Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 151 Pengungkapan Cinta Dari Tuan Muda (1)

Mo Ziqian menatapku dalam-dalam, pandangan itu bercampur dengan banyak makna yang tak terungkapkan. Dia menghela nafas dan pergi.

Mo Ziqian terbang ke Amerika Serikat, Qiang-Qiang sedikit kecewa, tapi itu tidak terlalu serius, si kecil sudah mengerti bagaimana menyesuaikan suasana hatinya.

Setelah Mo Ziqian pergi, selama beberapa hari berturut-turut seperti menghilang dari dunia, aku tidak meneleponnya, Qiang-Qiang beberapa kali mengambil telepon, tetapi tidak menelepon keluar, dia berkata, Papa mungkin sedang merawat Sisi, dia tidak boleh mengalihkan perhatian Papa.

Di tengah malam, aku bekerja di dalam kamar tidur, lingkungan kerja yang baru, banyak bagian yang belum mengerti, aku perlu bekerja lembur untuk lebih memahaminya.

Leherku terasa sedikit tidak nyaman, aku mengangkat kepala mengayunkan otot-ototku, tetapi dengan tidak sengaja terlihat sosok bayangan di depan jendela rumah yang di seberang. Orang itu sepertinya memegang sesuatu di tangannya, dan selalu menatap kearahku. Ketika aku melihat ke sana, orang itu langsung melarikan diri.

Aku merasa aku diuntit oleh seseorang.

Pada saat itu, aku sangat marah, aku ingin segera melapor polisi, tetapi aku menahannya. Pada pagi hari, aku langsung mengetuk pintu rumah itu, aku ingin memperingatkan dia untuk tidak melakukan hal-hal abnormal. Setelah mengetuk pintu, pintu terbuka, dan seorang pria yang hanya mengenakan pakaian tidur dan wajah baru bangun tidur muncul di depan mataku.

Orang ini memiliki alis yang panjang, terutama matanya yang indah bagai batu amber.

Pria yang belum bangun sepertinya terganggu di pagi hari, seluruh tubuhnya terlihat malas mengangkat kelopak mata dan menatapku, dan aku hampir muntah darah.

Tuan Kelima, orang itu adalah Tuan Kelima.

“Kenapa kamu berada di sini?” Aku tidak bisa membayangkan betapa jeleknya wajahku saat itu.

Wajah Tuan kelima yang baru bangun tidur belum bergerak, bahu yang lebar bersandar pada kusen pintu, kedua lengan memeluk di dadanya, dan berkata dengan santai: “Siapa yang kamu inginkan!”

Aku memiliki api di dadaku, “Siapa saja boleh, yang penting bukan kamu!”

“Heh!” Tuan kelima mendengus, berbalik dan berjalan ke dalam, aku sangat marah dan mengejarnya ke dalam, “Apakah kamu mengintipku setiap malam!”

Aku mengejar Tuan kelima naik ke lantai atas. Tuan kelima masuk ke kamar tidur yang di depan, aku juga mengikutinya.

Aku melihat ada sebuah teleskop di depan jendela. Pria itu menggunakan benda ini mengintipku setiap malam, aku sangat marah sehingga aku mengangkat benda itu dan melemparkannya ke lantai.

Alis Tuan kelima terangkat, ketika aku menghancurkan teleskopnya dan membuatnya marah, dia menarik pergelangan tanganku dan membuangku ke arah ranjang, aku langsung jatuh terbaring di ranjangnya, sosok Tuan kelima yang besar segera mendekatiku, “Lin Xiao, kamu seharusnya tahu untuk apa aku datang ke sini, paspor sudah kuberikan padamu, kamu juga sudah berkumpul dengan putramu, kalau begitu bagaimana denganku? Apakah sudah waktunya untuk mengambil kembali barang-barangku!”

“Apa?” Hatiku tiba-tiba panik.

Tuan kelima mengangkat sudut mulutnya, suatu perasaan yang berbahaya sedang mendekati, “Membayar hutang dengan tubuhmu.”

Ketika dia berkata, dia membungkukkan tubuhnya akan mencium sudut mulutku, aku mengangkat lenganku, langsung menampar di wajahnya. Tuan kelima mendengus dan wajah yang kupukul berputar miring ke samping, aku melihat kekejaman dengan cepat menumpuk di matanya, dan aku telah bangun dari ranjang dan berlari keluar.

Aku berlari terlalu cepat, ketika tiba di dua tangga terakhir aku terjatuh ke lantai. Aku terdengar tawa ceria dari belakang, tawaannya puas dan senang.

Kemudian pria itu datang mendekatiku, langsung menarikku yang jatuh dan masih terbaring di lantai, tatapanku yang penuh kemarahan menabrak dengan mata Tuan kelima yang santai. Dia berkata, “Apakah ini bisa disebut bayaran?”

Aku memelototinya dengan kejam, “Gila ditambah mesum!”

Ada senyuman di mata Tuan kelima, dia menundukkan kepalanya mencium bibirku, “Kamu terlihat imut ketika marah.”

“Wanwan?” Tiba-tiba terdengar teriakan yang familiar datang dari jauh dan mendekat.

Tiba-tiba seluruh tubuhku menjadi kaku dan ada kelicikan yang jelas muncul di mata Tuan kelima, dia langsung memutarkan tubuhku dan menekanku di area pegangan tangga, dan tadinya yang hanya mencium di sudut bibir sekarang lidahnya langsung memasuki mulut.

“Wanwan?” Mo Ziqian bergegas masuk, tatapannya yang penuh kecemasan dan kekhawatiran setelah melihat adegan di depannya ini, tiba-tiba tertegun. Dia menatap lurus padaku, tatapannya rumit dan penuh perasaan tidak berani percaya, dia tidak mengatakan apapun, membalik badan dan pergi.

Dan aku kaget saat ini. Bagaimanapun aku tidak akan terpikir bahwa Mo Ziqian akan kembali setelah seminggu dia pergi, dan mengejar sampai ke sini.

Setelah Mo Ziqian pergi, Tuan kelima langsung melepaskanku, dan kelicikan di wajahnya semakin kuat, “Mari kita menebak, mungkinkah Mo Ziqian akan bercerai denganmu?”

“Pergi mati sana!” Aku berteriak marah dan melarikan diri.

Meskipun Mo Ziqian dan aku telah sampai langkah ini, aku sudah tidak peduli bagaimana dia melihatku, tetapi kelakuan seperti ini yang sengaja dilakukan Tuan kelima membuatku sangat marah.

Aku merasa terhina, sambil berjalan aku menyeka bibirku dengan tangan.

“Nona Lin, Tuan Mo telah datang,” pengasuh itu memberiahuku ketika aku masuk ke rumah Wen Yiru.

Aku hanya mendengus, dan langsung naik ke atas.

Mo Ziqian berdiri di ruang tamu lantai dua, merokok dengan punggung menghadapku. Ketika aku masuk, dia membalik badan, tatapannya yang mendalam, “Apakah kamu telah jatuh cinta padanya?”

“Ini salah paham.” Aku tidak ingin membicarakan topik ini, masalah tadi membuatku sangat malu, dan terpikir Tuan kelima membuatku kesal. Dia benar-benar mengejar ke Kanada dan membeli rumah di seberang keluarga Wen dan tinggal bertetangga denganku, apa yang ingin dia lakukan?

Mo Ziqian tidak mengatakan apapun lagi, dia merokok tanpa berkata dalam waktu yang lama dan di hari berikutnya langsung terbang kembali ke China. Bahkan tanpa berpamitan denganku.

Novel Terkait

Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu