Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 155 Jatuh Cinta (2)

Para tamu mulai bubar, suara Mo Ziqian terdengar dari luar: “Qiang-Qiang?”

“Papa.” Qiang-Qiang segera meletakkan pensil gambar dan berlari keluar dengan bahagia.

Mo Ziqian berdiri di pintu dan menatapku, dia turun tanpa mengatakan apa pun.

“Xiaoxiao.” Wen Yiru mengetuk pintu dan masuk, dan menutup pintu.

“Bibi Wen.” Aku memanggil dengan polos, dan hatiku sedikit tidak senang, membuatku sulit untuk menunjukkan senyuman.

Wen Yiru menghela nafas, “Kamu pasti menyalahkan bibi Wen kan, aku yang memanggil Ziqian datang dan tanpa memberitahumu sebelumnya.”

Aku tidak berbicara, hanya mendengarkan Wen Yiru melanjutkan: “Aku tahu Tuan kelima selalu mendekatimu, masalah kantor cabang kemarin juga karena dia ingin menahanmu jadi sengaja mempersulit. Dan sekarang mengejarmu sampai ke Kanada, terlihat jelas orang ini benar-benar menyukaimu.

Tetapi aku adalah ibunya Ziqian, sebagai seorang ibu yang telah berutang putranya selama 30 tahun, aku tidak ingin wanita yang dia pedulikan direbut oleh orang lain, dan juga tidak ingin melihatnya sedih, jadi aku menelepon memanggilnya datang. Mungkin kamu akan merasa aku egois, jelas bahwa Ziqian yang bersalah padamu tetapi aku masih saja ingin mencocokkan kalian berdua dan menciptakan kesempatan untuk kalian. Bibi Wen tahu bahwa ini membuatmu malu, tapi tolong mengerti hati bibi Wen sebagai seorang ibu, oke?”

Wen Yiru menepuk pundakku, berbalik dan keluar. Aku duduk diam di depan ranjang, dan otakku bertambah bengkak. Pada saat ini, ponsel mendapatkan pesan teks, yang dikirim oleh Tuan kela: “Buka jendela.”

Aku tidak tahu mengapa, berjalan ke depan jendela dengan curiga, menarik dan membuka jendela, sebuah pesawat yang dikendalikan dari jarak jauh melayang di luar jendela terbang masuk.

Aku mengulurkan tangan dan mengambil catatan dari pesawat kecil itu. Ada tulisan Tuan kelima di atasnya: “Apakah marah hari ini? Sini, lihatlah padaku, aku akan tertawa untukmu.”

Aku melihat ke arah jendela yang di seberang, terlihat sesosok tubuh tinggi berdiri di bawah cahaya yang terang. Siapa lagi kalau bukan Tuan kelima? Cahayanya begitu terang, menyinari senyuman besarnya, pada saat itu, aku tiba-tiba kehilangan akal.

Apakah pria ini sudah memasuki hatiku?

Tiba-tiba aku merasa sedikit takut, aku takut akan jatuh cinta pada seseorang yang tidak seharusnya dicintai. Aku terburu-buru membalikkan badanku dan menarik tirai.

Senyuman Tuan kelima terhalang di luar jendela, hatiku panik dan kacau seperti rusa yang ketakutan, tidak tahu bagaimana menenangkannya. Aku berjalan berkeliling di kamar dan akhirnya melemparkan diriku ke ranjang dengan panik.

Di pagi hari, ketika aku turun, Mo Ziqian sedang sarapan bersama Qiang-Qiang, aku ingin langsung berangkat kerja, tetapi terdengar teriakan Qiang-Qiang: “Mama.” Qiang-Qiang berlari datang menarik tanganku, “Mama, kamu belum sarapan. Sarapan dibuat oleh Papa, ada kue wijen yang paling kamu sukai loh.”

Aku melihat ke arah ruang makan, Mo Ziqian datang, ada senyuman ringan pada wajahnya yang tampan. “Wanwan, ayolah selesai sarapan baru pergi!”

Aku berkata dengan polos, “Aku tidak lapar.”

“Qiang-Qiang, Mama berangkat kerja dulu.” Aku dengan lembut melepaskan tangan si kecil.

Qiang-Qiang terlihat sedikit kecewa, tetapi tidak mengatakan apapun, melihatku pergi dari pandangannya.

“Hei, apakah kalian mendengarnya, Lin Xiao yang baru datang, dia pernah masuk penjara.”

“Benarkah!”

"Iya, aku mendengar bahwa suaminya diam-diam memiliki anak dengan cinta pertamanya, dia ingin menabrak mati mereka bertiga sekeluarga, dan akhirnya dia masuk penjara selama tiga tahun, bahkan putranya pun dilahirkan di dalam penjara.”

“Woww!”

Sebelum aku masuk ke kantor, langsung terdengar suara yang datang dari ruangan, wanita yang duluan berkata adalah orang China, dia bernama Anna, dia baru saja bepergian ke China untuk urusan bisnis, sekarang sedang menyebarkan rumor yang dia dengar.

Kemunculanku membuat orang-orang itu terdiam dalam sekejap, Anna tampak agak malu, berdiri di depanku terlihat kaku.

“Kalian lanjutkan,” Aku berjalan melewati depan Anna dengan dingin.

Anna terlihat semakin tidak nyaman, karena biasanya dia lumayan dekat denganku, tetapi menggosip di belakangku dan kebetulan terpergoki olehku, seluruh tubuhnya kaku dan tertegun disana.

“Nona.” Suara pria yang merdu tiba-tiba masuk ke gendang telinga, aku mengangkat kepala dan melihat sosok tinggi besar di kantor. Dia memiliki alis yang indah, wajah yang tampan dan tak terkalahkan, bentuk tubuh yang tinggi tegap, berdiri di sana, bagai sinar matahari keemasan yang tiba-tiba muncul di dalam kantor, dan cahayanya itu tak terhalangi.

Tuan kelima datang ke depan Anna, yang sudah terpesona olehnya. Mata yang indah berwarna batu amber menyipit, dan jarinya yang ramping jatuh di bibir Anna. Anna bahkan lupa bernafas sekarang, dan matanya lurus memandang pada Tuan kelima.

Apa yang sedang dilakukan orang ini? Aku mengerutkan kening melihatnya, hanya terlihat jari Tuan kelima dengan lembut melukis di bibir Anna yang sedikit terbuka, suara rendah yang menarik berkata: “Mulut yang begitu indah digunakan untuk membicarakan gosip orang. Benar-benar sangat sayang.”

Anna membuka mulutnya dan tertegun melihat Tuan kelima, tidak tahu dari mana orang ini berasal. Pria itu telah berjalan perlahan ke depanku, telapak tangannya menahan di atas meja, dan sedikit membungkukkan tubuhnya, mendekatkan wajah tampannya, menyipitkan matanya dan tersenyum padaku, dan suaranya yang sangat merdu berkata, “Nona, maukah makan siang bersama?”

Wajahku memerah, karena mata Tuan kelima yang mempesona itu, ketika dia menatapmu, itu benar-benar akan membuat hatimu berdebar kencang dan wajah memerah.

“Kamu tidak menjawab, aku akan anggap kamu setuju.” Tuan kelima mengangkat sudut bibir, senyuman itu bisa membuatmu tertegun.

Selesai berkata, dia bangkit dan perlahan-lahan pergi. Ketika dia melewati Anna, dia tersenyum padanya, “Nona, ingatlah, mulut dipergunakan untuk makan dan mencium, bukan untuk membicarakan gosip.” Selesai berkata, Tuan kelima tertawa dan pergi.

Tuan kelima telah pergi, namun dalam kantor mulai ribut. Rekan-rekan kerja yang tadinya masih mendengarkan gosip dari Anna, sekarang semuanya mengelilingiku dan bertanya padaku siapa pria itu, aku tiba-tiba tertegun dan tidak tahu bagaimana menjawabnya.

Siang tiba dengan cepat, aku menuju alamat yang dikirimkan Tuan kelima, datang ke restoran itu, Tuan kelima sedang duduk di bawah sinar cahaya matahari dan perlahan-lahan menikmati secangkir kopi. Melihat aku datang, mengangkat cangkir padaku dan menyipitkan matanya.

Aku duduk di hadapannya, dan Tuan kelima melambaikan tangan pada pelayan untuk memesan makanan, dan kemudian menatapku dengan penuh minat.

“Untuk apa kamu melihat padaku?” Dia selalu menatapku seperti ini, membuatku terasa kebal di kepalaku, dan seluruh tubuhku terasa tidak nyaman.

Tuan kelima tersenyum: “Apakah Mo Ziqian pernah memberitahumu, wajahmu benar-benar putih dan licin, seperti telur yang baru dikupas, ingin coba menggigitnya.”

“Gila!” Mendengar dia menyebut Mo Ziqian dan mengatakan kata-katanya secara terang-terangan, hatiku sedikit kesal dan meletakkan cangkir kopi ke atas meja dengan kuat, “Tuan muda, Apakah kamu memiliki sesuatu? Kalau tidak ada jangan memboroskan waktuku, aku masih harus kerja!”

Aku bangkit dan akan pergi, tetapi Tuan kelima tiba-tiba menarik tanganku: “Tunggu sebentar!”

“Masih belum makan, bagaimana kamu bisa pergi?”

Tuan kelima menarik tanganku ke arahnya.

Aku duduk kembali dengan wajah cemberut.

Novel Terkait

The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu