Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 149 Apakah Kamu Merasa Puas? (1)

"Ziqian" Aku meragu sebentar baru berkata.

"Kenapa?" Suara Mo Ziqian terdengar agak lega dari pada tadi, "Apakah ada sesuatu yang terjadi?" Mo Ziqian sedikit khawatir pada saat aku tidak bersuara.

"Begini…" Aku langsung berkata : "Qiang Qiang tadi menelepon aku, katanya kamu ada menelepon dia, dia sangat senang, terus dia ada tanya" Aku berhenti sejenak, "Dia tanya apakah kamu adalah anak nenek Wen, dia berharap kamu bisa pergi ke Kanada menjenguknya dan nenek Wen"

Mo Ziqian diam beberapa saat, "Wanwan, hal ini adalah urusanku"

Aku : "Aku tahu, tetapi Qiang Qiang sangat berharap kamu bisa pergi, dia paling menyukai nenek Wen, nenek Wen juga paling baik terhadapnya, Qiang Qiang tidak ingin melihat nenek Wen yang dia paling cintai merasa sedih"

Mo Ziqian diam beberapa saat.

"Wanwan, aku sudah bersumpah tidak akan mau jumpa dia lagi di kehidupan ini, ibuku hanya ada Wu Juan, kalau tidak ada masalah lain, aku mau tidur dulu, besok pagi masih ada urusan kerja" Mo Ziqian mematikan telepon.

Sepertinya Mo Ziqian sudah tidak akan pergi menjenguk Wen Yiru, aku berbaring dengan kecewa.

Mo Ziqian bilang paspor baru akan keluar sekitar dua hari lagi, karena tidak ada urusan, aku pergi ke toko kue, aku ingin memanggang sedikit kue untuk Jiayu karena aku sudah mau pergi ke Kanada, Jiayu paling suka makan kue yang aku buat.

Pada saat aku sedang sibuk menyiapkan bahan, pintu toko di dorong terbuka oleh seseorang, orang itu berjalan masuk dengan lambat dan santai.

"Tuan, toko tidak buka" Aku mengira ada pelanggan yang mau beli kue.

Tidak menyangka, aku mendengar suara yang enak di dengar dan malas : "Lukisan ini bagus, lumayan berarti"

Mendengar suara itu, aku mengangkat kepalaku dan melihat sebuah bayangan tubuh yang besar dan tinggi membelakangi aku, dia berdiri di depan lukisan di dinding, tidak lain orang itu adalah Tuan Kelima.

"Kenapa kamu datang?" Wajahku terlihat tidak senang, aku tidak bisa melupakan hal dia membuang pasporku ke dalam sungai.

Tuan Kelima berputar balik badannya dan mengangkat alisnya kepadaku dengan tampan, "Apakah aku tidak boleh datang?" "Keluar!" Aku mengusirnya.

Sudut mulut Tuan Kelima terangkat dengan cantik, matanya yang cantik semakin mempesona, "Wanita tapi bersifat begitu emosional, hati-hati tidak ada pria yang mau kamu"

"Tidak ada urusan dengamu!" Aku sama sekali tidak memberi wajah kepada tuan ini, aku hanya ingin dia segera pergi dariku.

Melihat aku yang marah, tatapan Tuan Kelima memancarkan godaan dan maksud menantang, "Kalau aku tidak mau pergi?"

"Aku akan usir kamu!" Aku masuk ke dalam kamar mandi dan mengambil pengepel lantai, melihat ekspresi aku yang marah, Tuan Kelima terlihat sedikit frustrasi, dia mengambil sebuah barang dari sakunya dan melambaikan barang tersebut di hadapanku, "Apakah kamu mau ini?" Barang itu adalah sebuah paspor.

Tuan Kelima membuka paspor itu dan menunjukkan dataku di dalamnya, aku melihat nama "Lin Xiao" dengan jelas.

Tuan Kelima : "Ini adalah paspor baru yang aku bantu kamu buat" Dia menggelengkan kepalanya dengan wajah tidak percaya, "Cara kerja Mo Ziqian benar-benar lambat, paspor yang dia sudah urus begitu lama pun akhirnya harus aku yang uruskan"

Aku mengulurkan tanganku dan ingin mengambil paspor : "Buat apa kamu mengambil pasporku, kembalikan padaku!"

Tuan kelima memiringkan badannya dan menghindari aku, kemudian dia mengangkat paspor dengan tinggi dan mengangkat alisnya kepadaku : "kamu boleh ambil kalau bisa!"

Emosi apiku menyala, dada, mata dan hidungku seperti menghembuskan api, aku meloncat ke atas dan mau mengambil pasporku, tetapi tangan Tuan Kelima segera bergeser ke belakang tubuhnya, aku tidak bisa berdiri dengan tegak karena meloncat dan akhirnya aku jatuh ke pelukan Tuan Kelima.

Tuan Kelima didorong olehku sampai menyandar ke rak kue, untungnya rak itu kosong dan tidak ada barang yang jatuh, Tuan kelima melingkari pinggangku dengan tangannya, "Apakah ini disebut minta dipeluk?"

"Minta kepalamu!" Tanganku mengayun dan menampar Tuan Kelima, Tuan Kelima tidak sempat menghindar dan dia mengeluarkan suara rasa sakit, aku berdiri dengan tegak dan mengulurkan tanganku kepadanya : "Berikan pasporku kepadaku!"

Tuan Kelima terlihat sangat marah, dia berkata kepadaku sambil menggertakan giginya : "Wanita busuk dan jahat, kamu tunggu saja!"

Tuan Kelima berdiri dan meninggalkan toko kue dengan marah.

Aku mulai merasa frustrasi lagi, pria itu mengambil pasporku, aku harus bagaimana mengambilnya kembali.

Pada saat aku sedang berpikir, Mo Ziqian meneleponku dan berkata sambil menggigit bibirnya : "Wanwan, aku baru saja dapat informasi, paspormu diambil oleh Tuan Kelima, demi melarang kamu pergi, tuan muda ini benar-benar berani melakukan semua hal!"

"Melarang aku pergi?" Aku bersuara dengan ragu.

Mo Ziqian berkata dengan nada suara tidak senang : "Dia menyukaimu, semua orang yang melihatnya pasti tahu, dia tidak ingin kamu pergi ke Kanada"

Aku bingung.

Apakah ini adalah cara Tuan Kelima mengekspresikan rasa cintanya kepada seseorang? Tetapi mana mungkin?

"Kamu jangan cemas dulu, aku akan pergi mencarinya" Mo Ziqian mematikan telepon.

Aku membawa kue yang sudah siap di panggang dan pergi ke tempat tinggal Jiayu, melihat kue, Jiayu langsung merasa senang, "Kebetulan aku lagi ingin makan ini dan kamu langsung membuatnya"

Jiayu berkata dan sambil membuka kotak kue, kemudian makan dengan lahap dan nyaman.

"Oh iya, bagaimana dengan paspormu?" Jiayu bertanya sambil makan.

Aku merasa frustrasi lagi : "Sudah siap di urus, tetapi di ambil sama Tuan Kelima"

Jiayu merasa kaget : "Tuan Kelima? Buat apa dia mau paspormu?"

"hanya setan yang bisa tahu" Aku merasa sangat marah.

Jiayu berkata : "Dia mengambil paspormu, jelas karena dia tidak mau membiarkan kamu pergi!" Kemudian Jiayu berkata lagi : "Jangan-jangan dia menyukaimu, makanya tidak mau membiarkan kamu pergi?"

Aku merasa pusing dan bingung, mengapa semua orang berkata dia menyukai aku tetapi aku sama sekali tidak merasa dan melihat begitu, Tuan Kelima memang orang gila.

Berkata tentang Tuan Kelima, aku merasa emosi lagi.

Setelah pulang dari Jiayu sana, aku menelepon Tuan Kelima, "Halo, kamu maunya apa? Cepat kembalikan pasporku kepadaku!"

Tuan Kelima sama sekali tidak menghiraukan aku, dia langsung mematikan telepon tanpa berkata apa pun.

Aku benar-benar marah dan menelepon ke petugas pengurus paspor dan memarahi mereka, aku marah mereka memberikan pasporku kepada orang lain tanpa izinku dan marah mereka menganggu yang lemah dan takut pada yang kuat, aku marah mereka tidak bekerja sesuai aturan dan aku berkata aku pasti akan melaporkan hal ini kepada pihak bertanggung jawab, mereka tidak berkata apa-apa dan sibuk minta maaf karena takut aku benar-benar melaporkan hal itu, mereka juga berjanji pasti akan menyelesaikan masalah ini dengan baik.

Hal ini baru kuanggap bisa selesai, tetapi pasporku masih ditangan Tuan Kelima, masalah ini yang membuat orang paling khawatir.

Mo Ziqian bilang dia akan membantu aku mengambil kembali pasporku, tetapi aku tidak tahu apakah dia bisa sukses, Tuan Kelima adalah orang yang hanya mengambil keuntungan dan tidak mau menerima kerugian.

Kalau Mo Ziqian tidak memberikan sesuatu kepada Tuan Kelima, takutnya dia benar-benar tidak akan mengembalikan pasporku.

Pada saat aku sedang berpikir tentang masalah ini, ponselku berdering lagi, kali ini yang meneleponku adalah Gao Le, "Xiao Xiao, kakak Qian di pukul sama anak orang kaya itu, sekarang berada di rumah sakit"

Jantungku berdebar dengan kuat, apakah 'Anak orang kaya' yang dimaksud oleh Gao Le adalah Tuan Kelima?

Aku mengambil tasku dan segera pergi ke rumah sakit.

Mo Ziqian berada di rumah sakit Jiang Yi bekerja, dan sedang mengobati lukanya.

Sambil membungkus kain putih di kepala Mo Ziqian, Jiang Yi berkata : "Kamu kenapa? seorang ahli bela diri yang kuat malah dipukul sampai begitu"

Mo Ziqian hanya memasang wajah dingin dan tidak berbicara.

Novel Terkait

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu