Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 213 Tidak Menghormati Diri Sendiri (1)

Begitu dia melihat aku, aku sengaja menghindar. Dia berjalan dan berkata :

“Semua anak seperti ini, kamu baik terhadapnya, dia akan baik terhadapmu, kamu menganggapnya jadi putrimu, dia baru bisa menganggapmu sebagai mamanya, sekarang anak menempel sekali denganku, Ziqian senang luar biasa, dia bilang akhirnya mendapat orang yang tepat…”

Lin Xueman ini, setiap saat sedang merendahkan aku, menonjolkan keahliannya.

Namun aku tetap tidak cemas, dia menganggap Sisi jadi putri, bisa tidak Sisi menganggapnya jadi mama, juga masalah lain lagi, aku percaya, ular kecil berbisa itu, cepat lambat suatu hari, bisa menginjak wanita itu di bawah kaki.

Saat itu tiba, kalau dia masih bisa dengan angkuhnya mengatakan perkataan ini, baru aku salut dengannya.

Pulang ke rumah dari memberi barang, aku menerima telepon dari Mo Cheng, dia bilang sudah lama tidak melihat Qiang Qiang, rindu anak itu.

Meski aku dan Mo Ziqian sudah menjadi orang asing, tapi Mo Cheng selalu baik terhadapku, aku bimbang sebentar dan menyetujui.

Dikarenakan hari ini sudah malam, Mo Cheng bilang akan datang Sabtu ini.

Baru saja mematikan telepon dari Mo Cheng, kemudian aku mendengar ketukan pintu yang keras, tok tok tok, suaranya menggetarkan telinga.

“Siapa ya!”

Aku dengan agak marah pergi membuka pintu, lalu kelihatan ayah Tuan Kelima di luar, wajah suram, seragam tentara hijau membalut erat tubuh tegap yang kuat.

“Mana bajingan itu?”

Orang tua itu sekali membuka mulut langsung mengatakan kalimat ini,

Hatiku sangat tidak suka, apa orang tua ini sedang menyebut anaknya sendiri?

“Tidak tahu.”

Aku dengan dingin menjawab, sebenarnya, Tuan Kelima pergi dinas ke luar kota, beberapa waktu ini dia terbang ke sana sini, aku saja sulit bertemu dengannya.

Orang tua menghelakan nafas, sorotan mata yang dingin dan serius meyoroti satu keliling rumahku, melangkahkan kaki dan masuk.

Tanganku menjulur, menghadangnya, “Tuan ketua, kamu jangan tidak menghormati diri sendiri, meski kamu sangat berkuasa, tapi masuk secara paksa ke rumah yang hanya berisi ibu dan anak, juga tidak enak didengar kalau sampai tersebar keluar.”

“Kamu…” Orang tua itu terdiam oleh kalimat belakangku, muka suramnya menjadi serius, kesal dan marah, dengan ganas melotot, namun tidak berkata apapun, menghelakan nafas, balik badan dan turun ke bawah.

Aku jadi lega, menutup pintu rumah, kembali ke kamar dan menelepon Tuan Kelima.

Aku kedengaran dari telepon suara bujukan untuk “minum”, jelas, Tuan Kelima masih di pesta.

“Ada apa? Rindu aku?”

Terdengar suara Tuan Kelima yang mempesona dan lemas, seketika hatiku menjadi hangat, “Tidak ada apa-apa, orang tuamu baru saja datang mencarimu.”

“Mencariku?”

Tuan Kelima: “Kamu bilang apa ke dia?”

Aku mengatakan sekali lagi perkataan yang kusampaikan ke pak tua itu, aku bilang, aku sengaja membuat kesal pak tua, ketika aku menyampaikan dia mau masuk paksa ke rumah ibu dan anak, bisa tidak enak didengar kalau sampai tersebar keluar, Tuan Kelima langsung tertawa Haha. Suara itu sungguh tak terkendali sekali.

Aku ditertawakan sampai ada sedikit tidak enak hati, “Aku memperingatkan ayahmu, kamu masih tertawa.”

Tuan Kelima: “Haha, tentu saja, selanjutnya kalau terjadi hal seperti ini lagi, kamu peringati saja lagi, lihat dia masih berani tidak mengganggumu.”

Aku: “Apa kamu tidak takut dia ada masalah mencarimu?”

Tuan Kelima: “Masih ada apalagi dia mencariku, pastinya ada yang memberitahunya sesuatu, dia mau memarahiku. Sampai di sini dulu ya, nanti aku pulang telepon kamu lagi.”

Tuan Kelima menutup telepon, aku memegangi ponsel di telinga mengilas balik suara pria itu, melamun beberapa menit, baru meneruskan pekerjaan rumahku yang belum selesai.

Sebelum tidur, Tuan Kelima mengirim pesan wechat, “Sudah tidur?”

“Belum.” Aku membalas.

Selanjutnya Tuan Kelima menelepon, “Beberapa hari ini setiap hari diajak minum, perutku tidak bisa istirahat. Ais, akhirnya bisa menyentuh ranjang.”

Kedengaran Tuan Kelima nyaman aku membalas ‘em’, seharusnya sudah berbaring di ranjang.

“Minum sedikit saja, kalau bisa tolak ya tolak saja, hati-hati jangan sampai sakit.”

Aku agak sedikit kasihan.

Tuan Kelima: “Baik, kamu suruh aku tolak, aku akan menolak. Mulai besok, tidak menyentuh setetes wine pun.”

Aku tertawa, hatiku terasa sangat manis, “Sejak kapan jadi sangat penurut.”

Tuan Kelima: “Aku memang penurut, hanya saja tidak menemukan orang yang bisa membuatku menurut.”

Aku tertawa, “mulutmu manis sekali, tadi makan madu ya.”

Tuan Kelima: “Dalam hati lebih manis lagi. Lin Xiao, aku rindu di Hongkong malam itu.”

Tuan Kelima tiba-tiba menurunkan nada suara, suara yang mengandung sedikit rayuan, sepatah yang membuatku terbawa kembali tenggelam ke dalam asmara, malam yang sentimental. Aku kedengaran suara nafasku sendiri menjadi kasar, saat itu, hati jadi kacau.

Suara jahil Tuan Kelima: “Sedang mengingat ya?”

Pipi merah sudah mengelilingi wajahku, juga membuat telinga mulai jadi memanas, “Mengingat apa, tidur!”

Dengan wajah memerah menutup telepon, diteruskan lagi, bisa saja tuan muda ini mengatakan hal apa lagi, dan aku, wanita yang pernah menjalani dua kali pernikahan, sama sekali tidak bisa menahan diri terhadap godaan kecil dari pria itu.

Aku sungguh malu sekali terhadap diri sendiri.

Baru saja menutup telepon, dikirimi lagi pesan dari wechat.

Tuan Kelima: “Malu ya? Balik kita coba lagi, dijamin setelah itu kamu terpikat dengan Kakak.”

Aku tidak mempedulikannya, tidak membalas pesan, tapi denyut jantung berdetak semakin cepat, muka semakin memanas, aku dengan jengkel mematikan ponsel.

Pagi hari bangun, aku membuka ponsel, tanpa sadar membuka wechat, benar kelihatan icon yang dikirim oleh Tuan Kelima: emoticon bermuka murung  .

Novel Terkait

Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu