Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 144 Anak Siapa (1)
Aku buru-buru membuka kardus itu dan melihat bayi yang baru lahir terbaring di dalam. Bayi itu telanjang dan tubuhnya di penuhi darah, tali pusar masih melekat, itu seorang bayi laki-laki. Tidak tahu orang tua mana yang begitu kejam, membuang anak yang baru lahir.
Dan bahkan tanpa memberinya sehelai selimut kecil.
Aku segera melepaskan jaketku dan membungkus bayi itu, aku membalik badan dan menghentikan taksi dan langsung pergi ke rumah sakit.
Tidak tahu keluarga siapa yang membuang anak itu, benar-benar gila. Sebagai seorang ibu, aku sangat tidak nyaman melihat bayi yang lemah ini.
Taksi berhenti di luar rumah sakit, aku menggendong bayi ini bergegas ke ruang gawat darurat rumah sakit, dan menabrak dengan orang yang berjalan ke arah sini, dan itu adalah Lan Ke. Dia berkata dengan sangat marah: “Ibu tiri ular berbisa, wanita yang berselingkuh, begitu cepat, sudah mengeluarkan seorang anak dengan Tuan kelima?”
Ketika orang itu melihatku, dia langsung berkata ironis. Hatiku bagai api membara, tetapi aku tidak punya waktu untuk melayaninya dan langsung melewatinya pergi ke ruang gawat darurat.
Setelah serangkaian pemeriksaan, diagnosa anak itu keluar, ternyata dia mengalami sakit jantung bawaan, aku tiba-tiba tertegun.
“Kembali dan siapkan biaya!” Dokter memberitahuku.
“Perlu berapa?” Aku bertanya.
“Perkiraan minimal sekitar empat ratus juta rupiah.” Dokter menjawab.
Hatiku menjadi muram, dengan kemampuanku ini kalau mengeluarkan empat ratus juta rupiah aku akan bangkrut. Tiba-tiba aku teringat seseorang, baru saja dia mengejekku, bagaimana kalau aku mencarikan sedikit masalah untuknya. Jadi aku kembali memberitahu dokter, “Itu apa, anak ini adalah anak dari Dokter Lan di rumah sakit kalian, anak hubungan luar nikah, kamu pasti mengerti.”
Aku memberi sebuah pandangan pada dokter yang hanya bisa disampaikan melewati tatapan, dan tidak bisa dikatakan.
Dokter menatapku dengan takjub, “Pergi mendaftar prosedur rawat inap dulu.”
Aki tahu bahwa kata-kataku pasti akan menyebabkan keributan di rumah sakit, tetapi Lan Ke benar-benar kejam, kalau tidak mencarikan sedikit masalah untuknya, aku benar-benar merasa bersalah padanya.
Aku sedang mendaftar prosedur rawat inap di rumah sakit, terlihat seseorang bergegas masuk, sosok orang itu berbentuk tubuh tinggi besar mengenakan jas putih, dan dengan wajah tampannya, terlihat seperti peran pria utama di film Korea.
Ketika Lan Ke melihatku, dia berkata dengan marah: “Kamu wanita licik, dari mana anak hubungan luar nikahku, apa mungkin aku membuatnya denganmu!”
Aku mengangkat alisku, “Dokter Lan bilang apa? Kamu ingin memiliki anak diluar nikah, belum tentu juga bisa membuatnya!”
Kata-kataku membuat Lan Ke sangat marah, dia hampir saja tidak bisa bernapas, berdiri di sana dan selalu memutar matanya ke atas.
Aku tidak lagi melayani Lan Ke, aku pergi ke Kaiwelz setelah menyelesaikan prosedur rawat inap. Meskipun anak itu ditemukan olehku, aku tidak boleh membiarkannya mati. Aku harus meminta rekan-rekan kerjaku menyumbangkan sejumlah uang untuk membantu anak itu.
Sepanjang pagi, aku mengumpulkan empat puluh juta rupiah di dalam perusahaan, lalu aku mengambil hampir tiga ratus enam puluh juta rupiah dari tabunganku sendiri. Meskipun aku sangat tertekan ketika mengeluarkan uang itu, tetapi terpikir anak itu sangat kasihan, aku menggertakkan gigiku dan datang ke rumah sakit.
