Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 225 Diriku yang Tidak Jujur (1)
Tuan tua tentu tidak tahan Istrinya yang berekspresi sedih, berteriak marah pada Tuan kelima: “Kamu dasar bocah yang kurang ajar, benar-benar rugi membesarkanmu!”
Tuan Tua adalah ahli bela diri, dan tidak bertemperamen baik, Tuan kelima sepertinya sudah terbiasa, tidak hanya tidak peduli, malah mengangkat alis pada Tuan Tua, dan berkata dengan acuh tak acuh, “Tidak tahu aku diajarkan oleh siapa, ibuku meninggal lebih awal, aku memiliki seorang Ayah, tetapi dia hanya mengajar anak orang lain.”
Tuan tua mendengus, wajahnya tak berhenti berubah warna, tetapi tidak mengatakan apapun lagi, melambaikan tangannya dengan keras, “Ayo kita pergi! Jangan melayaninya, cepat atau lambat dia pasti akan dirugikan!”
Tuan tua pergi membawa istri dan anaknya. Jiao Jiao sambil berjalan sambil berkata: “Mama, mengapa Papa tidak memukul kakak, Kakak selalu membantah Papa, itu akan menyakitkan Papa.”
Xu Jingya: “Lain kali jangan terlalu sering menemuinya.”
……
Tuan kelima menutup pintu rumah, aku menatapnya dengan ekspresi mengasihaninya, Tuan kelima mengangkat kepala tertabrak pandanganku, dia mengangkat alisnya, “Kenapa menatapku dengan tatapan begini?”
Aku menggelengkan kepala, dan menghela nafas, “Aku memiliki seorang ayah yang membuangku, namun kamu juga tidak lebih baik dariku!”
Tuan kelima tertawa, sangat senang, dia perlahan-lahan melangkah datang, menepuk bahuku, “Ayah, bagiku hanya sebuah panggilan.”
Dia menaikkan suaranya berkata: “Qiang-Qiang, ayo kita makan.”
Qiang-Qiang selalu berdiri di ruang tamu melihat adegan itu, pada saat ini mengikuti Tuan kelima berjalan bersama menuju ke arah meja makan. Aku menghidangkan semua makanan ke meja, mereka berdua makan dengan lezat.
Suasana hati Tuan kelima sepertinya tidak terpengaruh oleh masalah tadi, sambil makan sambil menilai, “Ehmm, ini agak asin, lain kali agak kurangi garam, ini kukus terlalu lama, ingat harus kurangi beberapa menit.....”
Wajahku penuh garis hitam mendengar kritiknya, mengenalnya begitu lama, kalau dia tidak merendahkan masakanku, aku malah tidak biasa.
Ponsel berdering, aku bangkit dan mengangkat telepon, terdengar suara Gao Xing dari dalam telepon, “Kakak Xiaoxiao?”
“Gao Xing ya!”
Aku tersenyum memanggilnya.
Gao Xing menjawab ya, “kakak, apakah kamu sibuk sekarang?”
Aku: “Tidak terlalu. Apakah kamu memiliki urusan ingin mencari kakak?”
Suara Gao Xing agak rendah, terdengar segan, “Tidak ada apa-apa, aku hanya karena kangen dengan kue yang kakak buat.”
“Dasar rakus, apakah kamu pergi menganggu kakak Lin Xiao lagi?”
Nyonya Gao merebut teleponnya, dan memanggilku dengan lembut: “Xiaoxiao? Gadis itu mulutnya terlalu rakus, kamu sibuk jangan layaninya.”
“Mama!” Terdengar suara keluhan Gao Xing dari telepon.
“Sudah, sudah, sudah terlalu memanjakanmu.”
Nyonya Gao menegur Gao Xing, dan berkata padaku: “Xiaoxiao, tidak perlu melayaninya......”
Aku: “Tante. Gao Xing menyukai kue yang kubuat, nanti aku akan buat untuknya, kamu jangan menegurnya, ada yang menyukai makanan yang aku buat, ini berarti yang kubuat tidak buruk.”
Nyonya Gao: “Aduh, sangat merepotkanmu.”
Aku: “Tidak apa-apa.”
Menutup telepon kemudian, aku memutar kepala, melihat Tuan kelima tertegun menatap fokus padaku.
“Bersamamu begitu lama, aku sepertinya belum pernah makan kue yang kamu buat, kapan-kapan buatlah untukku.”
“Ok, nanti aku juga buatkan untukmu.”
Tidak gampang Tuan muda ini ingin makan manis, aku harus segera menjawabnya.
Akhir pekan, aku pergi ke took kue, tentu saja, Tuan kelima tidak lupa mengirim dua pengawal mengikutiku. Aku berpikir selesai membuat kue ingin mengantatnya ke keluarga Gao, tetapi Gao Le telah datang membawa Gao Xing.
Mereka berdua dihalangi dua pengawal diluar, Gao Xing berteriak: “Kakak Xiaoxiao?”
Aku barulah melihat mereka, dan menyuruh pengawal melepaskan mereka dan masuk.
Gao Xing dengan senang bergegas masuk, matanya yang bersemangat melihat ke kanan dan ke kiri, kemudian berdiri di depanku, berkata dengan sedikit segan: “Kakak Xiaoxiao, betapa bagusnya kalau kamu dapat membuat kue setiap hari! Aku paling suka kue yang kamu buat, toko lain semua tidak cocok.”
“Gadis kecil.”
Aku tersenyum menunjuk dahi Gao Xing dengan jari tangan, “Kalau ingin makan langsung telepon aku saja, aku akan membuatnya untukmu.”
“Kakak Xiaoxiao, kamu benar-benar baik.”
Mulut Gao Xing sangat manis.
Aku mengangkat mata, melihat Gao Le berdiri di luar pintu, kedua tangan dimasukkan di dalam saku, menundukkan kepala tidak tahu apa yang sedang dia pikirkan.
Gao Xing mengintip Gao Le, berbisik padaku: “Kakakku memiliki satu pacar, namanya Fei Fei.”
Aku: “Bagus.”
Gao Xing mengerutkan kening, “Bagus apaan? Kakakku sepertinya tidak suka padanya, Fei Fei itu mengganggu kakakku setiap hari.”
Aku melirik Gao Le, dia sepertinya tidak mendengar perkataanku, tidak tahu apa yang dia pikirkan, alisnya berkerut dengan kencang.
Aku: “Lalu bagaimana kata kakakmu?”
Gao Xing: “Kakakku tidak mengatakan apapun, hanya tidak suka melayani Fei Fei.”
Tepat ketika sedang berbicara, ponsel Gao Le berdering, aku melihat ketika Gao Le menaikkan ponsel, alisnya berkerut semakin kencang.
“Ada apa!”
Suara Gao Le membawa kekesalan, sambil mengangkat telepon sambil menarik pintu kaca dan keluar.
Gao Xing berkata: “Kamu lihat, itu pasti panggilan dari Fei Fei, kakakku baru mengangkat teleponnya langsung kesal.”
Aku merasa lucu melihat alis Gao Xing berkerut, membicarakan rahasia kakaknya, pada saat ini di luar pintu kaca muncul sosok seseorang yang muda. Berusia sekitar dua puluh satu atau dua puluh dua tahun, mengenakan penutup telinga berbulu merah muda, mantel merah muda, sepasang mata yang hitam berkedip dengan penuh kegembiraan, dan terlihat muda dan bersemangat.
Benar-benar muda!
Melihat gadis ini, aku tiba-tiba merasa diriku sudah tua.
Gao Xing berkata dengan nada rendah: “Lihatlah, itu adalah pacar kakakku.”
Aku melihat ke luar melalui pintu kaca, gadis yang bernama Fei Fei itu tidak tahu mengatakan apa pada Gao Le, Gao Le berpenampilan sangat kesal, Fei Fei malah tidak mempedulikannya, membalik badan dan mendorong pintu kaca toko kue, ketika melihatku, matanya yang bersinar kemudian membuka lebar, “Wah, bos ada disini.”
“Hi.”
Yang datang adalah tamu, aku mengangkat sudut mulutku, menunjukkan senyuman menyapa dengannya.
Fei Fei melengkungkan mata bagai bulan, “Aku memiliki seorang teman yang pernah membeli kue antik yang dibuat olehmu, sangat menarik, bisakah juga membuat untukku?”
“Boleh.”
Aku tersenyum menjawab.
Fei Fei langsung mendekati ke depan Gao Xing, dan tersenyum bertanya padanya: “Gao Xing, bertemu kakak kenapa tidak menyapa?”
Gao Xing: “Hi kakak.”
“Ya.”
Fei Fei melihat di sekeliling tokoku, kemudian membalik badan menarik Gao Le, “kakak Le, kamu bantu aku melihat, bagusnya memilih kue model mana? Kue-kue ini semuanya sangat menarik, aku sulit memilihnya.”
Gao Le berkata dengan tidak sabar: “Kamu sembarang pilih saja.”
Fei Fei tidak setuju dan menaikkan mulutnya, “Kamu bantu aku, aku benar sulit memilihnya, semuanya begitu menarik, aku sama sekali tidak tahu harus pilih yang mana.”
Gadis kecil bagai sedang bermanja dengan kekasihnya, tetapi tidak terlalu dilayani.
Gao Le berwajah kesal, sembarangan menunjuk, “Ini saja.”
“Ok ok, bos ini saja.”
Fei Fei menepuk tangan dengan senang.
“Baik, kamu dapat mengambilnya besok pagi.”
Kue bentuk antik lebih rumit, sangat membutuhkan waktu, hari ini tidak akan selesai.
Fei Fei berkata: “Ok, aku datang besok pagi.” Membalik badan langsung merangkul lengan Gao Le, “Kakak Le, kamu juga tidak ada kerjaan di sini, bagaimana jika menemani aku pergi berjalan-jalan?”
Gao Le berwajah suram, “Siapa bilang aku tidak ada kerjaan, aku akan segera kembali ke perusahaan, kamu pergi main sendiri.”
“Aduh.”
Kue yang kubuatkan untuk Gao Xing sudah selesai, ketika aku mengeluarkannya dari dalam oven, dan dengan tidak sengaja terbakar jariku, pada saat itu langsung berteriak.
“Ada apa?”
Dari belakang ada sosok seseorang melepaskan tangan gadis yang menariknya, bergegas padaku, langsung menaikkan tanganku, “Terbakar?”
Aku sambil menghela nafas, sambil mengeluarkan jariku dari tangan Gao Le, dan bergetar, “Tidak apa-apa.”
Tiba-tiba mengangkat kepala, melihat pandangan Fei Fei yang kaget menatap padaku dan Gao Le.
Gao Le baru menyadari apa yang telah dilakukan dirinya, wajahnya tiba-tiba memerah, kemudian wajahnya yang memerah membuatnya semakin kesal, ketika memutar kepala menatap pada Fei Fei, wajahnya semakin buruk, “Ayo, bukannya ingin berjalan-jalan?”
Gao Le menarik Fei Fei pergi.
Gao Xing menaikkan tumit kakinya melihat pada jariku yang merah, mengerutkan kening berkata: “Kakak, aku pergi belikan salep luka bakar?”
Aku tersenyum, “Tidak apa-apa, hanya luka kecil, beberapa hari lagi akan sembuh.” Selesai berkata, terus mengeluarkan kue.
Gao Xing menaikkan mulutnya mulai mengomel, “Kakakku sebenarnya menyukaimu, tetapi dia tidak ingin mengakuinya.”
Perkataan Gao Xing membuatku tertegun, tiba-tiba teringat ketika tanganku terluka tadi, penampilan Gao Le yang gugup, tanganku bergetar, kue jatuh ke lantai.
Novel Terkait
Back To You
CC LennyPerjalanan Selingkuh
LindaHabis Cerai Nikah Lagi
GibranThe True Identity of My Hubby
Sweety GirlBehind The Lie
Fiona LeeLove and Trouble
Mimi XuUnperfect Wedding
Agnes YuCintaku Yang Dipenuhi Dendam×
- Bab 1 Dua Keluarga
- Bab 2 Kelembutan Terakhir
- Bab 3 Masuk Penjara
- Bab 4 Tingkah Pelacur
- Bab 5 Memberikan Anaknya Kepada Yang Lain
- Bab 6 Seseorang Yang Kaya Dan Misterius
- Bab 7 Tak Terduga
- Bab 8 Begitu Membencimu
- Bab 9 Di Peternakan Kuda
- Bab 10 Campur Tangan Tuan Kelima
- Bab 11 Main Ganda
- Bab 12 Cinta Satu-Satunya
- Bab 13 Anakku
- Bab 14 Belajar Menyenangkanku
- Bab 15 Peran Yang Memalukan
- Bab 16 Penyesalan
- Bab 17 Penuh Keraguan
- Bab 18 Terperangkap
- Bab 19 Penuh dengan Akal Buruk
- Bab 20 Pasangan Serasi
- Bab 21 Memiliki Kesempatan
- Bab 22 Konferensi Pers
- Bab 23 Sangat Memalukan
- Bab 24 Tidak Ada Seorang Pun
- Bab 25 Ciuman Di Luar Kendali
- Bab 26 Membahayakan Dirinya Sendiri
- Bab 27 Paling Menyesal Pernah Mencintaimu
- Bab 28 Suatu Ancaman
- Bab 29 Orang-Orang Malang
- Bab 30 Antara Cinta Dan Benci
- Bab 31 Pembalasan Li Li
- Bab 32 Keterlaluan Bodohnya
- Bab 33 Bersedia Cuci Tangan dan Membuat Sup
- Bab 34 Gangguan Kepribadian
- Bab 35 Dia Mengidap Penyakit Kotor
- Bab 36 Kamu Hanya Bisa Menjadi Milikku
- Bab 37 Orang-Orang Munafik
- Bab 38 Skandal dan Gosip Melanda
- Bab 39 Dikurung
- Bab 40 Proposal Lamaran
- Bab 41 Sifat Tuan Muda
- Bab 42 Memanggil Wartawan
- Bab 43 Tidak Memahami
- Bab 44 Penyergapan Dimana-mana
- Bab 45 Ayah dan Putra yang Berpapasan
- Bab 46 Insting Ibu Dan Anak
- Bab 47 Permainan Mengerikan
- Bab 48 Godaan
- Bab 49 Keracunan Alkohol
- Bab 50 Dirimu Yang Kejam
- Bab 51 Seekor Rubah
- Bab 52 Marah Setengah Mati
- Bab 53 Sudah Di Jalur Yang Benar
- Bab 54 Dikacaukan Dua Kali
- Bab 55 Pria-Pria Brengsek
- Bab 56 Pemesan Kue Misterius
- Bab 57 Identitas Hu Yeming, Pimpinan Kejahatan
- Bab 58 Pandangan Cinta
- Bab 59 Balasan Jahat Untuk Orang Jahat
- Bab 60 Muntah
- Bab 61 Kekasih Lain
- Bab 62 Bantuan
- Bab 63 Bersama Di Mobil Mogok
- Bab 64 Waktu Itu Sangat Indah
- Bab 65 Menjijikan
- Bab 66 Gempa Bumi
- Bab 67 Menyerang Membabi Buta
- Bab 68 Golongan Darah Panda
- Bab 69 Dia Adalah Putramu !
- Bab 70 Ganti Rumah Sakit
- Bab 71 Siapa Yang Berbohong
- Bab 72 Kejutan
- Bab 73 Mengakui Pencuri Sebagai Ibunya
- Bab 74 Kembali Ke Tempat Semula
- Bab 75 Sudah Pergi
- Bab 76 Kesedihan Di Hati
- Bab 77 Ayah Angkat
- Bab 78 Membersihkan Pistol Keluar Api
- Bab 79 Gelang
- Bab 80 Merendahkan
- Bab 81 Membawa Pergi
- Bab 82 Seperti Seorang Kakak
- Bab 83 Kacau Balau
- Bab 84 Bersembunyi di Ruang Rahasia
- Bab 85 Istri Teman
- Bab 86 Kebakaran Besar
- Bab 87 Menyangkal
- Bab 88 Sinis
- Bab 89 Sedikit Trik
- Bab 90 Membayar Dengan Tubuh
- Bab 91 Seperti Mimpi
- Bab 92 Wanita Cantik Yang Kehilangan Kaki
- Bab 93 Potong Perutnya
- Bab 94 Chen Liyan Ditampar
- Bab 95 Pesta Topeng
- Bab 96 Langit Malam
- Bab 97 Pergi Jauh
- Bab 98 Menangkap Basah
- Bab 99 Aku Akan Tanggung Untukmu
- Bab 100 Rela Diselingkuhi
- Bab 101 Selalu Mencintainya
- Bab 102 Itu Dia
- Bab 103 Menjaganya
- Bab 104 Kejam
- Bab 105 Manusia Yang Tidak Memiliki Hati Nurani
- Bab 106 Membantu Dia Mengugurkan Anaknya
- Bab 107 Dia Menyukaimu
- Bab 108 Memaksa
- Bab 109 Tidak Masuk Akal
- Bab 110 Siapa Itu
- Bab 111 Hukuman Yang Mesra
- Bab 112 Malu Dan Marah
- Bab 113 Menyukai Orang Yang Memasak Mie
- Bab 114 Menikmati
- Bab 115 Aneh
- Bab 116 Kesedihan Hati di Kanada (1)
- Bab 116 Kesedihan Di Kanada (2)
- Bab 117 Bertemu Di Bandara (1)
- Bab 117 Bertemu Di Bandara (2)
- Bab 118 Masuk Perangkap (1)
- Bab 118 Masuk Perangkap (2)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (1)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (2)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (3)
- Bab 120 Jebakan (1)
- Bab 120 Jebakan (2)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (1)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (2)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (3)
- Bab 122 Koma (1)
- Bab 122 Koma (2)
- Bab 123 Melepaskan (1)
- Bab 123 Melepaskan (2)
- Bab 123 Melepaskan (3)
- Bab 124 Bangun Dari Koma (1)
- Bab 124 Bangun Dari Koma (2)
- Bab 125 Calon Suami Yang Ideal (1)
- Bab 125 Calon Suami Yang Ideal (2)
- Bab 126 Sulit Dipercaya
- Bab 127 Tidak Dapat Menerima (1)
- Bab 127 Tidak Dapat Menerima (2)
- Bab 128 Relaks (1)
- Bab 128 Relaks (2)
- Bab 128 Relaks (3)
- Bab 129 Dirampok (1)
- Bab 129 Dirampok (2)
- Bab 129 Dirampok (3)
- Bab 130 Berusaha Bertahan Hidup (1)
- Bab 130 Berusaha Bertahan Hidup (2)
- Bab 131 Siapa Yang Akan Kamu Selamatkan Dulu (1)
- Bab 131 Siapa Yang Akan Kamu Selamatkan Dulu (2)
- Bab 132 Perangkap (1)
- Bab 132 Perangkap (2)
- Bab 133 Meninggikan (1)
- Bab 133 Meninggikan (2)
- Bab 134 Mempermalukan (1)
- Bab 134 Mempermalukan (2)
- Bab 135 Wanita Murahan (1)
- Bab 135 Wanita Murahan (2)
- Bab 136 Cadangan (1)
- Bab 136 Cadangan (2)
- Bab 137 Konflik (1)
- Bab 137 Konflik (2)
- Bab 138 Dinyatakan (1)
- Bab 138 Dinyatakan (2)
- Bab 139 Perubahan (1)
- Bab 139 Perubahan (2)
- Bab 140 Ular Kecil Berbisa (1)
- Bab 140 Ular Kecil Berbisa (2)
- Bab 141 Jatuh Dalam Perangkap (1)
- Bab 141 Jatuh Dalam Perangkap (2)
- Bab 142 Bentuk Aslinya (1)
- Bab 142 Bentuk Aslinya (2)
- Bab 143 Mengkhianati (1)
- Bab 143 Mengkhianati (2)
- Bab 144 Anak Siapa (1)
- Bab 144 Anak Siapa (2)
- Bab 145 Cara Tuan Muda Mengungkapkan Cinta (1)
- Bab 145 Cara Tuan Muda Mengungkapkan Cinta (2)
- Bab 146 Perencanaan (1)
- Bab 146 Perencanaan (2)
- Bab 147 Hanya Menginginkan Kamu (1)
- Bab 147 Hanya Menginginkan Kamu (2)
- Bab 148 Bajingan (1)
- Bab 148 Bajingan (2)
- Bab 149 Apakah Kamu Merasa Puas? (1)
- Bab 149 Apa Kamu Merasa Puas ? (2)
- Bab 150 Gila (1)
- Bab 150 Gila (2)
- Bab 151 Pengungkapan Cinta Dari Tuan Muda (1)
- Bab 151 Pengungkapan Cinta Dari Tuan Muda (2)
- Bab 153 Menyogok (1)
- Bab 152 Menyogok (2)
- Bab 153 Identitas (1)
- Bab 153 Identitas (2)
- Bab 154 Bukan Siapa-Siapa (1)
- Bab 154 Bukan Siapa-Siapa (2)
- Bab 155 Jatuh Cinta (1)
- Bab 155 Jatuh Cinta (2)
- Bab 156 Berciuman (1)
- Bab 156 Berciuman (2)
- Bab 157 Tidak Boleh Melahirkan Anak (1)
- Bab 157 Tidak Boleh Melahirkan Anak (2)
- Bab158 PindahTempat (1)
- Bab 158 Pindah Tempat (2)
- Bab 159 Serba Salah (1)
- Bab 159 Serba Salah (2)
- Bab 160 Pergi Dengan Bangga (1)
- Bab 160 Pergi Dengan Bangga (2)
- Bab 161 Bodoh Sekali (1)
- Bab 161 Bodoh Sekali (2)
- Bab 162 Tidak Tega (1)
- Bab 162 Tidak Tega (2)
- Bab 163 Jantung Berdebar (1)
- Bab 163 Jantung Berdebar (2)
- Bab 164 Pengkhianatan (1)
- Bab 164 Pengkhianatan (2)
- Bab 165 Wajah Memerah (1)
- Bab 165 Wajah Memerah (2)
- Bab 166 Datang Mengunjungi (1)
- Bab 166 Datang Mengunjungi (2)
- Bab 167 Pacar (1)
- Bab 167 Pacar (2)
- Bab 168 Terlihat Semuanya (1)
- Bab 168 Terlihat Semuanya (1)
- Bab 169 Mengusir (1)
- Bab 169 Mengusir (2)
- Bab 170 Benar-Benar Peduli (1)
- Bab 170 Benar-Benar Peduli (1)
- Bab 171 Rahasia Identitas (1)
- Bab 171 Rahasia Identitas (2)
- Bab 172 Membersihkan Wanita (1)
- Bab 172 Membersihkan Wanita (2)
- Bab 173 Bahaya Di kota Kuno (1)
- Bab 173 Bahaya Di kota Kuno (2)
- Bab 174 Sepupu (1)
- Bab 174 Sepupu (2)
- Bab 175 Mata-mata (1)
- Bab 175 Mata-Mata (2)
- Bab 176 Memeluk (1)
- Bab 176 Memeluk (2)
- Bab 177 Hantu Di Pemakaman
- Bab 177 Ketakutan Hantu Di Pemakaman
- Bab 178 Memihak Kesalahan (1)
- Bab 178 Memihak Kesalahan (2)
- Bab 179 Mirip Yang Zilan (1)
- Bab 179 Mirip Yang Zilan (2)
- Bab 180 Istri (1)
- Bab 180 Istri (2)
- Bab 181 Tidak Mencintaimu Lagi (1)
- Bab 181 Tidak Mencintaimu Lagi (2)
- Bab 182 Hati Dingin (1)
- Bab 182 Hati Dingin (2)
- Bab 183 Masuk Perangkap (1)
- Bab 183 Masuk Perangkap (2)
- Bab 184 Wanita Bodoh (1)
- Bab 184 Wanita Bodoh (2)
- Bab 185 Rela (1)
- BAB 185 Rela (2)
- Bab 186 Sembahyang (1)
- Bab 186 Sembahyang (2)
- Bab 187 Menguntungkan Suami (1)
- Bab 187 Menguntungkan Suami (2)
- Bab 188 Ibu Rumah Tangga Muda (1)
- Bab 188 Ibu Rumah Tangga Muda (2)
- Bab 189 Pukul (1)
- Bab 189 Pukul (2)
- bab 190 Bersikap Imut (1)
- bab 190 Bersikap Imut (2)
- Bab 191 Tipuan (1)
- bab 191 Tipuan (2)
- Bab 192 Pesta (1)
- Bab 192 Pesta (2)
- Bab 193 Muntah Darah (1)
- Bab 193 Muntah Darah (2)
- Bab 194 Pacar Baru (1)
- Bab 194 Pacar Baru (2)
- Bab 195 Panggil Mama (1)
- Bab 195 Panggil Mama (2)
- Bab 196 Tidur Bersama (1)
- Bab 196 Tidur Bersama (2)
- Bab 197 Panda (1)
- Bab 197 Panda (2)
- Bab 198 Bukan Anak Biologis (1)
- Bab 198 Bukan Anak Biologis (2)
- Bab 199 Menyalahkan (1)
- Bab 199 Menyalahkan (2)
- Bab 200 Penuaan Dini (1)
- Bab 200 Penuaan Dini (2)
- Bab 201 Suka atau Tidak Suka (1)
- Bab 201 Sama Tidak Sama
- Bab 202 Ganti Pasangan (1)
- Bab 202 Ganti Pasangan (2)
- Bab 203 Bodoh (1)
- Bab 203 Bodoh (2)
- Bab 204 Pelajaran (1)
- Bab 204 Pelajaran (2)
- Bab 205 Peduli (1)
- Bab 205 Peduli (2)
- Bab 206 Pertunangan (1)
- Bab 206 Pertunangan (2)
- Bab 207 Tuduhan (1)
- Bab 207 Tuduhan (2)
- Bab 208 Identitas (1)
- Bab 208 Identitas (2)
- Bab 209 Pencitraan dan Mencari Sensasi (1)
- Bab 209 Pencitraan dan Mencari Sensasi (2)
- Bab 210 Mimpi (1)
- Bab 210 Mimpi (2)
- Bab 211 Merindukanmu (1)
- Bab 211 Merindukanmu (2)
- Bab 212 Jarum Berdarah (1)
- Bab 212 Jarum Berdarah (2)
- Bab 213 Tidak Menghormati Diri Sendiri (1)
- Bab 213 Tidak Menghormati Diri Sendiiri (2)
- Bab 214 Tembakan (1)
- Bab 214 Tembakan (2)
- Bab 215 Keguguran (1)
- Bab 215 Keguguran (2)
- Bab 216 Harta Warisan (1)
- Bab 216 Harta Warisan (2)
- Bab 217 Perjalanan Bisnis (1)
- Bab 217 Perjalanan (2)
- Bab 218 Anak Kandung (1)
- Bab 218 Anak Kandung (2)
- Bab 219 Ayah (1)
- Bab 219 Ayah (2)
- Bab 220 Kejam (1)
- Bab 220 Kejam (2)
- Bab 221 Mandul (1)
- Bab 221 Mandul (2)
- Bab 222 Egois (1)
- Bab 222 Egois (2)
- Bab 232 Memberikan Pelukan (1)
- bab 232 Memberikan Pelukan (2)
- Bab 224 Menikah Denganmu (1)
- Bab 224 Menikah Denganmu (2)
- Bab 225 Diriku yang Tidak Jujur (1)
- Bab 225 Diriku yang Tidak Jujur (2)
- Bab 226 Pertunjukan Seru (1)
- Bab 226 Pertunjukan Seru (2)
- Bab 227 Pertunjukkan Bagus (3)
- Bab 227 Pertunjukkan Bagus (4)
- Bab 228 Garis Merah (1)
- Bab 228 Garis Merah (2)
- Bab 229 Dalam Masalah (1)
- Bab 229 Dalam Masalah (2)
- Bab 230 Muntah (1)
- Bab 230 Mual (2)
- Bab 231 Berbahaya (1)
- Bab 231 Berbahaya (2)
- Bab 232 Kembali Ke Dalam Negeri (1)
- Bab 232 Kembali Ke Dalam Negeri (2)
- Bab 233 Kecurigaan (1)
- Bab 233 Kecurigaan (2)
- Bab 234 Bantuan (1)
- Bab 234 Bantuan (2)
- Bab 235 Marah
- Bab 236 Dibebaskan (1)
- Bab 236 Dibebaskan (2)
- Bab 237 Pernikahan (1)
- Bab 237 Pernikahan (2)
- Bab 238 Munafik (1)
- Bab 238 Munafik (2)
- Bab 239 Seperti Seorang Anak Kecil (1)
- Bab 239 Seperti Seorang Anak Kecil (2)
- Bab 240 Tidak Menyentuhnya (1)
- Bab 240 Tidak Menyentuhnya (2)
- Bab 241 Gangguan (1)
- Bab 241 Gangguan (2)
- Bab 242 HIV (1)
- Bab 242 HIV(2)
- Bab 243 Pendarahan Otak (1)
- Bab 243 Pendarahan Otak (2)
- Bab 244 Tamparan (1)
- Bab 244 Tamparan (2)
- Bab 245 Keracunan Makanan (1)
- Bab 245 Keracunan Makanan (2)
- Bab 246 Selingkuh (1)
- Bab 246 Selingkuh (2)
- Bab 247 Vasektomi (1)
- Bab 247 Vasektomi (2)
- Bab 248 Pertunjukkan Bagus (1)
- Bab 248 Pertunjukkan Bagus (2)
- Bab 249 Canggung
- Bab 250 (Episode Terakhir) Muka Manusia Bagaikan Kulit Kayu Pada Pohon (1)
- Bab 250 (Episode Terakhir) Muka Manusia Bagaikan Kulit Kayu Pada Pohon (2)
- Bab 251 (Episode Terakhir) Kekerasan Tuan Muda
- Bab 252(Episode Terakhir) Memetik Bunga Persik (1)
- Bab 252 (Episode Terakhir) Memetik Bunga Persik (2)
- Bab 253 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (1)
- Bab 253 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (2)
- Bab 254 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (3)
- Bab 254 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (4)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (1)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (2)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (3)