Cintaku Yang Dipenuhi Dendam - Bab 252(Episode Terakhir) Memetik Bunga Persik (1)

"Nanti orang mengira aku masih belum berubah"

Setelah berkata, Tuan Kelima berputar badannya dan pergi menelpon, "Sekretaris Lin, kumpulkan semua anggota departemen sekretaris untuk rapat"

Setelah menelpon, Tuan Kelima berjalan keluar.

Pada saat Tuan Kelima rapat bersama para sekretarisnya yang cantik, aku berdiri di luar jendela dan menatap mereka dengan penasaran dan lucu, aku sangat ingin tahu bagaimana Tuan Kelima rapat dan apa yang akan dia katakan.

Setelah itu aku melihat mata Tuan Kelima yang cantik menatap ke para sekretarisnya sekeliling sebelum berkata dengan dingin : "Sekretaris Lin, suruh departemen keuangan hitung gaji sekretaris Wu, besok sudah tidak perlu datang lagi"

Sekretaris Lin melihat ke Sekretaris Wu, Sekretaris Wu yang sedang menundukkan kepalanya langsung membesarkan matanya setelah mendengar kata-kata Tuan Kelima, "bos, jangan!"

Tuan Kelima tidak menghiraukan dia dan memberikan kode mata kepada Sekretaris Lin, Sekretaris Lin sudah menjadi sekretaris Tuan muda sangat lama, cara bekerja sekretaris Lin sangat serius, dia langsung berkata kepada sekretaris Wu : "Kalau tahu begitu, mengapa sebelumnya mau bertingkah seperti itu, pergi saja"

Sekretaris Wu menahan air mata di matanya dan berkata dengan suara menangis : "bos mengapa kamu bisa begitu kejam, aku hanya menyukai kamu, hu..hu........"

Oh, benar-benar lumayan tidak tahu malu.

Pada saat seperti ini bahkan tidak lupa menunjukkan rasa sedihnya.

Tuan Kelima langsung berkata kepada semua orang : "Kalian semua dengar, mulai sekarang kalau masih ada orang yang mencoba menggoda atasan, siap-siap dipecat!"

Sudut mulutku bergetar ketika aku mendengar kata-kata itu di luar jendela, ternyata Tuan Kelima juga berkata begitu terus terang di dalam kantor, aku benar-benar tidak tahu bagaimana para sekretaris cantik berpikir tentang kata 'menggoda' yang dikatakan Tuan Kelima.

Tuan Kelima keluar dari ruang sekretaris, aku menatap kepadanya dengan senyuman : "Kamu setelah rapat bersama para sekretarismu, apakah mereka akan melihatmu sebagai pria yang kasar dan kejam"

Tuan Kelima : "Aku sudah kasar dan kejam sampai tidak seperti manusia, tetapi tetap ada wanita yang sibuk mendekatkan dirinya kepadaku"

Sudut mulutku terangkat, "Apakah kamu sedang memuji dirimu?"

Tuan Kelima mengangkat sudut mulutnya, dia menekan aku di atas dinding dengan posisi kedua tangan berada di sisi kanan dan kiriku, bibri tipisnya berbisik di telingaku : "Xiao Xiao, aku sekarang......... menginginkan kamu"

Aku melihat ke pria di depanku yang terlalu mempesona, apakah pria ini sedang menggoda aku?

Wajahku memerah, aku melingkarkan lehernya dengan kedua tanganku, "Apakah kamu berani?"

Tuan Kelima tertawa dan berkata dengan suara menggoda : "Mengapa tidak berani"

Setelah itu, kedua tangannya langsung melingkari pinggangku dan menggendong aku, kemudian dia meletakkan aku di atas meja kerjanya, kemudian Tuan Kelima mengulurkan tangannya dan mendorong dokumen-dokumen di atas meja ke lantai, kemudian dia langsung mencium aku.