Ketika aku ingin membayar biaya, aku baru menyadari bahwa Lan Ke sudah melunasinya.
Ini membuat aku terkejut, sepertinya bocah ini tidak jahat.
Aku datang ke pediatri lagi, bayi yang aku beri nama Xiao Ai (Aku berharap dia dapat menemukan sepasang orang tua angkat yang mencintainya) telah diinfus dan sekarang dia sedang menangis, dan perawat-perawat sama sekali tidak memiliki waktu untuk merawatnya. Aku melihat anak seperti ini, tiba-tiba aku merasa tertekan. Aku bertanya pada perawat tentang waktu makan terakhir dan berpikir bahwa anak itu lapar, jadi mengambil susu bubuk dan dengan hati-hati memberinya susu.
Pada saat ini, Lan Ke masuk. Dia berjalan mendekatiku, memandangi bayi itu, dan mengangkat sudut bibirnya, berkata dengan ironis, “Jelek sekali, masih berani mengatakan bahwa itu adalah anakku, ini pasti anak haram hasil selingkuhan kamu dan Tuan kelima itu.”
Aku menggigit bibirku, dan memelototinya dengan kejam, tapi Lan Ke mengangkat bahu padaku, terlihat seperti sedang mengatakan “Apa yang bisa kamu lakukan padaku?”
Sosoknya yang tinggi berjalan ke tempat tidur dimana aku berdiri, menundukkan kepala menatap pada bayi itu dan menatapku “Benar-benar mirip, keduanya memiliki mata bagai persik, terlihat seperti wanita yang suka selingkuh.”
“Kamu!” Aku benar-benar marah. Lan Ke benar-benar sangat menyebalkan, Jika mata bisa membunuh orang, aku yakin bocah ini telah mati ratusan kali.
Lan Ke mengangkat alis, menunjukkan padaku dengan ekspresi “apa yang bisa kamu lakukan padaku”.
Aku sangat marah dan tidak dapat berkata, dibuat marah oleh bocah ini hingga rohku pun menghilang, dan tepat pada saat ini, dokter datang dengan beberapa orang. “Dokter Lan, ini semua ahli dalam pediatri.”
Lan Ke telah mengambil kembali wajah yang penuh menyindir dan berkata, “Kita berbicara di luar.”
Bocah ini mencarikan ahli, aku sedikit terkejut. Sepertinya hati orang ini tidak terlalu buruk.
Aku duduk di samping tempat tidur menunggu hasil diskusi antara Lan Ke dan para ahli, sambil menghibur bayi itu dengan lembut.
Belasan menit kemudian, Lan Ke masuk dan mengulurkan tangan besarnya yang bersih padaku, “Mana uangnya?”
“Uang apa?” Aku terkejut.
Lan Ke: “Total biaya operasi dan konsultasi ahli adalah enam ratus juta rupiah.”
Aku langsung berteriak, “Kamu mau membunuh orang ya!”
Aku sudah bertanya tentang perkiraan biaya operasi sekitar empat ratus juta rupiah, Mana mungkin konsultasi ahli berharga dua ratus juta rupiah?
Lan Ke mengangkat alisnya, “Yang ekstra adalah kompensasi merusak reputasiku.”
Aku memelototi Lan Ke dengan ganas: “Bagaimana aku merusak reputasimu? Anak ini mungkin saja keturunanmu!”
“Lan Ke?” Tiba-tiba terdengar suara dari luar, dan kemudian datang seorang wanita cantik, orang itu mengenakan edisi terbatas pakaian wanita Versace, memegang tas tangan Hermes, alisnya indah dan mempesona, ternyata itu adalah Lan Yue.
Lan Yue melihat Lan Ke bersamaku, dia sangat terkejut, jari tangannya menunjuk Lan Ke "kamu" dan memandangi bayi di ranjang rumah sakit. Tiba-tiba, dia berkata dengan suara marah: “Ternyata apa yang dikatakan orang-orang di luar itu benar, kamu dengan wanita ini melahirkan seorang anak!”
Aku langsung tertegun, dan anak ini mana mirip denganku!
Lan Ke juga berekspresi aneh: “Kakak, itu apa, adikmu masih seorang perjaka, jangan sembarang bicara.”
Lan Ke mengatakan bahwa dia masih perjaka. Aku hampir tidak tertahan dan tertawa keluar. Bocah ini kelihatannya sudah berusia dua puluh enam atau dua puluh tujuh tahun, tetapi masih seorang perjaka, ini benar-benar mengejutkan.
Lan Yue berwajah dingin, tatapannya sangat tajam: “Darimana anak itu! Mengapa orang-orang di luar semua mengatakan bahwa Dokter Lan sudah memiliki anak!”
Lan Ke: “Ehmm, masalah ini untuk lebih jelasnya kamu harus tanya padanya, dia adalah ibu dari anak ini.” Setelah Lan Ke selesai berkata, dia langsung pergi.
Dasar pengecut ini! Aku menjerit dalam hatiku.
Lan Yue memelototiku dengan tatapan yang sangat dingin: “Apa yang ingin kamu lakukan? Bukankah kamu sudah menikah kembali bersama Mo Ziqian? Mengapa kamu masih datang menggoda adikku! Hati seperti apa yang kamu miliki!”
“Tunggu!” Aku menghentikan Lan Yue melanjutkan, “Kamu dengarkan dengan baik, aku tidak menggoda adikmu. Anak ini aku temukan di tengah jalan, dia memiliki penyakit jantung bawaan. Adikmu ingin mengatakan bahwa ini adalah anak diluar nikahnya. Apa yang bisa aku lakukan?”
Lan Ke bocah itu, tidak lupa untuk menghitamkanku sebelum dia pergi, jadi sebaiknya aku membiarkan dia membawa kesalahan ini sampai akhir.
Lan Yue saking marah hingga wajahnya berubah, dia maju beberapa langkah dan memandangi bayi di tempat tidur, lalu menatapku dengan tatapan bingung, kemudian membalikkan badan dan pergi. Aku tahu dia pasti pergi mencari Lan Ke.
Novel Terkait
Love Is A War Zone
Qing QingMy Secret Love
Fang FangLove at First Sight
Laura VanessaDemanding Husband
MarshallI'm Rich Man
HartantoKing Of Red Sea
Hideo TakashiUnplanned Marriage
MargeryCintaku Yang Dipenuhi Dendam×
- Bab 1 Dua Keluarga
- Bab 2 Kelembutan Terakhir
- Bab 3 Masuk Penjara
- Bab 4 Tingkah Pelacur
- Bab 5 Memberikan Anaknya Kepada Yang Lain
- Bab 6 Seseorang Yang Kaya Dan Misterius
- Bab 7 Tak Terduga
- Bab 8 Begitu Membencimu
- Bab 9 Di Peternakan Kuda
- Bab 10 Campur Tangan Tuan Kelima
- Bab 11 Main Ganda
- Bab 12 Cinta Satu-Satunya
- Bab 13 Anakku
- Bab 14 Belajar Menyenangkanku
- Bab 15 Peran Yang Memalukan
- Bab 16 Penyesalan
- Bab 17 Penuh Keraguan
- Bab 18 Terperangkap
- Bab 19 Penuh dengan Akal Buruk
- Bab 20 Pasangan Serasi
- Bab 21 Memiliki Kesempatan
- Bab 22 Konferensi Pers
- Bab 23 Sangat Memalukan
- Bab 24 Tidak Ada Seorang Pun
- Bab 25 Ciuman Di Luar Kendali
- Bab 26 Membahayakan Dirinya Sendiri
- Bab 27 Paling Menyesal Pernah Mencintaimu
- Bab 28 Suatu Ancaman
- Bab 29 Orang-Orang Malang
- Bab 30 Antara Cinta Dan Benci
- Bab 31 Pembalasan Li Li
- Bab 32 Keterlaluan Bodohnya
- Bab 33 Bersedia Cuci Tangan dan Membuat Sup
- Bab 34 Gangguan Kepribadian
