Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 241 Gangguan (1)

“Eh itu, apa…. kamu berpikiran untuk?”

Aku terbata bertanya ke pria itu, pipi seperti api yang berkobar.

Tuan muda melirikku dengan aneh, “Pikir apa?”

Mungkin yang kukatakan terlalu kabur, tuan muda tidak mengerti apa yang kukatakan.

Sebenarnya aku juga sangat tidak enak hati, selama ini dia yang berinisiatif, sekarang, aku yang bertanya pertanyaan ini. Meski aku hanya mau mengetes pria itu, tapi terasa sangat malu.

“Itu…. Aku melirik sebentar ke badan bagian bawahnya, apa kamu sedang menahan hasrat? Sudah beberapa bulan, tidak itu, apa benar kamu tidak berpikiran?”

Wajah tampan tuan muda seketika memerah, menarik selimut ke atas, menutupi setengah badan sendiri, “Kamu itu ibu hamil, aku kepikir juga mana bisa, tidak mungkin tidak peduli dengan keselamatan kamu dan anak?”

“Apa benar?”

Aku tiba-tiba terpikir maksud tersembunyi dari perkataan Lin Xueman, lalu berkata ke Tuan Kelima: “Kalau kamu mau, jangan ditahan, aku bisa membantumu.”

Bukannya banyak sekali pria yang mencari pelacur atau menyeleweng saat istri sedang hamil? Tuan muda sebelumnya juga merupakan orang yang suka bermain di antara “para bunga”, takutnya mengenai hal itu tidak akan mempersulit dirinya.

Wajah Tuan Kelima jadi memerah, agak sebal berkata: “Mikir apa, tidur!”

Pria itu menarik sendiri selimut ke atas, berbaring tidak peduli aku lagi.

Malam hari aku terbangun samar-samar, merasa ada keanehan di samping, aku memandangi sinar bulan, melihat orang di samping sedang melempar dan menyampingkan badan, meski gerakan sengaja dibuat jadi sangat ringan, masih saja aku bisa merasakan.

“Kenapa kamu?”

Aku agak khawatir.

Tuan Kelima terkejut, langsung memandang kemari, “Apa aku sudah mengganggumu?”

Aku menyampingkan badan, kedua tangan agak menopang badan, menyimaki pria itu dengan cermat, dengan sangat pasti berkata: “Apa terbakar oleh hasrat, tidak bisa tidur? Tidak apa, kamu adalah pria normal, aku bisa paham.”

Maksudku adalah, kalau kamu mau pergi menyelesaikan sendiri, aku tidak akan menghalangimu, juga tidak akan menertawakanmu.

Tuan Kelima terbengong, “Apa maksud kamu?”

“Hey…”

Aku agak salah tingah, “Maksudku itu, kalau kamu benar tidak tahan lagi, kamu bisa memuaskan diri sendiri sebentar.”

Meski di dalam ruangan hanya ada sedikit sinar bulan, tapi aku masih bisa merasakan, muka tuan muda memerah.

“Sembarangan omong!”

Pria itu menutup diri dengan selimut tidak peduli aku lagi.

Setelah langit terang.

Tuan muda sudah pergi ke kantor, aku duduk di depan komputer, mengurus email penting dari Kaiwelz, Wen Yiru sudah meninggal, kantor pengacara diserahkan kepadaku, aku tidak mungkin menetap di Kanada, juga sibuk harus setiap hari pergi ke kantor, banyak sekali urusan semua diselesaikan melalui email.

Aisha menggantikanku mengantar Qiang Qiang ke sekolah, ketika kembali, tertawa gembira bertanya: “Kak, menurutmu, orang bermarga Lan itu, apa benar mandul? Hehe, mulut pria itu begitu berbisa, ini termasuk karma!”

“Sembarangan, jangan sembarangan omong!”

Aku membentaknya dengan wajah murung.

Lan Ke itu kakakku, orang selain tuan muda, yang paling baik terhadapku di dunia ini.

Aisha tertawa, “Iya juga, aku lupa, dia itu kakakmu.”

Menyebut tentang Lan Ke, aku juga sudah beberapa waktu tidak pernah melihat pria itu, dalam hati sangat rindu. Jadi menelpon ke Lan Ke, “Kapan ada waktu, ke sini makan, Qiang Qiang sudah rindu paman.”

Lan Ke: “Kamu tidak rindu kakak?”

Aku: “Tentu saja rindu. Tapi kamu tidak rindu aku adikmu ini! Lama seperti ini tidak muncul, ini sudah ada pacar, apa sudah lupa adik?”

Aku ingat Lan Ke pernah mengatakan, dia pernah dicomblangi.

Lan Ke: “Mana ada pacar. Malam aku ke sana, masak makanan enak yang banyak.”

Malam, Lan Ke datang menepati janji.

Aisha membuka pintu, Lan Ke kelihatan Aisha, alis mengerut, seterusnya menjulurkan tangan ke Qiang Qiang dan tersenyum dengan tampan, “Qiang Qiang, sini paman gendong, lihat Qiang Qiang sudah tumbuh dengan gagah belum.”

Qiang Qiang agak malu-malu berjalan ke sana, membiarkan Lan Ke menggendong, Lan Ke mengerutkan alis, “Kenapa kamu masih ringan seperti ini.”

Menurunkan Qiang Qiang ke lantai, berkata: “Suruh ayah angkatmu buat makanan enak yang banyak biar badan makin kuat, anak laki-laki harus kuat dan gagah, di kemudian hari baru bisa punya pacar.”

Qiang Qiang dibuat tertawa oleh perkataan Lan Ke, “Paman, aku masih kecil. Yang seharusnya cari pacar itu paman.”

Lan Ke tersenyum, “Paman tidak terburu-buru, paman masih belum menemukan yang disukai!”

Saat Lan Ke berkata, Aisha di samping, tidak berbicara sepasang mata bak kacang almond tak berhenti menyoroti wajah Lan Ke, tidak tahu sedang melihat apa.

Lan Ke menyadari, alis mengerut, menoleh berkata ke Aisha, “hei, kamu lihat apa! tidak pernah lihat pria ya!”

Aisha menggeleng, mata besar berkilauan, “Tidak lihat apapun.”

Kemudian dengan sangat cepat naik ke atas.

Aku sangat penasaran memandang bayangan Aisha yang melangkah naik ke atas, gadis ini, memikirkan apa ya!

Makan malam disajikan, Lan Ke dan Qiang Qiang sudah pergi ke ruang makan, tuan muda malam ini ada urusan, malam sekali baru pulang, aku memanggil Aisha turun makan, namun Aisha hanya menjawab, tidak turun.

Lalu aku naik ke atas memanggil wanita itu.

Saat berjalan sampai di depan pintu kamarnya, aku kedengaran suara gumaman yang datang dari dalam kamarnya, aku mengerutkan alis, sedang melakukan apa gadis ini?

Aku menempel ke celah pintu melihat ke dalam, hanya kelihatan Aisha mengenggam ponsel, sedang menggunakan fungsi speaker, “Andaikan seorang pria impoten, bisa ada penampakan luar apa?”

Gadis ini ternyata sedang memeriksa ini.

Aku dengan suara keras memanggil: “Aisha!”

Aisha terkejut sekali, prak, ponsel terjatuh ke lantai.

Buru-buru membungkukkan badan memunggut.

Aku dengan wajah berat berkata: “Siapa yang mengatakan Lan Ke impoten, kamu jangan sembarangan menerka! Wanita, meneliti hal seperti ini juga tidak malu.”

Wajah cantik Aisha tertekan memerah, ekspresinya sangat aneh, “Tidak… kak, aku tidak meneliti ini, aku penasaran saja. Aku… Lan Ke dia setampan itu, kalau memang… dia impoten, kalau begitu….. terlalu terlalu, sayang sekali….”

Mata almond Aisha membesar, dengan sangat terkejut memandang ke depan pintu, mulut berbentuk huruf O, tidak mengatakan keluar satu kata pun.

Aku sudah merasakan semacam tekanan ringan yang datang dari belakang, membuat orang sama sekali tidak bisa membuat orang mengeluarkan amarah, aku menoleh dan melihat ke sana, hanya kelihatan Lan Ke berdiri tepat di depan pintu, wajah itu sangat tampan sekali, saat itu yang terlihat semua adalah ekspresinya yang dingin. Sorotan mata itu, sungguh ganas dan jahat yang tak bisa dikatakan keluar.

Kulit kepalaku langsung mati rasa, kenapa bisa kebetulan seperti ini, Lan Ke ke sini?

“Ah itu… Kak, Aisha dia bercanda, dia… dia tidak mengatakan tentang kamu.”

Aisha masih adalah adikku, dia salah berkata, aku juga mau membantunya.

Di wajah tampan Lan Ke, urat hijau keluar, sorotan mata yang jahat itu sungguh bisa membunuh semua orang.

“Aaa…”

Ketika suara gertakan tangan dari Lanke keluar, Aisha akhirnya tidak tahan, menjerit berlari keluar.

Lan Ke juga langsung pergi.

Tapi ekspresi terlihat menyeramkan sekali.

Aku tidak tahu apa benar Lan Ke impoten, yang aku tahu masalah kali ini besar, bagus kalau badan pria itu tidak bermasalah, paling-paling anggap Aisha sembarangan bicaara, Lan Ke marah sebentar, akan baik kalau sudah dilepaskan keluar. Kalau benar bermasalah seperti yang dikatakan oleh Aisha, kalau begitu Lan Ke pasti bisa marah dan juga benci, sedih sekali.

Novel Terkait

Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu