Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 231 Berbahaya (1)
“Apakah kamu merasa pelayan itu agak aneh?” Aku bertanya pada Lan Ke.
Lan Ke berpikir dan berkata: “Dia kelihatannya terlalu serius, wajahnya sangat tegang, dan masa bodoh, apa saja yang ditanya selalu menggelengkan kepala.”
Aku: “Apa yang kamu katakan kebetulan adalah sesuatu yang ingin kukatakan, dia adalah staf yang bertugas pada malam itu, kalau ada tamu yang membawa orang kembali, mereka seharusnya ada catatan, bukan seperti sekarang tidak memiliki apapun, ini berarti tindakan masa bodoh sebenarnya adalah suatu perlindungan diri. Mungkin, ada yang mengancamnya, untuk tidak mengatakan masalah pada malam itu.”
Pada saat ini, sebuah mobil mewah hitam melaju datang, dan mobilnya berhenti di depan kami, dari dalam turun dua pria asing yang berwajah China Selatan, salah satu dari mereka berkata dalam bahasa Kanton: “Bos kami mengundang kalian berdua untuk pergi sebentar, silakan masuk ke mobil!”
Orang itu melakukan sebuah gerakan mempersilakan, aku dan Lan Ke saling bertatapan, kami dapat melihat keterkejutan di mata masing-masing.
“Siapa kalian? Dan siapa bos mu?”
Lan Ke diam-diam berjalan ke depanku, menggunakan bahunya yang lebar menghalangiku di belakangnya, Ini adalah suatu perlindungan, dan membuat hatiku terasa hangat.
“Kami adalah bawahan Kakak Jie, kalian seharusnya tahu Kakak Jie kan! Bos orang Chinese di area Malaysia.” Pria berbahasa Kanton bernada suara bangga.
Kakak Jie ini sangat jelas seorang mafia gelap, aku maju selangkah, menggenggam erat tangan Lan Ke, aku berperasaan bahwa kami telah mendapatkan masalah.
“Sekarang kami persilakan?”
Pria berbahasa Kanton dengan dingin membuat gerakan mempersilakan.
************(Kanton adalah bahasa lokal China yang dipakai di China Selatan dan Hongkong. Beberapa artis seperti Jackie Chan, Bruce Lee, dll juga berbahasa Kanton)**************
Lan Ke kembali menggenggam tanganku, kami berdua mengetahuinya, kalau tidak mengikuti mereka, maka tidak akan dapat pergi hari ini.
Aku merasakan kekuatan dari telapak tangan dan jari Lan Ke, dia menggandeng tanganku dan berjalan menuju mobil itu.
Mobil dinyalakan, setengah jam kemudian, tiba di sebuah Vila di tepi laut.
Di tepi pantai yang berangin sepoi-sepoi, ini adalah tempat yang lingkungannya sangat indah, tetapi masalah selanjutnya yang akan kami hadapi tidak begitu indah. Di depan rumah dengan fitur tropis dan eksotis yang kuat, berdiri beberapa pengawal dan pembantu wanita yang was-was, aku dan Lan Ke dibawa masuk ke dalam aula.
Sebelumnya pernah berpengalaman ‘diundang' oleh Hu Yeming, ketika melangkah masuk ke lokasi Kakak Jie ini, tanganku yang digenggam Lan Ke berkeringat, Kakak Jie ini mungkin adalah orang yang sejenis dengan Hu Yeming, aku dan Lan Ke sepertinya dengan tidak sengaja jatuh ke dalam kolam naga atau goa harimau, aku merasa sepertinya sulit untuk meloloskan diri.
Hatiku diam-diam terasa gugup.
Merasakan keanehanku, Lan Ke menggenggam tanganku dan berbisik: “Jangan takut, mereka seharusnya tidak kan melakukan apapun pada kita.”
Meskipun ini adalah Malaysia, tetapi juga sebagai negara yang memiliki hukum, hatiku agak tenang.
Seorang pria berusia empat puluhan, berpenampilan khas Asia Tenggara berjalan datang, dia terlihat sangat kurus, tetapi sangat berkemampuan. Dia mengenakan kostum tradisional Melayu, matanya tidak seperti mata elang milik Hu Yeming, tetapi pandangan yang dia pancarkan ke sini, juga tidak terlalu akrab.
Hanya saja dibandingkan dengan Hu Yeming, sifat orang ini tidak sekeras Hu Yeming.
Sepasang mata Kakak Jie yang hitam dan kejam, menyapu di wajahku dan Lan Ke, perlahan-lahan berkata:”Apakah kalian datang dari China, keluarga dari pembunuh itu?”
Lan Ke tidak melayani perkataan Kakak Jie, “Kamu mencari kami ada urusan apa?”
Mata Kakak Jie yang suram melirik pada Lan Ke kemudian jatuh ditubuhku, “Jenny dalah wanitaku, dia dibunuh oleh bajingan itu, pria yang bermarga Chen pasti akan mati tidak dapat melarikan diri, dia juga pantas mati, tetapi Jenny sudah tidak dapat kembali.”
Kakak Jie mengangkat kepala, ekspresinya agak sedih.
“Apa yang ingin kamu lakukan!”
Lan Ke mengerutkan kening berkata.
Kakak Jie mendadak memutar kepala, “Hutang darah dibayar dengan darah, ini pepatah Tiongkok kuno! ”
Aku dan Lan Ke kaget dalam waktu yang sama. Dia menggenggam tanganku dengan erat, dan hatiku juga terangkat keluar karena perkataan Kakak Jie.
Kakak Jie: “Pria bermarga Chen itu, dia memberi obat mengotori wanitaku, kemudian membunuhnya, aku juga ingin membuat wanitanya merasakan rasa diperkosa. Aku tidak akan membunuhnya, tetapi aku akan menggunakan tubuhnya membalas Jenny.”
“Tidak!”
Aku berteriak, dan menggandeng tangan Lan Ke dengan erat, wajahku langsung menjadi pucat.
Pandangan Kakak Jie yang suram kembali jatuh di wajahku, menatap selama beberpa detik kemudian memerintah: “lepaskan pakaian wanita ini, dan antar ke kamarku.”
Lan Ke segera menarikku ke belakang tubuhnya, dan menggunakan bentuk tubuhnya yang lebar menghalangiku, “Setiap ketidakadilan ada pelakunya, setiap hutang ada yang berhutang, siapa yang membunuh wanitamu, kamu boleh saja pergi membalas dendam padanya, untuk apa membalas pada seorang wanita yang tak bersalah.”
Kakak Jie: “Awalnya aku bisa melepaskannya, tetapi dia mengantar dirinya sendiri ke Malaysia, bukankah sangat sayang kalau aku tidak membalas dendam untuk Jenny?” Mata Kakak Jie memancarkan cahaya yang suram, “ikat pria ini, sekalian antar ke kamarku, aku akan membiarkannya melihat bagaimana aku meminta keadilan untuk Jenny di tubuh wanita ini.”
“Iya.”
Dua pria akan segera maju, Lan Ke berteriak: “Tunggu!”
Pada saat itu, aku melihat wajahnya berubah warna, matanya yang indah memancarkan api kemarahan, tetapi dirinya sangat tenang. Tangannya menyentuh tasku, suatu benda ada di tangannya, dia menjepit benda itu dengan dua jari yang putih dan ramping, dan berkata pada Kakak Jie: “Kamu boleh melakukan kejahatan pada kami, namun teman kami yang di Malaysia juga akan membawa polisi mencari ke sini dalam waktu yang sama.”
Ketika aku memandang dengan ragu pada benda kecil yang seperti kancing putih di tangan Lan Ke, wajah Kakak Jie tiba-tiba berubah, “Kamu membawa alat pelacak lokasi.”
Lan Ke mengangkat sudut mulutnya, tersenyum dingin, “Tempat ini memiliki perangkap di mana-mana, tentu harus melakukan pencegahan.”
Kakak Jie menatap Lan Ke dengan kejam, matanya yang berwarna coklat memancarkan tatapan ingin membunuh. Tetapi dia tidak berani karena alat pelacak lokasi, tidak lama kemudian, memerintah: “antar mereka berdua keluar.”
“Ya.”
Dengan begini, aku dan Lan Ke diantar keluar dari Vila yang bergaya eksotis.
Ketika berdiri di tepi pantai, aku dan Lan Ke sama-sama terasa lega, aku terpikir dan bertanya padanya, “Kapan kamu meletakkan benda itu ke dalam tasku?”
Lan Ke mencibir dan tersenyum, matanya yang indah menunjukkan suatu tatapan yang bermakna, “Ini palsu.”
Dia sekali lagi menggandeng tanganku, “Ayo kita pergi.”
Kembali ke hotel, aku dan Lan Ke tidak keluar lagi, tadi baru saja mengalami suatu ketakutan yang menakjubkan, kami perlu menenangkan diri.
Lan Ke memerintah padaku, jangan sembarangan membuka pintu untuk orang asing, kalau menemukan keanehan segera memanggilnya atau melapor polisi. Tetapi sebelum kembali ke kamar, dia tiba-tiba membalik badan, “Xiaoxiao, aku berharap kamu segera meninggalkan tempat ini, di sini terlalu bahaya.”
Aku menggelengkan kepala, “Aku tidak akan pergi, kecuali masalah ini dapat terselidiki dengan jelas.”
Lan Ke berpandangan rumit, “Tetapi Kakak Jie itu akan melakukan kejahatan padamu kapan saja, kita pernah membohonginya sekali, tidak mungking dapat membohonginya kedua kali, aku tidak boleh membiarkanmu berada dalam bahaya.”
Aku tetap menggelengkan kepala dengan tegas: “Anggap saja untuk anak di perutku, aku juga tidak boleh pergi, aku tidak boleh membiarkan anakku memiliki seorang ayah pembunuh, juga tidak boleh membiarkan dia hidup dibawah tekanan direndahkan di masa depannya.”
“Tetapi bagaimana kalau itu adalah kenyataannya?” Lan Ke tiba-tiba memegang bahuku, kekuatan itu membut bahuku terasa sakit.
Novel Terkait
Wahai Hati
JavAliusMenaklukkan Suami CEO
Red MaplePejuang Hati
Marry SuDewa Perang Greget
Budi MaGet Back To You
LexyTernyata Suamiku Seorang Milioner
Star AngelThe Winner Of Your Heart
ShintaCinta Yang Dalam
Kim YongyiCintaku Yang Dipenuhi Dendam×
- Bab 1 Dua Keluarga
- Bab 2 Kelembutan Terakhir
- Bab 3 Masuk Penjara
- Bab 4 Tingkah Pelacur
- Bab 5 Memberikan Anaknya Kepada Yang Lain
- Bab 6 Seseorang Yang Kaya Dan Misterius
- Bab 7 Tak Terduga
- Bab 8 Begitu Membencimu
- Bab 9 Di Peternakan Kuda
- Bab 10 Campur Tangan Tuan Kelima
- Bab 11 Main Ganda
- Bab 12 Cinta Satu-Satunya
- Bab 13 Anakku
- Bab 14 Belajar Menyenangkanku
- Bab 15 Peran Yang Memalukan
- Bab 16 Penyesalan
- Bab 17 Penuh Keraguan
- Bab 18 Terperangkap
- Bab 19 Penuh dengan Akal Buruk
- Bab 20 Pasangan Serasi
- Bab 21 Memiliki Kesempatan
- Bab 22 Konferensi Pers
- Bab 23 Sangat Memalukan
- Bab 24 Tidak Ada Seorang Pun
- Bab 25 Ciuman Di Luar Kendali
- Bab 26 Membahayakan Dirinya Sendiri
- Bab 27 Paling Menyesal Pernah Mencintaimu
- Bab 28 Suatu Ancaman
- Bab 29 Orang-Orang Malang
- Bab 30 Antara Cinta Dan Benci
- Bab 31 Pembalasan Li Li
- Bab 32 Keterlaluan Bodohnya
- Bab 33 Bersedia Cuci Tangan dan Membuat Sup
- Bab 34 Gangguan Kepribadian
- Bab 35 Dia Mengidap Penyakit Kotor
- Bab 36 Kamu Hanya Bisa Menjadi Milikku
- Bab 37 Orang-Orang Munafik
- Bab 38 Skandal dan Gosip Melanda
- Bab 39 Dikurung
- Bab 40 Proposal Lamaran
- Bab 41 Sifat Tuan Muda
- Bab 42 Memanggil Wartawan
- Bab 43 Tidak Memahami
- Bab 44 Penyergapan Dimana-mana
- Bab 45 Ayah dan Putra yang Berpapasan
- Bab 46 Insting Ibu Dan Anak
- Bab 47 Permainan Mengerikan
- Bab 48 Godaan
- Bab 49 Keracunan Alkohol
- Bab 50 Dirimu Yang Kejam
- Bab 51 Seekor Rubah
- Bab 52 Marah Setengah Mati
- Bab 53 Sudah Di Jalur Yang Benar
- Bab 54 Dikacaukan Dua Kali
- Bab 55 Pria-Pria Brengsek
- Bab 56 Pemesan Kue Misterius
- Bab 57 Identitas Hu Yeming, Pimpinan Kejahatan
- Bab 58 Pandangan Cinta
- Bab 59 Balasan Jahat Untuk Orang Jahat
- Bab 60 Muntah
- Bab 61 Kekasih Lain
- Bab 62 Bantuan
- Bab 63 Bersama Di Mobil Mogok
- Bab 64 Waktu Itu Sangat Indah
- Bab 65 Menjijikan
- Bab 66 Gempa Bumi
- Bab 67 Menyerang Membabi Buta
- Bab 68 Golongan Darah Panda
- Bab 69 Dia Adalah Putramu !
- Bab 70 Ganti Rumah Sakit
- Bab 71 Siapa Yang Berbohong
- Bab 72 Kejutan
- Bab 73 Mengakui Pencuri Sebagai Ibunya
- Bab 74 Kembali Ke Tempat Semula
- Bab 75 Sudah Pergi
- Bab 76 Kesedihan Di Hati
- Bab 77 Ayah Angkat
- Bab 78 Membersihkan Pistol Keluar Api
- Bab 79 Gelang
- Bab 80 Merendahkan
- Bab 81 Membawa Pergi
- Bab 82 Seperti Seorang Kakak
- Bab 83 Kacau Balau
- Bab 84 Bersembunyi di Ruang Rahasia
- Bab 85 Istri Teman
- Bab 86 Kebakaran Besar
- Bab 87 Menyangkal
- Bab 88 Sinis
- Bab 89 Sedikit Trik
- Bab 90 Membayar Dengan Tubuh
- Bab 91 Seperti Mimpi
- Bab 92 Wanita Cantik Yang Kehilangan Kaki
- Bab 93 Potong Perutnya
- Bab 94 Chen Liyan Ditampar
- Bab 95 Pesta Topeng
- Bab 96 Langit Malam
- Bab 97 Pergi Jauh
- Bab 98 Menangkap Basah
- Bab 99 Aku Akan Tanggung Untukmu
- Bab 100 Rela Diselingkuhi
- Bab 101 Selalu Mencintainya
- Bab 102 Itu Dia
- Bab 103 Menjaganya
- Bab 104 Kejam
- Bab 105 Manusia Yang Tidak Memiliki Hati Nurani
- Bab 106 Membantu Dia Mengugurkan Anaknya
- Bab 107 Dia Menyukaimu
- Bab 108 Memaksa
- Bab 109 Tidak Masuk Akal
- Bab 110 Siapa Itu
- Bab 111 Hukuman Yang Mesra
- Bab 112 Malu Dan Marah
- Bab 113 Menyukai Orang Yang Memasak Mie
- Bab 114 Menikmati
- Bab 115 Aneh
- Bab 116 Kesedihan Hati di Kanada (1)
- Bab 116 Kesedihan Di Kanada (2)
- Bab 117 Bertemu Di Bandara (1)
- Bab 117 Bertemu Di Bandara (2)
- Bab 118 Masuk Perangkap (1)
- Bab 118 Masuk Perangkap (2)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (1)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (2)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (3)
- Bab 120 Jebakan (1)
- Bab 120 Jebakan (2)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (1)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (2)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (3)
- Bab 122 Koma (1)
- Bab 122 Koma (2)
- Bab 123 Melepaskan (1)
- Bab 123 Melepaskan (2)
- Bab 123 Melepaskan (3)
- Bab 124 Bangun Dari Koma (1)
- Bab 124 Bangun Dari Koma (2)
- Bab 125 Calon Suami Yang Ideal (1)
- Bab 125 Calon Suami Yang Ideal (2)
- Bab 126 Sulit Dipercaya
- Bab 127 Tidak Dapat Menerima (1)
- Bab 127 Tidak Dapat Menerima (2)
- Bab 128 Relaks (1)
- Bab 128 Relaks (2)
- Bab 128 Relaks (3)
- Bab 129 Dirampok (1)
- Bab 129 Dirampok (2)
- Bab 129 Dirampok (3)
- Bab 130 Berusaha Bertahan Hidup (1)
- Bab 130 Berusaha Bertahan Hidup (2)
- Bab 131 Siapa Yang Akan Kamu Selamatkan Dulu (1)
- Bab 131 Siapa Yang Akan Kamu Selamatkan Dulu (2)
- Bab 132 Perangkap (1)
- Bab 132 Perangkap (2)
- Bab 133 Meninggikan (1)
- Bab 133 Meninggikan (2)
- Bab 134 Mempermalukan (1)
- Bab 134 Mempermalukan (2)
- Bab 135 Wanita Murahan (1)
- Bab 135 Wanita Murahan (2)
- Bab 136 Cadangan (1)
- Bab 136 Cadangan (2)
- Bab 137 Konflik (1)
- Bab 137 Konflik (2)
- Bab 138 Dinyatakan (1)
- Bab 138 Dinyatakan (2)
- Bab 139 Perubahan (1)
- Bab 139 Perubahan (2)
- Bab 140 Ular Kecil Berbisa (1)
- Bab 140 Ular Kecil Berbisa (2)
- Bab 141 Jatuh Dalam Perangkap (1)
- Bab 141 Jatuh Dalam Perangkap (2)
- Bab 142 Bentuk Aslinya (1)
- Bab 142 Bentuk Aslinya (2)
- Bab 143 Mengkhianati (1)
- Bab 143 Mengkhianati (2)
- Bab 144 Anak Siapa (1)
- Bab 144 Anak Siapa (2)
- Bab 145 Cara Tuan Muda Mengungkapkan Cinta (1)
- Bab 145 Cara Tuan Muda Mengungkapkan Cinta (2)
- Bab 146 Perencanaan (1)
- Bab 146 Perencanaan (2)
- Bab 147 Hanya Menginginkan Kamu (1)
- Bab 147 Hanya Menginginkan Kamu (2)
- Bab 148 Bajingan (1)
- Bab 148 Bajingan (2)
- Bab 149 Apakah Kamu Merasa Puas? (1)
- Bab 149 Apa Kamu Merasa Puas ? (2)
- Bab 150 Gila (1)
- Bab 150 Gila (2)
- Bab 151 Pengungkapan Cinta Dari Tuan Muda (1)
- Bab 151 Pengungkapan Cinta Dari Tuan Muda (2)
- Bab 153 Menyogok (1)
- Bab 152 Menyogok (2)
- Bab 153 Identitas (1)
- Bab 153 Identitas (2)
- Bab 154 Bukan Siapa-Siapa (1)
- Bab 154 Bukan Siapa-Siapa (2)
- Bab 155 Jatuh Cinta (1)
- Bab 155 Jatuh Cinta (2)
- Bab 156 Berciuman (1)
- Bab 156 Berciuman (2)
- Bab 157 Tidak Boleh Melahirkan Anak (1)
- Bab 157 Tidak Boleh Melahirkan Anak (2)
- Bab158 PindahTempat (1)
- Bab 158 Pindah Tempat (2)
- Bab 159 Serba Salah (1)
- Bab 159 Serba Salah (2)
- Bab 160 Pergi Dengan Bangga (1)
- Bab 160 Pergi Dengan Bangga (2)
- Bab 161 Bodoh Sekali (1)
- Bab 161 Bodoh Sekali (2)
- Bab 162 Tidak Tega (1)
- Bab 162 Tidak Tega (2)
- Bab 163 Jantung Berdebar (1)
- Bab 163 Jantung Berdebar (2)
- Bab 164 Pengkhianatan (1)
- Bab 164 Pengkhianatan (2)
- Bab 165 Wajah Memerah (1)
- Bab 165 Wajah Memerah (2)
- Bab 166 Datang Mengunjungi (1)
- Bab 166 Datang Mengunjungi (2)
- Bab 167 Pacar (1)
- Bab 167 Pacar (2)
- Bab 168 Terlihat Semuanya (1)
- Bab 168 Terlihat Semuanya (1)
- Bab 169 Mengusir (1)
- Bab 169 Mengusir (2)
- Bab 170 Benar-Benar Peduli (1)
- Bab 170 Benar-Benar Peduli (1)
- Bab 171 Rahasia Identitas (1)
- Bab 171 Rahasia Identitas (2)
- Bab 172 Membersihkan Wanita (1)
- Bab 172 Membersihkan Wanita (2)
- Bab 173 Bahaya Di kota Kuno (1)
- Bab 173 Bahaya Di kota Kuno (2)
- Bab 174 Sepupu (1)
- Bab 174 Sepupu (2)
- Bab 175 Mata-mata (1)
- Bab 175 Mata-Mata (2)
- Bab 176 Memeluk (1)
- Bab 176 Memeluk (2)
- Bab 177 Hantu Di Pemakaman
- Bab 177 Ketakutan Hantu Di Pemakaman
- Bab 178 Memihak Kesalahan (1)
- Bab 178 Memihak Kesalahan (2)
- Bab 179 Mirip Yang Zilan (1)
- Bab 179 Mirip Yang Zilan (2)
- Bab 180 Istri (1)
- Bab 180 Istri (2)
- Bab 181 Tidak Mencintaimu Lagi (1)
- Bab 181 Tidak Mencintaimu Lagi (2)
- Bab 182 Hati Dingin (1)
- Bab 182 Hati Dingin (2)
- Bab 183 Masuk Perangkap (1)
- Bab 183 Masuk Perangkap (2)
- Bab 184 Wanita Bodoh (1)
- Bab 184 Wanita Bodoh (2)
- Bab 185 Rela (1)
- BAB 185 Rela (2)
- Bab 186 Sembahyang (1)
- Bab 186 Sembahyang (2)
- Bab 187 Menguntungkan Suami (1)
- Bab 187 Menguntungkan Suami (2)
- Bab 188 Ibu Rumah Tangga Muda (1)
- Bab 188 Ibu Rumah Tangga Muda (2)
- Bab 189 Pukul (1)
- Bab 189 Pukul (2)
- bab 190 Bersikap Imut (1)
- bab 190 Bersikap Imut (2)
- Bab 191 Tipuan (1)
- bab 191 Tipuan (2)
- Bab 192 Pesta (1)
- Bab 192 Pesta (2)
- Bab 193 Muntah Darah (1)
- Bab 193 Muntah Darah (2)
- Bab 194 Pacar Baru (1)
- Bab 194 Pacar Baru (2)
- Bab 195 Panggil Mama (1)
- Bab 195 Panggil Mama (2)
- Bab 196 Tidur Bersama (1)
- Bab 196 Tidur Bersama (2)
- Bab 197 Panda (1)
- Bab 197 Panda (2)
- Bab 198 Bukan Anak Biologis (1)
- Bab 198 Bukan Anak Biologis (2)
- Bab 199 Menyalahkan (1)
- Bab 199 Menyalahkan (2)
- Bab 200 Penuaan Dini (1)
- Bab 200 Penuaan Dini (2)
- Bab 201 Suka atau Tidak Suka (1)
- Bab 201 Sama Tidak Sama
- Bab 202 Ganti Pasangan (1)
- Bab 202 Ganti Pasangan (2)
- Bab 203 Bodoh (1)
- Bab 203 Bodoh (2)
- Bab 204 Pelajaran (1)
- Bab 204 Pelajaran (2)
- Bab 205 Peduli (1)
- Bab 205 Peduli (2)
- Bab 206 Pertunangan (1)
- Bab 206 Pertunangan (2)
- Bab 207 Tuduhan (1)
- Bab 207 Tuduhan (2)
- Bab 208 Identitas (1)
- Bab 208 Identitas (2)
- Bab 209 Pencitraan dan Mencari Sensasi (1)
- Bab 209 Pencitraan dan Mencari Sensasi (2)
- Bab 210 Mimpi (1)
- Bab 210 Mimpi (2)
- Bab 211 Merindukanmu (1)
- Bab 211 Merindukanmu (2)
- Bab 212 Jarum Berdarah (1)
- Bab 212 Jarum Berdarah (2)
- Bab 213 Tidak Menghormati Diri Sendiri (1)
- Bab 213 Tidak Menghormati Diri Sendiiri (2)
- Bab 214 Tembakan (1)
- Bab 214 Tembakan (2)
- Bab 215 Keguguran (1)
- Bab 215 Keguguran (2)
- Bab 216 Harta Warisan (1)
- Bab 216 Harta Warisan (2)
- Bab 217 Perjalanan Bisnis (1)
- Bab 217 Perjalanan (2)
- Bab 218 Anak Kandung (1)
- Bab 218 Anak Kandung (2)
- Bab 219 Ayah (1)
- Bab 219 Ayah (2)
- Bab 220 Kejam (1)
- Bab 220 Kejam (2)
- Bab 221 Mandul (1)
- Bab 221 Mandul (2)
- Bab 222 Egois (1)
- Bab 222 Egois (2)
- Bab 232 Memberikan Pelukan (1)
- bab 232 Memberikan Pelukan (2)
- Bab 224 Menikah Denganmu (1)
- Bab 224 Menikah Denganmu (2)
- Bab 225 Diriku yang Tidak Jujur (1)
- Bab 225 Diriku yang Tidak Jujur (2)
- Bab 226 Pertunjukan Seru (1)
- Bab 226 Pertunjukan Seru (2)
- Bab 227 Pertunjukkan Bagus (3)
- Bab 227 Pertunjukkan Bagus (4)
- Bab 228 Garis Merah (1)
- Bab 228 Garis Merah (2)
- Bab 229 Dalam Masalah (1)
- Bab 229 Dalam Masalah (2)
- Bab 230 Muntah (1)
- Bab 230 Mual (2)
- Bab 231 Berbahaya (1)
- Bab 231 Berbahaya (2)
- Bab 232 Kembali Ke Dalam Negeri (1)
- Bab 232 Kembali Ke Dalam Negeri (2)
- Bab 233 Kecurigaan (1)
- Bab 233 Kecurigaan (2)
- Bab 234 Bantuan (1)
- Bab 234 Bantuan (2)
- Bab 235 Marah
- Bab 236 Dibebaskan (1)
- Bab 236 Dibebaskan (2)
- Bab 237 Pernikahan (1)
- Bab 237 Pernikahan (2)
- Bab 238 Munafik (1)
- Bab 238 Munafik (2)
- Bab 239 Seperti Seorang Anak Kecil (1)
- Bab 239 Seperti Seorang Anak Kecil (2)
- Bab 240 Tidak Menyentuhnya (1)
- Bab 240 Tidak Menyentuhnya (2)
- Bab 241 Gangguan (1)
- Bab 241 Gangguan (2)
- Bab 242 HIV (1)
- Bab 242 HIV(2)
- Bab 243 Pendarahan Otak (1)
- Bab 243 Pendarahan Otak (2)
- Bab 244 Tamparan (1)
- Bab 244 Tamparan (2)
- Bab 245 Keracunan Makanan (1)
- Bab 245 Keracunan Makanan (2)
- Bab 246 Selingkuh (1)
- Bab 246 Selingkuh (2)
- Bab 247 Vasektomi (1)
- Bab 247 Vasektomi (2)
- Bab 248 Pertunjukkan Bagus (1)
- Bab 248 Pertunjukkan Bagus (2)
- Bab 249 Canggung
- Bab 250 (Episode Terakhir) Muka Manusia Bagaikan Kulit Kayu Pada Pohon (1)
- Bab 250 (Episode Terakhir) Muka Manusia Bagaikan Kulit Kayu Pada Pohon (2)
- Bab 251 (Episode Terakhir) Kekerasan Tuan Muda
- Bab 252(Episode Terakhir) Memetik Bunga Persik (1)
- Bab 252 (Episode Terakhir) Memetik Bunga Persik (2)
- Bab 253 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (1)
- Bab 253 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (2)
- Bab 254 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (3)
- Bab 254 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (4)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (1)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (2)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (3)