- Bab 35 Dia Mengidap Penyakit Kotor
- Bab 36 Kamu Hanya Bisa Menjadi Milikku
- Bab 37 Orang-Orang Munafik
- Bab 38 Skandal dan Gosip Melanda
- Bab 39 Dikurung
- Bab 40 Proposal Lamaran
- Bab 41 Sifat Tuan Muda
- Bab 42 Memanggil Wartawan
- Bab 43 Tidak Memahami
- Bab 44 Penyergapan Dimana-mana
- Bab 45 Ayah dan Putra yang Berpapasan
- Bab 46 Insting Ibu Dan Anak
- Bab 47 Permainan Mengerikan
- Bab 48 Godaan
- Bab 49 Keracunan Alkohol
- Bab 50 Dirimu Yang Kejam
- Bab 51 Seekor Rubah
- Bab 52 Marah Setengah Mati
- Bab 53 Sudah Di Jalur Yang Benar
- Bab 54 Dikacaukan Dua Kali
- Bab 55 Pria-Pria Brengsek
- Bab 56 Pemesan Kue Misterius
- Bab 57 Identitas Hu Yeming, Pimpinan Kejahatan
- Bab 58 Pandangan Cinta
- Bab 59 Balasan Jahat Untuk Orang Jahat
- Bab 60 Muntah
- Bab 61 Kekasih Lain
- Bab 62 Bantuan
- Bab 63 Bersama Di Mobil Mogok
- Bab 64 Waktu Itu Sangat Indah
- Bab 65 Menjijikan
- Bab 66 Gempa Bumi
- Bab 67 Menyerang Membabi Buta
- Bab 68 Golongan Darah Panda
- Bab 69 Dia Adalah Putramu !
- Bab 70 Ganti Rumah Sakit
- Bab 71 Siapa Yang Berbohong
- Bab 72 Kejutan
- Bab 73 Mengakui Pencuri Sebagai Ibunya
- Bab 74 Kembali Ke Tempat Semula
- Bab 75 Sudah Pergi
- Bab 76 Kesedihan Di Hati
- Bab 77 Ayah Angkat
- Bab 78 Membersihkan Pistol Keluar Api
- Bab 79 Gelang
- Bab 80 Merendahkan
- Bab 81 Membawa Pergi
- Bab 82 Seperti Seorang Kakak
- Bab 83 Kacau Balau
- Bab 84 Bersembunyi di Ruang Rahasia
- Bab 85 Istri Teman
- Bab 86 Kebakaran Besar
- Bab 87 Menyangkal
- Bab 88 Sinis
- Bab 89 Sedikit Trik
- Bab 90 Membayar Dengan Tubuh
- Bab 91 Seperti Mimpi
- Bab 92 Wanita Cantik Yang Kehilangan Kaki
- Bab 93 Potong Perutnya
- Bab 94 Chen Liyan Ditampar
- Bab 95 Pesta Topeng
- Bab 96 Langit Malam
- Bab 97 Pergi Jauh
- Bab 98 Menangkap Basah
- Bab 99 Aku Akan Tanggung Untukmu
- Bab 100 Rela Diselingkuhi
- Bab 101 Selalu Mencintainya
- Bab 102 Itu Dia
- Bab 103 Menjaganya
- Bab 104 Kejam
- Bab 105 Manusia Yang Tidak Memiliki Hati Nurani
- Bab 106 Membantu Dia Mengugurkan Anaknya
- Bab 107 Dia Menyukaimu
- Bab 108 Memaksa
- Bab 109 Tidak Masuk Akal
- Bab 110 Siapa Itu
- Bab 111 Hukuman Yang Mesra
- Bab 112 Malu Dan Marah
- Bab 113 Menyukai Orang Yang Memasak Mie
- Bab 114 Menikmati
- Bab 115 Aneh
- Bab 116 Kesedihan Hati di Kanada (1)
- Bab 116 Kesedihan Di Kanada (2)
- Bab 117 Bertemu Di Bandara (1)
- Bab 117 Bertemu Di Bandara (2)
- Bab 118 Masuk Perangkap (1)
- Bab 118 Masuk Perangkap (2)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (1)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (2)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (3)
- Bab 120 Jebakan (1)
- Bab 120 Jebakan (2)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (1)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (2)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (3)
- Bab 122 Koma (1)
- Bab 122 Koma (2)
- Bab 123 Melepaskan (1)
- Bab 123 Melepaskan (2)
- Bab 123 Melepaskan (3)
- Bab 124 Bangun Dari Koma (1)
- Bab 124 Bangun Dari Koma (2)
- Bab 125 Calon Suami Yang Ideal (1)
- Bab 125 Calon Suami Yang Ideal (2)
- Bab 126 Sulit Dipercaya
- Bab 127 Tidak Dapat Menerima (1)
- Bab 127 Tidak Dapat Menerima (2)
- Bab 128 Relaks (1)
- Bab 128 Relaks (2)
- Bab 128 Relaks (3)
- Bab 129 Dirampok (1)
- Bab 129 Dirampok (2)
- Bab 129 Dirampok (3)
- Bab 130 Berusaha Bertahan Hidup (1)
- Bab 130 Berusaha Bertahan Hidup (2)
- Bab 131 Siapa Yang Akan Kamu Selamatkan Dulu (1)
- Bab 131 Siapa Yang Akan Kamu Selamatkan Dulu (2)
- Bab 132 Perangkap (1)
- Bab 132 Perangkap (2)
- Bab 133 Meninggikan (1)
- Bab 133 Meninggikan (2)
- Bab 134 Mempermalukan (1)
- Bab 134 Mempermalukan (2)
- Bab 135 Wanita Murahan (1)
- Bab 135 Wanita Murahan (2)
- Bab 136 Cadangan (1)
- Bab 136 Cadangan (2)
- Bab 137 Konflik (1)
- Bab 137 Konflik (2)
- Bab 138 Dinyatakan (1)
- Bab 138 Dinyatakan (2)
- Bab 139 Perubahan (1)
- Bab 139 Perubahan (2)
- Bab 140 Ular Kecil Berbisa (1)
- Bab 140 Ular Kecil Berbisa (2)
- Bab 141 Jatuh Dalam Perangkap (1)
- Bab 141 Jatuh Dalam Perangkap (2)
- Bab 142 Bentuk Aslinya (1)
- Bab 142 Bentuk Aslinya (2)
- Bab 143 Mengkhianati (1)
- Bab 143 Mengkhianati (2)
- Bab 144 Anak Siapa (1)
- Bab 144 Anak Siapa (2)
- Bab 145 Cara Tuan Muda Mengungkapkan Cinta (1)
- Bab 145 Cara Tuan Muda Mengungkapkan Cinta (2)
- Bab 146 Perencanaan (1)
- Bab 146 Perencanaan (2)
- Bab 147 Hanya Menginginkan Kamu (1)
- Bab 147 Hanya Menginginkan Kamu (2)
- Bab 148 Bajingan (1)
- Bab 148 Bajingan (2)
- Bab 149 Apakah Kamu Merasa Puas? (1)
- Bab 149 Apa Kamu Merasa Puas ? (2)
- Bab 150 Gila (1)
- Bab 150 Gila (2)
- Bab 151 Pengungkapan Cinta Dari Tuan Muda (1)
- Bab 151 Pengungkapan Cinta Dari Tuan Muda (2)
- Bab 153 Menyogok (1)
- Bab 152 Menyogok (2)
- Bab 153 Identitas (1)
- Bab 153 Identitas (2)
- Bab 154 Bukan Siapa-Siapa (1)
- Bab 154 Bukan Siapa-Siapa (2)
- Bab 155 Jatuh Cinta (1)
- Bab 155 Jatuh Cinta (2)
- Bab 156 Berciuman (1)
- Bab 156 Berciuman (2)
- Bab 157 Tidak Boleh Melahirkan Anak (1)
- Bab 157 Tidak Boleh Melahirkan Anak (2)
- Bab158 PindahTempat (1)
- Bab 158 Pindah Tempat (2)
- Bab 159 Serba Salah (1)
- Bab 159 Serba Salah (2)
- Bab 160 Pergi Dengan Bangga (1)
- Bab 160 Pergi Dengan Bangga (2)
- Bab 161 Bodoh Sekali (1)
- Bab 161 Bodoh Sekali (2)
- Bab 162 Tidak Tega (1)
- Bab 162 Tidak Tega (2)
- Bab 163 Jantung Berdebar (1)
- Bab 163 Jantung Berdebar (2)
- Bab 164 Pengkhianatan (1)
- Bab 164 Pengkhianatan (2)
- Bab 165 Wajah Memerah (1)
- Bab 165 Wajah Memerah (2)
- Bab 166 Datang Mengunjungi (1)
- Bab 166 Datang Mengunjungi (2)
- Bab 167 Pacar (1)
- Bab 167 Pacar (2)
- Bab 168 Terlihat Semuanya (1)
- Bab 168 Terlihat Semuanya (1)
- Bab 169 Mengusir (1)
- Bab 169 Mengusir (2)
- Bab 170 Benar-Benar Peduli (1)
- Bab 170 Benar-Benar Peduli (1)
- Bab 171 Rahasia Identitas (1)
- Bab 171 Rahasia Identitas (2)
- Bab 172 Membersihkan Wanita (1)
- Bab 172 Membersihkan Wanita (2)
- Bab 173 Bahaya Di kota Kuno (1)
- Bab 173 Bahaya Di kota Kuno (2)
- Bab 174 Sepupu (1)
- Bab 174 Sepupu (2)
- Bab 175 Mata-mata (1)
- Bab 175 Mata-Mata (2)
- Bab 176 Memeluk (1)
- Bab 176 Memeluk (2)
- Bab 177 Hantu Di Pemakaman
- Bab 177 Ketakutan Hantu Di Pemakaman
- Bab 178 Memihak Kesalahan (1)
- Bab 178 Memihak Kesalahan (2)
- Bab 179 Mirip Yang Zilan (1)
- Bab 179 Mirip Yang Zilan (2)
- Bab 180 Istri (1)
- Bab 180 Istri (2)
- Bab 181 Tidak Mencintaimu Lagi (1)
- Bab 181 Tidak Mencintaimu Lagi (2)
- Bab 182 Hati Dingin (1)
- Bab 182 Hati Dingin (2)
- Bab 183 Masuk Perangkap (1)
- Bab 183 Masuk Perangkap (2)
- Bab 184 Wanita Bodoh (1)
- Bab 184 Wanita Bodoh (2)
- Bab 185 Rela (1)
- BAB 185 Rela (2)
- Bab 186 Sembahyang (1)
- Bab 186 Sembahyang (2)
- Bab 187 Menguntungkan Suami (1)
- Bab 187 Menguntungkan Suami (2)
- Bab 188 Ibu Rumah Tangga Muda (1)
- Bab 188 Ibu Rumah Tangga Muda (2)
- Bab 189 Pukul (1)
- Bab 189 Pukul (2)
- bab 190 Bersikap Imut (1)
- bab 190 Bersikap Imut (2)
- Bab 191 Tipuan (1)
- bab 191 Tipuan (2)
- Bab 192 Pesta (1)
- Bab 192 Pesta (2)
- Bab 193 Muntah Darah (1)
- Bab 193 Muntah Darah (2)
- Bab 194 Pacar Baru (1)
- Bab 194 Pacar Baru (2)
- Bab 195 Panggil Mama (1)
- Bab 195 Panggil Mama (2)
- Bab 196 Tidur Bersama (1)
- Bab 196 Tidur Bersama (2)
- Bab 197 Panda (1)
- Bab 197 Panda (2)
- Bab 198 Bukan Anak Biologis (1)
- Bab 198 Bukan Anak Biologis (2)
- Bab 199 Menyalahkan (1)
- Bab 199 Menyalahkan (2)
- Bab 200 Penuaan Dini (1)
- Bab 200 Penuaan Dini (2)
- Bab 201 Suka atau Tidak Suka (1)
- Bab 201 Sama Tidak Sama
- Bab 202 Ganti Pasangan (1)
- Bab 202 Ganti Pasangan (2)
- Bab 203 Bodoh (1)
- Bab 203 Bodoh (2)
- Bab 204 Pelajaran (1)
- Bab 204 Pelajaran (2)
- Bab 205 Peduli (1)
- Bab 205 Peduli (2)
- Bab 206 Pertunangan (1)
- Bab 206 Pertunangan (2)
- Bab 207 Tuduhan (1)
- Bab 207 Tuduhan (2)
- Bab 208 Identitas (1)
- Bab 208 Identitas (2)
- Bab 209 Pencitraan dan Mencari Sensasi (1)
- Bab 209 Pencitraan dan Mencari Sensasi (2)
- Bab 210 Mimpi (1)
- Bab 210 Mimpi (2)
- Bab 211 Merindukanmu (1)
- Bab 211 Merindukanmu (2)
- Bab 212 Jarum Berdarah (1)
- Bab 212 Jarum Berdarah (2)
- Bab 213 Tidak Menghormati Diri Sendiri (1)
- Bab 213 Tidak Menghormati Diri Sendiiri (2)
- Bab 214 Tembakan (1)
- Bab 214 Tembakan (2)
- Bab 215 Keguguran (1)
- Bab 215 Keguguran (2)
- Bab 216 Harta Warisan (1)
- Bab 216 Harta Warisan (2)
- Bab 217 Perjalanan Bisnis (1)
- Bab 217 Perjalanan (2)
- Bab 218 Anak Kandung (1)
- Bab 218 Anak Kandung (2)
- Bab 219 Ayah (1)
- Bab 219 Ayah (2)
- Bab 220 Kejam (1)
- Bab 220 Kejam (2)
- Bab 221 Mandul (1)
- Bab 221 Mandul (2)
- Bab 222 Egois (1)
- Bab 222 Egois (2)
- Bab 232 Memberikan Pelukan (1)
- bab 232 Memberikan Pelukan (2)
- Bab 224 Menikah Denganmu (1)
- Bab 224 Menikah Denganmu (2)
- Bab 225 Diriku yang Tidak Jujur (1)
- Bab 225 Diriku yang Tidak Jujur (2)
- Bab 226 Pertunjukan Seru (1)
- Bab 226 Pertunjukan Seru (2)
- Bab 227 Pertunjukkan Bagus (3)
- Bab 227 Pertunjukkan Bagus (4)
- Bab 228 Garis Merah (1)
- Bab 228 Garis Merah (2)
- Bab 229 Dalam Masalah (1)
- Bab 229 Dalam Masalah (2)
- Bab 230 Muntah (1)
- Bab 230 Mual (2)
- Bab 231 Berbahaya (1)
- Bab 231 Berbahaya (2)
- Bab 232 Kembali Ke Dalam Negeri (1)
- Bab 232 Kembali Ke Dalam Negeri (2)
- Bab 233 Kecurigaan (1)
- Bab 233 Kecurigaan (2)
- Bab 234 Bantuan (1)
- Bab 234 Bantuan (2)
- Bab 235 Marah
- Bab 236 Dibebaskan (1)
- Bab 236 Dibebaskan (2)
- Bab 237 Pernikahan (1)
- Bab 237 Pernikahan (2)
- Bab 238 Munafik (1)
- Bab 238 Munafik (2)
- Bab 239 Seperti Seorang Anak Kecil (1)
- Bab 239 Seperti Seorang Anak Kecil (2)
- Bab 240 Tidak Menyentuhnya (1)
- Bab 240 Tidak Menyentuhnya (2)
- Bab 241 Gangguan (1)
- Bab 241 Gangguan (2)
- Bab 242 HIV (1)
- Bab 242 HIV(2)
- Bab 243 Pendarahan Otak (1)
- Bab 243 Pendarahan Otak (2)
- Bab 244 Tamparan (1)
- Bab 244 Tamparan (2)
- Bab 245 Keracunan Makanan (1)
- Bab 245 Keracunan Makanan (2)
- Bab 246 Selingkuh (1)
- Bab 246 Selingkuh (2)
- Bab 247 Vasektomi (1)
- Bab 247 Vasektomi (2)
- Bab 248 Pertunjukkan Bagus (1)
- Bab 248 Pertunjukkan Bagus (2)
- Bab 249 Canggung
- Bab 250 (Episode Terakhir) Muka Manusia Bagaikan Kulit Kayu Pada Pohon (1)
- Bab 250 (Episode Terakhir) Muka Manusia Bagaikan Kulit Kayu Pada Pohon (2)
- Bab 251 (Episode Terakhir) Kekerasan Tuan Muda
- Bab 252(Episode Terakhir) Memetik Bunga Persik (1)
- Bab 252 (Episode Terakhir) Memetik Bunga Persik (2)
- Bab 253 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (1)
- Bab 253 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (2)
- Bab 254 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (3)
- Bab 254 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (4)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (1)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (2)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (3)