Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (1)

“Hanya saja ketika itu aku sudah mengandung Ziqian, lalu bersiap untuk bersekolah ke Kanada, seorang diri membawa anak tanpa kemampuan apapun, masa depan di Kanada juga tidak pasti, aku tidak yakin bisa membesarkan Ziqian dengan baik, bahkan biaya hidupku di Kanada didapatkan dari hasil bekerja serabutan, dalam situasi seperti itu aku sama sekali tidak mampu membesarkan Ziqian, dan setelah Mo Cheng lulus ia tinggal di kampus dan menjadi dosen, pekerjaannya stabil, dia punya kemampuan untuk menjaga Ziqian, sehingga aku menyerahkan Ziqian padanya.”

“Karena ini aku menyesal selama 30 tahun. “

“Kamu tidak bisa membayangkan seberapa tidak berdayanya dan sakitnya hati seorang ibu yang harus berpisah dengan darah dagingnya sendiri, setiap malam aku tidak bisa tidur, rambut rontok sangat banyak, setiap hari memikirkannya, apakah Ziqian baik-baik saja, apakah ibu tirinya baik padanya, untungnya ia memperlakukan Ziqian seperti anak kandungnya sendiri.”

Wen Yiru menopang dahinya, air mata kesedihan dan ketidakberdayaan mengalir dari mata indahnya.

“Bibi Wen.”

Aku memeluk wanita ini dengan lembut, aku bisa mengerti semua perasaannya, ketika itu aku terpaksa memberikan Qiang Qiang pada orang lain, aku juga melalui hari yang berat seperti itu selama 3 tahun.

Untung saja, aku bisa menemukan Qiang Qiang ketika usianya masih kecil, namun Wen Yiru melalui kesepiannya selama 30 tahun, namun tidak ada orang yang mendengarkannya.

Mo Ziqian tetap tidak ada kabar berita, foto Chen Liyan tersebar di internet, terlihat kacau dan berantakan, sama sekali tidak ada bekas kesombongannya dahulu.

Dia dikepung oleh segerombolan orang yang membeli resort, dia dilindungi oleh para bodyguard yang sedang bertugas dan pergi dengan tergesa-gesa. Beberapa hari kemudian, di internet tersebar, tersebar berita Chen Liyan mengalihkan semua properti milik Mo Ziqian dibawah namanya, dia membawa seluruh harta dan uang itu pergi ke Amerika bersama putrinya.

Dan Mo Ziqian tetap tidak ada kabar, seperti lenyap dari dunia.

Mo Cheng pernah datang ke kediaman Wen sekali, namun Wen Yiru tidak bersedia menemuinya, Mo Cheng berdiri diluar sangat lama, hingga akhirnya pergi dengan kecewa.

Akhir pekan, aku mengajak Qiang Qiang ke taman bermain, ia haus, lalu aku pergi membelikannya air, ketika aku kembali, Qiang Qiang memberikanku selembar pesan.

Aku membaca tulisan diatasnya dengan bingung : Jika terjadi sesuatu padaku, jagalah Qiang Qiang baik-baik, beritahu dia kalau aku mencintainya.

Ini tulisan Mo Ziqian, dia dimana? Jantungku berdegup kencang.

“ Qiang Qiang, siapa yang memberikan ini padamu?”

Aku segera bertanya.

Qiang Qiang menggeleng, “Seorang paman yang tidak kukenal.

Aku terkejut, apakah Mo Ziqian yang meminta orang itu memberikan ini pada Qiang Qiang? Apa yang ingin ia lakukan? Kenapa begitu misterius, tanpa sadar aku melalui hari yang penuh rasa cemas, dan rasa cemas ini sudah jauh melampaui kebencianku pada Mo Ziqian.

Jantungku seperti diremas, aku menggenggam erat kertas itu, ada perasaan tidak enak yang menjalar dihatiku, Mo Ziqian, apa yang ingin ia lakukan?

Aku membawa Qiang Qiang kembali ke kediaman Wen Yiru, selama beberapa hari berturut-turut, Wen Yiru tidak makan dan minum, tubuhnya menjadi kurus seketika, wajahnya yang putih dan kencang menjadi kusam dan muram.

Qiang Qiang berjalan menghampirinya, memeluk kakinya sambil memanggilnya nenek.

