Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 205 Peduli (1)

Dia dengan rambut berantakan, mengenakan baju tidur biru muda, keluar membuka pintu, dan aku menggunakan kecepatan tercepat, mengenakan pakaian keluar, rambut belum sempat disisir, aku langsung terdengar suara Tuan kelima yang malas, “Tuan Mo, datang begitu pagi mengganggu mimpi orang, sepertinya tidak begitu baik!”

Mo Ziqian: “Dimana Lin Xiao, suruh dia keluar!”

Tuan kelima: “Ada apa cukup katakan padaku, wanitaku masih tidur.”

Mo Ziqian mengambil langkah akan masuk, Tuan kelima menggulurkan lengannya menghalangi, jadi terdengar suara memukul tubuh dari luar, kemudian aku langsung bergegas keluar dari dalam kamar.

“Apa yang ingin kamu lakukan!”

Aku bertanya pada Mo Ziqian dengan nada dingin.

Mo Ziqian dan Tuan kelima, keduanya satu mencekik leher dan satu lagi menarik lengannya, keduanya berwajah ganas.

Melihat aku keluar, keduanya melepaskan sesama hampir dalam waktu yang sama, Mo Ziqian merapikan kerah baju, pandangannya dingin bagai pisau, “Lin Xiao, sekarang puaskah kamu, Xueman mecoba bunuh diri masuk ke rumah sakit, pembalasanmu telah berhasil.”

Hatiku kaget, Lin Xueman bunuh diri, aku benar-benar tidak terpikir, tetapi tetap berkata dengan tenang: “Pembalasan apaan, aku tidak mengerti apa yang kamu katakan!”

Mo Ziqian mendengus, matanya yang jernih memancarkan kedinginan, “Jangan menyangka aku tidak tahu apa yang kalian lakukan, kalian sengaja membiarkan Qiang-Qiang melarikan diri ketika Xueman tidak memperhatikannya, kemudian membiarkan Xueman menyalahkan dirinya karena kehilangan Qiang-Qiang, kemudian bunuh diri, Lin Xiao, pikiranmu terlalu kejam!”

Selesai berkata Mo Ziqian melirik Tuan kelima dengan dingin, membalikkan badan dan pergi dengan dingin.

Tuan kelima: “Tunggu! Kejadian semalam aku yang merencanakannya, tidak ada hubungannya dengan Qiang-Qiang dan Lin Xiao, kalau ingin menyalahkan, harus menyalahkan pacar barumu terlalu tidak tahu malu dan sombong, aku hanya memberinya sedikit pengajaran, kalau kamu ingin membalas dendam untuknya, datang saja padaku.”

Tuan kelima menepuk di dadanya.

Mata Mo Ziqian bersinar bagai pisau, “Chen, apakah kamu menyangka aku akan melepaskanmu? Xueman adalah wanitaku, kalau terjadi sesuatu padanya, kalian satu per satu......”

Tatapannya yang dingin melirik padaku dan Tuan kelima, “Semuanya dikuburkan bersamanya.”

Selesai berkata Mo Ziqian langsung pergi membawa kedinginan di seluruh tubuhnya.

Aku berdiri di ruang tamu, seluruh tubuhku terasa dingin yang menusuk tulang, Mo Ziqian mengatakan dikuburkan bersamanya, membuatku melihat jelas posisi Lin Xueman dalam hati Mo Ziqian, Lin Xueman beserta Chen Liyan, mereka semuanya begitu penting bagi Mo Ziqian.

Hanya diriku dan Qiang-Qiang, kami pasangan ibu dan anak, hanyalah sebuah lelucon.

Foto di internet, wajah Lin Xueman yang pucat terbaring di ranjang dorong, segumpalan darah di pergelangan tangannya, didorong masuk oleh staf rumah sakit ke dalam ruangan gawat darurat, gambaran ini membuatku gelisah.

Apakah aku salah melakukannya? Setelah menenangkan diri, aku mulai menyalahkan diri.

Tuan kelima mengerutkan kening, mendekatiku, mengangkat tangan memelukku ke dalam pelukannya, “Jangan sedih, semuanya ini aku yang melakukannya, kalau ada pembalasan juga akan terjadi padaku.”

Aku masuk ke dalam pelukannya, “Tuan kelima, aku khawatir aku akan membawakan masalah padamu.”

Tuan kelima: “Gadis bodoh, kamu terlalu banyak berpikir, aku Chen Bo telah menyinggung banyak orang dalam beberapa tahun ini, bukankah aku masih hidup baik-baik sampai sekarang?”

“Sudahlah, jangan sedih lagi, Lin Xueman tidak akan mati, palingan mendapatkan sedikit penderitaan, berbaring beberapa hari dalam rumah sakit, wanita itu sendiri terlalu pesimis, ini sama sekali tidak dapat menyalahkan siapapun.”

Tuan kelima pergi ke kamar Qiang-Qiang, si kecil semalam begadang, pagi ini terjadi keributan seperti ini, dia masih juga belum bangun, Tuan kelima mendorongya, “Qiang-Qiang, ayo bangun.”

Qiang-Qiang barulah membuka matanya, bangun dan mengenakan baju.

Lin Xueman kehilangan terlalu banyak darah, tinggal beberapa hari di dalam ruangan ICU rumah sakit, kemudian kondisinya mulai membaik. Dan selama ini, Mo Ziqian merawatnya dengan penuh perhatian, menyuapinya makan dan minum, dan bahkan membantunya keluar masuk toilet, merawatnya dengan sepenuh hati. Tentu saja, ini adalah berita yang kubaca dari web online.

Mo Ziqian adalah orang penting dalam industri real estate, Lin Xueman juga sebagai putri Grup Lin, kedua orang ini bersama, setiap tindakannya secara alami akan menarik banyak perhatian.

Orang-orang mengatakan bahwa Lin Xueman menikah dengan Mo Ziqian, itu akan menjadi berkah terbesar, pria kaya seperti Mo Ziqian yang tahu bagaimana menyayangi wanita sudah tidak banyak.

Juga ada yang mengatakan bahwa mantan wanita Mo Ziqian buta, bahkan rela membuang pria yang begitu baik, dan pergi bersama Tuan muda yang playboy.

Tentu saja, mantan wanita yang mereka katakan adalah aku.

Aku menutup halaman di ponsel, tidak ingin dipengaruhi suasana hati oleh orang-orang ini. Tetapi tiba-tiba ada panggilan telepon yang masuk, layar ponsel menunjukkan nomor ponsel guru taman kanak-kanak Qiang-Qiang.

Aku khawatir Qiang-Qiang terjadi sesuatu, jadi segera menjawabnya.

Suara guru agak cemas: “Nona Lin, tadi ayahnya Qiang-Qiang telah membawa pergi Qiang-Qiang, aku tidak dapat menghentikannya......”

Hatiku berdebar kencang, Mo Ziqian, untuk apa dia menjemput Qiang-Qiang?

Aku segera menelepon nomor ponsel Mo Ziqian, tetapi di sana tidak ada yang mengangkat.

Aku tergesa-gesa meminta cuti dengan atasanku, langsung meninggalkan kantor hukum, pergi menuju rumah sakit, Lin Xueman masih berada di dalam rumah sakit, Mo Ziqian juga pasti akan berada di sana.

Seperti yang kuduga, Mo Ziqian, dia benar-benar membawa Qiang-Qiang ke rumah sakit.