengan marah ia berkata : " kamu juga lihat kakak yang ada di dalam foto? Apakah kakak berani mengatakan bahwa dia tidak mirip dengan Kak Xiaoxiao ? “
"Kamu ..."
Gao Le ingin memukul kepala Gao Xing, tetapi saat ia mengangkat tangannya, ia tidak tega untuk memukul.
Saat aku melihat kesana, aku melihat telinga Gao Le memerah. Tidak mengerti mengapa ia pemalu sekali.
Gadis yang didalam lukisan dilukis hampir mirip dengan aku, apabila tidak dilihat dengan teliti, tidak akan mengetahuinya.
“ Gao Xing, kue apa yang kamu ingikan ? “
Aku bertanya dengan tersenyum
Gao Xing jalan kesini, ia berpikir dengan memiringkan kepala kecil-nya, “ Kakak, kamu bisa, membuat kue yang ada tokoh Chen Changseng.” Chen changsheng yang di dalam film Ze Tian Ji itu, yang dimainkan Luhan.
****Luhan adalah aktor tampan Boyband EXO KPOP-China*****
“ Ohh. “
Aku mengerti, anak kecil ini menyukai Luhan, penggemar kecil Luhan.
“ Baik, tidak masalah, kakak akan berusaha membuat semirip mungkin. “
“ Yeay, terimakasih kak ! “
Gao Xing senang sekali, Gao Le mengangkat tangan dan memukul kelapa adiknya dengan lembut, " bodoh, gadis cantik, kamu suka dia ngapain ! "
Gao Xing cemberut, " bukan begitu, dia adalah idolaku!"
" Baiklah baiklah, aku sudah tau, ayo pulang. "
Gao Le menarik Gao Xing keluar dari toko.
Gao Xing melambaikan tangan pada-ku, " sampai jumpa kakak."
" Sampai jumpa."
Gao Le membawa Gao Xing pulang, aku meneruskan kerjaan.
Satu jam kemudian, aku selesai membuat sebuah kue, dengan gambar corak ubin, terlihat segar dan elegan.
Aku berpikir, orang yang memesan kue ini, adalah orang tua, karena ia membayar biaya tambah, untuk mengantar kue langsung ke rumahnya.
Aku mengunci pintu toko, naik taksi menuju ke alamat yang tertulis di pesanan . Setelah sampai diluar perumahan, aku baru menyadari, ini adalah daerah perumahan Tuan Kelima, dan Mo Ziqian, ia juga tinggal disini, aku merasakan sesuatu yang aneh.
Jangan sampai jumpa dua orang tersebut, aku tidak ingin bertemu satupun.
Aku mengikuti alamat yang di pesanan, aku menemukan, gedung ini berhadapan dengan rumah Tuan Kelima.
Aku tiba-tiba merinding.
Semoga kue ini bukan pesanan dari Mo ziqian.
Aku menggunakan lift naik ke alamat tersebut, aku menekan bell, tidak ada yang membuka pintu, dan aku baru mengetahui, pintu tersebut tidak dikunci.
beberapa kali aku coba mengetuk pintu, tetapi tidak ada yang merespon, aku menelpon ke nomor pemesan, telponnya tidak dijawab..
Orang ini sangat aneh.
Aku coba membuka pintu, masuk ke dalam rumah, aku melihat rumah dengan interior ala China, rumahnya bersih dan rapi, tetapi rumah sangat sunyi, tidak ada orang.
" Ada orang dirumah ?"
Aku berteriak, sambil melangkah kaki ke dalam rumah.
Tetapi tidak ada yang menjawab, aku terus melangkah ke dalam, membawa kue buatan aku di tangan.
Kali ini aku melihat , aku melihat sofa dengan warna kemerahan, seorang pria duduk diatas sofa, orang tersebut sedang menikmati secangkir kopi.
"ternyata kamu ? "
Aku menatap pria itu dengan tatapan yang tidak percaya, dengan jas panjang.
Mo Ziqian menoleh kepala kesini, Petang hari, suasana ruang tamu yang remang remang saat petang, aku melihat wajahnya.
" Ini aku. Lama tidak jumpa, Mo Wanwan."
Mo Ziqian meletakkan gelas kopinya, dengan pandang yang aneh ia menatap aku.
" Ini kue pesananmu ?"
Aku masih tidak percaya, apakah Mo Ziqian kurang kerjaan ?
" Iya, ini pesanan aku." Mo Ziqian menjawab dengan lembut.
Tiba- tiba aku emosi, kue ditanganku, hampir kulempar ke lantai, tetapi aku berpikir, aku membutuhkan waktu beberapa jam untuk membuat kue ini, aku membuatnya dengan teliti, sayang sekali apabila dilempar.
Aku meletakkan kue yang dibungkus dengan kemasan yang cantik di atas lantai kayu, " ini kue mu, sampai jumpa. "
Aku membalikkan badan dan pergi, saat membalikkan badan aku mendengar suara Mo Ziqian, " Tunggu sebentar, aku pikir kita harus berbicara."
Ia datang ke arah sini, saat itu, seiring dengan bayangan yang semakin dekat, detak jantungku menjadi semakin cepat.
Mo Ziqian menarik aku, aku seperti digigit oleh anjing, menghentak dengan kuat, " Mo Ziqian apa yang kamu lakukan ?"
Mo Ziqian mengelengkan kepala, dengan tatapan yang tidak bersalah, " aku hanya ingin tau, tentang anak. "
" Tidak ada anak apapun, semua ini hanya aku yang membohongimu. "
Aku ingin mengakhiri percakapan ini, menyela pemikirannya, anak ini, adalah rahasia bagi diriku sendiri.
Mata Mo Ziqian yang berkaca-kaca, sepertinya ia kehilangan harapan, " aku percaya, anak ini memang ada, aku pernah mencari tahu dengan pihak polisi, Mereka mengatakan kamu telah mengaborsi anak ini, walaupun aku belum pernah melihat anak ini, aku merasa bersalah. Jadi, aku ingin mendengar, hal-hal tentang anak ini. "
" Mo Ziqian!"
Aku tercengang, kata-kata Mo Ziqian, ia pernah mencari tahu lewat pihak polisi, pihak sana memberitahuku anak sudah diaborsi, tetapi aku melahirkan anak ini, apabila begitu, sebenarnya siapa yang berbohong ?
" Mereka benar, aku yang aborsi anak ini, aku tidak akan bahas apapun denganmu, kamu tidak pantas ."
Aku mengatakannya dengan cuek, dan langsung pergi, Mo Ziqian tiba-tiba merangkul bahuku.
Novel Terkait
Gue Jadi Kaya
Faya SaitamaThis Isn't Love
YuyuCinta Yang Terlarang
MinnieCinta Yang Berpaling
NajokurataCutie Mom
AlexiaCinta Yang Tak Biasa
WennieIstri kontrakku
RasudinGet Back To You
LexyCintaku Yang Dipenuhi Dendam×
- Bab 1 Dua Keluarga
- Bab 2 Kelembutan Terakhir
- Bab 3 Masuk Penjara
- Bab 4 Tingkah Pelacur
- Bab 5 Memberikan Anaknya Kepada Yang Lain
- Bab 6 Seseorang Yang Kaya Dan Misterius
- Bab 7 Tak Terduga
- Bab 8 Begitu Membencimu
- Bab 9 Di Peternakan Kuda
- Bab 10 Campur Tangan Tuan Kelima
- Bab 11 Main Ganda
- Bab 12 Cinta Satu-Satunya
- Bab 13 Anakku
- Bab 14 Belajar Menyenangkanku
- Bab 15 Peran Yang Memalukan
- Bab 16 Penyesalan
- Bab 17 Penuh Keraguan
- Bab 18 Terperangkap
- Bab 19 Penuh dengan Akal Buruk
- Bab 20 Pasangan Serasi
- Bab 21 Memiliki Kesempatan
- Bab 22 Konferensi Pers
- Bab 23 Sangat Memalukan
- Bab 24 Tidak Ada Seorang Pun
- Bab 25 Ciuman Di Luar Kendali
- Bab 26 Membahayakan Dirinya Sendiri
- Bab 27 Paling Menyesal Pernah Mencintaimu
- Bab 28 Suatu Ancaman
- Bab 29 Orang-Orang Malang
- Bab 30 Antara Cinta Dan Benci
- Bab 31 Pembalasan Li Li
- Bab 32 Keterlaluan Bodohnya
- Bab 33 Bersedia Cuci Tangan dan Membuat Sup
- Bab 34 Gangguan Kepribadian
- Bab 35 Dia Mengidap Penyakit Kotor
- Bab 36 Kamu Hanya Bisa Menjadi Milikku
- Bab 37 Orang-Orang Munafik
- Bab 38 Skandal dan Gosip Melanda
- Bab 39 Dikurung
- Bab 40 Proposal Lamaran
- Bab 41 Sifat Tuan Muda
- Bab 42 Memanggil Wartawan
- Bab 43 Tidak Memahami
- Bab 44 Penyergapan Dimana-mana
- Bab 45 Ayah dan Putra yang Berpapasan
- Bab 46 Insting Ibu Dan Anak
- Bab 47 Permainan Mengerikan
- Bab 48 Godaan
- Bab 49 Keracunan Alkohol
- Bab 50 Dirimu Yang Kejam
- Bab 51 Seekor Rubah
- Bab 52 Marah Setengah Mati
- Bab 53 Sudah Di Jalur Yang Benar
- Bab 54 Dikacaukan Dua Kali
- Bab 55 Pria-Pria Brengsek
- Bab 56 Pemesan Kue Misterius
- Bab 57 Identitas Hu Yeming, Pimpinan Kejahatan
- Bab 58 Pandangan Cinta
- Bab 59 Balasan Jahat Untuk Orang Jahat
- Bab 60 Muntah
- Bab 61 Kekasih Lain
- Bab 62 Bantuan
- Bab 63 Bersama Di Mobil Mogok
- Bab 64 Waktu Itu Sangat Indah
- Bab 65 Menjijikan
- Bab 66 Gempa Bumi
- Bab 67 Menyerang Membabi Buta
- Bab 68 Golongan Darah Panda
- Bab 69 Dia Adalah Putramu !
- Bab 70 Ganti Rumah Sakit
- Bab 71 Siapa Yang Berbohong
- Bab 72 Kejutan
- Bab 73 Mengakui Pencuri Sebagai Ibunya
- Bab 74 Kembali Ke Tempat Semula
- Bab 75 Sudah Pergi
- Bab 76 Kesedihan Di Hati
- Bab 77 Ayah Angkat
- Bab 78 Membersihkan Pistol Keluar Api
- Bab 79 Gelang
- Bab 80 Merendahkan
- Bab 81 Membawa Pergi
- Bab 82 Seperti Seorang Kakak
- Bab 83 Kacau Balau
- Bab 84 Bersembunyi di Ruang Rahasia
- Bab 85 Istri Teman
- Bab 86 Kebakaran Besar
- Bab 87 Menyangkal
- Bab 88 Sinis
- Bab 89 Sedikit Trik
- Bab 90 Membayar Dengan Tubuh
- Bab 91 Seperti Mimpi
- Bab 92 Wanita Cantik Yang Kehilangan Kaki
- Bab 93 Potong Perutnya
- Bab 94 Chen Liyan Ditampar
- Bab 95 Pesta Topeng
- Bab 96 Langit Malam
- Bab 97 Pergi Jauh
- Bab 98 Menangkap Basah
- Bab 99 Aku Akan Tanggung Untukmu
- Bab 100 Rela Diselingkuhi
- Bab 101 Selalu Mencintainya
- Bab 102 Itu Dia
- Bab 103 Menjaganya
- Bab 104 Kejam
- Bab 105 Manusia Yang Tidak Memiliki Hati Nurani
- Bab 106 Membantu Dia Mengugurkan Anaknya
- Bab 107 Dia Menyukaimu
- Bab 108 Memaksa
- Bab 109 Tidak Masuk Akal
- Bab 110 Siapa Itu
- Bab 111 Hukuman Yang Mesra
- Bab 112 Malu Dan Marah
- Bab 113 Menyukai Orang Yang Memasak Mie
- Bab 114 Menikmati
- Bab 115 Aneh
- Bab 116 Kesedihan Hati di Kanada (1)
- Bab 116 Kesedihan Di Kanada (2)
- Bab 117 Bertemu Di Bandara (1)
- Bab 117 Bertemu Di Bandara (2)
- Bab 118 Masuk Perangkap (1)
- Bab 118 Masuk Perangkap (2)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (1)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (2)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (3)
- Bab 120 Jebakan (1)
- Bab 120 Jebakan (2)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (1)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (2)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (3)
- Bab 122 Koma (1)
- Bab 122 Koma (2)
- Bab 123 Melepaskan (1)
- Bab 123 Melepaskan (2)
- Bab 123 Melepaskan (3)
- Bab 124 Bangun Dari Koma (1)
- Bab 124 Bangun Dari Koma (2)
- Bab 125 Calon Suami Yang Ideal (1)
- Bab 125 Calon Suami Yang Ideal (2)
- Bab 126 Sulit Dipercaya
- Bab 127 Tidak Dapat Menerima (1)
- Bab 127 Tidak Dapat Menerima (2)
- Bab 128 Relaks (1)
- Bab 128 Relaks (2)
- Bab 128 Relaks (3)
- Bab 129 Dirampok (1)
- Bab 129 Dirampok (2)
- Bab 129 Dirampok (3)
- Bab 130 Berusaha Bertahan Hidup (1)
- Bab 130 Berusaha Bertahan Hidup (2)
- Bab 131 Siapa Yang Akan Kamu Selamatkan Dulu (1)
- Bab 131 Siapa Yang Akan Kamu Selamatkan Dulu (2)
- Bab 132 Perangkap (1)
- Bab 132 Perangkap (2)
- Bab 133 Meninggikan (1)
- Bab 133 Meninggikan (2)
- Bab 134 Mempermalukan (1)
- Bab 134 Mempermalukan (2)
- Bab 135 Wanita Murahan (1)
- Bab 135 Wanita Murahan (2)
- Bab 136 Cadangan (1)
- Bab 136 Cadangan (2)
- Bab 137 Konflik (1)
- Bab 137 Konflik (2)
- Bab 138 Dinyatakan (1)
- Bab 138 Dinyatakan (2)
- Bab 139 Perubahan (1)
- Bab 139 Perubahan (2)
- Bab 140 Ular Kecil Berbisa (1)
- Bab 140 Ular Kecil Berbisa (2)
- Bab 141 Jatuh Dalam Perangkap (1)
- Bab 141 Jatuh Dalam Perangkap (2)
- Bab 142 Bentuk Aslinya (1)
- Bab 142 Bentuk Aslinya (2)
- Bab 143 Mengkhianati (1)
- Bab 143 Mengkhianati (2)
- Bab 144 Anak Siapa (1)
- Bab 144 Anak Siapa (2)
- Bab 145 Cara Tuan Muda Mengungkapkan Cinta (1)
- Bab 145 Cara Tuan Muda Mengungkapkan Cinta (2)
- Bab 146 Perencanaan (1)
- Bab 146 Perencanaan (2)
- Bab 147 Hanya Menginginkan Kamu (1)
- Bab 147 Hanya Menginginkan Kamu (2)
- Bab 148 Bajingan (1)
- Bab 148 Bajingan (2)
- Bab 149 Apakah Kamu Merasa Puas? (1)
- Bab 149 Apa Kamu Merasa Puas ? (2)
- Bab 150 Gila (1)
- Bab 150 Gila (2)
- Bab 151 Pengungkapan Cinta Dari Tuan Muda (1)
- Bab 151 Pengungkapan Cinta Dari Tuan Muda (2)
- Bab 153 Menyogok (1)
- Bab 152 Menyogok (2)
- Bab 153 Identitas (1)
- Bab 153 Identitas (2)
- Bab 154 Bukan Siapa-Siapa (1)
- Bab 154 Bukan Siapa-Siapa (2)
- Bab 155 Jatuh Cinta (1)
- Bab 155 Jatuh Cinta (2)
- Bab 156 Berciuman (1)
- Bab 156 Berciuman (2)
- Bab 157 Tidak Boleh Melahirkan Anak (1)
- Bab 157 Tidak Boleh Melahirkan Anak (2)
- Bab158 PindahTempat (1)
- Bab 158 Pindah Tempat (2)
- Bab 159 Serba Salah (1)
- Bab 159 Serba Salah (2)
- Bab 160 Pergi Dengan Bangga (1)
- Bab 160 Pergi Dengan Bangga (2)
- Bab 161 Bodoh Sekali (1)
- Bab 161 Bodoh Sekali (2)
- Bab 162 Tidak Tega (1)
- Bab 162 Tidak Tega (2)
- Bab 163 Jantung Berdebar (1)
- Bab 163 Jantung Berdebar (2)
- Bab 164 Pengkhianatan (1)
- Bab 164 Pengkhianatan (2)
- Bab 165 Wajah Memerah (1)
- Bab 165 Wajah Memerah (2)
- Bab 166 Datang Mengunjungi (1)
- Bab 166 Datang Mengunjungi (2)
- Bab 167 Pacar (1)
- Bab 167 Pacar (2)
- Bab 168 Terlihat Semuanya (1)
- Bab 168 Terlihat Semuanya (1)
- Bab 169 Mengusir (1)
- Bab 169 Mengusir (2)
- Bab 170 Benar-Benar Peduli (1)
- Bab 170 Benar-Benar Peduli (1)
- Bab 171 Rahasia Identitas (1)
- Bab 171 Rahasia Identitas (2)
- Bab 172 Membersihkan Wanita (1)
- Bab 172 Membersihkan Wanita (2)
- Bab 173 Bahaya Di kota Kuno (1)
- Bab 173 Bahaya Di kota Kuno (2)
- Bab 174 Sepupu (1)
- Bab 174 Sepupu (2)
- Bab 175 Mata-mata (1)
- Bab 175 Mata-Mata (2)
- Bab 176 Memeluk (1)
- Bab 176 Memeluk (2)
- Bab 177 Hantu Di Pemakaman
- Bab 177 Ketakutan Hantu Di Pemakaman
- Bab 178 Memihak Kesalahan (1)
- Bab 178 Memihak Kesalahan (2)
- Bab 179 Mirip Yang Zilan (1)
- Bab 179 Mirip Yang Zilan (2)
- Bab 180 Istri (1)
- Bab 180 Istri (2)
- Bab 181 Tidak Mencintaimu Lagi (1)
- Bab 181 Tidak Mencintaimu Lagi (2)
- Bab 182 Hati Dingin (1)
- Bab 182 Hati Dingin (2)
- Bab 183 Masuk Perangkap (1)
- Bab 183 Masuk Perangkap (2)
- Bab 184 Wanita Bodoh (1)
- Bab 184 Wanita Bodoh (2)
- Bab 185 Rela (1)
- BAB 185 Rela (2)
- Bab 186 Sembahyang (1)
- Bab 186 Sembahyang (2)
- Bab 187 Menguntungkan Suami (1)
- Bab 187 Menguntungkan Suami (2)
- Bab 188 Ibu Rumah Tangga Muda (1)
- Bab 188 Ibu Rumah Tangga Muda (2)
- Bab 189 Pukul (1)
- Bab 189 Pukul (2)
- bab 190 Bersikap Imut (1)
- bab 190 Bersikap Imut (2)
- Bab 191 Tipuan (1)
- bab 191 Tipuan (2)
- Bab 192 Pesta (1)
- Bab 192 Pesta (2)
- Bab 193 Muntah Darah (1)
- Bab 193 Muntah Darah (2)
- Bab 194 Pacar Baru (1)
- Bab 194 Pacar Baru (2)
- Bab 195 Panggil Mama (1)
- Bab 195 Panggil Mama (2)
- Bab 196 Tidur Bersama (1)
- Bab 196 Tidur Bersama (2)
- Bab 197 Panda (1)
- Bab 197 Panda (2)
- Bab 198 Bukan Anak Biologis (1)
- Bab 198 Bukan Anak Biologis (2)
- Bab 199 Menyalahkan (1)
- Bab 199 Menyalahkan (2)
- Bab 200 Penuaan Dini (1)
- Bab 200 Penuaan Dini (2)
- Bab 201 Suka atau Tidak Suka (1)
- Bab 201 Sama Tidak Sama
- Bab 202 Ganti Pasangan (1)
- Bab 202 Ganti Pasangan (2)
- Bab 203 Bodoh (1)
- Bab 203 Bodoh (2)
- Bab 204 Pelajaran (1)
- Bab 204 Pelajaran (2)
- Bab 205 Peduli (1)
- Bab 205 Peduli (2)
- Bab 206 Pertunangan (1)
- Bab 206 Pertunangan (2)
- Bab 207 Tuduhan (1)
- Bab 207 Tuduhan (2)
- Bab 208 Identitas (1)
- Bab 208 Identitas (2)
- Bab 209 Pencitraan dan Mencari Sensasi (1)
- Bab 209 Pencitraan dan Mencari Sensasi (2)
- Bab 210 Mimpi (1)
- Bab 210 Mimpi (2)
- Bab 211 Merindukanmu (1)
- Bab 211 Merindukanmu (2)
- Bab 212 Jarum Berdarah (1)
- Bab 212 Jarum Berdarah (2)
- Bab 213 Tidak Menghormati Diri Sendiri (1)
- Bab 213 Tidak Menghormati Diri Sendiiri (2)
- Bab 214 Tembakan (1)
- Bab 214 Tembakan (2)
- Bab 215 Keguguran (1)
- Bab 215 Keguguran (2)
- Bab 216 Harta Warisan (1)
- Bab 216 Harta Warisan (2)
- Bab 217 Perjalanan Bisnis (1)
- Bab 217 Perjalanan (2)
- Bab 218 Anak Kandung (1)
- Bab 218 Anak Kandung (2)
- Bab 219 Ayah (1)
- Bab 219 Ayah (2)
- Bab 220 Kejam (1)
- Bab 220 Kejam (2)
- Bab 221 Mandul (1)
- Bab 221 Mandul (2)
- Bab 222 Egois (1)
- Bab 222 Egois (2)
- Bab 232 Memberikan Pelukan (1)
- bab 232 Memberikan Pelukan (2)
- Bab 224 Menikah Denganmu (1)
- Bab 224 Menikah Denganmu (2)
- Bab 225 Diriku yang Tidak Jujur (1)
- Bab 225 Diriku yang Tidak Jujur (2)
- Bab 226 Pertunjukan Seru (1)
- Bab 226 Pertunjukan Seru (2)
- Bab 227 Pertunjukkan Bagus (3)
- Bab 227 Pertunjukkan Bagus (4)
- Bab 228 Garis Merah (1)
- Bab 228 Garis Merah (2)
- Bab 229 Dalam Masalah (1)
- Bab 229 Dalam Masalah (2)
- Bab 230 Muntah (1)
- Bab 230 Mual (2)
- Bab 231 Berbahaya (1)
- Bab 231 Berbahaya (2)
- Bab 232 Kembali Ke Dalam Negeri (1)
- Bab 232 Kembali Ke Dalam Negeri (2)
- Bab 233 Kecurigaan (1)
- Bab 233 Kecurigaan (2)
- Bab 234 Bantuan (1)
- Bab 234 Bantuan (2)
- Bab 235 Marah
- Bab 236 Dibebaskan (1)
- Bab 236 Dibebaskan (2)
- Bab 237 Pernikahan (1)
- Bab 237 Pernikahan (2)
- Bab 238 Munafik (1)
- Bab 238 Munafik (2)
- Bab 239 Seperti Seorang Anak Kecil (1)
- Bab 239 Seperti Seorang Anak Kecil (2)
- Bab 240 Tidak Menyentuhnya (1)
- Bab 240 Tidak Menyentuhnya (2)
- Bab 241 Gangguan (1)
- Bab 241 Gangguan (2)
- Bab 242 HIV (1)
- Bab 242 HIV(2)
- Bab 243 Pendarahan Otak (1)
- Bab 243 Pendarahan Otak (2)
- Bab 244 Tamparan (1)
- Bab 244 Tamparan (2)
- Bab 245 Keracunan Makanan (1)
- Bab 245 Keracunan Makanan (2)
- Bab 246 Selingkuh (1)
- Bab 246 Selingkuh (2)
- Bab 247 Vasektomi (1)
- Bab 247 Vasektomi (2)
- Bab 248 Pertunjukkan Bagus (1)
- Bab 248 Pertunjukkan Bagus (2)
- Bab 249 Canggung
- Bab 250 (Episode Terakhir) Muka Manusia Bagaikan Kulit Kayu Pada Pohon (1)
- Bab 250 (Episode Terakhir) Muka Manusia Bagaikan Kulit Kayu Pada Pohon (2)
- Bab 251 (Episode Terakhir) Kekerasan Tuan Muda
- Bab 252(Episode Terakhir) Memetik Bunga Persik (1)
- Bab 252 (Episode Terakhir) Memetik Bunga Persik (2)
- Bab 253 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (1)
- Bab 253 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (2)
- Bab 254 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (3)
- Bab 254 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (4)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (1)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (2)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (3)