Ketika Wen Yiru baru tersenyum sambil mengelus lembut kepalanya, “Sudah capek main? Pergilah mandi dan bersiap untuk makan.”

Qiang Qiang berjinjit, memancungkan bibirnya dan mengecup kening Wen Yiru, lalu pergi.

Aku menyerahkan pesan Mo Ziqian pada Wen Yiru, “Seharusnya ini tulisan tangannya.”

Mendengar ucapanku, Wen Yiru mengambil pesannya dan melihat, bibirnya bergetar, “Ini tulisan tangan dia tidak salah lagi.”

Dalam ingatanku, Wen Yiru tidak pernah berhubungan langsung dengan Mo Ziqian, namun ia bisa mengenali tulisan tangannya, ini artinya, beberapa tahun ini ia terus memperhatikan Mo Ziqian. Tahu semua yang terjadi padanya, juga mengenali tulisan tangannya.

“Tapi apa yang ia lakukan?”

Kedua mata Wen Yiru memancarkan cahaya penuh harapan, namun dengan cepat kabar baik kalau anaknya masih hidup membuat kekhawatirannya semakin meningkat.

Aku menggeleng, rasa khawatir dihatiku perlahan menumpuk hari demi hari.

Wen yiru memijat dahinya, kelihatannya sakit kepala sangat hebat, “Kamu jagalah Qiang Qiang, aku ingin menenangkan diri seorang diri.”

Tidak ada yang bsia menyaingi rasa rindu dan khawatir seorang ibu yang kehilangan jejak anaknya, suasana hati Wen Yiru sekarang bisa kumengerti, aku juga berharap Mo Ziqian baik-baik saja, meskipun aku pernah membencinya.

Malam ketika tidak bisa tidur, aku membuka halamat berita di internet, ketika melihat ada berita jasad pria tanpa identitas, jantungku seketika berdegup kencang, begitu pagi tiba, aku berlari seorang diri ke ruang jenasah rumah sakit, ketika aku melihat jasad yang wajahnya sudah hancur hingga tidak bisa dikenali, perutku mual hingga memuntahkan seluruh isi perutku.

Namun untungnya orang itu bukan Mo Ziqian.

Meskipun wajahnya sudah susah untuk dikenali, namun dari postur tubuhnya aku bisa mengenali, dia bukan Mo Ziqian, tubuh Mo Ziqian tinggi dan proporsional, sementara tubuh orang itu pendek dan gemuk.

Aku berlari keluar dari kamar jenasah, tanpa sengaja menabrak seseorang ketika hendak mengangkat kepala, “Maaf.”

Namun orang itu malah berkata dengan nada dingin dan terkejut, “Kamu? Kenapa kamu bisa ada disini.”

Aku mengangkat kepala melihat orang itu, setelah lama tidak bertemu, wajah tampannya semakin membuat orang terpesona oleh ketampanannya.

“Datang melihat-lihat.”

Aku menahan rasa mual di perut, ingin segera pergi, namun Tuan Kelima malah berkata, “Aku antar kamu pulang, kebetulan aku juga mau pergi.”

Tuan Kelima berbalik lalu berjalan keluar terlebih dahulu, setelah aku muntah sekali lagi, aku juga keluar dari rumah sakit.

Dijalan, Tuan Kelima menyetir sambil bertanya padaku, “Datang untuk mengenali jenasah?”

“Bagaimana kamu bisa tahu?”

Perutku masih merasa mual, wajah pria yang hancur dan busuk itu terus terngiang dipikiranku.

Tuan Kelima tertawa sinis, terdengar penuh cibiran, “Ada berita yang beredar kalau Mo Ziqian dibunuh oleh investor yang mengamuk dan jasadnya dibuang di hutan belantara, lalu hari ini pihak kepolisian mengumumkan ada seorang jasad pria tanpa identitas yang ditemukan, tentu saja kamnu akan datang untuk mengenali jasadnya, kamu masih mencintainya bukan?”

Aku tercengang, itukah yang dipikirkan oleh Tuan Kelima? Apakah aku masih mencintai Mo Ziqian?

“Tuan Kelima, aku tahu kamu itu maha tahu segala, mungkin kamu juga tahu apa yang sebenarnya terjadi.”

Novel Terkait

Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu