Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (2)

Tuan Kelima mengangkat bibirnya, senyumnya penuh dengan cibiran, “Yang maha tahu itu Mo Ziqian bukan aku. Bahkan berita departemen lahan saja dia bisa menguncinya, masalah tanah yang mengandung bahan berbahaya adalah masalah besar, dia bisa membuat departemen lahan mengunci informasi ini dengan rapat, hingga proyek resort sudah berjalan setengah jalan, resort sudah terjual 90% baru menyebarkan informasi ini, dari sana bisa dilihat seberapa besar kemampuan Mo Ziqian.”

Aku : “Namun apa baiknya ini, dia sudah investasi uang sebanyak itu, bukan hanya membuang uangnya dengan sia-sia, masih ada banyak pembeli resort yang menunggunya mengganti rugi, bukankah ini sama seperti dia bunuh diri?”

Tuan Kelima : “Tidak sepenuhnya benar. Mo Ziqian itu orang yang sangat pintar, dia tidak akan melakukan bisnis yang merugikannya, didalamnya pasti ada keuntungan untuknya yang tidak sedikit.”

Aku menatapnya dengan wajah yang bingung, aku tidak mengerti maksudnya.

Tuan Kelima mengangkat alisnya, “Anggap saja aku tidak bicara.”

“Bagaimana dengan putraku? Sudah lama aku tidak berjumpa dengannya.” Tuan Kelima mengalihkan topik kearah Qiang Qiang.

Aku : “Dia sangat baik, beberapa hari yang lalu masih menanyakanmu.”

“Oh, menanyakan apa?”

Tuan Kelima terlihat tertarik.

Aku : “Dia bilang kamu adalah seorang ayah yang tampan, juga memberikannya hadiah, dia sangat menyukaimu.”

Tuan Kelima tertawa sambil menggeleng, “Dasar bocah, Dia masih mengerti menyukaiku.”

“Sudahlah, hari ini aku merasa senang, ayo kita jemput Qiang Qiang untuk keluar makan bersama!”

Ketika mengatakannya, mobil Tuan Kelima sudah tiba didepan kediaman Wen Yiru. Jam segini, Qiang Qiang sudah pulang dari sekolah. Karena Wen Yiru sedang berada didalam negeri, jadi Qiang Qiang tidak berada di Kanada, hanya belajar di TK terdekat disekitar sini untuk sementara waktu.

Ketika aku naik ke lantai atas, Wen Yiru sedang duduk di ruang tamu lantai 2, tangannya memegang segelas teh dragon well, uap hangat membumbung tinggi, ia sedang melamun melihat asap yang naik.

“Bibi Wen?”

Aku menghentikan langkah.

Wen Yiru menengok, tatapannya dalam, seolah sedang menanti sesuatu. Aku langsung mengerti dan berkata : “Bukan dia, tenang saja, dia tidak akan kenapa-kenapa.”

Wen Yiru sedang mengkhawatirkan keselamatan Mo Ziqian, tatapannya memberitahuku, dia tahu aku pergi mengenali mayat itu, jika benar mayat itu adalah Mo Ziqian, ia tidak akan kuat menghadapinya.

Sedang ia menunggu jawabanku dengan khawatir dan penuh penantian.

Mendengarku mengatakan kalau itu Mo Ziqian, Wen Yiru terlihat jelas menghembuskan nafas lega, lalu mengatakan terima kasih.

“Bibi Wen, aku ingin mengajak Qiang Qiang pergi makan, apakah kamu mau ikut bersama kami?”

Aku bertanya.

Wen Yiru menggeleng, “Kalian saja yang pergi. Bersenang-senanglah.”

Aku mengajak Qiang Qiang keluar dari kediaman Wen, Tuan Kelima yang berada dalam mobil menengok, wajahnya yang tampan langsung memasuki mataku.

Dia tersenyum pada Qiang Qiang dengan sangat lembut, “Ayo naik nak, ayah ajak kamu pergi makan enak hari ini.”

Qiang Qiang bersorak “Horay!” lalu mulai berjingkrak.

Setelah 10 menit, kami tiba di restoran bebek bakar yang sangat terkenal di kota kami, namanya sudah tersohor selama 100 tahun lebih baik di dalam maupun di luar negri, banyak pengunjung dari luar negri yang selalu datang membeli bebek bakar mereka.

Tentu saja, Qiang Qiang belum pernah datang kemari.

Setelah memesan makanan, Tuan Kelima bertanya pada Qiang Qiang, “Beberapa waktu ini tidak melihat paman, apakah kamu kangen pada paman?”

Qiang Qiang berkata dengan sangat jujur dan yakin, “Tentu saja kangen, namun mama bilang paman itu orang yang sangat sibuk, tidak sempat menjumpai kami.”

Tuan Kelima menoleh kearahku, tatapannya penuh maksud, aku menunduk dengan sedikit malu, memang aku ada berkata seperti itu, namun itu karena membantu tuan mata keranjang ini mencari alasan, siapa yang tidak tahu kalau Tuan Kelima setiap hari sibuk gonta-ganti wanita dan tenggelam dalam dunia hura-hura.

Tuan Kelima bertanya lagi, “Kalau begitu kamu beritahu paman, selama ini mamamu bersama dengan siapa saja, apakah dia ada membicarakan hal yang buruk tentang paman?”

Qiang Qiang menggeleng, dia masih begitu kecil, bagaimana mungkin ia mengerti maksud dalam ucapan Tuan Kelima, “Mama tidak membicarakan kejelekan paman, mama juga tidak pernah menjelek-jelekan siapapun, mama setiap hari harus mengerjakan laporan, menyelesaikan berbagai macam kerjaan, ia sangat sibuk.”

”Oh?”

Ada ketertarikan dalam tatapannya, ia meminum seteguk jus di gelasnya, karena nanti dia harus menyetir sehingga hari ini pengecualian tidak meminum alkohol.

“Tidak disangka mamamu adalah orang yang serba bisa.”

Qiang Qiang tertawa terkekeh, “Tentu saja, mamaku adalah mama terhebat didunia.”

Beberapa hari ini, suasana dirumah sangat suram, Wen Yiru mengkhawatirkan Mo Ziqian siang dan malam, dan aku, juga entah mengapa ikut mengkhawatirkannya, pada kenyataannya, setiap malam aku duduk dihadapan komputer, satu huruf di laporan pun tidak kuketik, proyekpun tidak berminat untuk memikirkannya, Qiang Qiang adalah anak yang sangat perhatian dan matang, diam-diam dia menyadari semuanya, namun dia tidak pernah banyak bertanya.

Namun kelihatannya, Tuan Kelima tidak terlalu percaya pada ucapannya, dia melirikku dengan tatapan penasaran, lalu menunduk mengambilkan makanan untuk Qiang Qiang.

Tepat disaat seperti itu, terdengar suara pria yang sangat familiar : “Brengsek Si Chen Liyan murahan itu, kak Qian mendapat masalah, dia malah memindah tangankan semua hartanya, bahkan memposting di media kalau mereka tidak memiliki hubungan suami istri sama sekali, sepatu bekas ini sungguh licik!”

Ketika mendengarnya, telingaku langsung berdiri, aku menoleh melihat, hanya melihat Gao Le dan Jiang Yi sedang berjalan masuk dari luar, wajah Gao Le terlihat sangat marah dan tidak berhentinya mengomel, Jiang Yi menyikutnya sambil berkata, “Sudahlah, jangan dibicarakan lagi, makanlah dulu.”

Mereka berdua duduk tidak jauh dari meja kami, wajah Gao Le merah karena amarah, ia terus marah-marah tdak berhenti, “Cheng Ziang si pria brengsek itu, cepat atau lambat akan merasakan akibatnya.”

Aku kembali tersentak, benarkah Chen Liyan sudah mengumumkan perceraiannya dengan Mo Ziqian? Hari ini aku merasa sangat panik, sehingga tidak sempat memantau berita diluar.

Aku membuka ponsel dan mulai membuka halaman berita, Tuan Kelima berkata : “Tidak perlu dicari, Chen Liyan sudah memutuskan hubungan pernikahan mereka secara sepihak, dia bilang menikah selama 3 tahun, Mo Ziqian sama sekali tidak pernah menyentuhnya, dia merasa tidak bisa dianggap memiliki hubungan suami istri, seluruh masalah hutang piutang tidak ada hubungan dengannya.”

Novel Terkait

The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu