Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 59 Balasan Jahat Untuk Orang Jahat
Bab 59 Balasan Jahat Untuk Orang Jahat
Kata katanya membuat aku tidak bisa berkata apa apa lagi. Meskipun kata kata Tuan Kelima memang sedikit kelewatan tetapi aku tetap berterima kasih kepadanya karena dia telah menolong aku, “Terima kasih sudah menyelematkan aku pada hari itu”
Tuan Kelima berkata dengan dingin, “Tidak perlu berterima kasih denganku. Orang yang ingin menyelamatkanmu adalah Mo Ziqian, Aku hanya membantunya. Tetapi jika masih ada lain kali, kamu lari sendiri saja. Aku tidak ingin untuk dia, harus menyelamatkan pengantin orang lain!”
Wajah Tuan Kelima yang tampan terlihat sangat santai, kemudian Tuan Kelima pun masuk ke dalam kamar tidurnya. Tetapi aku terkejut, benarkah Mo Ziqian yang ingin menyelamatkan aku? Mengapa? Bukankah dia sangat membenci aku? Aku bingung dan terus berdiri di sana.
Tuan Kelima mandi dan mengganti baju bersih, sebelum dia pergi, aku memanggilnya, “Tuan Kelima?”
Tuan Kelima melihat aku dengan wajah tidak berekspresi, “Kenapa?”
“Benarkah Mo Ziqian yang menyuruh kamu menyelamati aku?”
Tuan Kelima melirik aku dan berkata, “Kalau bukan dia siapa lagi yang akan sebodoh ini sampai berjanji untuk memberikan keuntungan sebanyak 20 persen ke aku hanya untuk menyelamatkan mantan istrinya?”
Seolah olah menjadi bisu, aku tidak bisa berkata apa apa. Mo Ziqian bahkan berjanji untuk memberikan keuntungan sebanyak 20 persen kepada Tuan Kelima. Apa yang sedang Mo Ziqian pikirkan?
Aku hanya terus berdiri di sana seperti orang bodoh. Rumah ini tersisa aku sendiri lagi setelah Tuan Kelima pergi. Aku tidak bisa percaya dengan semua ini. Mengapa Mo Ziqian mau melakukan ini? Bahkan aku mengira aku sedang bermimpi. Karena hal ini benar benar sungguh aneh.
Pada saat meninggalkan rumah Tuan Kelima, aku tetap belum mengerti kenapa. Tiba tiba ponselku berdering dan suara Gao Xing terdengar, “Kakak Xiaoxiao, besok adalah hari ulang tahunku. Apakah kakak bisa membuat kuenya?
“Tentu saja, kakak akan mengantar kuemu besok pagi”
“Bagus sekali!” Gao Xing berkata dengan gembira
Setelah mematikan telpon Gao Xing, aku langsung pergi ke toko. Kue akan menjadi tidak segar jika dibuat terlalu awal. Jadi, aku hanya bisa menyiapkan bahan hari ini. Aku telpon ke Jiayu dan memberi tahu dia aku akan tidur di toko hari ini. Aku akan bangun pada jam tiga subuh dan membuat kue.
Jiayu berkata, “Kamu gila! Jam 3 terlalu awal!"
“Pelanggan kecil ini adalah adik perempuan yang paling aku suka. Aku rela kurang tidur demi dia”
Waktu berjalan dengan cepat, aku merasa aku hanya tidur sebentar dan waktu sudah berjalan sampai jam tiga. Aku berusaha untuk bersemangat dan segera bersiap siap untuk membuat kue Gao Xing.
Karena karakter yang akan di letakkan diatas kue harus benar benar mirip dengan orang asli, aku menghabiskan waktu beberapa jam untuk membuatnya. Setelah mencobanya berulang kali, akhirnya karakter kecil di depanku terlihat mirip dengan artis yang disukai oleh Gao Xing. Setelah mempersiapkan kue, aku membawa kado dan kue berangkat ke rumah Gao Xing.
Daerah tempat tinggal keluarga Gao Xing masih berada di tempat yang sama. Aku sudah pernah pergi ke sana beberapa kali tiga tahun yang lalu, sehingga aku sudah tiba di sana dalam waktu singkat. Melihat banyak mobil yang parkir di daerah rumah Gao Xing, langkah kakiku berhenti. Hari ini adalah ulang tahun anak gadis keluarga Gao, mereka pasti mengundang banyak tamu. Mo Ziqian dan Chen Liyan juga pasti ada. Aku merasa lebih baik jika aku tidak memasuki rumah Gao Xing agar tidak menimbulkan masalah yang tidak diinginkan.
Aku menyerahkan kado dan kue Gao Xing ke penjaga pintu rumah Gao Xing dan memintanya untuk mengantar ke Gao Xing.
Pada saat aku sudah mau pergi, terdengar sebuah suara yang gembira, “ kak Xiaoxiao, mengapa kamu tidak masuk? Aku sudah menunggu kakak sangat lama”
Aku berputar balik badanku dan melihat Gao Xing yang memakai sebuah gaun putih yang cantik. Dia berlari kepadaku dan memegang tanganku, “kak Xiaoxiao, ayo masuk. Hari ini adalah ulang tahunku, kamu harus menghadiri pesta ulang tahunku”
“Oh.. baik” Aku benar benar tidak bisa menolak permintaan anak yang cantik ini. Pada saat yang sama, terdengar sebuah suara tertawa wanita dari belakang, “Oh, bukankah ini pacar Tuan Kelima? Mengapa pacar Tuan Kelima bisa bekerja sampingan membuat kue?”
Aku benar benar sial. Aku bertemu dengan Chen Liyan dalam waktu yang sangat singkat. Karena hal yang terjadi beberapa lalu aku tahu Chen Liyan adalah adik perempuan Hu Yeming. Aku memilih untuk tidak membuat masalah lagi karena Hu Yeming bukanlah orang biasa. Bahkan orang berstatus tinggi pun takut terhadapnya. Aku mengabaikan kata kata Chen Liyan dan mengelus kepala Gao Xing, “Gao Xing, kakak tidak bisa menemani kamu hari ini. Nanti kakak atur waktu dan traktir kamu makan, kita merayakan ulang tahunmu lagi pada saat itu. Oke?”
Gao Xing mengembangkan bibirnya dengan wajah sedih dan hanya mengangguk. Aku melihat Mo Ziqian dan Chen Liyan berdiri di jarak yang tidak jauh dariku dengan anak perempuan mereka. Ekspresi Mo Ziqian sangat tenang dan tatapan Chen Liyan memiliki kesombongan yang tinggi. Aku mengabaikan mereka dan meninggalkan rumah Gao Xing.
Waktu masih pagi setelah aku kembali ke toko. Aku lanjut mempersiapkan pesanan berikutnya sampai sore. Pelanggan pun datang menjemput kuenya dan aku merasa sangat capek. Setelah menutup dan mengunci pintu toko, aku pergi ke supermarket dan membeli barang barang kebutuhan sehari. Saat keluar dari supermarket, aku melihat sepasang pria dan wanita yang sedang berjalan ke sini. Pria itu sangat tampan, dia memakai pakaian kasual. Wanita itu memiliki badan yang kecil dan cantik, dia memakai gaun berwarna kuning dan memegang lengan pria tersebut. Aku tidak mengenali pria itu tetapi wanita itu adalah An Ran.
An Ran berbicara dengan suara lembut kepada pria itu. Tidak tahu apa yang dikatakan olehnya, mulutnya tiba tiba mengembang seperti gadis kecil dan pria itu memandangnya dengan tatapan yang penuh dengan kasih sayang. Ada sebuah mobil yang melaju melewati mereka, mungkin karena bau benzin, An Ran tiba tiba melepaskan lengan pria itu dan muntah di tepi pohon.
“An Ran, kamu kenapa?” Pria itu langsung mendekati An Ran dan bertanya dengan nada risau. Setelah beberapa saat, An Ran merasa baikan dan senyum dengan bahagia terhadap pria itu. “sayang, sepertinya aku hamil. Aku sudah tidak datang bulan selama 10 hari”
Pria itu membesarkan matanya dengan kaget dan memeluk An Ran, “benarkah? Bagus sekali. Aku sudah mau menjadi seorang ayah. Ayo, kita segera pergi ke rumahku dan memberi tahu orang tuaku bahwa mereka sudah mau menjadi kakek dan nenek. Kita akan segera menikah juga”
An Ran memasangkan ekspresi malu. Kedua orang itu berjalan ke sebuah mobil yang diparkirkan di depan. Aku terkejut dengan adegan yang aku baru saja meliihat, An Ran benar benar pandai berpura pura. Padahal anak yang dia kandung sekarang adalah anak dia dengan seorang preman. Jarak waktu kemarin aku melihatnya di rumah sakit dengan hari ini baru saja sepuluh hari, dia tidak mungkin mengaborsi anak itu dan hamil lagi dalam waktu sepuluh hari!
Aku teringat An Ran mendorong Jiayu ke lantai sehingga kandungan Jiayu menjadi gugur. Walaupun Jiayu memang bermaksud untuk menggugurkan anaknya dengan obat tetapi keguguran anak Jiayu malah disebabkan oleh An Ran. Kejadian ini membuat aku merasa bersalah.
An Ran si wanita jahat ini bahkan masih ingin menyakiti orang lain. Aku benar benar merasa risau untuk pria itu. Dia bahkan sempat merasa bahagia ketika dia akan mengasuhi anak pria lain.
Mungkin karena Tuhan juga sudah marah dengan An Ran, pada saat masuk ke dalam mobil, pria itu menjatuhkan sesuatu. Pria itu tidak menyadarinya dan dengan bahagia membawa wanita dan ‘anak’ miliknya pulang ke rumahnya. Aku jalan ke sana dan megambil barang yang dijatuhkan pria itu. Pria itu menjatuhkan dompetnya. Aku membuka dompetnya dan melihat sebuah kartu identitas di dalam. Nama yang tertera pada kartu identitas adalah Shen Jian.
Dalam dompetnya juga ada uang dan beberapa kartu bank.
Aku merobek satu halaman kertas dari buku catatan yang berada di tas aku dan menulis beberapa kata di kertas itu. Setelah memasukkan kertas itu ke dalam dompet pria itu, aku pergi ke kantor pos dan meminta karyawan kantor pos untuk mengantar dompet itu ke alamat yang tertera di kartu identitas Shen Jian.
Pria yang bernama Shen Jian itu akan melihat kertas yang sudah ku tulis beberapa kata di atasnya ketika dia menerima dompet itu. Aku menulis, “Hati hati menjadi pria yang mengasuh anak milik pria lain”
Setelah aku kembali ke apartemen, Jiayu sudah memesan makanan. Suasana hati dan kondisi Jiayu juga terlihat bagus. Sepertinya dia sudah melupai masalah Wu Zhihai.
Sambil makan ayam, aku berkata, “Tebak aku berjumpa siapa hari ini”
“Siapa?” Jiayu bertanya sambil makan
“An Ran. Wanita yang membuat kamu kehilangan anakmu. Dia membohongi seorang pria bahwa anak di dalam perutnya adalah anak milik pria itu. Pria itu tampan tapi bodoh. Dia tidak sadar bahwa An Ran berbohong kepadanya dan bahkan berkata akan membawa An Ran pulang bertemu dengan orangtuanya dan berjanji akan segera menikah dengan An Ran”
“Dunia ini benar benar memiliki terlalu banyak jenis manusia. Apakah dia tidak takut suatu hari pria itu akan membunuh dia dan anaknya ketika pria itu tahu semua ini?”
Aku tertawa dan berkata, “ Bisa jadi aku adalah orang yang membunuhnya suatu hari. Tetapi, seharusnya dia tidak akan bisa mencapai tujuannya”
Jika pria bernama Shen Jian itu tidak berpikir ke arah lain ketika dia membaca kertasku, pria ini bisa dibilang benar benar bodoh.
Setelah beberapa hari, aku menemani Jiayu pergi ke rumah sakit. Pada saat kami keluar dari ruang praktek, kami melihat sepasang pria dan wanita yang berjalan keluar dari ruang depan. Pria itu menampar wanita itu.
“Kamu benar benar tidak tahu malu! Kamu bahkan ingin menyuruh aku mengasuh anak milik pria lain. Kamu benar benar wanita buruk!” Pria itu emosi dan langsung menendang ke perut wanita itu. Wanita berteriak dan kepalanya bersandar ke belakang.
Aku dan Jiayu saling melihat. Wanita itu adalah An Ran dan pria itu tentu saja adalah Shen Jian. Untung saja, pria itu tidak bodoh dan masih ingat untuk datang periksa ke rumah sakit.
Namun, agak sedih untuk An Ran. Sepertinya anaknya sudah gugur. Shen Jian mengabaikan An Ran yang berada di lantai dan meninggalkan rumah sakit dengan marah. Para dokter dan perawat sibuk membawa An Ran ke dalam ruang praktek dokter.
Setelah itu, aku dan Jiayu juga meninggalkan rumah sakit. Jiayu tidak tahu masalah aku pernah menuliskan kertas itu ke Shen Jian. Manusia benar benar tidak boleh terlalu jahat, kalau tidak Tuhan akan menghukum kamu. Aku berpikir, apakah aku terlalu jahat juga? Bagaimana pun, anak di dalam perut An Ran tidak bersalah.
Kesehatan Jiayu pulih dengan baik. Dia kembali bekerja lagi dalam waktu pendek dan aku juga melanjutkan karier aku di toko.
Pada suatu hari, aku menerima sebuah pesan teks dari “ jika waktu bisa kembali”. Orang itu ingin memesan sebuah kue untuk ulang tahun orang tua.
****”Jika waktu bisa kembali” adalah nama akun social media seseorang yang menjual rumah (toko kue) Lin Xiao dengan harga sangat murah****
Novel Terkait
Your Ignorance
YayaBretta’s Diary
DanielleIstri ke-7
Sweety GirlPergilah Suamiku
DanisMy Lifetime
DevinaHusband Deeply Love
NaomiCintaku Yang Dipenuhi Dendam×
- Bab 1 Dua Keluarga
- Bab 2 Kelembutan Terakhir
- Bab 3 Masuk Penjara
- Bab 4 Tingkah Pelacur
- Bab 5 Memberikan Anaknya Kepada Yang Lain
- Bab 6 Seseorang Yang Kaya Dan Misterius
- Bab 7 Tak Terduga
- Bab 8 Begitu Membencimu
- Bab 9 Di Peternakan Kuda
- Bab 10 Campur Tangan Tuan Kelima
- Bab 11 Main Ganda
- Bab 12 Cinta Satu-Satunya
- Bab 13 Anakku
- Bab 14 Belajar Menyenangkanku
- Bab 15 Peran Yang Memalukan
- Bab 16 Penyesalan
- Bab 17 Penuh Keraguan
- Bab 18 Terperangkap
- Bab 19 Penuh dengan Akal Buruk
- Bab 20 Pasangan Serasi
- Bab 21 Memiliki Kesempatan
- Bab 22 Konferensi Pers
- Bab 23 Sangat Memalukan
- Bab 24 Tidak Ada Seorang Pun
- Bab 25 Ciuman Di Luar Kendali
- Bab 26 Membahayakan Dirinya Sendiri
- Bab 27 Paling Menyesal Pernah Mencintaimu
- Bab 28 Suatu Ancaman
- Bab 29 Orang-Orang Malang
- Bab 30 Antara Cinta Dan Benci
- Bab 31 Pembalasan Li Li
- Bab 32 Keterlaluan Bodohnya
- Bab 33 Bersedia Cuci Tangan dan Membuat Sup
- Bab 34 Gangguan Kepribadian
- Bab 35 Dia Mengidap Penyakit Kotor
- Bab 36 Kamu Hanya Bisa Menjadi Milikku
- Bab 37 Orang-Orang Munafik
- Bab 38 Skandal dan Gosip Melanda
- Bab 39 Dikurung
- Bab 40 Proposal Lamaran
- Bab 41 Sifat Tuan Muda
- Bab 42 Memanggil Wartawan
- Bab 43 Tidak Memahami
- Bab 44 Penyergapan Dimana-mana
- Bab 45 Ayah dan Putra yang Berpapasan
- Bab 46 Insting Ibu Dan Anak
- Bab 47 Permainan Mengerikan
- Bab 48 Godaan
- Bab 49 Keracunan Alkohol
- Bab 50 Dirimu Yang Kejam
- Bab 51 Seekor Rubah
- Bab 52 Marah Setengah Mati
- Bab 53 Sudah Di Jalur Yang Benar
- Bab 54 Dikacaukan Dua Kali
- Bab 55 Pria-Pria Brengsek
- Bab 56 Pemesan Kue Misterius
- Bab 57 Identitas Hu Yeming, Pimpinan Kejahatan
- Bab 58 Pandangan Cinta
- Bab 59 Balasan Jahat Untuk Orang Jahat
- Bab 60 Muntah
- Bab 61 Kekasih Lain
- Bab 62 Bantuan
- Bab 63 Bersama Di Mobil Mogok
- Bab 64 Waktu Itu Sangat Indah
- Bab 65 Menjijikan
- Bab 66 Gempa Bumi
- Bab 67 Menyerang Membabi Buta
- Bab 68 Golongan Darah Panda
- Bab 69 Dia Adalah Putramu !
- Bab 70 Ganti Rumah Sakit
- Bab 71 Siapa Yang Berbohong
- Bab 72 Kejutan
- Bab 73 Mengakui Pencuri Sebagai Ibunya
- Bab 74 Kembali Ke Tempat Semula
- Bab 75 Sudah Pergi
- Bab 76 Kesedihan Di Hati
- Bab 77 Ayah Angkat
- Bab 78 Membersihkan Pistol Keluar Api
- Bab 79 Gelang
- Bab 80 Merendahkan
- Bab 81 Membawa Pergi
- Bab 82 Seperti Seorang Kakak
- Bab 83 Kacau Balau
- Bab 84 Bersembunyi di Ruang Rahasia
- Bab 85 Istri Teman
- Bab 86 Kebakaran Besar
- Bab 87 Menyangkal
- Bab 88 Sinis
- Bab 89 Sedikit Trik
- Bab 90 Membayar Dengan Tubuh
- Bab 91 Seperti Mimpi
- Bab 92 Wanita Cantik Yang Kehilangan Kaki
- Bab 93 Potong Perutnya
- Bab 94 Chen Liyan Ditampar
- Bab 95 Pesta Topeng
- Bab 96 Langit Malam
- Bab 97 Pergi Jauh
- Bab 98 Menangkap Basah
- Bab 99 Aku Akan Tanggung Untukmu
- Bab 100 Rela Diselingkuhi
- Bab 101 Selalu Mencintainya
- Bab 102 Itu Dia
- Bab 103 Menjaganya
- Bab 104 Kejam
- Bab 105 Manusia Yang Tidak Memiliki Hati Nurani
- Bab 106 Membantu Dia Mengugurkan Anaknya
- Bab 107 Dia Menyukaimu
- Bab 108 Memaksa
- Bab 109 Tidak Masuk Akal
- Bab 110 Siapa Itu
- Bab 111 Hukuman Yang Mesra
- Bab 112 Malu Dan Marah
- Bab 113 Menyukai Orang Yang Memasak Mie
- Bab 114 Menikmati
- Bab 115 Aneh
- Bab 116 Kesedihan Hati di Kanada (1)
- Bab 116 Kesedihan Di Kanada (2)
- Bab 117 Bertemu Di Bandara (1)
- Bab 117 Bertemu Di Bandara (2)
- Bab 118 Masuk Perangkap (1)
- Bab 118 Masuk Perangkap (2)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (1)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (2)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (3)
- Bab 120 Jebakan (1)
- Bab 120 Jebakan (2)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (1)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (2)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (3)
- Bab 122 Koma (1)
- Bab 122 Koma (2)
- Bab 123 Melepaskan (1)
- Bab 123 Melepaskan (2)
- Bab 123 Melepaskan (3)
- Bab 124 Bangun Dari Koma (1)
- Bab 124 Bangun Dari Koma (2)
- Bab 125 Calon Suami Yang Ideal (1)
- Bab 125 Calon Suami Yang Ideal (2)
- Bab 126 Sulit Dipercaya
- Bab 127 Tidak Dapat Menerima (1)
- Bab 127 Tidak Dapat Menerima (2)
- Bab 128 Relaks (1)
- Bab 128 Relaks (2)
- Bab 128 Relaks (3)
- Bab 129 Dirampok (1)
- Bab 129 Dirampok (2)
- Bab 129 Dirampok (3)
- Bab 130 Berusaha Bertahan Hidup (1)
- Bab 130 Berusaha Bertahan Hidup (2)
- Bab 131 Siapa Yang Akan Kamu Selamatkan Dulu (1)
- Bab 131 Siapa Yang Akan Kamu Selamatkan Dulu (2)
- Bab 132 Perangkap (1)
- Bab 132 Perangkap (2)
- Bab 133 Meninggikan (1)
- Bab 133 Meninggikan (2)
- Bab 134 Mempermalukan (1)
- Bab 134 Mempermalukan (2)
- Bab 135 Wanita Murahan (1)
- Bab 135 Wanita Murahan (2)
- Bab 136 Cadangan (1)
- Bab 136 Cadangan (2)
- Bab 137 Konflik (1)
- Bab 137 Konflik (2)
- Bab 138 Dinyatakan (1)
- Bab 138 Dinyatakan (2)
- Bab 139 Perubahan (1)
- Bab 139 Perubahan (2)
- Bab 140 Ular Kecil Berbisa (1)
- Bab 140 Ular Kecil Berbisa (2)
- Bab 141 Jatuh Dalam Perangkap (1)
- Bab 141 Jatuh Dalam Perangkap (2)
- Bab 142 Bentuk Aslinya (1)
- Bab 142 Bentuk Aslinya (2)
- Bab 143 Mengkhianati (1)
- Bab 143 Mengkhianati (2)
- Bab 144 Anak Siapa (1)
- Bab 144 Anak Siapa (2)
- Bab 145 Cara Tuan Muda Mengungkapkan Cinta (1)
- Bab 145 Cara Tuan Muda Mengungkapkan Cinta (2)
- Bab 146 Perencanaan (1)
- Bab 146 Perencanaan (2)
- Bab 147 Hanya Menginginkan Kamu (1)
- Bab 147 Hanya Menginginkan Kamu (2)
- Bab 148 Bajingan (1)
- Bab 148 Bajingan (2)
- Bab 149 Apakah Kamu Merasa Puas? (1)
- Bab 149 Apa Kamu Merasa Puas ? (2)
- Bab 150 Gila (1)
- Bab 150 Gila (2)
- Bab 151 Pengungkapan Cinta Dari Tuan Muda (1)
- Bab 151 Pengungkapan Cinta Dari Tuan Muda (2)
- Bab 153 Menyogok (1)
- Bab 152 Menyogok (2)
- Bab 153 Identitas (1)
- Bab 153 Identitas (2)
- Bab 154 Bukan Siapa-Siapa (1)
- Bab 154 Bukan Siapa-Siapa (2)
- Bab 155 Jatuh Cinta (1)
- Bab 155 Jatuh Cinta (2)
- Bab 156 Berciuman (1)
- Bab 156 Berciuman (2)
- Bab 157 Tidak Boleh Melahirkan Anak (1)
- Bab 157 Tidak Boleh Melahirkan Anak (2)
- Bab158 PindahTempat (1)
- Bab 158 Pindah Tempat (2)
- Bab 159 Serba Salah (1)
- Bab 159 Serba Salah (2)
- Bab 160 Pergi Dengan Bangga (1)
- Bab 160 Pergi Dengan Bangga (2)
- Bab 161 Bodoh Sekali (1)
- Bab 161 Bodoh Sekali (2)
- Bab 162 Tidak Tega (1)
- Bab 162 Tidak Tega (2)
- Bab 163 Jantung Berdebar (1)
- Bab 163 Jantung Berdebar (2)
- Bab 164 Pengkhianatan (1)
- Bab 164 Pengkhianatan (2)
- Bab 165 Wajah Memerah (1)
- Bab 165 Wajah Memerah (2)
- Bab 166 Datang Mengunjungi (1)
- Bab 166 Datang Mengunjungi (2)
- Bab 167 Pacar (1)
- Bab 167 Pacar (2)
- Bab 168 Terlihat Semuanya (1)
- Bab 168 Terlihat Semuanya (1)
- Bab 169 Mengusir (1)
- Bab 169 Mengusir (2)
- Bab 170 Benar-Benar Peduli (1)
- Bab 170 Benar-Benar Peduli (1)
- Bab 171 Rahasia Identitas (1)
- Bab 171 Rahasia Identitas (2)
- Bab 172 Membersihkan Wanita (1)
- Bab 172 Membersihkan Wanita (2)
- Bab 173 Bahaya Di kota Kuno (1)
- Bab 173 Bahaya Di kota Kuno (2)
- Bab 174 Sepupu (1)
- Bab 174 Sepupu (2)
- Bab 175 Mata-mata (1)
- Bab 175 Mata-Mata (2)
- Bab 176 Memeluk (1)
- Bab 176 Memeluk (2)
- Bab 177 Hantu Di Pemakaman
- Bab 177 Ketakutan Hantu Di Pemakaman
- Bab 178 Memihak Kesalahan (1)
- Bab 178 Memihak Kesalahan (2)
- Bab 179 Mirip Yang Zilan (1)
- Bab 179 Mirip Yang Zilan (2)
- Bab 180 Istri (1)
- Bab 180 Istri (2)
- Bab 181 Tidak Mencintaimu Lagi (1)
- Bab 181 Tidak Mencintaimu Lagi (2)
- Bab 182 Hati Dingin (1)
- Bab 182 Hati Dingin (2)
- Bab 183 Masuk Perangkap (1)
- Bab 183 Masuk Perangkap (2)
- Bab 184 Wanita Bodoh (1)
- Bab 184 Wanita Bodoh (2)
- Bab 185 Rela (1)
- BAB 185 Rela (2)
- Bab 186 Sembahyang (1)
- Bab 186 Sembahyang (2)
- Bab 187 Menguntungkan Suami (1)
- Bab 187 Menguntungkan Suami (2)
- Bab 188 Ibu Rumah Tangga Muda (1)
- Bab 188 Ibu Rumah Tangga Muda (2)
- Bab 189 Pukul (1)
- Bab 189 Pukul (2)
- bab 190 Bersikap Imut (1)
- bab 190 Bersikap Imut (2)
- Bab 191 Tipuan (1)
- bab 191 Tipuan (2)
- Bab 192 Pesta (1)
- Bab 192 Pesta (2)
- Bab 193 Muntah Darah (1)
- Bab 193 Muntah Darah (2)
- Bab 194 Pacar Baru (1)
- Bab 194 Pacar Baru (2)
- Bab 195 Panggil Mama (1)
- Bab 195 Panggil Mama (2)
- Bab 196 Tidur Bersama (1)
- Bab 196 Tidur Bersama (2)
- Bab 197 Panda (1)
- Bab 197 Panda (2)
- Bab 198 Bukan Anak Biologis (1)
- Bab 198 Bukan Anak Biologis (2)
- Bab 199 Menyalahkan (1)
- Bab 199 Menyalahkan (2)
- Bab 200 Penuaan Dini (1)
- Bab 200 Penuaan Dini (2)
- Bab 201 Suka atau Tidak Suka (1)
- Bab 201 Sama Tidak Sama
- Bab 202 Ganti Pasangan (1)
- Bab 202 Ganti Pasangan (2)
- Bab 203 Bodoh (1)
- Bab 203 Bodoh (2)
- Bab 204 Pelajaran (1)
- Bab 204 Pelajaran (2)
- Bab 205 Peduli (1)
- Bab 205 Peduli (2)
- Bab 206 Pertunangan (1)
- Bab 206 Pertunangan (2)
- Bab 207 Tuduhan (1)
- Bab 207 Tuduhan (2)
- Bab 208 Identitas (1)
- Bab 208 Identitas (2)
- Bab 209 Pencitraan dan Mencari Sensasi (1)
- Bab 209 Pencitraan dan Mencari Sensasi (2)
- Bab 210 Mimpi (1)
- Bab 210 Mimpi (2)
- Bab 211 Merindukanmu (1)
- Bab 211 Merindukanmu (2)
- Bab 212 Jarum Berdarah (1)
- Bab 212 Jarum Berdarah (2)
- Bab 213 Tidak Menghormati Diri Sendiri (1)
- Bab 213 Tidak Menghormati Diri Sendiiri (2)
- Bab 214 Tembakan (1)
- Bab 214 Tembakan (2)
- Bab 215 Keguguran (1)
- Bab 215 Keguguran (2)
- Bab 216 Harta Warisan (1)
- Bab 216 Harta Warisan (2)
- Bab 217 Perjalanan Bisnis (1)
- Bab 217 Perjalanan (2)
- Bab 218 Anak Kandung (1)
- Bab 218 Anak Kandung (2)
- Bab 219 Ayah (1)
- Bab 219 Ayah (2)
- Bab 220 Kejam (1)
- Bab 220 Kejam (2)
- Bab 221 Mandul (1)
- Bab 221 Mandul (2)
- Bab 222 Egois (1)
- Bab 222 Egois (2)
- Bab 232 Memberikan Pelukan (1)
- bab 232 Memberikan Pelukan (2)
- Bab 224 Menikah Denganmu (1)
- Bab 224 Menikah Denganmu (2)
- Bab 225 Diriku yang Tidak Jujur (1)
- Bab 225 Diriku yang Tidak Jujur (2)
- Bab 226 Pertunjukan Seru (1)
- Bab 226 Pertunjukan Seru (2)
- Bab 227 Pertunjukkan Bagus (3)
- Bab 227 Pertunjukkan Bagus (4)
- Bab 228 Garis Merah (1)
- Bab 228 Garis Merah (2)
- Bab 229 Dalam Masalah (1)
- Bab 229 Dalam Masalah (2)
- Bab 230 Muntah (1)
- Bab 230 Mual (2)
- Bab 231 Berbahaya (1)
- Bab 231 Berbahaya (2)
- Bab 232 Kembali Ke Dalam Negeri (1)
- Bab 232 Kembali Ke Dalam Negeri (2)
- Bab 233 Kecurigaan (1)
- Bab 233 Kecurigaan (2)
- Bab 234 Bantuan (1)
- Bab 234 Bantuan (2)
- Bab 235 Marah
- Bab 236 Dibebaskan (1)
- Bab 236 Dibebaskan (2)
- Bab 237 Pernikahan (1)
- Bab 237 Pernikahan (2)
- Bab 238 Munafik (1)
- Bab 238 Munafik (2)
- Bab 239 Seperti Seorang Anak Kecil (1)
- Bab 239 Seperti Seorang Anak Kecil (2)
- Bab 240 Tidak Menyentuhnya (1)
- Bab 240 Tidak Menyentuhnya (2)
- Bab 241 Gangguan (1)
- Bab 241 Gangguan (2)
- Bab 242 HIV (1)
- Bab 242 HIV(2)
- Bab 243 Pendarahan Otak (1)
- Bab 243 Pendarahan Otak (2)
- Bab 244 Tamparan (1)
- Bab 244 Tamparan (2)
- Bab 245 Keracunan Makanan (1)
- Bab 245 Keracunan Makanan (2)
- Bab 246 Selingkuh (1)
- Bab 246 Selingkuh (2)
- Bab 247 Vasektomi (1)
- Bab 247 Vasektomi (2)
- Bab 248 Pertunjukkan Bagus (1)
- Bab 248 Pertunjukkan Bagus (2)
- Bab 249 Canggung
- Bab 250 (Episode Terakhir) Muka Manusia Bagaikan Kulit Kayu Pada Pohon (1)
- Bab 250 (Episode Terakhir) Muka Manusia Bagaikan Kulit Kayu Pada Pohon (2)
- Bab 251 (Episode Terakhir) Kekerasan Tuan Muda
- Bab 252(Episode Terakhir) Memetik Bunga Persik (1)
- Bab 252 (Episode Terakhir) Memetik Bunga Persik (2)
- Bab 253 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (1)
- Bab 253 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (2)
- Bab 254 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (3)
- Bab 254 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (4)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (1)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (2)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (3)