Nafasnya yang panas itu membuat aku kepanasan sampai panik, kedua tanganku menahan di atas meja dan badanku membungkuk ke belakang, kedua tangan Tuan Kelima yang berada di sisi kanan kiriku mulai menekan aku dengan ciumannya.

"Jangan......."

Aku tiba-tiba mendorong dia pergi dengan nafasku yang sesak dan wajahku yang memerah : "Tadi kamu baru menyuruh para sekretarismu jangan menggoda atasan, tetapi kamu sekarang malah mulai memperkosa atasanmu, apakah kamu mau dipecat?"

Aku berpura-pura marah dan melirik dia.

Tuan Kelima mengangkat alisnya dan berdiri secara perlahan, "Benar juga, aku melakukan hal ini kepadamu juga termasuk sedang memperkosa atasan"

Tuan Kelima memegang kepalanya dengan serius, "Kalau begitu aku rugi besar"

Tiba-tiba dia pun mengulurkan tangannya dan menekan bagian belakang kepalaku ke wajahnya, "Aku menyimpan balik kata-kataku tadi"

Ciuman dia datang begitu saja secara tidak sabar......

Sebenarnya hari itu, aku dan Tuan Kelima tidak melakukan apapun, waktu itu masih jam kerja, kami berdua masih belum kelaparan sampai seperti itu.

Setelah mengurus semua pekerjaan, Tuan Kelima mengantar aku pulang, katanya setelah hari itu, semua karyawan wanita akan berjalan sambil menundukkan kepalanya ketika bertemu dengan Tuan Kelima, karena takut dibilang menggoda.

Putri kecil kami Tian Tian tumbuh menjadi seorang wanita keren. Pada saat kami pulang, dia sedang memakai baju tentara kecil dan tangannya memegang sebuah pistol mainan, dia sedang menembak sekelompok laki-laki, "Berani menganggu aku, aku akan mambuat kalian mellihat betapa hebatnya aku......"

Aku juga pusing, tetapi Tuan muda tidak merasakan hal yang sama, dia tertawa dengan bahagia, "Bagus, mirip dengan ayahmu"

Karena perusahaan Tuan muda Kelima butuh perkembangan, mereka mengundang seorang konsultan wanita yang berusia sekitar 30 tahun, wanita itu bernama Linda, katanya wanita cantik itu adalah tamatan dari universitas Hasvard.

Hari itu adalah akhir pekan, Tuan Kelima mencari wanita itu karena ada pekerjaan mendadak yang perlu dibicarakan, mereka menetapkan lokasi di sebuah kedai kopi, Tuan Kelima ingin menemani aku pergi belanja setelah menyelesaikan pembicaraan itu, karena kami masing-masing memiliki banyak pekerjaan, kami sudah lama tidak menghabiskan waktu bersama.

Setelah Tuan Keima turun dari mobil, aku menyadari Tuan Kelima melupakan dokumen yang sangat penting di dalam mobil, jadi aku pun mengantar dokumen itu kepadanya.

Dari jarak jauh aku sudah melihat Tuan Kelima dan Linda, Tuan Kelima sedang membelakangi aku, dia sedang duduk di atas sofa dengan aura yang menggoda dan mempesona, Linda duduk di depan Tuan Kelima, dari penglihatanku aku bisa melihat wajahnya yang penuh dengan riasan cantik.

Pada saat berbicara tentang pekerjaan, mata wanita itu memancarkan sebuah cahaya yang unik, seolah-olah seluruh tubuhnya memancarkan cahaya yang kuat, hal ini membuat orang teringat dengan orator yang berpidato luar negeri.

Aku mengambil dokumen itu dan berjalan ke mereka, tetapi aku tidak langsung memberikan dokumen itu kepada Tuan Kelima, aku hanya berdiri di samping dan mendengar Linda berbicara, profesionalitasnya membuat aku sangat kagum, setelah berbicara lama, mungkin karena sudah haus, Linda melihat ke aku : "Saya mau pesan secangkir white coffee, terima kasih!"

Novel Terkait

My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu