Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 210 Mimpi (1)

Mo Ziqian hanya memamerkan semuanya kepadaku? Dia bukan orang seperti itu. Jika dia tidak benar-benar mencintai Lin Xueman, dia tidak akan melakukan hal seperti ini. Dia tidak suka pamer, jadi aku lebih suka percaya bahwa Mo Ziqian benar-benar cinta padanya, bukan ingin membuatku marah.

"Oh ya, itu ..." Ai Lisi berpikir sejenak, dan dia sepertinya terpikir tentang Lan Yue, “saudara perempuan bocah tampan itu, apakah sudah lebih baik?"

Aku menggelengkan kepalaku, Cedera Lan Yue seharusnya tidak terlalu berat, jadi aku tidak menelepon dan bertanya pada Lan Ke.

Ai Lisi: "Jika dia sudah membaik, aku harus bertanya padanya, mengapa dia waktu itu melihatku, seperti melihat hantu, apakah aku sangat mengerikan? Suamiku berkata bahwa aku adalah orang yang cantik dan indah seperti bunga dimata semua orang."

Aku menyemburkan minumanku saking kagetnya.

Aku memuntahkan kopi yang baru saja kuminum, dan Ai Lisi juga terkejut karena mukanya tersemprot kopiku.

Jika kalimat itu keluar dari mulut seorang gadis kecil yang masih polos, mungkin aku tidak akan bereaksi seperti itu, tetapi wanita ini, dia sudah berusia 40-50 tahunan, putrinya saja sudah besar.

Ok, aku sudah yakin bahwa Ai Lisi benar-benar sakit, dia bukan hanya sudah tua, tetapi otaknya juga sedikit terganggu.

"Hei, kenapa kamu bereaksi begitu?"

Ai Lisi dengan kesal menyeka wajahnya dengan sapu tangan.

Aku hanya tersenyum dan berkata, "Nyonya, aku minta maaf, Anda benar-benar sangat dicintai, indah seperti bunga, suami Anda benar."

Aku tercekat dengan kopi tadi dan masih terasa di tenggorokanku, "aku pergi ke kamar mandi dulu."

Aku terbatuk dan bangkit untuk pergi ke kamar mandi.

Di wastafel cuci tangan dalam kamar mandi, aku batuk untuk waktu yang lumayan lama dan berkumur, setelah merasa agak nyaman, aku teringat Ai Lisi, aku masih merasa kaget tapi sekaligus merasa lucu.

Pada saat itu, ada dua wanita muda di dalam kamar mandi dan aku mendengar percakapan dari mereka:

"Mo Ziqian memberikan tunangannya properti senilai miliaran, itu sangat fantastis, Lin Xueman benar-benar sangat beruntung."

"Lin Xueman juga merupakan putri dari keluarga bangsawan, jadi, dia sepadan dengan nilainya."

"Jadi maksud kamu mantannya Mo Ziqian, yang marga Lin, yang bernama Lin Xiao itu, dia tidak sepadan, makanya Mo Ziqian tidak pernah kasih dia apa-apa?"

"Sepadan apa tidak. Itu tergantung pada pria itu mencintaimu atau tidak. Jika memang cinta, semua hartanya akan diberikan." Aku sih menilai Mo Ziqian cukup sadis juga. Lin Xiao memberinya seorang putra dan mengikutinya begitu lama. Sesudah bercerai, tanpa mendapatkan apapun, malah kehilangan begitu banyak. "

“Tapi tidak apa-apa, Lin Xiao masih ada Tuan Kelima yang begitu mencintainya.” Wanita itu menyeringai, “kalau Tuan Kelima mencintaiku, aku pasti akan menikah dengannya tanpa ragu, mau cari kemana lagi pria yang begitu romantis seperti dia. "

Aku berdiri di depan cermin dan mendengarkan dialog antara kedua wanita itu. Mereka tidak memperhatikan dan menyadari aku adalah siapa, karena wajahku sekarang menjadi merah.

Dua wanita itu, yang satu sedang didalam, yang satu berdiri di luar, dan terus berkomentar, dan mereka tidak memperhatikan dan menyadari aku.

Ponselku berdering dan aku keluar dari kamar mandi.

Ketika aku kembali ke tempat duduk, Ai Lisi sedang berdandan dan bercermin lagi. Sudut matanya mengarah padaku. Dia menjilati bibirnya untuk membuat lip gloss lebih merata. Dia berkata, "Kayaknya kamu harus menikah dengan Tuan Kelima, pria itu sungguh-sungguh mencintaimu."

Aku : "Masalah menikah, aku tidak memikirkannya sekarang, Nyonya. Apakah Anda masih ada keperluan lain? Aku masih harus bekerja."

Ai Lisi : "Kamu temani istri bos kamu, termasuk bekerja juga, malah, termasuk lembur."

Ai Lisi menatapku dengan bulu matanya yang tebal.

Aku hampir muntah, aku malah lebih suka tidak dapat upah lembur ini, lebih baik kembali bekerja seperti biasa.

"Nyonya, apa lagi yang harus aku lakukan?"

Aku masih dengan sabar dan bertanya.

Ai Lisi : "aku ingin kamu menemani aku berkeliling di kota ini. Aku sudah lama tidak pulang. Aku bosan di hotel. Hari ini, ayahnya Aisha tidak ada, dia tidak akan mencariku, hari ini tidak akan ada yang akan perduli sama aku, kita pergi jalan-jalan. "

Ai Lisi seperti anak kecil yang ingin makan permen, dan matanya bercahaya dan bersinar penuh dengan kegembiraan.

"Anda ingin pergi kemana?"

Aku bertanya padanya.

Ai Lisi berpikir sejenak, "Apakah ada tempat yang relatif kumuh dan jelek di sekitar sini? Komplek rumah yang sudah sangat rusak dan ada tempat penampungan sampah di sebelahnya."

Aku tercekat dan benar-benar terpana oleh pikiran Ai Lisi.

"Oh, ada."

Aku ingat tempat kumuh di bagian Utara kota, tempat Lan Ke membawaku pergi waktu itu.

Namun, mengapa Ai Lisi ingin pergi ke tempat seperti itu.

"Nyonya, mengapa mencari tempat seperti itu, apakah sudah bosan melihat tempat yang bagus dan indah."

Aku bertanya pada Ai Lisi dengan ragu dan merasa sedikit lucu.

Ai Lisi: "Jangan panggil Nyonya, panggil aku kakak, umur kita juga tidak jauh berbeda kok."

Aku hampir pingsan, dan tiba-tiba sebuah garis hitam melintas melewati kepalaku, "Kakak, aku belum 30 tahun. Anda setidaknya 40 tahun, dan mungkin 50."

Ai Lisi terlihat ragu-ragu dan alisnya sedikit terangkat, "52 tahun, tetapi suamiku berkata, aku terlihat seperti berumur 42."

Aku jadi pusing, dia sudah 52 tahun, memang benar tidak terlihat setua itu! Tetapi dia mengatakan bahwa dia hanya sedikit lebih tua dari aku. Bagaimana sih caranya dia menghitung?

Aku menatap wanita di depanku yang katanya terlihat berusia 42 tahun dengan pandangan ragu. Tiba-tiba terpikir dalam benakku, jika Yang Zilan masih hidup, seharusnya juga berumur sekitar lima puluhan. Jadi, mungkin Ai Lisi adalah Yang Zilan?

Pikiran ini mengejutkan aku.

"Ayo pergi " Ai Lisi bangkit.

Aku meninggalkan kafe dengannya dan mengendarai mobilku ke bagian Utara kota.

Sepanjang perjalanan, Ai Lisi memalingkan muka dan melihat keluar jendela.Tidak tahu sedang melihat apa. Dia terlihat sangat fokus dan cemas. Dia sepertinya sedang mencari sesuatu.

Novel Terkait

My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu