Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 230 Mual (2)

Aku mengangkat mata, aku mencari dengan teliti pada wajah yang tenang ini, dan sepasang mata yang penuh bermakna namun tetap indah itu, aku ingin menemukan sesuatu yang disebut kegelisahan dan ketakutan, tetapi tidak ketemu. Matanya sangat tenang, hanya kadang-kadang menimbulkan suatu perasaan provokasi.

“Apakah kamu mengetahuinya? Perkataanmu dan juga ekspresimu, semuanya membuatku merasa kamu sedang berusaha menyembunyikan sesuatu, mungkin semuanya tidak seperti yang kamu katakan, kamu tidak memberi obat pada wanita itu, tidak memperkosainya dan juga tidak membunuh, semuanya hanyalah jebakan orang lain, kamu hanya korban dan membohongiku.”

“Hahaha....”

Tuan kelima tertegun kemudian, tiba-tiba tertawa terbahak-bahak, sambil tertawa dan jari tangannya menunjuk padaku berkata: “Lin Xiao oh Lin Xiao, bagaimana sebaiknya aku bicara dengan dirimu, orang yang sudah hampir tiga puluh tahun, masih begitu polos. Apakah kamu tidak memiliki otak, perlukah aku membohongimu?

Aku memang playboy, bersamamu begitu lama, aku sudah bertahan dengan sangat susah, merilekskan diri di saat ketika melakukan perjalanan bisnis adalah tujuanku, namun wanita itu tidak pengertian, pantas mati. Hanya sayang diriku, berusia muda kehilangan nyawa, tetapi dalam hidup ini, aku sudah bermain wanita dalam jumlah tak terhitung, mati karena ini juga lumayan pantas.”

Wuekkk, terasa mual dalam perutku, suatu perasaan menjijikkan sekali lagi timbul di tenggorokan, rasa mual hari ini sangat terasa, wajahku pucat, aku menutup mulutku dengan tisu, berdiri dan keluar tanpa mengatakan apapun.

Di belakang, pandangan dari orang itu yang menatap fokus pada arah kepergianku.

“Ayo kita pergi!” Aku berkata pada Lan Ke yang tetap berdiri dengan punggung menghadap ruangan itu, Lan Ke barulah mengambil langkah berjalan menuju keluar.

Kembali ke hotel, aku langsung berbaring, reaksi mual pagi menyiksaku, aku selalu menahan saat di luar, sekali berbaring langsung tidak ingin bangun, hanya ingin memejamkan mata dan tidur.

Lan Ke mengetuk pintu di luar, “Lin Xiao, ayo keluar dan makan!”

Aku menjawab dengan tak berdaya:”tidak ingin makan, kamu pergi sendiri.”

Lan Ke: “Apakah kamu tidak nyaman? Buka pintu, biarkan aku masuk.”

Aku bangun dengan penuh rasa kantuk dan membuka pintu, Lan Ke kaget melihat rambutku yang berantakan, dan wajahku yang tak bersemangat, setengah jam yang lalu, aku masih berdiri di depannya dengan penampilan bersih dan rapi.

Dia mengangkat tangannya menyentuh dahiku, “Tidak demam, tetapi mengapa kelihatannya begitu tidak bersemangat?”

Dia mengerutkan kening, mengamatiku dengan sangat tidak mengerti.

Aku tersenyum pahit menggelengkan kepala, “Mungkin beberapa hari ini terlalu lelah, setelah beristirahat semalaman aku akan membaik.”

Aku memblik badan berjalan ke arah ranjang, hanya ingin segera berbaring dan tidur di ranjang.

Lan Ke mengikutiku, menarik tanganku, aku terpaksa membalik badan, jari Lan Ke sudah diletakkan di nadiku.

Hanya dalam beberapa menit, alisnya semakin berkerut, dan bertanya dengan sangat kaget: “Apakah kamu hamil?”

“Anak siapa? Tuan kelima?” Dia mengerutkan alisnya dan menatapku dengan tidak berani percaya.

Aku menarik kembali tanganku, “Memiliki seorang kakak yang menjadi dokter, bahkan tidak bisa memiliki rahasia.”

Aku sambil mengomel, sambil kembali berbaring di ranjang, berpura-pura merasa lega berkata: “Kamu sekarang sudah tahu, jadi tolonglah menganggapku sebagai seorang ibu hamil, aku sangat lelah, ingin beristirahat.”

Lan Ke menggunakan tatapan rumit menatapku dalam waktu yang lama, kemudian berkata: “Aku pergi menyiapkan sedikit makanan untukmu.”

Dia membalik badan dan pergi.

Tepat ketika aku akan tertidur, Dia mendorong troli makanan kembali, dia membawakan beberapa hidangan, dan semuanya ditutup dengan penutup.

Lan Ke membuka penutupnya, aku tercium bau aroma sup ayam dan iga babi.

“Ayo bangun dan makan, kamu sekarang adalah seorang ibu hamil, jangan membiarkan dirimu lapar.”

Aku turun dari ranjang dengan ngantuk, datang ke depan meja kaca, Lan Ke menghidangkan semua makanan ke atas meja, aku menjepit sepotong iga babi, baru saja menggigit, perutku langsung memprotes.

Aku bergegas ke toilet dan muntah untuk waktu yang lama, ketika kembali semakin terasa ngantuk, aku melambaikan tanganku pada Lan Ke, “Tidak, makanan-makanan ini terlalu berminyak, buatkan yang agak tawar untukku.”

Alis Lan Ke sudah terikat, “Ok.”

Dia mendorong troli makanan keluar, ketika kembali dia membawakan bubur dan lauk sayur. Pada saat ini, aku baru berselera makan dan pelan-pelan memakannya.

Lan Ke berada di hadapanku, menatapku dengan wajah cemas, aku tahu dia pasti sedang mengkhawatirkanku, aku mengandung anak dari seorang pembunuh dan bajingan.

“Apakah kamu ingin makan?” Aku menjepit sedikit sayur dan bertanya padanya.

Lan ke berwajah keberatan dan sedih, menggelengkan kepalanya, “Aku menyarankan kamu menggugurkan anak ini, anak ini tidak seharusnya dilahirkan.”

Aku tersenyum: “Ini juga anakku, setiap Ibu berkemampuan melindungi anaknya sendiri, bagaimana mungkin aku tidak menginginkan anakku sendiri?”

Lan Ke menghela nafas: “Tetapi apakah kamu tidak memikirkan bahwa ini adalah sebuah beban? Kamu masih akan menikah di masa depan, dan ayah dari anak ini telah melakukan hal yang tidak dapat dimaafkan, kamu ingin dia bagaimana menghadapinya di masa depan. Semuanya tahu dia memiliki seorang ayah pembunuh, kamu ingin bagaimana dia menghadapi sosial, aku saran kamu berpikir lagi.”

Aku terdiam, kalau Tuan kelima benar-benar melakukan hal-hal itu, bagaimana aku memberitahu anak dalam perutku, tentang ayahnya.

Aku dan Lan Ke sama-sama terdiam, dalam ruangan menjadi sunyi bahkan terdengar jelas suara nafas.

“Kamu tidak perlu mengkhawatirkan masalah ini, meskipun Tuan kelima benar-benar melakukan hal-hal yang tidak dapat dimaafkan itu, aku juga akan melahirkan anak ini, aku akan mencari suatu tempat dan menyembunyikan marga dan nama, dan selamanya tidak akan memberitahunya siapa ayahnya.”

Lan Ke menatapku dengan tatapan yang mendalam dan tidak berani percaya, untuk waktu yang lama kemudian berkata: “Alu menghormati keputusanmu.”

Dia tidak lagi mengatakan apapun, bangun dan pergi.

Pada hari berikutnya, aku dan Lan Ke pergi ke hotel dimana Tuan kelima terjadi masalah malam itu, kami ingin mendapatkan video pemantauan, tetapi diberitahu bahwa pemantauan dalam gedung itu rusak dalam beberapa hari itu, kamu tidak mendapatkan apapun dalam pemantauan, namun ini membuatku semakin merasa bahwa ada keanehan dalam masalah ini, kalau tidak mana mungkin pemantauan akan rusak begitu kebetulan.

Lan Ke menggunakan uang menyuap manajer hotel, manajer hotel memanggilkan pelayan yang bertugas malam itu, tetapi pelayan tidak berhenti menggelengkan kepalanya pada pertanyaanku, selalu menjawab tidak tahu pada pertanyaan yang kutanyakan.

Aku dan Lan Ke menghabiskan waktu hampir seharian di dalam hotel, tetapi tidak mendapat kabar apapun.

“Bagaimanapun di sini adalah luar negeri, kalau ada orang yang sengaja tidak ingin membiarkan kita menyelidikinya, maka kita sama sekali tidak akan dapat meneruskannya.” Ketika meninggalkan hotel, Lan Ke mengeluh.

Novel Terkait

Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
4 tahun yang lalu