Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 251 (Episode Terakhir) Kekerasan Tuan Muda
Aku sangat mengerti suasana hati Tuan muda, Tuan tua meninggalkan istri dan anaknya, menikah dengan Xu Jingya dan memanjakannya begitu banyak tahun, tetapi tidak pernah menanyakan keadaan istri yang sebenarnya dan sama sekali tidak memberi perhatian pada putra kandungnya, sekarang dia malah dikhianati oleh wanita yang telah dia manjakan selama bertahun-tahun, ini benar-benar sangat ironis.
Setelah makan malam, kami berempat sekeluarga pergi meninggalkan gedung bata merah Tuan tua, siapapun tidak ada yang mengatakan tentang Xu Jingya, Tuan tua terlihat seperti biasanya, bagaikan Xu Jingya tidak pernah datang, Jiao Jiao memberikan lukisannya kepada Qiang-Qiang, gadis ini telah berubah sepenuhnya, kesombongan di masa lalu telah menghilang, sekarang dia sangat patuh dan pengertian.
Manusia selalu harus mengalami kesulitan kemudian baru akan menjadi dewasa, begitu juga dengan anak-anak.
Pada festival menyapu kuburan tahun berikutnya (mengunjungi kuburan dan membersihkan makam), Tuan tua meminta Chen Hui membawanya pergi ke pemakaman pinggiran kota untuk berdoa pada ibu Tuan muda, dan menyuruh Chen Hui mencari seseorang untuk memperbaiki kuburan. Ini adalah apa yang dikatakan Chen Hui kepada Tuan muda, dan Tuan muda langsung marah ketika mendengarnya.
Dia segera menelepon Tuan tua: “Jangan pergi mengganggu Ibuku! Kamu tidak pantas melakukan itu!”
Dapat memperbaiki hubungan mereka, dapat berbakti, tetapi untuk Ibunya, ini adalah batas Tuan muda yang tidak boleh disentuh, terutama oleh Tuan tua.
Kemudian masalah tentang perbaikan kuburan tidak jadi dilakukan, Tuan tua juga tidak pernah lagi pergi ke kuburan mantan istrinya, setelah meninggal dia ingin dimakamkan di tepi kuburan mantan istrinya, namun impian ini juga tidak tercapai, Tuan muda langsung menolaknya.
Dalam sekejap mata, dua tahun telah berlalu.
Tian Tian sudah masuk taman kanak-kanak, Qiang-Qiang juga menjadi seorang murid sekolah dasar. Aku memiliki semakin banyak waktu untuk menangani pekerjaan, dalam manajemen firma hukum, aku sering membutuhkan bantuan dan saran dari Tuan muda, dibawah bantuan Tuan muda, aku menangani Kaiwelz dengan lancar.
Mo Ziqian dan Lin Xueman tetap berdua, Mo Ziqian melakukan sesuai perkataannya, tidak bertemu dengan Sisi dalam hidup ini, dia benar-benar tidak bertemu dengannya dalam dua tahun ini. Dalam waktu ini Mo Cheng telah meninggal, dia menyuruh Mo Ziqian menguburkannya di tempat yang mengarah ke Kanada, untuk dapat saling memandang bersama Wen Yiru.
Mo Ziqian tidak sering bertemu dengan Qiang-Qiang, kadang-kadang menjemput Qiang-Qiang pergi makan bersama, dan ketika sekolah Qiang-Qiang melakakukan aktivitas, dia juga akan pergi berpartisipasi.
Hidup terlewati dengan tenang dan aman.
Pernikahanku dan Tuan muda, tenang dan bahagia, Tuan muda dari seorang Tuan muda yang playboy, benar-benar berubah menjadi seorang pria yang baik dan menjaga keluarga, orang luar memanggilnya, orang yang tergila-gila memanjakan istri, dan memamerkan putri, album dalam ponselnya, penuh dengan foto kami berempat sekeluarga, bahkan di meja kantor, juga meletakkan foto keluarga kami.
Beberapa tahun ini, tentu saja ada wanita licik yang menggodai Tuan muda, tetapi semuanya diselesaikan oleh Tuan muda dengan sikapnya yang keras.
Seperti hari itu, aku dengan tidak sengaja melihat adegan ini......
“Nyonya besar.”
Ketika aku muncul di perusahaan Tuan muda, gadis resepsionis membungkukkan tubuhnya memberi hormat padaku.
Aku tersenyum lembut, “Apakah bos ada?”
Gadis resepsionis: “Bos sedang rapat, kamu boleh naik dan menunggu sebentar.”
“Ok.”
Aku melangkah menuju ke arah lift.
Tuan muda sedang rapat, tidak ada orang di dalam kantor, aku langsung masuk menunggunya di dalam. Karena semalam lembur sampai sangat malam, sekarang sangat ngantuk, kantor Tuan muda adalah suite, di dalam adalah ruang istirahat Tuan muda, aku berbaring di ranjang dalam ruangan, dan tidur sebentar.
Dalam kebingungan, aku terdengar suara gadis yang lembut dari kantor, “Bos, teh buah pomelo yang kamu inginkan.”
Tuan muda belakangan ini agak panas dalam, tenggorokannya kurang nyaman, meminum teh buah pomelo mengurangi panas dalam.
Tuan muda: “Letakkan di sana.”
Aku mengerutkan kening, tidak tahu mengapa aku sangat tidak suka dengan suara gadis yang berbicara itu, dalam kesadaranku, aku merasa gadis itu sengaja menggunakan suara seperti begini menarik perhatian Tuan muda.
Gadis dalam kantor yang aku ketahui, tidak akan menggunakan suara seperti ini berbicara dengan bos.
Aku turun dari ranjang, diam-diam berjalan ke pintu, dan membuka sedikit pintu ruang istirahat, dan mengintip keluar.
Aku melihat sosok Tuan muda yang besar tinggi dengan punggung menghadapku, mengambil teh buah pomelo dan meneguknya. Gadis di sebelahnya mengenakan seragam sekretaris, sosok tubuhnya yang kecil terlihat mempesona, kelihatannya orang baru, aku kenal semua sekretaris Tuan muda, hanya gadis ini sangat asing.
“Uhuk,” Tuan muda tersedak, gadis itu langsung maju selangkah, menggunakan kepalan tangannya menepuk di punggungnya, “Bos, apakah kamu baik-baik saja?”
Tuan muda melambaikan tangannya tanpa mengangkat kepala: “Aku tidak apa-apa, kamu keluar.”
Tangan gadis yang menepuk di punggung Tuan muda tertegun, kelihatannya sangat enggan untuk pergi, mengeraskan hati dan menggertakkan giginya, mendadak berpura-pura pingsan, seiring jeritan aduh, tangannya memegang dahi dan jatuh terbaring ke pelukan Tuan muda.
Tuan muda sama sekali tidak terduga gadis akan melakukan ini, dia tertegun dan gadis telah memasuki pelukannya.
Sepasang tangan yang lembut menarik pakaian bagian dada Tuan muda, dan berkata dengan lembut: “Bos, aku tiba-tiba tidak enak badan, aduh.”
Suaranya ini benar-benar penuh godaan. Meskipun orang bodoh pun dapat mendengarnya, gadis ini dengan alasan berpura-pura pingsan masuk ke dalam pelukan bosnya.
Hatiku timbul api kemarahan, aku berkata dalam hati, wanita murahan dalam dunia ini benar-benar banyak, tepat ketika aku akan bergegas keluar, untuk menarik gadis itu, terlihat Tuan muda mengerutkan kening, dan berkata dengan nada suara yang penuh bermakna: “Apakah dirimu terasa tidak nyaman? Kalau begitu aku akan membuatmu terasa nyaman.”
Aku melihat senyuman di mulut Tuan muda, begitu mempesona, dan juga melihat kesenangan dalam mata gadis, dia mungkin menyangka Tuan muda akan mengasihaninya dan melakukan sesuatu bersamanya.
Tetapi Tuan muda malah membuka laci di meja kerja, dan mengeluarkan sebuah gunting dari dalam, tangannya yang satu lagi menarik rambut gadis, dan langsung mengguntingnya, memotong dengan lurus dari akar rambut. Seiring guntingan Tuan muda, gadis terkejut dengan membuka lebar matanya, berteriak ahhh, tangannya menutupi kepala dan berlari keluar.
Sudut Tuan muda terangkat dengan dingin dan mendengus, “Ingin menggodaku, tidak melihat dulu apakah dirimu mampu.”
Aku kaget tertegun melihat tindakan Tuan muda, dan berkata: “Begitu kejam, tidak takut orang memarahimu gila ya.”
Tuan muda kaget, membalik badan melihatku bertanya: “Kapan kamu datang?”
“Sudah setengah hari. Hoaam......” Aku menguap, tadi sebenarnya sedang tidur, tetapi diganggu orang, sekarang terasa sangat ngantuk.
Tuan muda: “Sudah kubilang jangan terlambat tidur, lihat penampilanmu seperti memakai narkoba, tak berhenti menguap, beringus dan berlinang air mata, jelek sekali.”
Aku tertawa mendengar perkataannya, menguap sambil berkata: “Untungnya aku telat tidur, kalau tidak aku tidak dapat menyaksikan pertunjukan yang seru tadi.”
Tuan muda berjalan datang, dengan gaya menekanku di dinding luar pintu ruang istirahat, matanya yang indah menyipit, dan menaikkan tanganku meletakkan di bibirnya dan mencium: “Apa yang kamu ingin aku lakukan padanya?”
Aku mengangkat alisku dengan tidak peduli, “Tentu memecatnya, bagaimana mungkin meninggalkannya di sampingmu dan terus menggodaimu?”
Tuan muda: “Iya juga, meninggalkan orang yang seperti ini di sampingku, hanya akan membuat istriku salah paham denganku.”
Novel Terkait
Istri ke-7
Sweety GirlUntouchable Love
Devil BuddyAsisten Wanita Ndeso
Audy MarshandaHei Gadis jangan Lari
SandrakoHis Soft Side
RiseThick Wallet
TessaLoving The Pain
AmardaCintaku Yang Dipenuhi Dendam×
- Bab 1 Dua Keluarga
- Bab 2 Kelembutan Terakhir
- Bab 3 Masuk Penjara
- Bab 4 Tingkah Pelacur
- Bab 5 Memberikan Anaknya Kepada Yang Lain
- Bab 6 Seseorang Yang Kaya Dan Misterius
- Bab 7 Tak Terduga
- Bab 8 Begitu Membencimu
- Bab 9 Di Peternakan Kuda
- Bab 10 Campur Tangan Tuan Kelima
- Bab 11 Main Ganda
- Bab 12 Cinta Satu-Satunya
- Bab 13 Anakku
- Bab 14 Belajar Menyenangkanku
- Bab 15 Peran Yang Memalukan
- Bab 16 Penyesalan
- Bab 17 Penuh Keraguan
- Bab 18 Terperangkap
- Bab 19 Penuh dengan Akal Buruk
- Bab 20 Pasangan Serasi
- Bab 21 Memiliki Kesempatan
- Bab 22 Konferensi Pers
- Bab 23 Sangat Memalukan
- Bab 24 Tidak Ada Seorang Pun
- Bab 25 Ciuman Di Luar Kendali
- Bab 26 Membahayakan Dirinya Sendiri
- Bab 27 Paling Menyesal Pernah Mencintaimu
- Bab 28 Suatu Ancaman
- Bab 29 Orang-Orang Malang
- Bab 30 Antara Cinta Dan Benci
- Bab 31 Pembalasan Li Li
- Bab 32 Keterlaluan Bodohnya
- Bab 33 Bersedia Cuci Tangan dan Membuat Sup
- Bab 34 Gangguan Kepribadian
- Bab 35 Dia Mengidap Penyakit Kotor
- Bab 36 Kamu Hanya Bisa Menjadi Milikku
- Bab 37 Orang-Orang Munafik
- Bab 38 Skandal dan Gosip Melanda
- Bab 39 Dikurung
- Bab 40 Proposal Lamaran
- Bab 41 Sifat Tuan Muda
- Bab 42 Memanggil Wartawan
- Bab 43 Tidak Memahami
- Bab 44 Penyergapan Dimana-mana
- Bab 45 Ayah dan Putra yang Berpapasan
- Bab 46 Insting Ibu Dan Anak
- Bab 47 Permainan Mengerikan
- Bab 48 Godaan
- Bab 49 Keracunan Alkohol
- Bab 50 Dirimu Yang Kejam
- Bab 51 Seekor Rubah
- Bab 52 Marah Setengah Mati
- Bab 53 Sudah Di Jalur Yang Benar
- Bab 54 Dikacaukan Dua Kali
- Bab 55 Pria-Pria Brengsek
- Bab 56 Pemesan Kue Misterius
- Bab 57 Identitas Hu Yeming, Pimpinan Kejahatan
- Bab 58 Pandangan Cinta
- Bab 59 Balasan Jahat Untuk Orang Jahat
- Bab 60 Muntah
- Bab 61 Kekasih Lain
- Bab 62 Bantuan
- Bab 63 Bersama Di Mobil Mogok
- Bab 64 Waktu Itu Sangat Indah
- Bab 65 Menjijikan
- Bab 66 Gempa Bumi
- Bab 67 Menyerang Membabi Buta
- Bab 68 Golongan Darah Panda
- Bab 69 Dia Adalah Putramu !
- Bab 70 Ganti Rumah Sakit
- Bab 71 Siapa Yang Berbohong
- Bab 72 Kejutan
- Bab 73 Mengakui Pencuri Sebagai Ibunya
- Bab 74 Kembali Ke Tempat Semula
- Bab 75 Sudah Pergi
- Bab 76 Kesedihan Di Hati
- Bab 77 Ayah Angkat
- Bab 78 Membersihkan Pistol Keluar Api
- Bab 79 Gelang
- Bab 80 Merendahkan
- Bab 81 Membawa Pergi
- Bab 82 Seperti Seorang Kakak
- Bab 83 Kacau Balau
- Bab 84 Bersembunyi di Ruang Rahasia
- Bab 85 Istri Teman
- Bab 86 Kebakaran Besar
- Bab 87 Menyangkal
- Bab 88 Sinis
- Bab 89 Sedikit Trik
- Bab 90 Membayar Dengan Tubuh
- Bab 91 Seperti Mimpi
- Bab 92 Wanita Cantik Yang Kehilangan Kaki
- Bab 93 Potong Perutnya
- Bab 94 Chen Liyan Ditampar
- Bab 95 Pesta Topeng
- Bab 96 Langit Malam
- Bab 97 Pergi Jauh
- Bab 98 Menangkap Basah
- Bab 99 Aku Akan Tanggung Untukmu
- Bab 100 Rela Diselingkuhi
- Bab 101 Selalu Mencintainya
- Bab 102 Itu Dia
- Bab 103 Menjaganya
- Bab 104 Kejam
- Bab 105 Manusia Yang Tidak Memiliki Hati Nurani
- Bab 106 Membantu Dia Mengugurkan Anaknya
- Bab 107 Dia Menyukaimu
- Bab 108 Memaksa
- Bab 109 Tidak Masuk Akal
- Bab 110 Siapa Itu
- Bab 111 Hukuman Yang Mesra
- Bab 112 Malu Dan Marah
- Bab 113 Menyukai Orang Yang Memasak Mie
- Bab 114 Menikmati
- Bab 115 Aneh
- Bab 116 Kesedihan Hati di Kanada (1)
- Bab 116 Kesedihan Di Kanada (2)
- Bab 117 Bertemu Di Bandara (1)
- Bab 117 Bertemu Di Bandara (2)
- Bab 118 Masuk Perangkap (1)
- Bab 118 Masuk Perangkap (2)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (1)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (2)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (3)
- Bab 120 Jebakan (1)
- Bab 120 Jebakan (2)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (1)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (2)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (3)
- Bab 122 Koma (1)
- Bab 122 Koma (2)
- Bab 123 Melepaskan (1)
- Bab 123 Melepaskan (2)
- Bab 123 Melepaskan (3)
- Bab 124 Bangun Dari Koma (1)
- Bab 124 Bangun Dari Koma (2)
- Bab 125 Calon Suami Yang Ideal (1)
- Bab 125 Calon Suami Yang Ideal (2)
- Bab 126 Sulit Dipercaya
- Bab 127 Tidak Dapat Menerima (1)
- Bab 127 Tidak Dapat Menerima (2)
- Bab 128 Relaks (1)
- Bab 128 Relaks (2)
- Bab 128 Relaks (3)
- Bab 129 Dirampok (1)
- Bab 129 Dirampok (2)
- Bab 129 Dirampok (3)
- Bab 130 Berusaha Bertahan Hidup (1)
- Bab 130 Berusaha Bertahan Hidup (2)
- Bab 131 Siapa Yang Akan Kamu Selamatkan Dulu (1)
- Bab 131 Siapa Yang Akan Kamu Selamatkan Dulu (2)
- Bab 132 Perangkap (1)
- Bab 132 Perangkap (2)
- Bab 133 Meninggikan (1)
- Bab 133 Meninggikan (2)
- Bab 134 Mempermalukan (1)
- Bab 134 Mempermalukan (2)
- Bab 135 Wanita Murahan (1)
- Bab 135 Wanita Murahan (2)
- Bab 136 Cadangan (1)
- Bab 136 Cadangan (2)
- Bab 137 Konflik (1)
- Bab 137 Konflik (2)
- Bab 138 Dinyatakan (1)
- Bab 138 Dinyatakan (2)
- Bab 139 Perubahan (1)
- Bab 139 Perubahan (2)
- Bab 140 Ular Kecil Berbisa (1)
- Bab 140 Ular Kecil Berbisa (2)
- Bab 141 Jatuh Dalam Perangkap (1)
- Bab 141 Jatuh Dalam Perangkap (2)
- Bab 142 Bentuk Aslinya (1)
- Bab 142 Bentuk Aslinya (2)
- Bab 143 Mengkhianati (1)
- Bab 143 Mengkhianati (2)
- Bab 144 Anak Siapa (1)
- Bab 144 Anak Siapa (2)
- Bab 145 Cara Tuan Muda Mengungkapkan Cinta (1)
- Bab 145 Cara Tuan Muda Mengungkapkan Cinta (2)
- Bab 146 Perencanaan (1)
- Bab 146 Perencanaan (2)
- Bab 147 Hanya Menginginkan Kamu (1)
- Bab 147 Hanya Menginginkan Kamu (2)
- Bab 148 Bajingan (1)
- Bab 148 Bajingan (2)
- Bab 149 Apakah Kamu Merasa Puas? (1)
- Bab 149 Apa Kamu Merasa Puas ? (2)
- Bab 150 Gila (1)
- Bab 150 Gila (2)
- Bab 151 Pengungkapan Cinta Dari Tuan Muda (1)
- Bab 151 Pengungkapan Cinta Dari Tuan Muda (2)
- Bab 153 Menyogok (1)
- Bab 152 Menyogok (2)
- Bab 153 Identitas (1)
- Bab 153 Identitas (2)
- Bab 154 Bukan Siapa-Siapa (1)
- Bab 154 Bukan Siapa-Siapa (2)
- Bab 155 Jatuh Cinta (1)
- Bab 155 Jatuh Cinta (2)
- Bab 156 Berciuman (1)
- Bab 156 Berciuman (2)
- Bab 157 Tidak Boleh Melahirkan Anak (1)
- Bab 157 Tidak Boleh Melahirkan Anak (2)
- Bab158 PindahTempat (1)
- Bab 158 Pindah Tempat (2)
- Bab 159 Serba Salah (1)
- Bab 159 Serba Salah (2)
- Bab 160 Pergi Dengan Bangga (1)
- Bab 160 Pergi Dengan Bangga (2)
- Bab 161 Bodoh Sekali (1)
- Bab 161 Bodoh Sekali (2)
- Bab 162 Tidak Tega (1)
- Bab 162 Tidak Tega (2)
- Bab 163 Jantung Berdebar (1)
- Bab 163 Jantung Berdebar (2)
- Bab 164 Pengkhianatan (1)
- Bab 164 Pengkhianatan (2)
- Bab 165 Wajah Memerah (1)
- Bab 165 Wajah Memerah (2)
- Bab 166 Datang Mengunjungi (1)
- Bab 166 Datang Mengunjungi (2)
- Bab 167 Pacar (1)
- Bab 167 Pacar (2)
- Bab 168 Terlihat Semuanya (1)
- Bab 168 Terlihat Semuanya (1)
- Bab 169 Mengusir (1)
- Bab 169 Mengusir (2)
- Bab 170 Benar-Benar Peduli (1)
- Bab 170 Benar-Benar Peduli (1)
- Bab 171 Rahasia Identitas (1)
- Bab 171 Rahasia Identitas (2)
- Bab 172 Membersihkan Wanita (1)
- Bab 172 Membersihkan Wanita (2)
- Bab 173 Bahaya Di kota Kuno (1)
- Bab 173 Bahaya Di kota Kuno (2)
- Bab 174 Sepupu (1)
- Bab 174 Sepupu (2)
- Bab 175 Mata-mata (1)
- Bab 175 Mata-Mata (2)
- Bab 176 Memeluk (1)
- Bab 176 Memeluk (2)
- Bab 177 Hantu Di Pemakaman
- Bab 177 Ketakutan Hantu Di Pemakaman
- Bab 178 Memihak Kesalahan (1)
- Bab 178 Memihak Kesalahan (2)
- Bab 179 Mirip Yang Zilan (1)
- Bab 179 Mirip Yang Zilan (2)
- Bab 180 Istri (1)
- Bab 180 Istri (2)
- Bab 181 Tidak Mencintaimu Lagi (1)
- Bab 181 Tidak Mencintaimu Lagi (2)
- Bab 182 Hati Dingin (1)
- Bab 182 Hati Dingin (2)
- Bab 183 Masuk Perangkap (1)
- Bab 183 Masuk Perangkap (2)
- Bab 184 Wanita Bodoh (1)
- Bab 184 Wanita Bodoh (2)
- Bab 185 Rela (1)
- BAB 185 Rela (2)
- Bab 186 Sembahyang (1)
- Bab 186 Sembahyang (2)
- Bab 187 Menguntungkan Suami (1)
- Bab 187 Menguntungkan Suami (2)
- Bab 188 Ibu Rumah Tangga Muda (1)
- Bab 188 Ibu Rumah Tangga Muda (2)
- Bab 189 Pukul (1)
- Bab 189 Pukul (2)
- bab 190 Bersikap Imut (1)
- bab 190 Bersikap Imut (2)
- Bab 191 Tipuan (1)
- bab 191 Tipuan (2)
- Bab 192 Pesta (1)
- Bab 192 Pesta (2)
- Bab 193 Muntah Darah (1)
- Bab 193 Muntah Darah (2)
- Bab 194 Pacar Baru (1)
- Bab 194 Pacar Baru (2)
- Bab 195 Panggil Mama (1)
- Bab 195 Panggil Mama (2)
- Bab 196 Tidur Bersama (1)
- Bab 196 Tidur Bersama (2)
- Bab 197 Panda (1)
- Bab 197 Panda (2)
- Bab 198 Bukan Anak Biologis (1)
- Bab 198 Bukan Anak Biologis (2)
- Bab 199 Menyalahkan (1)
- Bab 199 Menyalahkan (2)
- Bab 200 Penuaan Dini (1)
- Bab 200 Penuaan Dini (2)
- Bab 201 Suka atau Tidak Suka (1)
- Bab 201 Sama Tidak Sama
- Bab 202 Ganti Pasangan (1)
- Bab 202 Ganti Pasangan (2)
- Bab 203 Bodoh (1)
- Bab 203 Bodoh (2)
- Bab 204 Pelajaran (1)
- Bab 204 Pelajaran (2)
- Bab 205 Peduli (1)
- Bab 205 Peduli (2)
- Bab 206 Pertunangan (1)
- Bab 206 Pertunangan (2)
- Bab 207 Tuduhan (1)
- Bab 207 Tuduhan (2)
- Bab 208 Identitas (1)
- Bab 208 Identitas (2)
- Bab 209 Pencitraan dan Mencari Sensasi (1)
- Bab 209 Pencitraan dan Mencari Sensasi (2)
- Bab 210 Mimpi (1)
- Bab 210 Mimpi (2)
- Bab 211 Merindukanmu (1)
- Bab 211 Merindukanmu (2)
- Bab 212 Jarum Berdarah (1)
- Bab 212 Jarum Berdarah (2)
- Bab 213 Tidak Menghormati Diri Sendiri (1)
- Bab 213 Tidak Menghormati Diri Sendiiri (2)
- Bab 214 Tembakan (1)
- Bab 214 Tembakan (2)
- Bab 215 Keguguran (1)
- Bab 215 Keguguran (2)
- Bab 216 Harta Warisan (1)
- Bab 216 Harta Warisan (2)
- Bab 217 Perjalanan Bisnis (1)
- Bab 217 Perjalanan (2)
- Bab 218 Anak Kandung (1)
- Bab 218 Anak Kandung (2)
- Bab 219 Ayah (1)
- Bab 219 Ayah (2)
- Bab 220 Kejam (1)
- Bab 220 Kejam (2)
- Bab 221 Mandul (1)
- Bab 221 Mandul (2)
- Bab 222 Egois (1)
- Bab 222 Egois (2)
- Bab 232 Memberikan Pelukan (1)
- bab 232 Memberikan Pelukan (2)
- Bab 224 Menikah Denganmu (1)
- Bab 224 Menikah Denganmu (2)
- Bab 225 Diriku yang Tidak Jujur (1)
- Bab 225 Diriku yang Tidak Jujur (2)
- Bab 226 Pertunjukan Seru (1)
- Bab 226 Pertunjukan Seru (2)
- Bab 227 Pertunjukkan Bagus (3)
- Bab 227 Pertunjukkan Bagus (4)
- Bab 228 Garis Merah (1)
- Bab 228 Garis Merah (2)
- Bab 229 Dalam Masalah (1)
- Bab 229 Dalam Masalah (2)
- Bab 230 Muntah (1)
- Bab 230 Mual (2)
- Bab 231 Berbahaya (1)
- Bab 231 Berbahaya (2)
- Bab 232 Kembali Ke Dalam Negeri (1)
- Bab 232 Kembali Ke Dalam Negeri (2)
- Bab 233 Kecurigaan (1)
- Bab 233 Kecurigaan (2)
- Bab 234 Bantuan (1)
- Bab 234 Bantuan (2)
- Bab 235 Marah
- Bab 236 Dibebaskan (1)
- Bab 236 Dibebaskan (2)
- Bab 237 Pernikahan (1)
- Bab 237 Pernikahan (2)
- Bab 238 Munafik (1)
- Bab 238 Munafik (2)
- Bab 239 Seperti Seorang Anak Kecil (1)
- Bab 239 Seperti Seorang Anak Kecil (2)
- Bab 240 Tidak Menyentuhnya (1)
- Bab 240 Tidak Menyentuhnya (2)
- Bab 241 Gangguan (1)
- Bab 241 Gangguan (2)
- Bab 242 HIV (1)
- Bab 242 HIV(2)
- Bab 243 Pendarahan Otak (1)
- Bab 243 Pendarahan Otak (2)
- Bab 244 Tamparan (1)
- Bab 244 Tamparan (2)
- Bab 245 Keracunan Makanan (1)
- Bab 245 Keracunan Makanan (2)
- Bab 246 Selingkuh (1)
- Bab 246 Selingkuh (2)
- Bab 247 Vasektomi (1)
- Bab 247 Vasektomi (2)
- Bab 248 Pertunjukkan Bagus (1)
- Bab 248 Pertunjukkan Bagus (2)
- Bab 249 Canggung
- Bab 250 (Episode Terakhir) Muka Manusia Bagaikan Kulit Kayu Pada Pohon (1)
- Bab 250 (Episode Terakhir) Muka Manusia Bagaikan Kulit Kayu Pada Pohon (2)
- Bab 251 (Episode Terakhir) Kekerasan Tuan Muda
- Bab 252(Episode Terakhir) Memetik Bunga Persik (1)
- Bab 252 (Episode Terakhir) Memetik Bunga Persik (2)
- Bab 253 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (1)
- Bab 253 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (2)
- Bab 254 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (3)
- Bab 254 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (4)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (1)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (2)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (3)