Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 199 Menyalahkan (1)

Restoran distrik militer

Tuan Kelima mengambil makanan untuk Qiang Qiang dengan hati-hati. Aku menaruh dua cangkir susu di atas meja, dan belum sempat duduk. Tiba-tiba aku mendengar suara keras, suara piring jatuh ke lantai, aku terkejut, segera memutar kepala dan melihat kearah suara . Aku melihat Qiang Qiang dan Jiao Jiao bertabrakan dan jatuh.

Susu kedelai panas di tangan Jiao Jiao tumpah ke badan Qiang Qiang, dan piring Qiang Qiang yang berisi makanan jatuh berserakan di lantai, makanan yang sudah dipilih dengan hati-hati tersebar di seluruh tempat.

Tangan kecil Qiang Qiang terkena susu kedelai panas, menyakitkan sampai membuat badannya meringkuk. Jiao Jiao malah terlihat tidak perduli, dengan nada bicara dingin: "Siapa suruh kamu jalan tidak pakai mata, terkena panas juga pantas kamu dapatkan, hehe."

Jiao Jiao berbalik dan pergi, tapi tangan kecilnya dipegang oleh Tuan Kelima, "Apa katamu, cepat minta maaf!"

Jiao Jiao melihat Tuan Kelima yang tiba-tiba muncul di depan wajahnya, matanya jelas menyusut, dia terlihat sedikit takut pada kakak ini.

“Tidak, itu anak haram, apa aku pantas meminta maaf padanya?” Mata dan bahasa tubuh Jiao Jiao jelas sangat meremehkan Qiang Qiang.

Tuan Kelima memegang tangannya makin kuat, "Minta maaf!"

Jiao Jiao segera menangis dan meraung, "Ma, kakak ini menyakiti aku."

Xu Jingya baru saja habis berbicara dengan temannya, dan saat ini datang dengan tergesa-gesa, " Tuan Kelima, apa yang kamu lakukan, lepaskan Jiao Jiao!"

Tuan Kelima mendengus, dengan jijik melepaskan pergelangan tangan Jiao Jiao: "Ibu seperti apa yang mengajarkan anak perempuannya seperti itu, usia semuda itu sudah tidak masuk akal, kelak akan ada orang akan memberimu pelajaran cepat atau lambat!"

Tuan Kelima melangkah cepat ke sisi Qiang Qiang, mengeluarkan sapu tangan untuk membantunya membersihkan tangan kecil itu, dan kemudian menariknya: "Kita pulang untuk mengobati lukamu."

Tuan Kelima menggendong Qiang Qiang pergi, aku sudah selesai mengemas sarapan, dan juga ikut pergi dengan langkah terburu-buru.

Kulit anak itu sangat halus, dan sekali terkena panas akan terluka. Terlebih lagi, susu kedelai panas tersiram di tangannya, dan punggung tangan Qiang Qiang langsung merah, dan mulai timbul banyak gelembung.

Ketika aku mengoleskan krim kepadanya, terlihat Qiang Qiang menahan napas karena kesakitan.

Tuan Kelima sambil memegang tangan kecil Qiang Qiang, alis tebalnya terlihat hampir menyatu karena marah, "bocah bodoh, dia membuatmu luka seperti ini, kamu juga seharusnya pergi mengambil secangkir susu kedelai panas, siram kewajahnya gadis itu, harus kasih dia pelajaran, nanti dia pikir apa yang terjadi padamu itu wajar dan pantas. "

Qiang Qiang mengerutkan kening, dengan suara rendah: "Salah kalau menyiram wajahnya dengan susu kedelai."

Tuan Kelima sangat tidak berdaya dan mengelus kepalanya, "Kamu ini, seperti ibumu, baik dan lembut."

Aku sambil membantu mengolesi krim untuk Qiang Qiang, dan hatiku makin sedih, sejak anak ini bersamaku, sudah berapa banyak luka dan insiden yang dia alami dalam beberapa tahun terakhir ini.

Tuan Kelima mengatakan bahwa seharusnya dia mengambil susu kedelai dan menuangkan ke wajah Jiao Jiao. Memang tidak baik membalas dendam begitu, tetapi jika Qiang Qiang terlalu lemah dan baik, itu hanya akan membuat Jiao Jiao makin suka membullynya.

Sesudah aku mengantarnya ke taman kanak-kanak. Aku sangat kesal. Karena Qiang Qiang di bully oleh Jiao Jiao, aku merasa sangat tidak nyaman. Aku menyalahkan diriku sendiri karena pindah dan tinggal di dekat mereka dan menyalahkan diriku juga karena tidak melindunginya dengan baik.

Pada sore hari, Mo Ziqian menelepon dan dengan suara marah, "Lin Xiao, bagaimana kamu menjaga Qiang Qiang, tangannya sampai ada luka bakar, apakah kamu seorang ibu?"

Alisku melonjak dan keningku berkerut, apakah Mo Ziqian tadi pergi ke taman kanak-kanak lagi?

Tampaknya area militer juga tidak bisa menghalanginya.

"Itu kecelakaan."

Aku mencoba menenangkan diri. "Mo Ziqian, aku yang punya hak perwalian terhadap Qiang Qiang.aku harap kamu jangan pergi menemuinya secara pribadi. Jika kamu ingin melihatnya, tolong telepon aku terlebih dahulu."

Mo Ziqian mencibir, "Kamu takut aku melihat hidup Qiang Qiang tidak baik disana? Dia ditindas oleh adik perempuan orang lain. Luka bakar di tangannya sangat serius. Lin Xiao, kamu tidak pantas menjadi seorang ibu. Aku benar-benar menyesal menyerahkan hak asuk Qiang Qiang untukmu! "

Mo Ziqian menutup telepon. Hatiku sangat sedih, aku takut Mo Ziqian akan mengambil alih hak asuh. Aku segera mengambil cuti dengan bos dan pulang ke daerah militer. Saat mengemudi, aku menelepon guru TK Qiang Qiang dan mengatakan kepadanya untuk tidak membiarkan siapapun menjemput Qiang Qiang.

Ketika aku tiba di taman kanak-kanak, Mo Ziqian masih ada di sana. Dia berdiri di luar taman kanak-kanak dengan sangat marah sambil merokok.

Ketika aku keluar dari mobil, aku seperti kehilangan jiwa dan berlari ke dalam sekolah. Ketika aku melihat seorang guru memegang tangan Qiang Qiang dan berdiri di gerbang TK, hatiku yang tiba-tiba melonjak perlahan-lahan mulai mereda.

Mo Ziqian masih berdiri di pintu dan merokok, dan sosok gelap itu penuh dengan aura yang menyesakkan.

"Lin Xiao, aku tidak akan mengambil paksa Qiang Qiang, bukan karena ini adalah wilayah militer, tetapi karena Qiang Qiang tidak ingin melihatmu sedih, kalau tidak, pada saat ini, Qiang Qiang sudah tidak berada di sini lagi."

Aku mencoba untuk menenangkan napasku. "Mo Ziqian, luka bakar itu adalah kecelakaan, dan kamu juga akan memiliki istri baru. Kalian nanti juga akan memiliki anak. Tolong jangan selalu datang mengganggu kehidupan aku dan Qiang Qiang. Dia dapat menerima kamu menikah lagi, tetapi tidak untuk memanggil mama kepada orang lain! "

Mo Ziqian tertegun, dan seketika aura yang berbahaya muncul dimukanya, "Jadi, bisakah dia memanggil papa kepada orang lain?"

Kata-kata Mo Ziqian membuatku hatiku merasa tersayat. Rasa kesedihan yang kuat muncul. "Di hati anak itu, orang tuanya tetap spesial. Dia bisa memanggil papa kepada orang lain karena kamu tidak cukup baik untuknya. Kamu belum melakukan tanggung jawab sebagai seorang papa. Mo Ziqian, kamu telah menyakiti hati Qiang Qiang, tolong jangan mengganggunya lagi. "

Ketika aku selesai, aku mengabaikan Mo Ziqian dan melangkah ke sisi Qiang Qiang. Dia masih dipegang oleh gurunya, dan dia tampak tertekan dan memanggil mama dengan suara rendah.

Aku menggendong Qiang Qiang, "Kita pulang dulu ya."

Aku berterima kasih kepada gurunya dan membawa Qiang Qiang menuju ke mobil. Di pintu masuk taman kanak-kanak, Mo Ziqian masih berdiri diam di sana. Dia menundukkan kepalanya sambil merokok.

Novel Terkait

Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu