Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 160 Pergi Dengan Bangga (1)
“Ya, Mama tahu.” Aku terdengar suara Qiang-Qiang dan hatiku menimbulkan perasaan bersalah. Aku membawa Qiang-Qiang keluar, tetapi aku tidak bisa memberinya perawatan terbaik, dan sekarang bahkan akan menyerahkannya kepada yang lain.
“Hei, Lin Xiao.” Terdengar suara Tuan kelima. “Aku menerima teleponmu dan terbang langsung dari China dengan kecepatan tercepat. Kamu harus berterimakasih padaku ketika kamu kembali.”
Aku langsung tertegun: “Benar.... benar-benar merasa bersalah padamu, aku mengira kamu sedang di Vancouver.” Kalau aku tahu dia tidak berada di Kanada, aku tidak akan meneleponnya. China begitu jauh dengan Kanada, dan aku memanggilnya datang dengan satu panggilan.
Tetapi kalau tidak meneleponnya, aku tidak tahu siapa yang harus aku hubungi.
Tuan kelima: “Ini adalah masalah kecil, ayo katakan, bagaimana kamu membalasku setelah kamu kembali, aku sedang menunggumu!”
“Aku.....” Pikiranku berputar cepat, “Aku mentraktirmu makan, oh tidak, aku memasak untukmu, apa yang ingin kamu makan, aku akan masak untukmu, selama sebulan, selama setahun.”
“Seumur hidup.” Tuan kelima berkata dengan tegas.
Tiba-tiba aku kehilangan kata, “Ini.... aku harus memikirkannya.” Suaraku sangat rendah, kembali menikah lagi bersama Mo Ziqian sudah merupakan suatu keputusan yang salah, kalau menyetujui Tuan kelima dengan ceroboh, dan terjadi lagi masalah dalam pernikahan nantinya, maka hidupku akan menjadi sangat gagal.
Tuan kelima, dia bukan orang yang cocok dijadikan suami! Emosi seorang Tuan muda, dia moody, sombong dan kejam, dia memiliki wanita yang tak terhitung jumlahnya.
Meskipun, dia benar-benar sangat baik padaku.
Tuan kelima: “Kalau begitu aku menunggu kabarmu, selamat malam.” Tuan kelima menutup telepon.
Aku pas mau istirahat, ada yang menelepon datang, ternyata itu adalah Mo Ziqian. Ketika aku mengangkatnya, terdengar suara Mo Ziqian yang cemas dan marah berteriak padaku: “Kamu melakukan perjalanan bisnis, mengapa menyerahkan Qiang-Qiang kepada Tuan kelima? Bukan padaku? Aku adalah ayah Qiang-Qiang!”
“Ya, kamu adalah ayahnya Qiang-Qiang.” Aku menarik napas dalam-dalam dan dadaku juga terasa tidak nyaman, “Tetapi kamu tidak memenuhi syarat, kalau Qiang-Qiang dapat memilih sendiri, aku pikir dia mungkin sama sekali tidak ingin memilih kamu menjadi ayahnya.”
Ketika aku selesai mengatakan, Mo Ziqian langsung terdiam, udaranya sangat sunyi. Beberapa saat kemudian, terdengar teriakan bagai suara binatang: “Lin Xiao, kamu cukup kejam!”
Tiga hari kemudian, pekerjaan di Ottawa selesai, aku kembali dari perjalanan bisnis dan membawa kelelahan di seluruh tubuhku, pergi melapor ke kantor hukum. Sepanjang perjalanan Ottawa ini, meskipun semuanya memiliki sedikit rintangan, tetapi akhirnya terselesaikan dengan lancar, aku menyangka aku bisa mengakhiri perjalanan ke Ottawa ini dengan sempurna, tetapi tidak terduga yang sedang menungguku, adalah suatu perang yang akan segera meledak, tanpa asap, tetapi telah mengakhiri pekerjaanku di Kaiwelz.
“Nona Lin, bos memanggilmu.” Baru saja kembali ke Kaiwelz, atasan memberitahuku untuk pergi menemui Wen Yiru dengan wajah keberatan, dan hatiku tiba-tiba tertegun, dan ada firasat buruk yang samar. Meskipun aku tidak membuat kesalahan dalam pekerjaanku di Ottawa, tetapi aku takut Wen Yiru sengaja mencari masalah padaku.
Aku datang mengetuk pintu kantor Wen Yiru, terdengar suara Wen Yiru yang datar: “Masuk.”
Ketika aku mendorong pintu dan masuk, Wen Yiru duduk di belakang meja dan melihatku masuk, dia langsung berdiri, anggun dan bermartabat. Wajahnya yang dingin bagai salju itu mengungkapkan keganasan dan ketajaman yang tak terungkapkan.
Menegur berkata, “Bagaimana kamu melakukannya? Mengapa kamu tidak memberitahu atasan tentang hal seperti itu? Apa maksud dirimu mengambil keputusan sendiri? Jangan lupa bahwa kamu hanya seorang pengacara yang dipekerjakan oleh kantor hukum, bukan pimpinan!”
Ketika berbicara dia melemparkan suatu benda di depanku, yaitu laporan pekerjaanku di Ottawa, aku baru saja menyerahkannya kepada atasanku, aku tidak terduga begitu cepat sudah sampai ke tangannya.
Aku mengambil laporan itu dan meliriknya, berkata dengan tenang: “Biasanya aku selalu menanganinya seperti ini, itu juga disetujui olehmu, aku tidak merasa aku melakukan sesuatu yang salah.”
Wen Yiru menatapku dengan tatapan meremehkan, “Saat ini tidak seperti dulu, kamu seharusnya tahu apa peranmu di kantor hukum.”
Wen Yiru mengambil kembali pandangannya yang meremehkan dan berjalan keluar.
Dia mengambil langkah yang stabil, dan seluruh sosok punggungnya memberikan momentum yang dingin dan ganas. Dia langsung pergi ke kantor dimana aku berada.
Di ruangan kantor, para rekan kerja sedang bekerja dengan serius di depan komputer, dan bos dari Inggris juga menangani pekerjaan di kantornya yang berkaca transparan.
Suara Wen Yiru yang ganas dan dingin memecahkan keheningan di antara rungan perkantoran: “Semua orang dengarkan, perilaku Lin Xiao dalam bisnis Ottawa selama perjalanan bisnisnya telah menyebabkan kerugian besar pada kantor hukum. Sekarang Lin Xiao mendapatkan hukuman dipecat!”
Kata-kata Wen Yiru membuat rekan-rekan yang tadinya diam-diam bekerja menjadi sangat kaget. Bos Inggris juga keluar dari kantornya dan memandang Wen Yiru dengan aneh: “Bos, dalam hal ini, penanganan Lin tidak salah, kamu tidak seharusnya memecatnya.”
Wen Yiru: “Dia mengambil keputusan sendiri adalah hal yang salah, ini disebut tidak terorganisir dan tidak disiplin, orang seperti ini Kaiwelz tidak memerlukannya.”
“Tunggu sebentar.” Aku yang selalu diam menyaksikan perubahan, berjalan dari belakang Wen Yiru. Aku menatap pada orang yang pernah merawatku bagai seorang guru dan seorang ibu, dan sekarang menganggapku bagai duri, dan berkata:
“Masalah di Ottawa, apakah aku menanganinya dengan baik atau tidak, apakah aku mengambil keputusan, hatimu lebih jelas daripada siapapun, aku juga mengerti mengapa kamu menargetkanku seperti begini, hatimu sangat jelas apakah semuanya ini karena pekerjaan. Aku sangat berterima kasih padamu karena telah merawatku bagai seorang guru dan seorang ibu untuk waktu yang lama, kebaikanmu akan selalu diingat di hatiku.”
Selesai berkata, aku tidak lagi melihat wanita yang berwajah dingin bagai salju itu, dengan tenang aku mengeluarkan ponsel dan memutar nomor menelepon keluar. “Tuan Jason, kamu pernah mengatakan ingin aku pergi bekerja ke kantor hukum Saniard, apakah lowongan ini masih berlaku? Oh, baik, aku akan melapor ke Saniard besok pagi, bye-bye.”
Disaat ketika aku menutup telepon, keheningan di seluruh ruangan kantor, rekan-rekan termasuk bos Inggris, semuanya mengarahkan tatapan yang penuh keterkejutan padaku, bahkan Wen Yiru, wajahnya yang dingin bagai salju juga mengalami perubahan suasana hati yang tidak terlalu mencolok.
Aku meluruskan tulang punggung berjalan keluar dari pandangan semua orang dengan bangga.
Saniard juga merupakan sebuah kantor hukum, seperti Kaiwelz sangat terkenal di industri dan juga merupakan pesaing Kaiwelz. Dalam sebuah pertemuan makan malam, aku mengenal Tuan Jason, salah seorang mitra dari Saniard. Dia mengatakan bahwa dia pernah melihat kasus keuangan yang kutangani di Kanada, katanya sangat luar biasa. Kalau aku ingin pergi ke Saniard, dia bersedia untuk melamarku dengan gaji dua kali lipat.
Tetapi aku langsung menolak saat itu, aku tidak boleh mengkhianati Kaiwelz, tidak boleh mengkhianati Wen Yiru. Jadi orang tidak boleh kacang lupa kulit, aku tidak boleh melupakan kebaikan Wen Yiru sebagai seorang guru dan seorang ibu.
Tetapi sekarang sudah berbeda, meskipun Wen Yiru masih juga Wen Yiru, tetapi dia bukan lagi merupakan seseorang yang merawatku bagai seorang guru, Dia menganggapku sebagai musuh, tidak sabar ingin menekanku ke celah-celah kecil, dan melihatku hidup sengsara.
Dan aku harus hidup. Dan harus hidup lebih baik dari sebelumnya.
Untungnya, Jason segera berjanji untuk membiarkanku pergi mendaftar ke Saniard di hari berikutnya, akhirnya aku tidak kehilangan pekerjaan di negara asing ini, dan akhirnya tidak terlalu malu.
Novel Terkait
Cinta Yang Paling Mahal
Andara EarlyMy Lady Boss
GeorgeIstri ke-7
Sweety GirlSomeday Unexpected Love
AlexanderBalas Dendam Malah Cinta
SweetiesCintaku Yang Dipenuhi Dendam×
- Bab 1 Dua Keluarga
- Bab 2 Kelembutan Terakhir
- Bab 3 Masuk Penjara
- Bab 4 Tingkah Pelacur
- Bab 5 Memberikan Anaknya Kepada Yang Lain
- Bab 6 Seseorang Yang Kaya Dan Misterius
- Bab 7 Tak Terduga
- Bab 8 Begitu Membencimu
- Bab 9 Di Peternakan Kuda
- Bab 10 Campur Tangan Tuan Kelima
- Bab 11 Main Ganda
- Bab 12 Cinta Satu-Satunya
- Bab 13 Anakku
- Bab 14 Belajar Menyenangkanku
- Bab 15 Peran Yang Memalukan
- Bab 16 Penyesalan
- Bab 17 Penuh Keraguan
- Bab 18 Terperangkap
- Bab 19 Penuh dengan Akal Buruk
- Bab 20 Pasangan Serasi
- Bab 21 Memiliki Kesempatan
- Bab 22 Konferensi Pers
- Bab 23 Sangat Memalukan
- Bab 24 Tidak Ada Seorang Pun
- Bab 25 Ciuman Di Luar Kendali
- Bab 26 Membahayakan Dirinya Sendiri
- Bab 27 Paling Menyesal Pernah Mencintaimu
- Bab 28 Suatu Ancaman
- Bab 29 Orang-Orang Malang
- Bab 30 Antara Cinta Dan Benci
- Bab 31 Pembalasan Li Li
- Bab 32 Keterlaluan Bodohnya
- Bab 33 Bersedia Cuci Tangan dan Membuat Sup
- Bab 34 Gangguan Kepribadian
- Bab 35 Dia Mengidap Penyakit Kotor
- Bab 36 Kamu Hanya Bisa Menjadi Milikku
- Bab 37 Orang-Orang Munafik
- Bab 38 Skandal dan Gosip Melanda
- Bab 39 Dikurung
- Bab 40 Proposal Lamaran
- Bab 41 Sifat Tuan Muda
- Bab 42 Memanggil Wartawan
- Bab 43 Tidak Memahami
- Bab 44 Penyergapan Dimana-mana
- Bab 45 Ayah dan Putra yang Berpapasan
- Bab 46 Insting Ibu Dan Anak
- Bab 47 Permainan Mengerikan
- Bab 48 Godaan
- Bab 49 Keracunan Alkohol
- Bab 50 Dirimu Yang Kejam
- Bab 51 Seekor Rubah
- Bab 52 Marah Setengah Mati
- Bab 53 Sudah Di Jalur Yang Benar
- Bab 54 Dikacaukan Dua Kali
- Bab 55 Pria-Pria Brengsek
- Bab 56 Pemesan Kue Misterius
- Bab 57 Identitas Hu Yeming, Pimpinan Kejahatan
- Bab 58 Pandangan Cinta
- Bab 59 Balasan Jahat Untuk Orang Jahat
- Bab 60 Muntah
- Bab 61 Kekasih Lain
- Bab 62 Bantuan
- Bab 63 Bersama Di Mobil Mogok
- Bab 64 Waktu Itu Sangat Indah
- Bab 65 Menjijikan
- Bab 66 Gempa Bumi
- Bab 67 Menyerang Membabi Buta
- Bab 68 Golongan Darah Panda
- Bab 69 Dia Adalah Putramu !
- Bab 70 Ganti Rumah Sakit
- Bab 71 Siapa Yang Berbohong
- Bab 72 Kejutan
- Bab 73 Mengakui Pencuri Sebagai Ibunya
- Bab 74 Kembali Ke Tempat Semula
- Bab 75 Sudah Pergi
- Bab 76 Kesedihan Di Hati
- Bab 77 Ayah Angkat
- Bab 78 Membersihkan Pistol Keluar Api
- Bab 79 Gelang
- Bab 80 Merendahkan
- Bab 81 Membawa Pergi
- Bab 82 Seperti Seorang Kakak
- Bab 83 Kacau Balau
- Bab 84 Bersembunyi di Ruang Rahasia
- Bab 85 Istri Teman
- Bab 86 Kebakaran Besar
- Bab 87 Menyangkal
- Bab 88 Sinis
- Bab 89 Sedikit Trik
- Bab 90 Membayar Dengan Tubuh
- Bab 91 Seperti Mimpi
- Bab 92 Wanita Cantik Yang Kehilangan Kaki
- Bab 93 Potong Perutnya
- Bab 94 Chen Liyan Ditampar
- Bab 95 Pesta Topeng
- Bab 96 Langit Malam
- Bab 97 Pergi Jauh
- Bab 98 Menangkap Basah
- Bab 99 Aku Akan Tanggung Untukmu
- Bab 100 Rela Diselingkuhi
- Bab 101 Selalu Mencintainya
- Bab 102 Itu Dia
- Bab 103 Menjaganya
- Bab 104 Kejam
- Bab 105 Manusia Yang Tidak Memiliki Hati Nurani
- Bab 106 Membantu Dia Mengugurkan Anaknya
- Bab 107 Dia Menyukaimu
- Bab 108 Memaksa
- Bab 109 Tidak Masuk Akal
- Bab 110 Siapa Itu
- Bab 111 Hukuman Yang Mesra
- Bab 112 Malu Dan Marah
- Bab 113 Menyukai Orang Yang Memasak Mie
- Bab 114 Menikmati
- Bab 115 Aneh
- Bab 116 Kesedihan Hati di Kanada (1)
- Bab 116 Kesedihan Di Kanada (2)
- Bab 117 Bertemu Di Bandara (1)
- Bab 117 Bertemu Di Bandara (2)
- Bab 118 Masuk Perangkap (1)
- Bab 118 Masuk Perangkap (2)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (1)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (2)
- Bab 119 Harapan Yang Remuk (3)
- Bab 120 Jebakan (1)
- Bab 120 Jebakan (2)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (1)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (2)
- Bab 121 Memperjelas Batasan Hubungan (3)
- Bab 122 Koma (1)
- Bab 122 Koma (2)
- Bab 123 Melepaskan (1)
- Bab 123 Melepaskan (2)
- Bab 123 Melepaskan (3)
- Bab 124 Bangun Dari Koma (1)
- Bab 124 Bangun Dari Koma (2)
- Bab 125 Calon Suami Yang Ideal (1)
- Bab 125 Calon Suami Yang Ideal (2)
- Bab 126 Sulit Dipercaya
- Bab 127 Tidak Dapat Menerima (1)
- Bab 127 Tidak Dapat Menerima (2)
- Bab 128 Relaks (1)
- Bab 128 Relaks (2)
- Bab 128 Relaks (3)
- Bab 129 Dirampok (1)
- Bab 129 Dirampok (2)
- Bab 129 Dirampok (3)
- Bab 130 Berusaha Bertahan Hidup (1)
- Bab 130 Berusaha Bertahan Hidup (2)
- Bab 131 Siapa Yang Akan Kamu Selamatkan Dulu (1)
- Bab 131 Siapa Yang Akan Kamu Selamatkan Dulu (2)
- Bab 132 Perangkap (1)
- Bab 132 Perangkap (2)
- Bab 133 Meninggikan (1)
- Bab 133 Meninggikan (2)
- Bab 134 Mempermalukan (1)
- Bab 134 Mempermalukan (2)
- Bab 135 Wanita Murahan (1)
- Bab 135 Wanita Murahan (2)
- Bab 136 Cadangan (1)
- Bab 136 Cadangan (2)
- Bab 137 Konflik (1)
- Bab 137 Konflik (2)
- Bab 138 Dinyatakan (1)
- Bab 138 Dinyatakan (2)
- Bab 139 Perubahan (1)
- Bab 139 Perubahan (2)
- Bab 140 Ular Kecil Berbisa (1)
- Bab 140 Ular Kecil Berbisa (2)
- Bab 141 Jatuh Dalam Perangkap (1)
- Bab 141 Jatuh Dalam Perangkap (2)
- Bab 142 Bentuk Aslinya (1)
- Bab 142 Bentuk Aslinya (2)
- Bab 143 Mengkhianati (1)
- Bab 143 Mengkhianati (2)
- Bab 144 Anak Siapa (1)
- Bab 144 Anak Siapa (2)
- Bab 145 Cara Tuan Muda Mengungkapkan Cinta (1)
- Bab 145 Cara Tuan Muda Mengungkapkan Cinta (2)
- Bab 146 Perencanaan (1)
- Bab 146 Perencanaan (2)
- Bab 147 Hanya Menginginkan Kamu (1)
- Bab 147 Hanya Menginginkan Kamu (2)
- Bab 148 Bajingan (1)
- Bab 148 Bajingan (2)
- Bab 149 Apakah Kamu Merasa Puas? (1)
- Bab 149 Apa Kamu Merasa Puas ? (2)
- Bab 150 Gila (1)
- Bab 150 Gila (2)
- Bab 151 Pengungkapan Cinta Dari Tuan Muda (1)
- Bab 151 Pengungkapan Cinta Dari Tuan Muda (2)
- Bab 153 Menyogok (1)
- Bab 152 Menyogok (2)
- Bab 153 Identitas (1)
- Bab 153 Identitas (2)
- Bab 154 Bukan Siapa-Siapa (1)
- Bab 154 Bukan Siapa-Siapa (2)
- Bab 155 Jatuh Cinta (1)
- Bab 155 Jatuh Cinta (2)
- Bab 156 Berciuman (1)
- Bab 156 Berciuman (2)
- Bab 157 Tidak Boleh Melahirkan Anak (1)
- Bab 157 Tidak Boleh Melahirkan Anak (2)
- Bab158 PindahTempat (1)
- Bab 158 Pindah Tempat (2)
- Bab 159 Serba Salah (1)
- Bab 159 Serba Salah (2)
- Bab 160 Pergi Dengan Bangga (1)
- Bab 160 Pergi Dengan Bangga (2)
- Bab 161 Bodoh Sekali (1)
- Bab 161 Bodoh Sekali (2)
- Bab 162 Tidak Tega (1)
- Bab 162 Tidak Tega (2)
- Bab 163 Jantung Berdebar (1)
- Bab 163 Jantung Berdebar (2)
- Bab 164 Pengkhianatan (1)
- Bab 164 Pengkhianatan (2)
- Bab 165 Wajah Memerah (1)
- Bab 165 Wajah Memerah (2)
- Bab 166 Datang Mengunjungi (1)
- Bab 166 Datang Mengunjungi (2)
- Bab 167 Pacar (1)
- Bab 167 Pacar (2)
- Bab 168 Terlihat Semuanya (1)
- Bab 168 Terlihat Semuanya (1)
- Bab 169 Mengusir (1)
- Bab 169 Mengusir (2)
- Bab 170 Benar-Benar Peduli (1)
- Bab 170 Benar-Benar Peduli (1)
- Bab 171 Rahasia Identitas (1)
- Bab 171 Rahasia Identitas (2)
- Bab 172 Membersihkan Wanita (1)
- Bab 172 Membersihkan Wanita (2)
- Bab 173 Bahaya Di kota Kuno (1)
- Bab 173 Bahaya Di kota Kuno (2)
- Bab 174 Sepupu (1)
- Bab 174 Sepupu (2)
- Bab 175 Mata-mata (1)
- Bab 175 Mata-Mata (2)
- Bab 176 Memeluk (1)
- Bab 176 Memeluk (2)
- Bab 177 Hantu Di Pemakaman
- Bab 177 Ketakutan Hantu Di Pemakaman
- Bab 178 Memihak Kesalahan (1)
- Bab 178 Memihak Kesalahan (2)
- Bab 179 Mirip Yang Zilan (1)
- Bab 179 Mirip Yang Zilan (2)
- Bab 180 Istri (1)
- Bab 180 Istri (2)
- Bab 181 Tidak Mencintaimu Lagi (1)
- Bab 181 Tidak Mencintaimu Lagi (2)
- Bab 182 Hati Dingin (1)
- Bab 182 Hati Dingin (2)
- Bab 183 Masuk Perangkap (1)
- Bab 183 Masuk Perangkap (2)
- Bab 184 Wanita Bodoh (1)
- Bab 184 Wanita Bodoh (2)
- Bab 185 Rela (1)
- BAB 185 Rela (2)
- Bab 186 Sembahyang (1)
- Bab 186 Sembahyang (2)
- Bab 187 Menguntungkan Suami (1)
- Bab 187 Menguntungkan Suami (2)
- Bab 188 Ibu Rumah Tangga Muda (1)
- Bab 188 Ibu Rumah Tangga Muda (2)
- Bab 189 Pukul (1)
- Bab 189 Pukul (2)
- bab 190 Bersikap Imut (1)
- bab 190 Bersikap Imut (2)
- Bab 191 Tipuan (1)
- bab 191 Tipuan (2)
- Bab 192 Pesta (1)
- Bab 192 Pesta (2)
- Bab 193 Muntah Darah (1)
- Bab 193 Muntah Darah (2)
- Bab 194 Pacar Baru (1)
- Bab 194 Pacar Baru (2)
- Bab 195 Panggil Mama (1)
- Bab 195 Panggil Mama (2)
- Bab 196 Tidur Bersama (1)
- Bab 196 Tidur Bersama (2)
- Bab 197 Panda (1)
- Bab 197 Panda (2)
- Bab 198 Bukan Anak Biologis (1)
- Bab 198 Bukan Anak Biologis (2)
- Bab 199 Menyalahkan (1)
- Bab 199 Menyalahkan (2)
- Bab 200 Penuaan Dini (1)
- Bab 200 Penuaan Dini (2)
- Bab 201 Suka atau Tidak Suka (1)
- Bab 201 Sama Tidak Sama
- Bab 202 Ganti Pasangan (1)
- Bab 202 Ganti Pasangan (2)
- Bab 203 Bodoh (1)
- Bab 203 Bodoh (2)
- Bab 204 Pelajaran (1)
- Bab 204 Pelajaran (2)
- Bab 205 Peduli (1)
- Bab 205 Peduli (2)
- Bab 206 Pertunangan (1)
- Bab 206 Pertunangan (2)
- Bab 207 Tuduhan (1)
- Bab 207 Tuduhan (2)
- Bab 208 Identitas (1)
- Bab 208 Identitas (2)
- Bab 209 Pencitraan dan Mencari Sensasi (1)
- Bab 209 Pencitraan dan Mencari Sensasi (2)
- Bab 210 Mimpi (1)
- Bab 210 Mimpi (2)
- Bab 211 Merindukanmu (1)
- Bab 211 Merindukanmu (2)
- Bab 212 Jarum Berdarah (1)
- Bab 212 Jarum Berdarah (2)
- Bab 213 Tidak Menghormati Diri Sendiri (1)
- Bab 213 Tidak Menghormati Diri Sendiiri (2)
- Bab 214 Tembakan (1)
- Bab 214 Tembakan (2)
- Bab 215 Keguguran (1)
- Bab 215 Keguguran (2)
- Bab 216 Harta Warisan (1)
- Bab 216 Harta Warisan (2)
- Bab 217 Perjalanan Bisnis (1)
- Bab 217 Perjalanan (2)
- Bab 218 Anak Kandung (1)
- Bab 218 Anak Kandung (2)
- Bab 219 Ayah (1)
- Bab 219 Ayah (2)
- Bab 220 Kejam (1)
- Bab 220 Kejam (2)
- Bab 221 Mandul (1)
- Bab 221 Mandul (2)
- Bab 222 Egois (1)
- Bab 222 Egois (2)
- Bab 232 Memberikan Pelukan (1)
- bab 232 Memberikan Pelukan (2)
- Bab 224 Menikah Denganmu (1)
- Bab 224 Menikah Denganmu (2)
- Bab 225 Diriku yang Tidak Jujur (1)
- Bab 225 Diriku yang Tidak Jujur (2)
- Bab 226 Pertunjukan Seru (1)
- Bab 226 Pertunjukan Seru (2)
- Bab 227 Pertunjukkan Bagus (3)
- Bab 227 Pertunjukkan Bagus (4)
- Bab 228 Garis Merah (1)
- Bab 228 Garis Merah (2)
- Bab 229 Dalam Masalah (1)
- Bab 229 Dalam Masalah (2)
- Bab 230 Muntah (1)
- Bab 230 Mual (2)
- Bab 231 Berbahaya (1)
- Bab 231 Berbahaya (2)
- Bab 232 Kembali Ke Dalam Negeri (1)
- Bab 232 Kembali Ke Dalam Negeri (2)
- Bab 233 Kecurigaan (1)
- Bab 233 Kecurigaan (2)
- Bab 234 Bantuan (1)
- Bab 234 Bantuan (2)
- Bab 235 Marah
- Bab 236 Dibebaskan (1)
- Bab 236 Dibebaskan (2)
- Bab 237 Pernikahan (1)
- Bab 237 Pernikahan (2)
- Bab 238 Munafik (1)
- Bab 238 Munafik (2)
- Bab 239 Seperti Seorang Anak Kecil (1)
- Bab 239 Seperti Seorang Anak Kecil (2)
- Bab 240 Tidak Menyentuhnya (1)
- Bab 240 Tidak Menyentuhnya (2)
- Bab 241 Gangguan (1)
- Bab 241 Gangguan (2)
- Bab 242 HIV (1)
- Bab 242 HIV(2)
- Bab 243 Pendarahan Otak (1)
- Bab 243 Pendarahan Otak (2)
- Bab 244 Tamparan (1)
- Bab 244 Tamparan (2)
- Bab 245 Keracunan Makanan (1)
- Bab 245 Keracunan Makanan (2)
- Bab 246 Selingkuh (1)
- Bab 246 Selingkuh (2)
- Bab 247 Vasektomi (1)
- Bab 247 Vasektomi (2)
- Bab 248 Pertunjukkan Bagus (1)
- Bab 248 Pertunjukkan Bagus (2)
- Bab 249 Canggung
- Bab 250 (Episode Terakhir) Muka Manusia Bagaikan Kulit Kayu Pada Pohon (1)
- Bab 250 (Episode Terakhir) Muka Manusia Bagaikan Kulit Kayu Pada Pohon (2)
- Bab 251 (Episode Terakhir) Kekerasan Tuan Muda
- Bab 252(Episode Terakhir) Memetik Bunga Persik (1)
- Bab 252 (Episode Terakhir) Memetik Bunga Persik (2)
- Bab 253 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (1)
- Bab 253 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (2)
- Bab 254 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (3)
- Bab 254 (Episode Terakhir) Kisah Mo Ziqian (4)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (1)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (2)
- Bab 255 (Bab Terakhir) : 15 Tahun 1 Balas Dendam (3)