Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 44 Penyergapan Dimana-mana
Aku ingin menghancurkan pintu yang memisahkan aku dengan anak itu, memasuki ke dalam melihat apakah itu adalah putraku, tetapi aku tidak memiliki keberanian untuk menerima hasilnya.
Jika anak itu adalah putraku yang malang, bagaimana perasaanku? Aku selalu berpikir dia hidup dengan baik.
Aku tidak tahu kapan air mata membasahi wajahku, akhirnya aku tidak memiliki keberanian menghancurkan pintunya dan memasuki, aku berlari meninggalkan tempat itu.
Pada malam itu, aku insomnia, benakku dipenuhi suara tangisan anak itu, akhirnya begadang hingga pagi, aku memulai pekerjaan antar makanan dengan mataku yang penuh mencerminkan rasa kantuk.
Makanan pertama akan dikirim ke area villa di selatan kota, di mana area orang kaya berada. Awalnya, pekerjaan ini tidak dilakukan olehku, Aku hanya bertanggung jawab untuk kota tua di utara kota, tetapi, staf pengiriman makanan yang bertanggung jawab di selatan kota tiba-tiba harus pergi ke utara kota, dan mengubah menjadi aku yang mengantar
Ketika aku membawa paket makanan yang sudah dibungkus, keluar dari KFC, mungkin karena kurang tidur dan selalu terpikir anak yang menangis dan terkunci di dalam rumah, aku terasa sedikit gelisah, tidak sengaja aku menabrak seorang anak kecil.
Anak itu berusia sekitar tujuh atau delapan tahun, badannya gemuk, aku berjalan menabraknya jadi dia tidak terluka, hanya sedikit tergoyang. Tetapi ibu dari anak itu tidak berpikir begitu, dia langsung menarik bajuku, dan dengan tegas berkata, “Apakah kamu tidak memiliki mata? Ingin pergi begitu saja setelah menabrak anakku? Cepat mengganti rugi!”
Aku juga sedikit kesal, kenapa orang-orang yang tidak masuk akal ada dimana-mana, aku berkata: “kakak, anakmu tidak terluka, mengapa aku harus mengganti rugi?”
Suara wanita itu yang tajam berkata: “Kamu menabrak anakku, itu berarti dia sudah terluka, kamu harus mengganti rugi, kalau tidak aku akan memanggil manajermu!”
“Maaf, aku tidak akan melakukan semuanya!”
Aku mengabaikan wanita itu dan ingin melangkah pergi, tetapi wanita itu tiba-tiba terduduk di lantai, dan menjerit nangis, “Semuanya datang untuk mengevaluasi, wanita ini menabrak putraku, dan ingin pergi begitu saja, apakah masih memiliki keadilan didunia ini........”
Orang-orang yang tidak mengetahui kebenaran, mulai menunjuk-nunjuk diriku, hatiku semakin kesal, aku ingin sekali menendang wanita ini ke tempat sejauh mungkin. Tetapi aku tidak berkemampuan, aku hanya dapat memutrar kepala dan berteriak marah padanya, “Apa yang kamu inginkan!”
“Mengganti rugi!”
Wanita itu menarik bajuku lagi.
“Kamu menginginkan uang? Apakah ini cukup?”
Dengan suara yang dingin dan kesal, hampir setumpuk uang kertas merah dilemparkan di atas kepala wanita.
Wanita itu sepertinya tidak terasa sakit sama sekali, melihat jatuhnya hujan uang kertas, dua matanya yang sebesar kacang hijau bersinar, terlihat seperti bola lampu besar dua ribu watt.
“Cukup, cukup.”
Wanita itu tudak melihat siapa sebenarnya yang melemparkan uang, bangun dan sembarang memungut uang kertas dari lantai.
Aku dengan kaget melihat wanita itu memungut semua uang kertas dan memasuki ke dalam tasnya, menarik anak laki-laki itu dan pergi. Aku pertama kali menemui wanita seperti ini yang menginginkan uang tanpa merasa malu.
“Orang seperti ini, benar-benar murahan!”
Aku mendengar teriakan marah si Gao Le.
Aku baru terpikir bahwa dia yang mengusir pergi wanita itu, kalau tidak aku merasa aku tidak akan terbebas segitu mudah.
“Tuan muda, apakah uangmu terlalu banyak !”
Aku mengerutkan keningku, dengan tatapanku yang tidak berani percaya aku menatap pada pria yang tinggi besar didepan mataku, meskipun Gao Le telah membantuku, tetapi aku tidak dapat menerima kelakuannya, yang telah membuang begitu banyak uang pada wanita itu.
“Apakah semua uangmu turun dari langit?” Aku tidak bisa menahan amarah.
Gao Le berkata: “Aku hanya tidak ingin melihat dia membullymu.”
Kalimat ini membuat semua kata-kataku yang tidak puas menjadi tidak terkatakan.
Di dalam dunia ini, orang yang benar-benar mempedulikanku tidak seberapa.
“Apakah kamu adalah Kakak Xiaoxiao?”
Tiba-tiba terdengar suara anak gadis yang manis dari sebelah Gao Le, aku melihatnya dan baru menyadari di sebelah Gao Le ada seorang gadis kecil yang dari awal diabaikan olehku.
Dia berusia sekitar delapan atau sembilan tahun, berwajah boneka, mengenakan gaun putri putih, terlihat cantik dan imut. Pada saat ini, anak gadis ini menatapku dengan matanya yang jernih.
“Gao Xing?”
Aku terkejut dan senang, Gao Xing adalah adik Gao Le, Pasangan suami istri masuk usia paruh baya mendapatkan seorang anak perempuan, membesarkannya seperti seorang putri kecil, tetapi tidak memanjakan. Anak gadis ini dari kecil sudah sangat sopan.
“Haha.” Gao Xing tertawa, “Kakak masih mengingatku!”
“Tentu saja, bagaimana tidak ingat?”
Aku terkejut dan mengelus kepala Gao Xing, gadis kecil ini, ketika aku masuk penjara, dia baru berusia enam tahun, aku tidak menyangka dia masih mengingatku.
Mata Gao Xing yang terlihat seperti bulan sabit, tersenyum manis, “Kakak, ketika kamu mempunyai waktu, ingatlah untuk datang dan bermain denganku.”
Di masa lalu, diriku yang bersifat ceria sangat akrab dengan anak ini, tidak terduga banyak perubahan yang terjadi, mengalami pengalaman yang begitu menyedihkan, anak gadis ini tidak merasa jijik terhadap diriku, malah akrab seperti dulu.
Aku sangat tersentuh, mataku terasa panas, aku membungkuk dan mencium di dahi Gao Xing yang bersih, “Ya, kakak akan mengingatnya.”
Ketika aku melambaikan tangan untuk mengucapkan selamat tinggal kepada gadis kecil itu, akhirnya ada cairan panas mengalir ke bawah, Setelah keluar dari penjara, selain Jiayu, dia adalah satu-satunya yang tidak membenciku dan menghindariku seperti ular.
Aku mengendarai sepeda listrik pengantar makanan, dengan tepat waktu aku tiba di area vila, menemukan alamat yang di tinggal melalui telepon tadi, aku berdiri dan menekan bel di depan pagar vila taman bunga bertingkat tiga dengan halamannya yang berluas beberapa hektar.
Ada seorang pembantu rumah bergegas mendekati, membuka pintu, menggulurkan tangannya menerima paket keluarga yang diserahkan olehku. Membalikkan badan dan pergi, dan pada saat ini ada seorang anak gadis berusia sekitar lima atau enam tahhn, anak gadis itu berlari mendekati, “Apakah KFC ku telah diantar? Ayah, KFC ku datang!”
Anak gadis mengambil paket makanan dari tangan pembantu, mengambilnya dan berlari kearah pria yang baru keluar dari dalam.
Dan aku, sudah terkejut dan tertegun.
Anak gadis itu adalah Sisi, anak Mo Ziqian dan Chen Liyan. Dan pria itu adalah Mo Ziqian. Ternyata makanan yang aku antar adalah pesanan mereka, dan rumah ini milik Mo Ziqian.
Mo Ziqian mencubit wajah Sisi, “Lain kali tidak boleh berlari, nanti jatuh dan menangis lagi.”
Selesai berkata, dia mengangkat kepalanya, dan segera melihat aku yang berdiri didepan pagar.
Mo Ziqian juga terkejut sejenak, tatapannya menjadi semakin mendalam.
Aku tidak mengatakan apapun, aku membalikkan badan dan menaiki sepeda listrik pengantar makanan, meninggalkan rumah yang tertinggal pria sampah dan wanita murahan.
Namun yang tidak kusangka, aku baru tiba di KFC belum sempat beristirahat, langsung terdengar langkah manajer yang penuh kemarahan, “Lin Xiao, kamu mencampurkan apaan didalam makanan? Anak itu muntaber setelah makan paket dari kita. Kamu bilang, apakah kamu melakukan apa didalam makanan?”
Begitu aku mendengarnya, aku sangat marah, hampir seluruh tubuhku bergetar. "Manajer, aku tidak pernah menyentuh makanan di dalam paket itu, kamu jangan sembarang menuduh!”
“Jika bukan kamu, siapa lagi yang melakukannya, Sisi setelah memakan makanan yang kamu antar, langsung muntaber, sekarang masih berada didalam rumah sakit.”
Chen Liyan dengan marah mendekatiku, Mo Ziqian dengan wajahnya yang dingin seperti salju mengikuti di belakangnya.
Aku tersenyum dingin, “Bagaimana kamu membuktikan bahwa aku yang memasukkan obat ke dalam paket, bukan orang yang membuat makanan, ataupun kamu sendiri yang menaruhnya untuk menyalahkanku!”
Hidup ini benar-benar menyergap di mana-mana, ada jebakan di mana-mana, beberapa orang dengan sengaja tidak ingin membiarkanmu hidup senang. Aku sangat pasti, jika Sisi benar-benar muntaber, maka obat ini pastilah Chen Liyan yang memberinya.
Wanita ini, dia berani melakukan apapun.
“Ziqian, mari kita melapor polisi, dia meracuni Sisi dan menuduhku, benar-benar tidak ada keadilan lagi di dunia ini, huhu......”
Chen Liyan menangis dengan sedih di dalam pelukan Mo Ziqian.
Aku mengerutkan keningku, dengan dingin menatap wanita ini, aku ingin melihat seberapa banyak pertunjukkan yang akan dia mainkan.
Mo Ziqian mengangkat tangannya dan menepuk punggung Chen Liyan, “Jangan menangis, aku sudah menghubungi polisi.”
Aku sangat terkejut dan menatap ke arah pria yang baru membantuku menghentikan suatu kehancuran dan mengusir An Ran seminggu yang lalu, sebenarnya apa yang sedang dia pikirkan? Mengapa kadang terasa dia masih mencintaiku, dan kadang bersama istrinya merusak reputasiku.
Aku menggigit bibirku, kedinginan dalam mata menghilang, aku mengeluarkan ponsel, dan menekan nomor yang tidak asing bagiku, aku berkata: “Tuan kelima, pacarmu sekarang mendapatkan masalah, akankah kamu datang membantuku?”
Ketika aku menelepon, aku sudah tidak memiliki jalan lain hanya bisa dengan menaruh taruhan, aku tahu, begitu aku dibawa pergi oleh polisi, Mo Ziqian dan Chen Liyan pasti memiliki cara untuk membiarkan aku tetap di penjara.
Dan sekarang orang yang bisa ku minta bantu hanyalah Tuan kelima. Jadi aku meneleponnya, dalam hatiku mendambakan kedatangannya, meskipun aku tidak yakin.
Tuan kelima benar-benar datang, sebelum sirene meraung.
Dia datang, dan datangnya begitu cepat, hatiku sangat senang, pada saat itu aku berpikir selama Tuan kelima berkenan, aku akan mati-matian menjadi wanitanya dalam hidupku.
Ataupun menjadi pembantunya seumur hidupku.
Tuan kelima muncul di KFC, pria yang mempesona dan moody ini menatap manajer dengan tatapan dingin, “Kamu yang menyusahkan wanitaku?”
Manajer tidak mengenal Tuan kelima, tetapi Tuan kelima mengenakan pakaian yang mahal, dari kepala dan kakinya memancarkan aura dingin. Membuat manajer tahu, bahwa pria tampan ini bukan orang biasa, mungkin saja, dia adalah seorang preman.
“Ini.....pria ini.”
Manajer ketakutan, menunjuk dengan tatapannya ke arah Mo Ziqian.
Tuan kelima merentangkan lengannya memelukku, merangkulku seperti sepasang kekasih, dia menatap Mo Ziqian dengan dingin, “Wanitaku, tidak ada orang lain yang boleh membullynya!”
Tuan kelima selesai berkata, membawaku pergi dari depan orang-orang ini.
“Hei, kalian......”
Manajer ingin menghalangi, tetapi tidak mengetahui status Tuan kelima yang sebenarnya, jadi tidak berani melakukannya.
Tuan kelima tidak membalikkan kepalanya berkata, “Memasukkan gajinya ke dalam rekeningnya, jika ada kekurangan, aku tidak akan mengampunimu!”
Wajah manajer itu langsung menjadi pucat.
Aku terdengar Chen Liyan dengan marah berkata, “Ziqian, kamu melihat dia.......”
Dan pada saat ini, aku sudah dibawa Tuan kelima keluar dari KFC, ketika mau memasuki mobil, Tuan kelima dengan marah berkata: “Baru berpisah beberapa hari, kamu langsung mendapatkan masalah lagi, aku sangat berharap lain kali kamu memanggilku bukan untuk menjadi seorang penyelamat.”
Aku dengan diam berduduk kedalam mobil, lalu dengan nada rendah aku berkata: “Terima kasih.”
Novel Terkait
Ternyata Suamiku Seorang Sultan
Tito ArbaniMy Only One
Alice SongPergilah Suamiku
DanisMy Superhero
JessiCintaku Yang Dipenuhi Dendam×
- Bab 1 Dua Keluarga
- Bab 2 Kelembutan Terakhir
- Bab 3 Masuk Penjara
- Bab 4 Tingkah Pelacur
- Bab 5 Memberikan Anaknya Kepada Yang Lain
- Bab 6 Seseorang Yang Kaya Dan Misterius
- Bab 7 Tak Terduga
- Bab 8 Begitu Membencimu
- Bab 9 Di Peternakan Kuda
- Bab 10 Campur Tangan Tuan Kelima
- Bab 11 Main Ganda
- Bab 12 Cinta Satu-Satunya
- Bab 13 Anakku
- Bab 14 Belajar Menyenangkanku
- Bab 15 Peran Yang Memalukan
- Bab 16 Penyesalan
- Bab 17 Penuh Keraguan
- Bab 18 Terperangkap
- Bab 19 Penuh dengan Akal Buruk
- Bab 20 Pasangan Serasi
- Bab 21 Memiliki Kesempatan
- Bab 22 Konferensi Pers
- Bab 23 Sangat Memalukan
- Bab 24 Tidak Ada Seorang Pun
- Bab 25 Ciuman Di Luar Kendali
- Bab 26 Membahayakan Dirinya Sendiri
- Bab 27 Paling Menyesal Pernah Mencintaimu
- Bab 28 Suatu Ancaman
- Bab 29 Orang-Orang Malang
- Bab 30 Antara Cinta Dan Benci
- Bab 31 Pembalasan Li Li
- Bab 32 Keterlaluan Bodohnya
- Bab 33 Bersedia Cuci Tangan dan Membuat Sup
- Bab 34 Gangguan Kepribadian
- Bab 35 Dia Mengidap Penyakit Kotor
- Bab 36 Kamu Hanya Bisa Menjadi Milikku
- Bab 37 Orang-Orang Munafik
- Bab 38 Skandal dan Gosip Melanda
- Bab 39 Dikurung
- Bab 40 Proposal Lamaran
- Bab 41 Sifat Tuan Muda
- Bab 42 Memanggil Wartawan
- Bab 43 Tidak Memahami
- Bab 44 Penyergapan Dimana-mana
- Bab 45 Ayah dan Putra yang Berpapasan
- Bab 46 Insting Ibu Dan Anak
- Bab 47 Permainan Mengerikan
- Bab 48 Godaan
- Bab 49 Keracunan Alkohol
- Bab 50 Dirimu Yang Kejam
- Bab 51 Seekor Rubah
- Bab 52 Marah Setengah Mati
- Bab 53 Sudah Di Jalur Yang Benar
- Bab 54 Dikacaukan Dua Kali
- Bab 55 Pria-Pria Brengsek
- Bab 56 Pemesan Kue Misterius
- Bab 57 Identitas Hu Yeming, Pimpinan Kejahatan
- Bab 58 Pandangan Cinta
- Bab 59 Balasan Jahat Untuk Orang Jahat
- Bab 60 Muntah
- Bab 61 Kekasih Lain
- Bab 62 Bantuan
- Bab 63 Bersama Di Mobil Mogok
- Bab 64 Waktu Itu Sangat Indah
- Bab 65 Menjijikan
- Bab 66 Gempa Bumi
- Bab 67 Menyerang Membabi Buta
- Bab 68 Golongan Darah Panda
- Bab 69 Dia Adalah Putramu !
- Bab 70 Ganti Rumah Sakit
- Bab 71 Siapa Yang Berbohong
- Bab 72 Kejutan
- Bab 73 Mengakui Pencuri Sebagai Ibunya
- Bab 74 Kembali Ke Tempat Semula
- Bab 75 Sudah Pergi
- Bab 76 Kesedihan Di Hati
- Bab 77 Ayah Angkat
- Bab 78 Membersihkan Pistol Keluar Api
- Bab 79 Gelang
- Bab 80 Merendahkan
- Bab 81 Membawa Pergi
- Bab 82 Seperti Seorang Kakak
- Bab 83 Kacau Balau
- Bab 84 Bersembunyi di Ruang Rahasia
- Bab 85 Istri Teman
- Bab 86 Kebakaran Besar
- Bab 87 Menyangkal
- Bab 88 Sinis
- Bab 89 Sedikit Trik
- Bab 90 Membayar Dengan Tubuh
- Bab 91 Seperti Mimpi
- Bab 92 Wanita Cantik Yang Kehilangan Kaki
- Bab 93 Potong Perutnya
- Bab 94 Chen Liyan Ditampar
- Bab 95 Pesta Topeng
- Bab 96 Langit Malam
- Bab 97 Pergi Jauh
- Bab 98 Menangkap Basah
- Bab 99 Aku Akan Tanggung Untukmu
- Bab 100 Rela Diselingkuhi
- Bab 101 Selalu Mencintainya
- Bab 102 Itu Dia
- Bab 103 Menjaganya
- Bab 104 Kejam
- Bab 105 Manusia Yang Tidak Memiliki Hati Nurani
- Bab 106 Membantu Dia Mengugurkan Anaknya
- Bab 107 Dia Menyukaimu
- Bab 108 Memaksa
- Bab 109 Tidak Masuk Akal
- Bab 110 Siapa Itu
- Bab 111 Hukuman Yang Mesra
- Bab 112 Malu Dan Marah
- Bab 113 Menyukai Orang Yang Memasak Mie
- Bab 114 Menikmati
- Bab 115 Aneh
- Bab 116 Kesedihan Hati di Kanada (1)
- Bab 116 Kesedihan Di Kanada (2)
- Bab 117 Bertemu Di Bandara (1)
- Bab 117 Bertemu Di Bandara (2)
- Bab 118 Masuk Perangkap (1)
- Bab 118 Masuk Perangkap (2)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (1)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (2)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (3)
- Bab 120 Jebakan (1)
- Bab 120 Jebakan (2)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (1)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (2)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (3)
- Bab 122 Koma (1)
- Bab 122 Koma (2)
- Bab 123 Melepaskan (1)
- Bab 123 Melepaskan (2)
- Bab 123 Melepaskan (3)
- Bab 124 Bangun Dari Koma (1)
- Bab 124 Bangun Dari Koma (2)
- Bab 125 Calon Suami Yang Ideal (1)
- Bab 125 Calon Suami Yang Ideal (2)
- Bab 126 Sulit Dipercaya
- Bab 127 Tidak Dapat Menerima (1)
- Bab 127 Tidak Dapat Menerima (2)
- Bab 128 Relaks (1)
- Bab 128 Relaks (2)
- Bab 128 Relaks (3)
- Bab 129 Dirampok (1)
- Bab 129 Dirampok (2)
- Bab 129 Dirampok (3)
- Bab 130 Berusaha Bertahan Hidup (1)
- Bab 130 Berusaha Bertahan Hidup (2)
- Bab 131 Siapa Yang Akan Kamu Selamatkan Dulu (1)
- Bab 131 Siapa Yang Akan Kamu Selamatkan Dulu (2)
- Bab 132 Perangkap (1)
- Bab 132 Perangkap (2)
- Bab 133 Meninggikan (1)
- Bab 133 Meninggikan (2)
- Bab 134 Mempermalukan (1)
- Bab 134 Mempermalukan (2)
- Bab 135 Wanita Murahan (1)
- Bab 135 Wanita Murahan (2)
- Bab 136 Cadangan (1)
- Bab 136 Cadangan (2)
- Bab 137 Konflik (1)
- Bab 137 Konflik (2)
- Bab 138 Dinyatakan (1)
- Bab 138 Dinyatakan (2)
- Bab 139 Perubahan (1)
- Bab 139 Perubahan (2)
- Bab 140 Ular Kecil Berbisa (1)
- Bab 140 Ular Kecil Berbisa (2)
- Bab 141 Jatuh Dalam Perangkap (1)
- Bab 141 Jatuh Dalam Perangkap (2)
- Bab 142 Bentuk Aslinya (1)
- Bab 142 Bentuk Aslinya (2)
- Bab 143 Mengkhianati (1)
- Bab 143 Mengkhianati (2)
- Bab 144 Anak Siapa (1)
- Bab 144 Anak Siapa (2)
- Bab 145 Cara Tuan Muda Mengungkapkan Cinta (1)
- Bab 145 Cara Tuan Muda Mengungkapkan Cinta (2)
- Bab 146 Perencanaan (1)
- Bab 146 Perencanaan (2)
- Bab 147 Hanya Menginginkan Kamu (1)
- Bab 147 Hanya Menginginkan Kamu (2)
- Bab 148 Bajingan (1)
- Bab 148 Bajingan (2)
- Bab 149 Apakah Kamu Merasa Puas? (1)
- Bab 149 Apa Kamu Merasa Puas ? (2)
- Bab 150 Gila (1)
- Bab 150 Gila (2)
- Bab 151 Pengungkapan Cinta Dari Tuan Muda (1)
- Bab 151 Pengungkapan Cinta Dari Tuan Muda (2)
- Bab 153 Menyogok (1)
- Bab 152 Menyogok (2)
- Bab 153 Identitas (1)
- Bab 153 Identitas (2)
- Bab 154 Bukan Siapa-Siapa (1)
- Bab 154 Bukan Siapa-Siapa (2)
- Bab 155 Jatuh Cinta (1)
- Bab 155 Jatuh Cinta (2)
- Bab 156 Berciuman (1)
- Bab 156 Berciuman (2)
- Bab 157 Tidak Boleh Melahirkan Anak (1)
- Bab 157 Tidak Boleh Melahirkan Anak (2)
- Bab158 PindahTempat (1)
- Bab 158 Pindah Tempat (2)
- Bab 159 Serba Salah (1)
- Bab 159 Serba Salah (2)
- Bab 160 Pergi Dengan Bangga (1)
- Bab 160 Pergi Dengan Bangga (2)
- Bab 161 Bodoh Sekali (1)
- Bab 161 Bodoh Sekali (2)
- Bab 162 Tidak Tega (1)
- Bab 162 Tidak Tega (2)
- Bab 163 Jantung Berdebar (1)
- Bab 163 Jantung Berdebar (2)
- Bab 164 Pengkhianatan (1)
- Bab 164 Pengkhianatan (2)
- Bab 165 Wajah Memerah (1)
- Bab 165 Wajah Memerah (2)
- Bab 166 Datang Mengunjungi (1)
- Bab 166 Datang Mengunjungi (2)
- Bab 167 Pacar (1)
- Bab 167 Pacar (2)
- Bab 168 Terlihat Semuanya (1)
- Bab 168 Terlihat Semuanya (1)
- Bab 169 Mengusir (1)
- Bab 169 Mengusir (2)
- Bab 170 Benar-Benar Peduli (1)
- Bab 170 Benar-Benar Peduli (1)
- Bab 171 Rahasia Identitas (1)
- Bab 171 Rahasia Identitas (2)
- Bab 172 Membersihkan Wanita (1)
- Bab 172 Membersihkan Wanita (2)
- Bab 173 Bahaya Di kota Kuno (1)
- Bab 173 Bahaya Di kota Kuno (2)
- Bab 174 Sepupu (1)
- Bab 174 Sepupu (2)
- Bab 175 Mata-mata (1)
- Bab 175 Mata-Mata (2)
- Bab 176 Memeluk (1)
- Bab 176 Memeluk (2)
- Bab 177 Hantu Di Pemakaman
- Bab 177 Ketakutan Hantu Di Pemakaman
- Bab 178 Memihak Kesalahan (1)
- Bab 178 Memihak Kesalahan (2)
- Bab 179 Mirip Yang Zilan (1)
- Bab 179 Mirip Yang Zilan (2)
- Bab 180 Istri (1)
- Bab 180 Istri (2)
- Bab 181 Tidak Mencintaimu Lagi (1)
- Bab 181 Tidak Mencintaimu Lagi (2)
- Bab 182 Hati Dingin (1)
- Bab 182 Hati Dingin (2)
- Bab 183 Masuk Perangkap (1)
- Bab 183 Masuk Perangkap (2)
- Bab 184 Wanita Bodoh (1)
- Bab 184 Wanita Bodoh (2)
- Bab 185 Rela (1)
- BAB 185 Rela (2)
- Bab 186 Sembahyang (1)
- Bab 186 Sembahyang (2)
- Bab 187 Menguntungkan Suami (1)
- Bab 187 Menguntungkan Suami (2)
- Bab 188 Ibu Rumah Tangga Muda (1)
- Bab 188 Ibu Rumah Tangga Muda (2)
- Bab 189 Pukul (1)
- Bab 189 Pukul (2)
- bab 190 Bersikap Imut (1)
- bab 190 Bersikap Imut (2)
- Bab 191 Tipuan (1)
- bab 191 Tipuan (2)
- Bab 192 Pesta (1)
- Bab 192 Pesta (2)
- Bab 193 Muntah Darah (1)
- Bab 193 Muntah Darah (2)
- Bab 194 Pacar Baru (1)
- Bab 194 Pacar Baru (2)
- Bab 195 Panggil Mama (1)
- Bab 195 Panggil Mama (2)
- Bab 196 Tidur Bersama (1)
- Bab 196 Tidur Bersama (2)
- Bab 197 Panda (1)
- Bab 197 Panda (2)
- Bab 198 Bukan Anak Biologis (1)
- Bab 198 Bukan Anak Biologis (2)
- Bab 199 Menyalahkan (1)
- Bab 199 Menyalahkan (2)
- Bab 200 Penuaan Dini (1)
- Bab 200 Penuaan Dini (2)
- Bab 201 Suka atau Tidak Suka (1)
- Bab 201 Sama Tidak Sama
- Bab 202 Ganti Pasangan (1)
- Bab 202 Ganti Pasangan (2)
- Bab 203 Bodoh (1)
- Bab 203 Bodoh (2)
- Bab 204 Pelajaran (1)
- Bab 204 Pelajaran (2)
- Bab 205 Peduli (1)
- Bab 205 Peduli (2)
- Bab 206 Pertunangan (1)
- Bab 206 Pertunangan (2)
- Bab 207 Tuduhan (1)
- Bab 207 Tuduhan (2)
- Bab 208 Identitas (1)
- Bab 208 Identitas (2)
- Bab 209 Pencitraan dan Mencari Sensasi (1)
- Bab 209 Pencitraan dan Mencari Sensasi (2)
- Bab 210 Mimpi (1)
- Bab 210 Mimpi (2)
- Bab 211 Merindukanmu (1)
- Bab 211 Merindukanmu (2)
- Bab 212 Jarum Berdarah (1)
- Bab 212 Jarum Berdarah (2)
- Bab 213 Tidak Menghormati Diri Sendiri (1)
- Bab 213 Tidak Menghormati Diri Sendiiri (2)
- Bab 214 Tembakan (1)
- Bab 214 Tembakan (2)
- Bab 215 Keguguran (1)
- Bab 215 Keguguran (2)
- Bab 216 Harta Warisan (1)
- Bab 216 Harta Warisan (2)
- Bab 217 Perjalanan Bisnis (1)
- Bab 217 Perjalanan (2)
- Bab 218 Anak Kandung (1)
- Bab 218 Anak Kandung (2)
- Bab 219 Ayah (1)
- Bab 219 Ayah (2)
- Bab 220 Kejam (1)
- Bab 220 Kejam (2)
- Bab 221 Mandul (1)
- Bab 221 Mandul (2)
- Bab 222 Egois (1)
- Bab 222 Egois (2)
- Bab 232 Memberikan Pelukan (1)
- bab 232 Memberikan Pelukan (2)
- Bab 224 Menikah Denganmu (1)
- Bab 224 Menikah Denganmu (2)
- Bab 225 Diriku yang Tidak Jujur (1)
- Bab 225 Diriku yang Tidak Jujur (2)
- Bab 226 Pertunjukan Seru (1)
- Bab 226 Pertunjukan Seru (2)
- Bab 227 Pertunjukkan Bagus (3)
- Bab 227 Pertunjukkan Bagus (4)
- Bab 228 Garis Merah (1)
- Bab 228 Garis Merah (2)
- Bab 229 Dalam Masalah (1)
- Bab 229 Dalam Masalah (2)
- Bab 230 Muntah (1)
- Bab 230 Mual (2)
- Bab 231 Berbahaya (1)
- Bab 231 Berbahaya (2)
- Bab 232 Kembali Ke Dalam Negeri (1)
- Bab 232 Kembali Ke Dalam Negeri (2)
- Bab 233 Kecurigaan (1)
- Bab 233 Kecurigaan (2)
- Bab 234 Bantuan (1)
- Bab 234 Bantuan (2)
- Bab 235 Marah
- Bab 236 Dibebaskan (1)
- Bab 236 Dibebaskan (2)
- Bab 237 Pernikahan (1)
- Bab 237 Pernikahan (2)
- Bab 238 Munafik (1)
- Bab 238 Munafik (2)
- Bab 239 Seperti Seorang Anak Kecil (1)
- Bab 239 Seperti Seorang Anak Kecil (2)
- Bab 240 Tidak Menyentuhnya (1)
- Bab 240 Tidak Menyentuhnya (2)
- Bab 241 Gangguan (1)
- Bab 241 Gangguan (2)
- Bab 242 HIV (1)
- Bab 242 HIV(2)
- Bab 243 Pendarahan Otak (1)
- Bab 243 Pendarahan Otak (2)
- Bab 244 Tamparan (1)
- Bab 244 Tamparan (2)
- Bab 245 Keracunan Makanan (1)
- Bab 245 Keracunan Makanan (2)
- Bab 246 Selingkuh (1)
- Bab 246 Selingkuh (2)
- Bab 247 Vasektomi (1)
- Bab 247 Vasektomi (2)
- Bab 248 Pertunjukkan Bagus (1)
- Bab 248 Pertunjukkan Bagus (2)
- Bab 249 Canggung
- Bab 250 (Episode Terakhir) Muka Manusia Bagaikan Kulit Kayu Pada Pohon (1)
- Bab 250 (Episode Terakhir) Muka Manusia Bagaikan Kulit Kayu Pada Pohon (2)
- Bab 251 (Episode Terakhir) Kekerasan Tuan Muda
- Bab 252(Episode Terakhir) Memetik Bunga Persik (1)
- Bab 252 (Episode Terakhir) Memetik Bunga Persik (2)
- Bab 253 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (1)
- Bab 253 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (2)
- Bab 254 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (3)
- Bab 254 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (4)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (1)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (2)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (3)