Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 110 Siapa Itu

Jarum infus dimasukkan kembali ke dalam pergelangan tangan Tuan kelima yang agak kurus, membuat orang terasa sakit hati. Bagaimanapun, orang ini hanyalah seorang anak yang tidak memiliki cinta dari ayahnya sejak kecil.

“Kakak Xiaoxiao, lihatlah, Tuan muda paling mendengar katamu, ketika kamu marah, dia langsung menjadi diam. Dia pasti menyukaimu.”

Perawat kecil menarik tanganku dan berbisik.

Aku menggelengkan kepala, “Mana mungkin.”

Tuan muda memiliki wanita yang berjumlah tak terhitung, dan tiap wanita lebih cantik dariku, bagaimana dia aka menyukaiku. Lagipula kalau dia benar-benar menyukaiku, mana mungkin selalu mengusirku pergi, kalau benar menyukai seseorang, bukankah seharusnya bersikap lembut?

“Kakak Xiaoxiao, kamu jangan tidak percaya, semalam kamu tidak datang, Tuan muda hampir saja menghancurkan kamar pasien ini, dan hari ini bertengkar dengan dokter dan memarahi perawat, sekali kamu datang, hanya menegurnya beberapa kata, dia langsung menjadi diam, ini dinamakan segala sesuatu pasti memiliki suatu benda yang dapat menaklukkannya, dia takut padamu, seorang pria kalau takut pada seorang wanita berarti pria itu menyukai dia.”

Perawat kecil tidak pernah pacaran, tetapi membicarakan tentang pria lumayan masuk akal.

Aku tidak tahu harus menangis atau tertawa, aku menepuk bahunya, “Sudah sudah, cepat pergi beli makan malam, nanti Tuan muda marah lagi.”

Perawat kecil barulah pergi dengan enggan.

Cairan infus yang tersisa habis dengan cepat, perawat kecil membeli makan malam dan kembali, membawa kotak bekal, dengan waktu yang lama baru berani mendekati, aku tahu bahwa gadis muda ini terlalu takut dengan emosional Tuan muda ini.

Tuan muda tanpa berkata langsung mulai makan. Setelah makan malam, dia tetap tidak berkata, tetapi menyerahkan sebuah kontrak padaku, “Cari waktu pergi balik nama.”

Aku tertegun, setelah mengambil kontrak dan melihatnya, ternyata itu adalah perjanjian pembelian rumah, ditandatangani oleh pembeli dan penjual secara pribadi, dan belum diaktakan oleh notaris.

“Untuk apa ini?”

Aku bingung.

Tuan kelima terus memainkan ponsel tanpa mengangkat kepalanya, “Rumah ini aku berikan padamu, bukankah kamu suka menanam bunga? Rumah ini memiliki teras besar, dapat memuaskan pikiranmu.”

Aku terkejut.

“Tidak, ini terlalu berharga, aku tidak boleh terima.”

Aku tidak ngerti mengapa Tuan kelima memberiku sebuah rumah tanpa sebab. Di dalam kota ini, lokasi yang paling terpencil, harganya pun lebih dari 40 juta per meter persegi, apalagi tempat yang tertulis dalam perjanjian, komplek yang bernama Mei Gui Jing, yang berada di tengah kota, daerah emas dan strategis.

Aku mendorong perjanjian itu kembali ke Tuan kelima, tetapi Tuan kelima dengan keras kepala mengangkat tangan menghalangiku, “Kalau kamu tidak menginginkannya, buang saja.”

Aku: .........

“Tetapi itu terlalu berharga, kalau kamu memberiku sehelai baju atau sebuah tas, aku akan menerimanya, tetapi ini adalah sebuah rumah yang berharga milyaran!”

Tuan kelima: “Ada apa dengan rumah, aku ingin memberimu, kamu cukup menerima saja, jangan banyak omong.”

Dia sambil berkata sambil memainkan ponselnya, aku melihatnya, itu adalah pasar saham hari ini, ternyata dia sedang menganalisis saham.

Untuk sesaat aku tidak dapat berkata.

Hanya dapat menyimpan perjanjian itu di kabinet samping tempat tidur untuk sementara waktu, meskipun membunuhku, aku juga tidak akan menerima rumah itu.

Tuan kelima tanpa mengangkat kepala, “Kalau kamu tidak menerimanya, aku akan merobeknya.”

Aku tiba-tiba tidak dapat berkata, “Oke, tetapi rumah ini harus atas namamu, cukup membiarkanku tinggal gratis.”

Aku memasukkan surat perjanjian itu ke dalam tas, Tuan kelima menatapku, “Terserah kamu.”

Sebelum tidur, perawat kecil diam-diam menarik sudut bajuku, “Lihatlah, benarkan kataku, Tuan muda menyukaimu, bahkan rumah pun dibelikan untukmu. Hehe....Kamu benar-benar sangat bahagia.”

Ketika perawat kecil tertawa, dia bahkan lupa bagaimana Tuan kelima memarahinya dan dia ketakutan hingga bergetar.

Kepalaku dipenuhi garis hitam, menepuk bahunya, “Cepat tidurlah.”

Aku berbaring, memikirkan kata-kata perawat kecil, apakah Tuan kelima menyukaiku? Mana mungkin, dia memiliki begitu banyak wanita, dan semuanya lebih cantik daripada aku yang pernah bercerai.

Aku ingin tidur, tetapi terdengar Tuan kelima sedang menelepon, dia menggunakan bluetooth untuk menelepon, sedang memberitahu pihak sana stock saham mana yang harus dibeli, mana yang akan dijual, dan aku mendengarkannya. Tuan kelima memegang ponsel setiap malam, apakah karena untuk mempelajari saham?

Setelah Tuan kelima selesai menelepon, dia mengangkat mata melihat ke arahku, aku bersandar di sofa, menopang kepalaku dengan tangan, “kamu sedang meneliti saham?”

Tuan kelima: “Tentu saja, uangku semuanya didapatkan dari sana.” Berbicara tentang saham, Tuan kelima sangat senang.

Aku teringat Jiayu juga bermain saham, jadi ingin membantunya menanyakan, dengan penasaran aku bertanya: “Kalau begitu kamu beritahu aku, besok harus membeli stock saham mana yang akan meningkat?”

Tuan kelima: “Beli logam non-ferro, terserah mau yang mana semuanya akan mendapat untung.”

Aku menatapnya dengan tidak percaya, “Benarkah?”

Tuan kelima: “Ya tentu.”

Dia mendadak mengangkat kepala, “Kamu ingin beli?”

Aku menggelengkan kepala, sementara ini, aku masih belum memiliki uang lebih untuk memainkan ini.

Tuan kelima melirikku, lalu mengambil kembali pandangannya, terus meneliti pasar sahamnya.

Tidak lama kemudian.

“Kamu membantu mengangkatku pergi menggosok gigi.”

Tuan kelima meletakkan ponselnya berkata.

Aku sudah terasa sedikit ngantuk, tetapi tetap bangun, pergi membantu mengangkatnya. Pada saat ini, perawat kecil sudah tidur, ketika aku berada disini, dia selalu dapat tidur dengan nyaman.

Ketika Tuan kelima menggosok gigi, aku berdiri di luar kamar mandi, memikirkan kasus yang aku terima hari ini, Setelah Tuan kelima selesai menggosok gigi dan keluar, dia menggulurkan satu lengan padaku, aku memegangnya, menjadi tongkatnya, membantu mengangkatnya menuju ke arah ranjang.

Tuan kelima dengan tidak sengaja memutarkan kepala, dan tatapannya membeku di bagian leherku, suaranya yang penuh kejutan, “Apaan ini?”

Aku tiba-tiba menjadi tegang.

“Kamu bersama siapa tadi malam!” Nada suara Tuan kelima berubah sepenuhnya. Tadinya yang masih bersuasana senang, sekarang tiba-tiba berwajah suram, seperti segera akan terjadi badai.

Hatiku tiba-tiba tertegun, ketika aku keluar di pagi hari, aku sengaja mengenakan sweter berleher tinggi, dan masih saja terlihat oleh Tuan kelima.

“Tidak ada.”

Kejadian semalam terlalu memalukan, aku hanya bisa menelannya sendiri ke dalam perut, bukan menyebarkan kemana-mana.

Tuan kelima terlihat keberatan, dan bernafas dengan kuat, dia mendadak mendorongku, tanpa memerlukan bantuan dariku, dia sendiri berjalan pincang menuju ke arah ranjang.

Ketika dia menaikkan kakinya yang terluka ke tempat tidur, dia mengangkatnya sendiri tanpa ragu, dan kemudian dia berbaring.

Sampai aku tertidur, Tuan kelima tidak mengatakan sepatah kata pun lagi. Kekesalannya muncul dengan tak jelas dan membuatku merasa sedikit tak berdaya.

Aku tidur semalaman di sofa bersama perawat kecil, pada pagi hari, aku mengambil obat yang akan di makan Tuan kelima sebelum sarapan, tetapi Tuan kelima langsung melambaikan tangan membuangnya, dengan keberatan dia berkata, “Siapa pria itu!”

Dua biji obat yang di tanganku tiba-tiba jatuh dari tanganku, dengan tanganku yang kaku aku berdiri di depannya, namun jawaban ini aku tidak akan mengatakan selamanya.

“Chen Hui atau Mo Ziqian!”

Tuan kelima menggertakkan gigi dan berekspresi ganas.

“Semuanya bukan.” Aku berkata dengan tenang dan mengambil tasku, “Aku akan berangkat kerja, dan beberapa hari lagi datang menjengukmu.”

Seleesai berkata, aku meninggalkan kamar pasien Tuan kelima.

Dalam lift, aku menutup bagian leherku yang berjejak merah, semuanya karena Mo Ziqian, membuatku malu di depan orang. Aku benci Mo Ziqian, tetapi aku tidak mengerti mengapa Tuan kelima begitu peduli dengan bekas ciuman ini, aku bukan siapa-siapanya, meskipun aku dan dia pernah berpura-pura di depan orang, tetapi dalam hati kami jelas mengetahui itu bukan sebenarnya.

Kembali ke apartemen, kebetulan ketemu Jiayu dan Chen Hui di lantai bawah. Chen Hui menenteng sekantong besar barang di tangannya, mereka berdua kelihatannya baru saja selesai belanja.

Kami naik ke atas bersama-sama. Setelah memasuki rumah, Jiayu pergi ke kamar mandi dulu, Chen Hui menundukkan kepalanya dan meletakkan barang-barang, tetapi tiba-tiba bertanya padaku: “Siapa yang membullymu?”

Aku tertegun, dan menatapnya dengan bingung, tatapan Chen Hui bergerak ke bagian leherku, dan wajahnya perlahan menjadi keberatan. Dengan tinggi tubuhnya, sangat mudah untuk melihat bekas ciuman di belakang kerahku.

Aku tiba-tiba menyadari jejak yang ditinggalkan Mo Ziqian pada tubuhku sekali lagi masuk pandangan orang.

“Tanpa sengaja tergores.”

Aku tidak ingin menjelaskannya, hatiku benar-benar kesal, dan juga tidak peduli pada Chen Hui, langsung masuk ke kamar dan menutup pintu.

Chen Hui tidak berhenti lama, Jiayu keluar dari kamar mandi, dia pamit dan langsung pulang, Jiayu tersenyum dan memasuki kamarku, “Xiaoxiao, aku dan Chen Hui berencana akan menikah sebelum Hari Tahun Baru.”

Aku terkejut: "Begitu cepat?"

Sebelum Tahun baru jadi hanya sisa waktu seminggu.

Jiayu: “Kami sudah tidak muda, kami saling menyukai, dan merasa baik juga kalau kami hidup bersama. Jadi mengambil surat pernikahan lebih awal, sehingga kami dapat saling menjaga satu sama lain.”

Aku mengangguk: “Benar juga.”

Chen Hui, orangnya selain antusiasme yang berlebihan, benar-benar tidak ada sifat buruk lainnya. Jiayu bersamanya seharusnya akan bahagia.

Jiayu memelukku, “Xiaoxiao, aku dan Chen Hui sudah menetap, yang akan datang tinggal melihatmu.”

“Ya.”

“Yiiii, apaan ini!”

Jiayu tiba-tiba menunjuk leherku dan menjerit histeris.

Kepalaku tiba-tiba membesar, Mo Ziqian, kalau memberiku kesempatan, aku pasti membunuhmu.

Aku menaikkan kerah bajuku, “Tidak ada apa-apa, aku sudah mau tidur.”

Aku menutup dengan selimut sampai kepalaku.

Tetapi Jiayu tidak ingin melepaskanku seperti ini, dia menarik pergi selimutku, “Xiaoxiao, apakah ini dilakukan Tuan muda itu?”

“Bukan.”

Aku sedikit kesal.

“Jadi siapa itu!”

“Jiayu, bagaimana kalau aku tidak ingin membicarakannya?”

Aku menatap Jiayu dengan tatapan memohon, aku benar-benar tidak ingin membicarakan kejadian pagi itu, Mo Ziqian dia adalah binatang.

Jiayu membuka mulut, melihat aku tidak ingin membicarakannya, dia tidak lagi bertanya, “Lupakan saja, kamu adalah orang dewasa, bukan anak kecil lagi, aku tidak perlu begitu mengkhawatirkan, ok deh, selamat malam.”

Jiayu berpura-pura lega dan pergi, aku tahu dia sebenarnya sangat mengkhawatirkan aku.

Khawatir aku akan di bully orang jahat.

Aku pagi-pagi pergi rumah sakit menjenguk Tuan kelima, kakinya sudah jauh membaik, tetapi dirinya menjadi aneh, tidak melayani siapapun, terutama aku.

Diam-diam aku bertanya pada perawat kecil, “Apa saja yang telah dilakukan Tuan kelima akhir-akhir ini? Masih marah-marah?”

Perawat kecil menggeleng kepala, “Tidak marah-marah, tetapi juga tidak terlalu berbicara. Kakak Xiaoxiao, apakah kamu bertengkar dengan Tuan kelima? Semalam setelah kamu pergi, dirinya seperti berubah menjadi orang lain, tidak berkata sepatah katapun.”

“Tidak.”

Hatiku menjadi kacau, Tuan kelima peduli pada bekas ciuman di bagian leherku, dan orang yang membuat bekas ciuman itu.

“Kalau ada memerlukan bantuanku di sini, telepon saja padaku, aku akan pergi dulu.”

Aku pamit dengan perawat kecil dan aku pergi dengan tergesa-gesa.

Setelah tiga hari terlewati, jejak yang ditinggalkan oleh Mo Ziqian berangsur-angsur menghilang. Salju pertama sejak musim dingin juga turun, Min Min mengajakku untuk pergi bersama ke sumber air panas, dibawah hujan salju, kami datang ke tempat pemandian air panas.

Novel Terkait

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
4 tahun yang lalu